Anda di halaman 1dari 26

PRINSIP-PRINSIP HAM

disampaikan oleh:
Dr. M Syaiful Aris, S.H., M.H., LLM
(Diambil dari bahan Kuliah HAM Bagian HTN FH UNAIR)
2023
 Mahasiswa mampu menjelaskan prinsip-prinsip dasar HAM disertai
contoh-contohnya yang faktual
REFERENSI:
 Ravindran, D.J. (1998) Human Rights Praxis : A Resource Book for Study,
Action and Reflection. Bangkok:Asia Forum for Human Rights and
Development.
 Berger, Peter L., “Are Human Rights Universal”, Commentary Vol 64 No.3,
September 1977, pg. 60-63, in Noeman Poolhertz (ed), American Jewish
Committee, N.Y.
 Flowers, N., The Human Rights Education Handbook: effective Practices for
Learning, Action and Change, 2000, Minneapolis, MN: University of
Minnesota.
 An Introduction to Human Rights in Southeast Asia, Azmi Sharom et.al.(Ed),
SEAHRN, 2017. Hal. 11-14.
 Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (DUHAM) 1948
FLOWERS & RAVINDRAN :
1) Universality
2) Human Dignity
3) Non-discrimination
4) Equality
5) Inalienability
6) Indivisibility
7) Interdependency
8) Responsibility
UNIVERSALITY

 universal karena setiap orang dilahirkan dengan dan memiliki hak yang
sama, di mana pun mereka tinggal, jenis kelamin atau ras mereka, atau
agama mereka, latar belakang budaya atau etnis
 Menimbulkan perdebatan:
- Kontra
- Pro
Keberlakuan universal HAM bukan berarti bahwa secara faktual setiap
orang memiliki hak yang sama dan memang seperti itu pelaksanaannya,
melainkan lebih pada setiap orang memiliki hak-hak tersebut dan dapat
mengklaimnya meski pada akhirnya terdapat beberapa faktor yang
mempengaruhi perwujudannya
HUMAN DIGNITY
 Setiap orang harus menghargai orang lain tanpa
membedakan umur, budaya, keyakinan, etnisitas, ras,
gender, orientasi seksual, bahasa, perbedaan kemampuan
atau kelas sosial sepatutnya dihormati dan dihargai.
 They are respected, treated well, and have a sense of
worth. If a person has their human rights, then they can
lead a life of dignity. If a person’s rights are taken away,
then they are not treated with dignity.
 Pasal 4 & 5 DUHAM
NON DISCRIMINATION
 Tiada perlakuan yang membedakan dalam rangka
perlindungan hak-hak seseorang.
 “menunjukkan pembedaan, pengecualian, pembatasan
atau pengistimewaan apapun berdasarkan alasan seperti
ras, warna kulit,…,bahasa, agama,…,asal usul kebangsaan
atau sosial,…, status kelahiran atau status lainnya, dan
mempunyai tujuan atau pengaruh untuk meniadakan atau
merusak pengakuan, penikmatan, atau pemenuhan emua
hak dan kebebasan dari semua orang secara setara.”
(Komentar umum No. 18 dari Komite HAM untuk
Menentang Diskriminasi sesuai dengan Kovenan
Internasional tentang Hak Sipil dan Politik, Dokumen PBB
HRI/GEN/Rev.2129 Maret 1996)
 “Dalam supremasi apapun yang berdasarkan ras adalah
salah dari segi ilmu pengetahuan, layak dikutuk dari segi
moral, tidak berperikeadilan serta berbahaya, dan tidak ada
suatu pembenaran apapun berdasarkan teori dan praktik.”
(CERD – Konvensi Internasional Penghapusan Segala
Bentuk Diskriminasi Rasial 1949)
EQUALITY
 Pemahaman tentang penghormatan untuk martabat yang melekat
pada setiap manusia.
 Pasal 1 DUHAM

???
Bagaimana Anda memaknai prinsip non-discrimination dan equality?
(Persamaan Pria-Wanita)

 Bagaimana prinsip tersebut diterapkan dalam kehidupan? (gender,


peraturan yang diskriminatif, dll)
INALIENABILITY
 Pemahaman prinsip atas hak yang tidak bisa dipindahkan, tidak bisa
dirampas atau dipertukarkan dengan hal tertentu, agar hak-hak
tersebut bisa diperkecualikan.
INDIVISIBILITY
 Suatu hak tidak bisa dipisah-pisahkan antara yang
satu dengan yang lainnya (hak sipil, politik – hak
ekonomi, sosial, budaya)
 semua hak tersebut sama pentingnya dan tidak
ada yang dapat sepenuhnya dinikmati tanpa yang
lain.
INTERDEPENDENCY
 Setiap hak-hak yang dimiliki setiap orang itu tergantung dengan hak-
hak asasi manusia lainnya di dalam ruang atau lingkungan manapun,
rumah, sekolah, tempat kerja, pengadilan, pasar, dimanapun.
RESPONSIBILITY
 Prinsip ini menegaskan perlunya mengambil langkah atau
tindakan tertentu untuk menghormati, melindungi dan
memenuhi hak-hak asasi manusia, serta menegaskan kewajiban-
kewajiban paling minimum dengan memaksimalkan sumber daya
yang ada untuk memajukannya.
 Menekankan peran negara sebagai bagian dari organ politik
kekuasaan yang harus memberikan perlindungan terhadap warga
negaranya.
 Aktor non-negara (individual maupun kolektiva sosial dalam
organisasi kemasyarakatan) juga mempunyai tanggung jawab
yang sama untuk memajukan hak-hak asasi manusia.
 State Obligation :
1) to Respect Rights
2) to Protect Rights
3) to Fulfill Rights

The Maastricht Guidelines classify violations


commited by a state into:
1) Act of Commission
 the direct action of a state or other entities
insufficiently regulated by states
2) Act of Omission
 the failure of a state to meet its legal obligation
MICHAEL NOVAK :
1) Freedom
2) Equality
3) Tolerance
4) Universality and Inalienability
5) Solidarity
FREEDOM
 Freedom from
 Freedom to

Tolerance
Kesediaan atau kemampuan untuk menerima dan
mengijinkan perbedaan
SOLIDARITY
 Hendaknya kita tidak hanya melindungi hak kita sendiri atau bersifat
pasif menyikapi HAM, namun juga harus aktif memperjuangkan hak
orang lain, berjuang secara solidaritas bersama orang-orang yang
haknya tertindas.
???
 Apa hambatan-hambatan yang menghalangi penerapan prinsip-
prinsip tersebut?

 Bagaimana prinsip-prinsip HAM tersebut menanggapi nilai-nilai dan


kebutuhan-kebutuhan individu/masyarakat?
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai