Anda di halaman 1dari 1

Amaq Serun memiliki tanah yang didapatkan melalui perjanjian jual beli dengan Inaq Senah pada

tahun 2017 dengan objek jual beli sertipikat Hak Milik Nomor 100, Desa Terong Tawah, Kecamatan
Labuapi, Kabupaten Lombok Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Surat Ukur Nomor 1234 Tanggal
10 januari 2001, Luas 1.000 m2 (seribu meter persegi), atas Nama Inaq Senah terbit tanggal 10
maret 2001, atas nama Inaq Senah.

Perikatan Jual Beli dilakukan tanggal 1 januari 2017 di hadapan Notaris Lalu Sumenah, SH.,MK.N.

Setelah dilakukan jual beli, Amaq Serun pergi dan tinggal di Sumbawa sampai dengan bulan
September 2021. Selama meninggalkan obyek sengketa, Amaq Serun menyerahkan pengelolaan
tanah kepada Inaq Senah.

Pada bulan September 2021 Amaq Serun pulang ke Lombok dan mengetahui bahwa obyek sengketa
diatasnya terbit sertifikat Hak Milik Nomor 200, Desa Terong Tawah, Kecamatan Labuapi, Kabupaten
Lombok Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Surat Ukur Nomor 3456 Tanggal 10 juni 2019, Luas
1.000 m2 (seribu meter persegi), atas Nama Inaq Simbit terbit tanggal 10 maret 2019, atas nama
Inaq Simbit.

Bahwa dengan demikian, di atas obyek sengketa terdapat 2 sertifikat hak milik.

Tugas Kelompok 2

Saya selaku klien ingin dibantu oleh saudara untuk membela kepentingan hukum saya (Amaq Serun)
dengan melakukan tindakan-tindakan hukum baik secara non litigasi dan secara litigasi sampai
dengan pengadilan tingkat pertama.

Tugas Kelompok 3

Saya selaku klien ingin dibantu oleh saudara untuk membela kepentingan hukum saya (Inaq Simbit)
dengan melakukan tindakan-tindakan hukum baik secara non litigasi dan secara litigasi di semua
tingkat pengadilan. Perkara telah terdaptar dengan Nomor: 15/G/2021/PTUN.Mtr.

Tugas Kelompok 4

Saya selaku klien ingin dibantu oleh saudara untuk membela kepentingan hukum saya (Kepala BPN)
dengan melakukan tindakan-tindakan hukum baik secara non litigasi dan secara litigasi di tingkat
pengadilan pertama.

Anda mungkin juga menyukai