Anda di halaman 1dari 15

METODE PENEROWONGAN NEW AUSTRIAN

TUNNELING METHOD

Dini Julia 10320106

Kestabilan Tambang Bawah Tanah


Andesta Granito Irwan,S.T.,M.T
Latar Belakang
Terowongan adalah struktur bawah tanah yang
mempunyai panjang lebih dari lebar penampang galiannya,
dan mempunyai gradien memanjang kurang dari 15%.
Terowongan umumnya tertutup di seluruh sisi kecuali di
kedua ujungnya yang terbuka pada lingkungan luar.
Beberapa ahli teknik sipil mendefinisikan terowongan
sebagai sebuah tembusan di bawah permukaan yang
memiliki panjang minimal 0,1 mil (160,9 meter), dan yang
lebih pendek dari itu dinamakan underpass. (Paulus P.
Rahardjo, 2004)
New Austrian Tunneling Method adalah suatu sistem
pembuatan tunnel dengan menggunakan shotcrete (beton
yang disemprotkan dengan tekanan tinggi) dan rock bolt
sebagai penyangga sementara tunnel, sebelum diberi
lapisan concrete (lining concrete).
Pengertian NATM
NATM secara definisi menurut Sauer (1988) adalah
Metode memproduksi ruang bawah tanah dengan
menggunakan semua cara yang tersedia untuk
memperkuat kapasitas batuan atau tanah itu sendiri
sehingga dapat memberikan stabilitas pada terowongan.
Prinsip dari metode konstruksi NATM adalah penggalian
terowongan dengan menggunakan bantuan shotcrete
dan rockbolt sebagai penyangga sebelum struktur lining
terpasang. Pada pelaksanaannya, metode ini terdapat
berbagai tipe penggalian yang dapat dilihat pada gambar
1.1
Gambar 1.1 Tipe skema desain penggalian NATM
NATM dilihat sebagai desain filosofis
1. Kekuatan batuan disekitar tunel disengaja untuk mencapai
tingkat maksimal
2. Pergerakan kekatan batuan didapat dengan membiarkan
deformasi batuan yang sudah dikontrol
3. Penyangga utama yang diinstal di awal memiliki karakteristik
deformasi beban yang sesuai dengan kondisi batuan, dan
instalasi dilakukan pada waktu yang tepat.
4. Instrumen-instrumen diinstal untuk memantau deformasi pada
sistem penyangga awal, selain sebagai dasar untuk mengubah
desain penyangga awal dan urautan penggalian.

NATM dilihat sebagai metode konstruksi


1. Urutan penggalian dan penyanggan dirangkai, dan rangkaian
penggalian dapat bervariasi.
2. Penyangga awal batuan didapatkan oleh shotcrete yang
dikombinasika dengan fiber atau kabel yang telah dilas, fabric
reinforcement, sumbu baja, dan lain-lain.
3. Penyangga permanen biasanya berupa lapisan beton yang
langsung dimasukkan
Prinsip NATM

• Mobilization of the strength of rock mass


mengandalkan kekuatan pada massa batuan sebagai
komponen utama dalam daya dukung terowongan.

• Shotcrete protection
Meminimalisir deformasi kelonggaran dan massa batuan
dengan menggunakan lapisan setebal 25-50 mm setelah
pembukaan face
Prinsip utama yang perlu diperhatikan dari metode konstruksi NATM ini adalah :

1. Kekuatan massa batuan di sekitarnya


Kekuatan yang melekat dari tanah atau batu di sekitar terowongan harus
dipertahankan dan sengaja dimobilisasi semaksimal mungkin. Mobilisasi
dapat tercapai sehingga deformasi tanah dapat dikontrol. Deformasi
berlebihan yang akan mengakibatkan hilangnya kekuatan atau penurunan
permukaan yang tinggi.

2 Sistem pendukung

Sistem pendukung awal dan primer yang terdiri dari rockbolt dan shotcrete
tipis semi fleksibel digunakan untuk meminimalkan deformasi yang terjadi
pada saat penggalian. Contoh penggunaan sistem pendukung dapat dilihat
pada Gambar 2.
3. Penutup invert

Pembuatan penutup invert dan membuat cincin bantalan beban harus disesuaikan dengan waktu yang
tepat serta tergantung pada kondisi tanah di lapangan.

4. Tes laboratorium dan pemantauan lapangan

NATM harus dilakukan pemasangan instrumen pengukuran yang canggih yang bertujuan untuk
mengetahui setiap deformasi yang terjadi akibat penggalian sertadilakukan analisis lebih lanjut.

5. Koordinasi di lapangan

Semua pekerja yang terlibat dalam pelaksanaan, desain dan pengawasan konstruksi NATM harus
memahami prosedur NATM dan bereaksi secara kooperatif dalam menyelesaikan setiap masalah yang
dapat terjadi.
Gambar 2. Detail sistem pendukung pada terowongan dengan metode NATM (Sumber : Ahmad, 2017)
Gambar 3 Perbandingan Skematis Antara Austrian Tunneling Method dan Metode Konvensional
Construction of a tunnel using the New Austrian Tunneling Method for soft ground
Kelebihan

1. Relatif lebih cocok di soft rock


2. Harga investasi rendah
3. Lebih antisipatif terhadap gempa
4. Immediate support relatif lebih sedikit
5. Geometri terowongan lebih fleksibel
Kekurangan

1. Cost per meternya relatif lebih mahal dan waktu konstruksi lebih lama
2. Tidak cocok diaplikasikan di softer ground
3. Tidak cocok di bawah muka air tanah pada batuan yang permeabilitasnya
tinggi
Thanks !

Anda mungkin juga menyukai