Dhigna Luthfiyani Citra Pradana*, Eldiza Puji Rahmi, Annisa Farida Muti
ABSTRAK
Ekstrak air daun kelor (Moringa oleifera Lam.) mengandung senyawa aktif flavonoid,
fenol, dan tanin yang berperan sebagai antioksidan yang dapat mencegah hiperglikemia
dan hiperlipidemia. Secang (Caesalpinia sappan L.) mengandung brazilin yang dapat
menurunkan glukosa darah. Aktivitas antioksidan ekstrak air daun kelor dan kayu secang
menjadi dasar uji in vivo, oleh karena itu tujuan penelitian ini untuk mengetahui IC50
ekstrak air daun kelor dan kayu secang yang memiliki potensi sebagai antihiperglikemia.
Penelitian merupakan studi eksperimental. Perhitungan IC50 menggunakan metode
spektrofotometri UV-Visibel dengan DPPH. IC50 ekstrak air daun kelor, kombinasi daun
kelor dan kayu secang, dan kayu secang masing-masing sebesar 217,21; 71,89; dan 8,18
ppm. Daya antioksidan kuat dan sedang berpotensi menurunkan kadar glukosa darah
melalui mekanisme pengurangan Reactive Oxygen Species (ROS).
Kata kunci: antioksidan, daun kelor, ekstrak air, IC50, kayu secang.
ABSTRACT
352
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia p-ISSN 1693-3591
(Pharmaceutical Journal of Indonesia) e-ISSN 2579-910X
Vol.17 No. 02 Desember 2020: 352-359
353
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia p-ISSN 1693-3591
(Pharmaceutical Journal of Indonesia) e-ISSN 2579-910X
Vol.17 No. 02 Desember 2020: 352-359
354
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia p-ISSN 1693-3591
(Pharmaceutical Journal of Indonesia) e-ISSN 2579-910X
Vol.17 No. 02 Desember 2020: 352-359
persentase inhibisi (%). Aktivitas berkhasiat atau zat aktif dari bagian
antioksidan sampel A, B, dan C ini tanaman dengan menggunakan pelarut
dinyatakan dengan Inhibition yang sesuai. Metode ekstraksi yang
Concentration 50% (IC50) adalah digunakan pada penelitian ini adalah
konsentrasi sampel A, B dan C yang maserasi, karena metode ini lebih
dapat meredam radikal DPPH sebanyak sederhana, mudah dan tanpa
50% dan nilainya didapat dari nilai x pemanasan. Jika menggunakan
pada persamaan regresi tersebut dan pemanasan dapat membuat kadar
mengganti nilai y dengan nilai 50. Cara flavonoid berkurang. Setelah menjadi
tersebut digunakan untuk mengukur IC50 ekstrak dilakukan perhitungan
sampel A, B dan C. rendemen. Penentuan rendamen ini
berfungsi untuk mengetahui kadar
Hasil dan Pembahasan metabolit sekunder yang terbawa oleh
Pada penelitian ini daun kelor pelarut namun tidak dapat menentukan
dan kulit batang secang yang digunakan jenis senyawa yang terbawa oleh pelarut
dari pulau jawa. Daun kelor dan kulit (Sulastri et al., 2018).
batang secang dilakukan pengubahan Analisis kualitatif ekstrak air
bentuk dengan cara dipotong untuk kulit daun kelor dan kulit batang secang
batang secang dan dipetik daunnya dilakukan untuk mengetahui komponen
untuk daun kelor. Hal tersebut dilakukan kimia pada tumbuhan dengan
untuk mempercepat proses menggunakan reagen besi (III) klorida
pengeringan. Proses pengeringan ini (FeCl3). Diamati perubahan warna yang
dimaksudkan untuk mengurangi kadar terbentuk yaitu warna hijau (Abdulkadir
air yang terdapat pada sampel, sehingga et al., 2015).
dapat mencegah pembusukan oleh Hasil dari identifikasi ekstrak air
bakteri. Proses ekstraksi dilakukan daun kelor dan secang dengan analisis
bertujuan untuk mengambil senyawa kualitatif memberikan hasil positif
kimia yang terkandung dalam sampel. mengandung flavonoid yang dapat
Prinsip ekstraksi didasarkan pada dilihat pada Tabel 1. Hasil uji fitokimia
perpindahan masa komponen zat yang kualitatif ekstrak air daun kelor
terlarut ke dalam pelarut sehingga mengandung alkaloid dan secang,
terjadi perpindahan pada lapisan antar secang dan kombinasi daun kelor
muka dan berdifusi masuk ke dalam mengandung flavonoid dan secang
pelarut (Rizkayanti et al., 2017). Pelarut memgandung flavonoid. Daun kelor dan
yang digunakan untuk ekstraksi sampel kulit batang secang dilakukan uji
A, B, dan C adalah aquadestilata sebagai kualitatif flavonoid dan alkaloid.
pelarut polar. Cara mendapatkan Flavonoid merupakan senyawa alam
senyawa kimia yang diinginkan yang berpotensi sebagai antioksidan
digunakan metode ekstraksi yang yang dapat menangkal radikal bebas
merupakan metode penyarian zat yang berperan pada timbulnya penyakit
355
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia p-ISSN 1693-3591
(Pharmaceutical Journal of Indonesia) e-ISSN 2579-910X
Vol.17 No. 02 Desember 2020: 352-359
Tabel 1. Hasil analisis kualitatif ekstrak air daun kelor dan secang
Jenis pengujian Ekstrak air daun kelor Ekstrak air secang Ekstrak air daun kelor
dan secang
Alkaloid + - -
Flavonoid + + +
Gambar 1. Persentase inhibisi radikal bebas dari ekstrak daun kelor, kombinasi ekstrak
dan ekstrak secang
356
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia p-ISSN 1693-3591
(Pharmaceutical Journal of Indonesia) e-ISSN 2579-910X
Vol.17 No. 02 Desember 2020: 352-359
Dalam ekstrak tanaman herbal Kombinasi ekstrak daun kelor dan kulit
mengandung banyak metabolit sekunder batang secang serta ekstrak kulit batang
yang memiliki aktivitas antioksidan secang merupakan active antioxidant.
adalah flavonoid, fenol, alkaloid dan Suatu senyawa dikatakan memiliki
tanin (Pradana dan Wulandari, 2017). Uji aktivitas antioksidan yang sangat kuat
aktivitas antioksidan IC50 dari ekstrak bila IC50 < 50 ppm, kuat bila IC50 bernilai
secang yang paling bagus menghambat 50-100 ppm, sedang bila IC50 bernilai
radikal DPPH pada konsentrasi 8,18 101-250, dan lemah bila IC50 251-500
mg/g dibandingkan dengan kelompok ppm (Yati et al., 2018). Ekstrak kulit
ekstrak daun kelor dan kelompok batang secang termasuk aktivitas
kombinasi ekstrak daun kelor dan antioksidan sangat kuat, ekstrak
secang. Ekstrak yang termasuk active kombinasi daun kelor dan kulit batang
antioxidant, jika IC50 ≤ 100 µg/mL, secang termasuk aktivitas antioksidan
sedangkan inactive antioxidant jika IC50 ≥ kuat dan ekstrak daun kelor termasuk
200 µg/ml (Sulastri et al., 2018). aktivitas antioksidan sedang.
Hiperglikemia diinduksi dari mempertahankan diri, membersihkan
stress oksidatif yang menjadi awal dan dan memperbaiki kerusakan yang
perkembangan diabetes dan jika tidak disebabkan oleh radikal bebas. Cara
diterapi dengan baik akan menjadi lebih sistem biologi melakukan itu dengan
parah. Akumulasi dari Reactive Oxygen menyumbangkan elektron ke radikal
Species (ROS) yang mengawali stress bebas untuk membuatnya stabil
oksidatif, yang berhubungan dengan (Omodanisi et al., 2017).
rusaknya sel β dan bionolekul (Sosa-
Gutiérrez et al, 2018). Antioksidan Kesimpulan
membantu secara sistem biologi
357
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia p-ISSN 1693-3591
(Pharmaceutical Journal of Indonesia) e-ISSN 2579-910X
Vol.17 No. 02 Desember 2020: 352-359
358
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia p-ISSN 1693-3591
(Pharmaceutical Journal of Indonesia) e-ISSN 2579-910X
Vol.17 No. 02 Desember 2020: 352-359
359