Anda di halaman 1dari 8

PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia p-ISSN 1693-3591

(Pharmaceutical Journal of Indonesia) e-ISSN 2579-910X


Vol.17 No. 02 Desember 2020: 352-359

Kajian Aktivitas Antioksidan: Potensi Ekstrak Air Daun Kelor


(Moringa oleifera Lam.) dan Secang (Caesalpinia sappan L.)
sebagai Anti Hiperglikemia

Antioxidant Activity Study: Potential Anti Hyperglycemia Effect of Aqueous


Extracts of Moringa oleifera Lam. dan Secang Caesalpinia sappan L.

Dhigna Luthfiyani Citra Pradana*, Eldiza Puji Rahmi, Annisa Farida Muti

Program Studi Farmasi, Fakultas Kedokteran Universitas Pembangunan Nasional Veteran


Jl. Pangkalan Jati, Pd. Labu, Jakarta Selatan 12450, Indonesia

*Corresponding author email: hignaluthfiyani@upnvj.ac.id

Received 23-6-2020 Accepted 18-12-2020 Available online 31-12-2020

ABSTRAK

Ekstrak air daun kelor (Moringa oleifera Lam.) mengandung senyawa aktif flavonoid,
fenol, dan tanin yang berperan sebagai antioksidan yang dapat mencegah hiperglikemia
dan hiperlipidemia. Secang (Caesalpinia sappan L.) mengandung brazilin yang dapat
menurunkan glukosa darah. Aktivitas antioksidan ekstrak air daun kelor dan kayu secang
menjadi dasar uji in vivo, oleh karena itu tujuan penelitian ini untuk mengetahui IC50
ekstrak air daun kelor dan kayu secang yang memiliki potensi sebagai antihiperglikemia.
Penelitian merupakan studi eksperimental. Perhitungan IC50 menggunakan metode
spektrofotometri UV-Visibel dengan DPPH. IC50 ekstrak air daun kelor, kombinasi daun
kelor dan kayu secang, dan kayu secang masing-masing sebesar 217,21; 71,89; dan 8,18
ppm. Daya antioksidan kuat dan sedang berpotensi menurunkan kadar glukosa darah
melalui mekanisme pengurangan Reactive Oxygen Species (ROS).

Kata kunci: antioksidan, daun kelor, ekstrak air, IC50, kayu secang.

ABSTRACT

Moringa (Moringa oleifera Lam.) leaves aqueous extract contains antioxidant


compounds, i.e., flavonoids, phenols and tannins, which migh be beneficial in preventing
hyperglycemia and hyperlipidemia. On the other hand, sappan wood (Caesalpinia sappan
L.) contains brazilin which can reduce blood glucose. The purpose of this study was to
determine the IC50 of moringa leaves and sappan wood aqueous extracts, which has
potential as antihyperglycemic. This is experimental study. IC50 of the extracts were
spectrophotometrically evaluated by DPPH method. IC50 of aqueous extracts of moringa
leaves, combination of moringa leaves and sappan wood, as well as saoan wood were
217.21, 71.89, and 8.18 ppm, respectively. The highly and moderate antioxidant activity

352
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia p-ISSN 1693-3591
(Pharmaceutical Journal of Indonesia) e-ISSN 2579-910X
Vol.17 No. 02 Desember 2020: 352-359

of the samples might be developed for the management of hyperglycemia by a


mechanism of decreasing the Reactive Oxygen Species (ROS) level.

Keywords: antioxidants, aqueous extract, IC50, moringa leaves, sappan wood.

Pendahuluan daun kelor dan secang menunjukkan


Peningkatan prevalensi diabetes persentase penghambatan radikal bebas
di negara berkembang seperti Indonesia sebanyak 50%. Aktivitas antioksidan
membuat peneliti mencari alternatif ekstrak air daun kelor dan kayu secang
terapi dari tanaman herbal yang lebih tersebut dapat membantu menurunkan
efisien dapat menurunkan kadar glukosa kadar glukosa darah pada kondisi
darah (Omodanisi et al., 2017). Kelor diabetes.
merupakan tanaman endemi di daerah
tropis Indonesia dan menjadi tanaman Metode Penelitian
herbal karena memiliki banyak manfaat Pengolahan simplisia daun kelor dan
(Rizkayanti et al., 2017). Daun kelor kayu secang
(Moringa oleifera Lam.) memiliki Daun kelor dan kulit batang
senyawa aktif metabolit sekunder secang dipanen pada jam 08.00 pagi.
seperti fenol, flavonoid dan tannin Setelah itu dilakukan sortasi basah agar
(Pradana dan Wulandari, 2017). bersih dari kotoran yang menempel pada
Senyawa aktif tersebut dapat daun kelor dan kulit batang secang.
bermanfaat sebagai antioksidan, Daun kelor dan kulit batang secang yang
mencegah hiperglikemia dan sudah dibersihkan kemudian ditimbang
hyperlipidemia (Abdulkadir et al., 2015). dan dikeringkan pada suhu 40oC selama
Tanaman herbal di Indonesia 3 hari. Daun kelor dan kulit batang
selain daun kelor yaitu kayu secang secang yang kering ditimbang dan
(Caesalpinia sappan L.). Secang dikenal dicatat berat keringnya kemudian
oleh masyarakat Indonesia karena sering diserbukkan dengan grinder setelah itu
dikonsumsi dalam campuran minuman ditimbang kembali berat daun kelor dan
dengan nama wedang uwuh. Secang kulit batang secang serbuk yang
memiliki senyawa aktif antioksidan yang diperoleh (Aminah et al., 2017).
dapat melawan radikal bebas (Pradana Proses ekstraksi daun kelor dan kayu
dan Wulandari, 2017; Setiawan et al., secang
2018). Secang mengandung brazilin yang Ada 3 sampel yang digunakan
dapat menurunkan glukosa darah (Yusuf, yaitu sampel A terdapat 200 gram
2018). Kayu secang ini memiliki banyak simplisia daun kelor, sampel B terdapat
manfaat. Oleh karena itu dilakukan 100 gram daun kelor dan 100 gram kulit
penelitian perbandingan IC50 ekstrak batang secang dan sampel C terdapat
daun kelor dan kayu batang secang 200 gram kulit batang secang. Masing-
untuk mengetahui konsentrasi ekstrak masing sampel A, B dan C kemudian

353
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia p-ISSN 1693-3591
(Pharmaceutical Journal of Indonesia) e-ISSN 2579-910X
Vol.17 No. 02 Desember 2020: 352-359

dimasukkan ke dalam tiga maserasi diaklimatisasi selama 7 hari di


chamber yang berbeda. Setelah itu laboratorium hewan Fakultas
aquadestilata 500 mL dimasukkan ke Kedokteran Universitas Tanjungpura.
dalam ketiga maserasi chamber sampai Aklimatisasi bertujuan untuk
seluruh sampel terendam, kemudian mengadaptasikan tikus dengan
ditutup dan dibiarkan selama 24 jam. lingkungan yang baru, serta
Masing - masing maserat yang meminimalisir efek stress pada
didapatkan kemudian disaring tikus yang dapat mempengaruhi
menggunakan kertas saring. Ketiga filtrat hasil penelitian. Hewan uji kemudian
yang didapatkan itu berasal dari hasil dibagi secara acak ke dalam 6
penyaringan kemudian ampas kelompok tikus jantan dan 6
dimaserasi kembali dengan kelompok tikus betina; kelompok
aquadestilata 500 mL sampai filtrat kontrol, kelompok dosis 100
hampir tidak berwarna. Filtrat dari mg/kgBB, kelompok dosis 400
ekstrak A semua disatukan, semua filtrat mg/kgBB, kelompok dosis 1000
ekstrak B disatukan dan semua ekstrak mg/kgBB, kelompok satelit kontrol,
filtrat C juga disatukan. Masing-masing dan kelompok satelit dosis atas
filtrat A, B dan C dipekatkan dengan 1000 mg/kgBB (BPOM, 2014).
menggunakan rotavapor sampai tidak Analisis IC50 ekstrak daun kelor dan kayu
ada lagi cairan yang menetes sehingga secang
didapatkan ekstrak air A, B dan C. Sampel A, B dan C diambil
Ekstrak A, B dan C yang kental tersebut sebanyak 1 ml dan dimasukkan kedalam
sudah dapat digunakan untuk (Pradana tabung reaksi. Setelah itu ditambahkan 2
dan Wulandari, 2017). ml methanol dan 1 ml larutan DPPH 100
Analisis kualitatif ekstrak daun kelor dan ppm. Dicampur hingga homogen dan
kayu secang didiamkan selama 30 menit. Kemudian
1. Uji kualitatif flavonoid diukur absorbansinya pada Panjang
Sampel A, B dan C diambil gelombang maksimum yang didapatkan
masing-masing sebanyak 1 mg adalah 518 nm dengan menggunakan
kemudian ditambahkan dengan 2 spektrofotometer UV-Vis. Penilaian
tetes FeCl3. Terbentuknya warna hijau persentase inhibisi (IC50) terhadap
atau hijau biru menunjukkan adanya radikal DPPH dari sampel A, B, dan C.
senyawa flavonoid dalam sampel Nilai % inhibisi dapat dicari dengan cara
tersebut (Pradana dan Wulandari, Absorban Blanko dikurangi Absorban
2017). sampel kemudian dibagi Absorban
2. Uji kualitatif alkaloid blanko kemudian dikali 100%. Nilai
Hewan uji yang digunakan persentase inhibisi sampel A, B dan C
adalah 42 ekor tikus putih (jantan digunakan untuk menentukan
galur Wistar dan 42 ekor tikus persamaan regresi linier y=a+bx, x yaitu
putih betina galur Wistar, konsentrasi (ppm) dan y yaitu besar nilai

354
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia p-ISSN 1693-3591
(Pharmaceutical Journal of Indonesia) e-ISSN 2579-910X
Vol.17 No. 02 Desember 2020: 352-359

persentase inhibisi (%). Aktivitas berkhasiat atau zat aktif dari bagian
antioksidan sampel A, B, dan C ini tanaman dengan menggunakan pelarut
dinyatakan dengan Inhibition yang sesuai. Metode ekstraksi yang
Concentration 50% (IC50) adalah digunakan pada penelitian ini adalah
konsentrasi sampel A, B dan C yang maserasi, karena metode ini lebih
dapat meredam radikal DPPH sebanyak sederhana, mudah dan tanpa
50% dan nilainya didapat dari nilai x pemanasan. Jika menggunakan
pada persamaan regresi tersebut dan pemanasan dapat membuat kadar
mengganti nilai y dengan nilai 50. Cara flavonoid berkurang. Setelah menjadi
tersebut digunakan untuk mengukur IC50 ekstrak dilakukan perhitungan
sampel A, B dan C. rendemen. Penentuan rendamen ini
berfungsi untuk mengetahui kadar
Hasil dan Pembahasan metabolit sekunder yang terbawa oleh
Pada penelitian ini daun kelor pelarut namun tidak dapat menentukan
dan kulit batang secang yang digunakan jenis senyawa yang terbawa oleh pelarut
dari pulau jawa. Daun kelor dan kulit (Sulastri et al., 2018).
batang secang dilakukan pengubahan Analisis kualitatif ekstrak air
bentuk dengan cara dipotong untuk kulit daun kelor dan kulit batang secang
batang secang dan dipetik daunnya dilakukan untuk mengetahui komponen
untuk daun kelor. Hal tersebut dilakukan kimia pada tumbuhan dengan
untuk mempercepat proses menggunakan reagen besi (III) klorida
pengeringan. Proses pengeringan ini (FeCl3). Diamati perubahan warna yang
dimaksudkan untuk mengurangi kadar terbentuk yaitu warna hijau (Abdulkadir
air yang terdapat pada sampel, sehingga et al., 2015).
dapat mencegah pembusukan oleh Hasil dari identifikasi ekstrak air
bakteri. Proses ekstraksi dilakukan daun kelor dan secang dengan analisis
bertujuan untuk mengambil senyawa kualitatif memberikan hasil positif
kimia yang terkandung dalam sampel. mengandung flavonoid yang dapat
Prinsip ekstraksi didasarkan pada dilihat pada Tabel 1. Hasil uji fitokimia
perpindahan masa komponen zat yang kualitatif ekstrak air daun kelor
terlarut ke dalam pelarut sehingga mengandung alkaloid dan secang,
terjadi perpindahan pada lapisan antar secang dan kombinasi daun kelor
muka dan berdifusi masuk ke dalam mengandung flavonoid dan secang
pelarut (Rizkayanti et al., 2017). Pelarut memgandung flavonoid. Daun kelor dan
yang digunakan untuk ekstraksi sampel kulit batang secang dilakukan uji
A, B, dan C adalah aquadestilata sebagai kualitatif flavonoid dan alkaloid.
pelarut polar. Cara mendapatkan Flavonoid merupakan senyawa alam
senyawa kimia yang diinginkan yang berpotensi sebagai antioksidan
digunakan metode ekstraksi yang yang dapat menangkal radikal bebas
merupakan metode penyarian zat yang berperan pada timbulnya penyakit

355
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia p-ISSN 1693-3591
(Pharmaceutical Journal of Indonesia) e-ISSN 2579-910X
Vol.17 No. 02 Desember 2020: 352-359

degeneratif melalui mekanisme dilakukan dengan menggunakan


perusakan sistem imunitas tubuh, Spektrofotometri UV-Vis karena
oksidasi lipid dan protein (Kou et al., kandungan ekstrak daun kelor dan kulit
2018). batang secang mengandung sistem
Hasil rendemen dari 250 gram aromatik yang terkonjugasi sehingga
daun kelor didapatkan persentase menunjukkan pita serapan kuat pada
rendemen ekstrak air daun kelor 43,76%. daerah spektrum sinar ultraviolet dan
Hasil rendemen dari 250 gram kulit spektrum sinar tampak (Harborne,
batang secang didapatkan persentase 1987).
rendemen ekstrak air kulit batang secang Peningkatan aktivitas
hasil rendemen dari 250 gram daun kelor antioksidan pada sampel A, B dan C
dan 250 gram kulit batang secang dapat menurunkan kadar glukosa darah
didapatkan persentase rendemen melalui mekanisme kerja penurunan
ekstrak air kombinasi daun kelor dan Reactive Oxygen Species (ROS)
kulit batang secang 24,40%. (Omodanisi et al., 2017, Sosa-Gutiérrez
Uji aktivitas antioksidan IC50 et al, 2018) dan flavonoid menghambat
dilakukan untuk mengetahui inhibisi melalui mekanisme metabolisme pada
atau hambatan dari ekstrak daun kelor karbohidrat dengan menghambat α-
dan ekstrak kulit batang secang yang glucosidase and α-amylase yang dapat
menghambat radikal dari DPPH sebanyak menurunkan kadar glukosa darah (Leone
50%. Analisis aktivitas antioksidan et al., 2018).

Tabel 1. Hasil analisis kualitatif ekstrak air daun kelor dan secang
Jenis pengujian Ekstrak air daun kelor Ekstrak air secang Ekstrak air daun kelor
dan secang
Alkaloid + - -
Flavonoid + + +

Gambar 1. Persentase inhibisi radikal bebas dari ekstrak daun kelor, kombinasi ekstrak
dan ekstrak secang

356
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia p-ISSN 1693-3591
(Pharmaceutical Journal of Indonesia) e-ISSN 2579-910X
Vol.17 No. 02 Desember 2020: 352-359

Tabel 2. Hasil analisis absorbansi sampel A, B dan C menggunakan spekrofotometri


UV- Vis
Sampel Konsentrasi (mg/g) % Inhibisi IC50
Ekstrak air daun kelor 200 45,45 217,21 mg/g
150 39,23
100 31,57
50 11,48
10 4,31
Ekstrak air kayu secang 200 81,56 8,18mg/g
150 79,26
100 72,35
50 67,74
10 60,36
Ekstrak daun kelor dan kayu secang 200 73,51 71,89 mg/g
150 70,31
100 57,99
50 37,89
10 9,58

Dalam ekstrak tanaman herbal Kombinasi ekstrak daun kelor dan kulit
mengandung banyak metabolit sekunder batang secang serta ekstrak kulit batang
yang memiliki aktivitas antioksidan secang merupakan active antioxidant.
adalah flavonoid, fenol, alkaloid dan Suatu senyawa dikatakan memiliki
tanin (Pradana dan Wulandari, 2017). Uji aktivitas antioksidan yang sangat kuat
aktivitas antioksidan IC50 dari ekstrak bila IC50 < 50 ppm, kuat bila IC50 bernilai
secang yang paling bagus menghambat 50-100 ppm, sedang bila IC50 bernilai
radikal DPPH pada konsentrasi 8,18 101-250, dan lemah bila IC50 251-500
mg/g dibandingkan dengan kelompok ppm (Yati et al., 2018). Ekstrak kulit
ekstrak daun kelor dan kelompok batang secang termasuk aktivitas
kombinasi ekstrak daun kelor dan antioksidan sangat kuat, ekstrak
secang. Ekstrak yang termasuk active kombinasi daun kelor dan kulit batang
antioxidant, jika IC50 ≤ 100 µg/mL, secang termasuk aktivitas antioksidan
sedangkan inactive antioxidant jika IC50 ≥ kuat dan ekstrak daun kelor termasuk
200 µg/ml (Sulastri et al., 2018). aktivitas antioksidan sedang.
Hiperglikemia diinduksi dari mempertahankan diri, membersihkan
stress oksidatif yang menjadi awal dan dan memperbaiki kerusakan yang
perkembangan diabetes dan jika tidak disebabkan oleh radikal bebas. Cara
diterapi dengan baik akan menjadi lebih sistem biologi melakukan itu dengan
parah. Akumulasi dari Reactive Oxygen menyumbangkan elektron ke radikal
Species (ROS) yang mengawali stress bebas untuk membuatnya stabil
oksidatif, yang berhubungan dengan (Omodanisi et al., 2017).
rusaknya sel β dan bionolekul (Sosa-
Gutiérrez et al, 2018). Antioksidan Kesimpulan
membantu secara sistem biologi

357
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia p-ISSN 1693-3591
(Pharmaceutical Journal of Indonesia) e-ISSN 2579-910X
Vol.17 No. 02 Desember 2020: 352-359

Ekstrak daun kelor memiliki Kou, B. Li, J. B. Olayanju, J. M. Drake, and


aktivitas antioksidan tingkat sedang. N. Chen, “Nutraceutical or
Ekstrak kombinasi daun kelor dan batang pharmacological potential of
Moringa oleifera Lam.,”
kulit secang tingkat aktivitas Nutrients, vol. 10, no. 3, 2018,
antioksidannya termasuk kuat. Ekstrak doi: 10.3390/nu10030343.
kulit batang secang tingkat aktivitasnya
sangat kuat dan termasuk active Leone et al., “Effect of Moringa oleifera
leaf powder on postprandial
antioxidant. Ekstrak dengan aktivitas
blood glucose response: In vivo
antioksidan sangat kuat berpotensi study on saharawi people living
menurunkan kadar glukosa darah. in refugee camps,” Nutrients,
vol. 10, no. 10, pp. 1–14, 2018,
Ucapan Terima Kasih doi: 10.3390/nu10101494.
Penulis mengucapkan terima
Omodanisi, Y. G. Aboua, O. O.
kasih kepada LPPM UPN Veteran Jakarta Oguntibeju, and R. M. Lamuela-
atas pemberian dana hibah Penelitian Raventós, “Assessment of the
Dosen Pemula tahun 2020. anti-hyperglycaemic, anti-
inflammatory and antioxidant
Daftar Pustaka activities of the methanol extract
of Moringa oleifera in diabetes-
Abdulkadir, D. D. Zawawi, and S. Jahan, induced nephrotoxic male wistar
“DPPH antioxidant activity, total rats,” Molecules, vol. 22, no. 4,
phenolic and total flavonoid pp. 1–16, 2017, doi:
content of different part of 10.3390/molecules22040439.
Drumstic tree (Moringa oleifera
Lam.),” vol. 7, no. 4, pp. 1423– Pradana and A. A. Wulandari, “Uji total
1428, 2015. flavonoid dari ekstrak air daun
kelor (Moringa oleifera) dan
Aminah, N. Tomayahu, and Z. Abidin, secang (Caesalpinia sappan L.),”
“Penetapan kadar flavonoid total J. Insa. Farm. Indones., vol. 2, no.
ekstrak etanol kulit buah alpukat 2, pp. 271–277, 2019, doi:
(Persea americana Mill.) dengan 10.36387/jifi.v2i2.407.
metode spektrofotometri UV-
Vis,” J. Fitofarmaka Indones., vol. Rizkayanti, A. W. M. Diah, and M. R. Jura,
4, no. 2, pp. 226–230, 2017, doi: “Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak
10.33096/jffi.v4i2.265. Air dan Ekstrak Etanol Daun
Kelor (Moringa oleifera LAM),” J.
Harborne, “Metode Fitokimia; Penuntun Akad. Kim., vol. 6, no. 2, p. 125,
Cara Modern Menganalisa 2017, doi:
Tumbuhan, Terbitan Kedua,” 10.22487/j24775185.2017.v6.i2.
Terjem. Kosasih Padmawinata 9244.
dan Iwang Soediro ITB, Bandung,
1987, doi: 10.1016/S0140- Setiawan, O. Yunita, and A. Kurniawan,
6736(10)60058-X. “Uji aktivitas antioksidan ekstrak
etanol kayu secang (Caesalpinia

358
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia p-ISSN 1693-3591
(Pharmaceutical Journal of Indonesia) e-ISSN 2579-910X
Vol.17 No. 02 Desember 2020: 352-359

sappan) menggunakan metode Pharmacogn. J., vol. 10, no. 6,


DPPH, ABTS, dan FRAP,” J. Media pp. S104–S108, 2018, doi:
Pharm. Indones., vol. 2, no. 2, 10.5530/pj.2018.6s.20.
pp. 82–89, 2018.
Yati, Sumpono, and N. I. Candra,
Sosa-Gutiérrez et al., “Effects of Moringa “Potensi aktivitas antioksidan
oleifera leaves extract on high metabolit sekunder dari bakteri
glucose-induced metabolic endofit pada daun Moringa
changes in HepG2 cells,” Biology oleifera L,” J. Pendidik. dan Ilmu
(Basel)., vol. 7, no. 3, pp. 1–19, Kim., vol. 2, no. 1, pp. 82–87,
2018, doi: 2018.
10.3390/biology7030037.
Yusuf, “Efek infus kayu secang
Sulastri et al., “Total phenolic, total (Caesalpinia sappan L.) terhadap
flavonoid, quercetin content and penurunan kadar gula darah
antioxidant activity of mencit (Mus musculus),” Media
standardized extract of Moringa Farm. Poltekkes Makassar, vol.
oleifera leaf from regions with XV No.1, no. e.issn 2622-0962,
different elevation,” pp. 1–2, 2019, doi: 10.32382.

359

Anda mungkin juga menyukai