PBL HAM Kasus Mario Dandy Satrio
PBL HAM Kasus Mario Dandy Satrio
Pasal 27 UU ITE “Setiap orang dengan sengaja menyerang kehormatan dan nama
baik seseorang dengan menuduhkan sesuatu hal untuk diketahui umum dalam bentuk
informasi elektronik dan/atau dokumen elektronik yang dilakukan melalui sistem
elektronik
3. Bagaimana peristiwa tersebut dilihat dari perspektif teori HAM baik yang Naturalis,
Positivistik serta Relativisme Kultural? Tentang orang umur 20 tahun memukul orang
umur 17 tahun sampai koma
Perspektif Naturalis
Teori HAM Naturalis menekankan bahwa hak asasi manusia (HAM) adalah hak
inheren yang melekat pada manusia tanpa terkecuali. Dalam hal ini, pemukulan yang
dilakukan oleh orang dewasa terhadap anak di bawah umur dianggap sebagai
pelanggaran HAM serius. Anak juga dianggap sebagai pihak yang rentan dan
memerlukan perlindungan khusus dari kekerasan dan perlakuan buruk.
Dalam konteks ini, pemukulan yang dilakukan oleh seseorang terhadap orang lain
yang menyebabkan korban sampai koma dianggap sebagai tindakan kekerasan yang
melanggar hak asasi manusia. Pelaku dapat dikenakan sanksi hukum yang sesuai
dengan tingkat kejahatan yang dilakukan, dengan memperhatikan hak asasi manusia
dari pelaku sendiri dan korban.
Perspektif Positivistik
Teori HAM Positivistik melihat bahwa HAM adalah hak yang ditentukan oleh hukum
dan peraturan yang berlaku di masyarakat. Dalam konteks ini, pemukulan yang
menyebabkan korban sampai koma dipandang sebagai tindakan kekerasan yang
melanggar hukum dan norma-norma sosial yang berlaku di masyarakat.
Pelaku dapat dikenakan sanksi hukum yang diatur oleh sistem peradilan yang berlaku,
dengan memperhatikan hak asasi manusia dari pelaku dan korban. Sanksi yang
dijatuhkan harus memperhatikan prinsip-prinsip keadilan dan proporsionalitas.