Anda di halaman 1dari 9

Pengertian Diagram Tulang Ikan

Diagram tulang ikan / ishikawa diagram / fishbone diagram sering juga


disebut dengan diagram sebab-akibat (cause effect diagram) karena merupakan
salah satu metode untuk menganalisa penyebab dari sebuah masalah atau kondisi
yang ada di suatu perusahaan. Fishbone diagram ini dapat digunakan di berbagai
macam bidang, untuk keperluan pemahaman dalam artikel ini kita memberikan
contoh aplikasi diagram tulang ikan pada bidang layanan kesehatan.

Diagram fishbone secara bentuk dapat kita lihat seperti pada gambar diatas
yang mempunyai bentuk seperti gambar tulang ikan, sesuai dengan arti kata
fishbone itu sendiri. jadi diagram fishbone ini terdiri dari kepala ikan beserta
dengan tulang-tulangnya.
Kepala ikan menunjukkan atau menggambarkan masalah yang ingin diselesaikan
sedangkan tulang ikan ini menunjukkan penyebab-penyebab masalah yang ada di
organisasi tersebut.

Meskipun banyak model dari diagram tulang ikan (kerangka fishbone) namun tetap
tidak merubah esensi atau konsep dari diagram itu sendiri dimana dalam fishbone
diagram terdapat kepala ikannya sebagai efek / dampak / permasalahan dan juga
tulang-tulang ikan ini sebagai faktor penyebab masalah tersebut.

A. Konsep Diagram Fishbone

Seperti yang sudah diuraikan diatas, Point yang Perlu Kita Ingat :

 Kepala ikan = akibat atau permasalahan yang ada.


 Tulang-tulang ikan = faktor penyebab permasalahan.
Nah, jika kita perhatikan tulang-tulangnya pada gambar diatas, ada tulang yang
besar / tulang vertikal dimana tulang ini menunjukkan kategori dan tulang-tulang
kecil yang menuju pada tulang besar (kategori) tersebut dan bisa dikelompokkan
menjadi penyebab primer, penyebab sekunder, dan seterusnya.

 Penyebab sekunder merupakan faktor yang menyebabkan penyebab primer.


 Penyebab tersier merupakan faktor yang menyebabkan penyebab sekunder.
 Dst

B. Langkah Analisis Dalam Membuat Fishbone Diagram

Terdapat 4 langkah dalam menganalisis Membuat Fishbone Diagram

1. Menyepakati pernyataan masalah.


2. Mengidentifikasi kategori-kategorinya, yang biasanya berdasarkan teori
3. Menemukan sebab-sebab potensial, bisa dengan menggunakan brainstorming.
4. Mengkaji dan menyepakati faktor-faktor penyebab mana yang paling mungkin
menyebabkan masalah tersebut.

Berikut ini adalah penjelasan dari keempat langkah diatas.

a. Tahap 1. Menyepakati Pernyataan masalah

Jadi pada tahap ini kita menyepakati sebuah masalah dengan problem
statement atau pernyataan masalah.

Masalah di sini bisa kita peroleh dengan cara mengidentifikasi dan kita
sepakati dalam suatu diskusi bahwa masalah ini merupakan masalah prioritas yang
harus segera diselesaikan. Kemudian pernyataan masalah ini diinterpretasikan
sebagai suatu efek akibat atau secara visual dalam kerangka fishbone ini diletakkan
pada kepala ikan seperti pada gambar dibawah.

Contoh : Dalam suatu fasilitas kesehatan terdapat permasalahan


dalam keterlambatan penyediaan berkas rekam medis. Sehingga dari contoh
tersebut permasalahan keterlambatan penyediaan berkas rekam medis diletakkan
pada kepala ikannya seperti pada gambar dibawah yang menunjukkan masalah
yang akan dikaji. Sedangkan tulang-tulang ikannya nanti menunjukkan kategori
dan juga penyebab keterlambatan penyediaan berkas rekam medis.
b. Tahapn 2. Mengidentifikasi kategori

Kategori diinterpretasikan sebagai penyebab atau variabel yang secara visual


dalam kerangka fishbone ini seperti tulang ikan yang vertikal yang ke atas.

Penentuan kategori ini pada umumnya berdasarkan teori-teori tertentu,


misalnya : teori kinerja, teori 5M (Man, Money, Methode, Material, Machine),
teori perilaku, dll.

Misalnya pada contoh permasalahan diatas kita akan coba kaji dengan
menggunakan teori 5M. sehingga tampilan diagram tulang ikannya seperti gambar
dibawah ini dimana kepala ikannya sebagai permasalahannya yaitu keterlambatan
penyerahan berkas rekam medis kemudian kategorinya adalah :

 Man / dari aspek sumber daya manusianya


 Money terkait dengan dana atau anggarannya
 Material terkait dengan bahan-bahannya
 Metode yang berkaitan dengan SOP / prosedurnya.
 Machine dari aspek mesin / peralatannya

c. Tahap 3. Mengidentifikasi Penyebab


Setiap kategori yang sudah ditentukan pada tahap kedua diatas, mempunyai sebab-
sebab yang perlu diuraikan dimana penyebabnya bisa terdapat penyebab primer,
penyebab sekunder, penyebab tersier, dst.

Penyebab primer vs Penyebab sekunder


Secara ilustrasi adalah :
- Penyebab sekunder yang menyebabkan terjadinya penyebab primer
- Penyebab tersier yang menyebabkan terjadinya penyebab sekunder.
- dst
Yang perlu diperhatikan adalah satu sebab bisa ditulis di beberapa kategori /
tempat jika sebab tersebut memang berhubungan dengan beberapa kategori
tersebut. Misalnya pada kasus diatas, Kepala ikannya adalah permasalahannya
yaitu keterlambatan penyediaan berkas rekam medis.Kemudian kategorinya
seperti yang sudah disebutkan yaitu : Man, Money, Material, Metode, Machine.

Jadi pada tahap ini kita mengidentifikasi faktor penyebab dari masing-masing
kategori tersebut.
Misalnya :
Pada kategori Man (Sumber Daya Manusia), kita mengidentifikasi faktor-
faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya keterlambatan penyerahan berkas
rekam medis. Demikian juga untuk kategori Money (anggaran), Material,
Methode, dan Machine.
Contoh untuk ketegori man (SDM), setelah didiskusikan dengan tim
teridentifikasi bahwa kurangnya jumlah SDM yang menyebabkan keterlambatan
penyerahan berkas rekam medis, selain itu juga teridentifikasi bahwa petugas
bersangkutan kurang memahami prosedur (SOP) yang berlaku.
Kemudian dari hasil identifikasi tersebut masih bisa diidentifikasi (dikaji
lebih dalam lagi) misalnya, kenapa sih petugasnya kurang memahami prosedur?
Ternyata setelah dikaji lagi di fasilitas kesehatan tersebut belum ada
prosedurnya sehingga petugas tersebut tidak memahami prosedur.
Nah kurangnya pemahaman prosedur Inilah yang disebut dengan penyebab
primer. Sedangkan tidak adanya prosedur (SOP) dalam kategori Man (SDM) ini
disebut sebagai penyebab sekunder dari kurangnya pemahaman prosedur.
Contoh lain untuk kategori metode. Setelah dianalisis, dikaji, dan
didiskusikan teridentifikasi bahwa tidak adanya SOP pada kategori metode ini.
Mungkin ada pertanyaan, Lho kok sama dengan yang di kategori man tadi? Hal ini
tidak menjadi masalah karena memang satu sebab bisa ditulis di beberapa kategori
jika memang berhubungan. Namun perbedaannya adalah tidak adanya SOP ini
merupakan penyebab sekunder pada kategor man (SDM), namun di kategori
metode, tidak ada SOP merupakan penyebab primer.
Sebagai latihan mungkin bisa teman-teman lanjutkan untuk 3 kategori yang
lainnya yaitu material, machine, dan money.

d. Tahap 4. Mengkaji dan Menyepakati Faktor Penyebab

Langkah-langkah yang harus dilakukan pada tahap keempat ini adalah.

1. Kita kaji kembali sebab-sebab yang telah didaftarkan pada langkah ketiga.
2. Apabila setelah setiap kategori diisi, carilah sebab yang paling mungkin
diantara semua sebab-sebab tersebut dan sub-sub sebabnya termasuk
penyebab primer, sekunder, dan tersier.
3. Jawab pertanyaan kira-kira mana sih yang paling mungkin menjadi
penyebab utamanya?
4. Jika ada sebab-sebab yang muncul pada lebih dari satu kategori
kemungkinan itu merupakan petunjuk sebab yang paling mungkin, artinya
dalam kasus diatas penyebab itu merupakan petunjuk yang paling mungkin
menyebabkan terjadinya keterlambatan penyediaan berkas rekam medis.
5. Aapabila tidak ada hal-hal yang seperti pada point diatas, kita bisa
memprioritaskan penyebab masalah dengan menggunakan metode-metode
tertentu

Kesimpulan

Daru hal-hal yang telah diuraikan diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa diagram
tulang ikan ini dapat digunakan untuk :

 Mengidentifikasi akar penyebab dari suatu permasalahan


 Mendapatkan ide-ide yang dapat memberikan solusi untuk pemecahan suatu
masalah
 Membantu dalam pencarian dan penyelidikan fakta yang lebih lanjut.

Anda mungkin juga menyukai