PENDAHULUAN
Namun, karena orientasi dan pengelolaan yang belum maksimal , maka koperasi madrasah
“Al-Barokah” hanya bisa berjalan selama kurang lebih dua tahun sampai tahun 2011 dan iuran
wajib koperasi yang dibayarkan tiap bulan menjadi berhenti. Selanjutnya, masih dengan modal
usaha dari hasil iuran pokok dan wajib yang pernah dibayarkan di tahun 2009 tersebut, pada
pertengahan tahun 2013, bidang usaha koperasi berusaha kembali dijalankan. Saat itu bentuk
kegiatan usaha yang ditempuh yaitu dengan mencoba membuka kantin yang menjual jenis jajanan
untuk anak, dan bahkan juga mencoba menjual/menyediakan beberapa jenis sembako untuk
ditujukan ke para guru dan wali murid sebagai sasaran penjualannya. Namun usaha kantin dan
sembako tersebut hanya bisa berjalan kurang lebih satu tahun dan kegiatan usaha (kantin) pun
berhenti. Akhirnya bidang usaha produktif koperasi masih tetap pada pengadaan dan penyediaan
seragam batik madrasah dan seragam olah raga. Dalam laporan koperasi ditengah kevakumannya
pada pertengahan tahun 2015, sisa modal uang koperasi pada saat itu hanya Rp. 600.000,00.
Setelah vakum kembali selama 2 tahun dari tahun 2013 hingga 2015, dengan seiring
berkembangnya MI dari segi jumlah siswa yang saat itu sudah berjumlah diatas 300 siswa, pada
bulan Agustus 2015 upaya menghidupkan kegiatan usaha produktif kembali dicoba. Kali ini masih
tetap memilih usaha “kantin” sebagai jenis usaha pokok. Alhamdulillah, dengan kembali
mengumpulkan modal awal dari iuran patungan dari segenap guru sebesar Rp. 200.000,00 bagi
guru PNS, dan sebesar Rp. 100.000,00 bagi guru Non-PNS, dan akhirnya terkumpul dana Rp.
2.700.00,00. bisa untuk membuka kantin kembali dengan membeli showcase (lemari pendingin)
sebagai satu terobosan untuk mengangkat kembali tampilan kantin yang sempat berhenti.
Bersama jenis penjualan jenis makanan ringan atau minuman lainnya, semenjak itu kantin
madrasah perlahan mulai bangkit dan bertahan hingga sekarang. Pada tahap berikutnya, bentuk
usaha produktif lainnya mulai ditekuni. Sampai dengan saat ini, jenis usaha produktif yang dimiliki
MI Ma’arif NU 1 Dawuhanwetan adalah sebagai berikut :
1. Kantin Utama
Sebagai unit usaha produktif yang utama, Kantin Madrasah sejak tahun 2018 menyumbang
kontribusi terbesar bagi pemasukan usaha produktif madrasah, yaitu dengan nominal
pemasukan Rp. 60.000,00 perhari aktif. Berkat dari salah satunya pemasukan kantin utama ini,
dan ditambah pendanaan dari pos lainnya, dapat untuk merealisasikan/membeli fasilitas
kendaraan (mobil) untuk madrasah, meskipun dengan sistem mengangsur.
Namun, semenjak ada pandemi Covid-19 ini, kegiatan usaha produktif kantin praktis menjadi
terhenti. Dan alhamdulillah baru bisa mulai buka kembali pada kemarin hari Senin, 24 Januari
2022. Itupun dengan nominal pemasukan yang belum seperti saat sebelum Covid-19.
2. Kantin Stakeholder
Kantin Stakeholder merupakan kantin di area-dalam madrasah yang dimiliki oleh warga
(walimurid) yang menjadi pendamping kantin utama milik madrasah. Sampai saat ini jumlah
kantin stakeholder yang ada di madrasah berjumlah 5 (lima) kantin kecil.
Kantin stakeholder
3. Penjualan ATK
Penjualan Alat Tulis dan Kantor (ATK) merupakan potensi tersendiri mengingat kebutuhan alat
tulis untuk siswa yang di tahun 2022 ini sudah mencapai 400-an siswa. Hal ini ketika dikelola
dengan lebih baik maka akan menjadi usaha produktif yang cukup menjanjikan. Sejauh ini,
kebutuhan ATK siswa masih banyak para siswa membeli di luar.
USMANTO, S.Pd.I
NIP. 19631023 200701 1 016