Anda di halaman 1dari 19

Matahari dan Bulan

Seorang Pangeran tampan dan


disukai banyak orang berjalan
menyapa para penduduk dengan
senyum ramahnya, suara bersorak-
sorai dari rakyat yang gembira
menyabut kedatangan pangeran
tersebut terdengar sangat keras.
"Wahai Pangeran yang tampan nan
bijak apakah hamba boleh berjabat
tangan langsung dengan Pangeran."
Ucap Kakek Tua yang
berpenampilan lusuh
Si Pangeran tersebut sontak
langsung mengulurkan tangannya
menjabat tangan Kakek Tua itu
tanpa ada rasa ragu sedikitpun,
"Pangeran kenapa anda menyalami
Pak Tua lusuh itu apakah anda tidak
takut jika Pak Tua itu berbuat
sesuatu kepada anda." Tanya
Pengawal Pangeran yang berada di
sampingnya.
"Mereka semua kelak akan menjadi
rakyat ku kenapa aku harus
menutup diri ke mereka ?." Balas
sang Pangeran itu
Waktu berselang sang Pangeran
tampan tumbuh menjadi seorang
calon raja yang bijaksana, Raja
memerintahkan pangeran untuk
mencari pasangan karena umur
sang Pangeran juga sudah cukup
untuk menikah.
Akan tetapi Pangeran tak kunjung
mendapatkan pasangannya
padahal Pangeran memiliki paras
muka yang sangat tampan dan
banyak para wanita tergila-gila
dengan ketampanan yang di miliki
Pangeran.
"Ayahanda saya sudah mencoba
mencari pasangan seperti apa yang
sudah Ayahanda perintahkan, tapi
saya sampai sekarang masih belum
bisa menemukan wanita yang cocok
menjadi pasangan saya." Ucap
Pangeran menghadap ke Raja
Sang Raja lalu memerintahkan Ahli
Nujum kerajaan untuk meramal
Pangeran yang sulit menemukan
jodohnya itu, tanpa di duga-duga
sang Ahli Nujum mengatakan kalau
pangeran sudah terkena kutukan
yang dimana dia tidak akan
menemukan pasangannya seumur
hidup, seluruh isi kerajaan langsung
panik dan ketakutan karena cuma
Pangeran seorang yang akan
mewarisi kerajaan tersebut.
Pangeran yang masih dalam
keadaan terkejut mencoba
menenangkan dirinya dan balik
bertanya ke Ahli Nujum tersebut
"Wahai Ahli Nujum, apakah ada
cara agar saya bisa terbebas dari
kutukan ini ? Jika ada caranya
tolong beritahu saya, saya akan
berusaha mencari penawar kutukan
ini."
Sang Ahli Nujum itu mengatakan
kalau masih ada harapan terbebas
dari kutukan itu, cara agar bisa
terbebas dari kutukan itu adalah
Pangeran harus berkelana mencari
sinar bulan yang bisa memancarkan
sinar yang sangat terang sampai-
sampai setara dengan sinar
matahari.
Setelah itu Pangeran meminta izin
ke Raja untuk pergi berpetualang
mencari sinar bulan tersebut, Raja
mengizinkan Pangeran dan
Pangeran pergi berkelana dengan
di kawal oleh 3 Pengawal.
Perjalanan mereka tidak berjalan
dengan baik, mereka menghadapi
banyak rintangan yang bisa saja
merenggut nyawa mereka.
Dalam perjalanan mencari sinar
bulan mereka beristirahat sebentar
di pinggir sungai yang sangat
tenang, karena matahari akan
terbenam 2 Pengawal Pangeran
pergi mencari kayu bakar untuk
membuat perapian lalu 1 Pengawal
berjaga mengawasi pangeran.
Pangeran yang sedang duduk
bersandar di pohon kaget
mendengar alunan suara wanita
yang sangat merdu, melihat
Pengawal yang bertugas mengawasi
Pangeran tiba-tiba tertidur sang
Pangeran langsung pergi masuk
kedalam hutan mencari sumber
suara itu.
Semakin dalam Pangeran masuk
kedalam hutan tiba-tiba dia
dikagetkan sesosok Pak Tua yang
sedang berjalan memikul kayu
bakar, "Hei anak muda kenapa kau
bisa berada di sini ?."
Sang Pangeran sontak langsung
mengeluarkan pedangnya dan
menghunuskan ke arah Pak Tua itu.
"Tenang anak muda aku bukan
ancaman bagimu, aku hanya
seorang Kakek Tua yang sedang
mencari kayu bakar." Pangeran
yang melihat sosok asli Kakek itu
langsung menyarungkan kembali
pedangnya dan meminta maaf
karena sudah berlaku tidak sopan.
"Maafkan aku Pak Tua ku kira
tadinya adalah hewan buas." Ucap
Pangeran sambil membantu
mengangkat kayu bakar yang jatuh.
"Anak muda apa yang kau lakukan
di hutan ini, hutan ini sangat
berbahaya ketika sudah malam."
Ucap Pak Tua itu
Pangeran lalu menjelaskan kalau
dia sedang beristirahat di tepi
sungai tetapi malah mendengar
suara lantunan yang merdu dari
seorang wanita di dalam hutan,
Pangeran juga menjelaskan
tujuannya untuk mencari penawar
kutukan.
Pak Tua itu mengatakan kalau suara
yang di dengar Pangeran dari
dalam hutan itu adalah ilusi dari
bidadari bulan di hutan itu, bidadari
itu sering bersenandung untuk
memikat pria-pria tampan.
Pak Tua itu mengatakan kalau obat
dari penawar Pangeran itu ada di
tangan Bidadari yang berusaha
memikat Pangeran, sang Pangeran
yang penasaran bagaimana Pak Tua
itu tahu tentang kutukannya lalu
bertanya kembali "Pak Tua,
bagaimana kau bisa tahu kutukan
ku dan penawar kutukan ku ?."
Pak Tua itu pun menjelaskan kalau
dia lah yang memberikan kutukan
itu kepada Pangeran ketika masih
muda, Pangeran dengan ingatan
yang samar-samar ingat kembali
dengan Pak Tua waktu itu. "Wahai
Pak Tua kenapa kau memberikan
ku kutukan ? Apakah aku telah
berbuat salah kepadamu." Tanya
Pangeran
Pak Tua itu menjelaskan kalau
Pangeran tidak memiliki kesalahan
sama sekali, dia memberikan
kutukan itu untuk melindungi
Pangeran muda agar tidak jatuh ke
sisi keburukan karena kelak di masa
depan Pangeran akan menjadi
seorang yang tergila-gila dengan
wanita dan akhirnya membuat si
Pangeran menjadi sosok yang rusak
moralnya.
"Pangeran saya akan memberitahu
Pangeran penawar kutukan itu,
yang harus Pangeran lakukan
adalah mengalahkan Bidadari itu
dan merebut sinar bulan yang
sinarnya setara dengan sinar
matahari."
Pangeran yang mengetahui
penawar kutukan tersebut langsung
bergegas mencari Bidadari itu,
dengan dibekali jarum emas yang
diberikan Pak Tua itu Pangeran
masuk kembali kedalam hutan.
Akhirnya Pangeran berhasil
menemukan sang Bidadari yang
sedang bersenandung di tepi
danau.
"Apakah kau bidadari yang
bersenandung merdu itu ?." Tanya
Pangeran
Bidadari itu berbalik badan
menghadap ke arah Pangeran,
Pangeran terkejut melihat
kecantikan Bidadari tersebut.
"Benar aku sang Bidadari yang
cantik dan bersenandung itu, wahai
pria tampan apa urusan mu datang
kemari ?."
Pangeran yang masih terkagum-
kagum dengan kecantikan bidadari
itu tiba-tiba di sadarkan oleh
bisikan yang tidak tahu dari mana
asalnya.
"Aku datang ke sini untuk mencari
sinar bulan agar aku bisa terbebas
dari kutukan ku." Jawab Pangeran
sambil bersiap
"Oh... Sinar bulan ya, kalau begitu
aku tidak bisa menyerahkanya
padamu, bagaimana kalau kau
menjadi pria ku seorang saja ?
Bukankah itu menarik."
Sang Pangeran yang tanpa bertanya
kembali langsung berlari ke arah
Bidadari itu sambil mengeluarkan
pedangnya.
Serangan demi serangan sudah di
lancarkan oleh si Pangeran akan
tetapi semua sia-sia, Pangeran yang
sudah kehabisan tenaga lalu di
lempar Bidadari itu ke danau.
Pangeran yang sudah tak berdaya
tiba-tiba tubuhnya mengeluarkan
sinar cahaya yang sangat terang
sampai membuat danau itu
bercahaya, sontak Pangeran
langsung tersadar dan berenang
menuju kepermukaan.
Bidadari yang mengira Pangeran
sudah tewas kaget melihat
danaunya bersinar sangat cerah,
"Kenapa danau itu memancarkan
cahaya, apa pria itu belum tewas."
Guman bidadari
Pangeran yang sudah berada di
atas permukaan air langsung
lompat dan berlari mengejar
Bidadari itu dan menyerang dengan
jarum emas, tanpa di sangka-
sangka jarum emas itu berubah
menjadi pedang cahaya yang
sangat terang.
Sang Pangeran berhasil menebas
Bidadari itu seketika tubuh sang
Bidadari mengeluarkan cahaya dari
kepala sampai ujung kaki.
"Apa ini !! Apakah ini sinar bulan
yang di katakan itu." Ucap Pangeran
sambil memejamkan matanya
karena silau cahaya
Tiba-tiba dari cahaya itu datanglah
seorang wanita yang sangat cantik
bagaikan sinar bulan yang sangat
terang.
"Siapa kau ? Apakah kau penawar
dari kutukan ku ?." Tanya Pangeran
"Benar Pangeran, aku adalah
penawar dari kutukan pangeran,
aku Putri Bulan."
Sang Putri Bulan datang
menghampiri Pangeran lalu
mencium kening Pangeran yang
sedang duduk, "Pangeran mulai
sekarang kutukan Pangeran sudah
hilang, sekarang Pangeran sudah
bebas mencari wanita pilihan
Pangeran."
Pangeran yang sudah terpikat
hatinya itu menarik kembali
selendang Putri Bulan "Wahai Putri
Bulan, hatiku sudah terpikat
kepadamu apakah kamu mau
menjadi pasanganku."
Sang Putri Bulan menolak lalu
menjelaskan kalau dia dan
Pangeran tidak akan pernah bisa
bersatu karena dia adalah Bulan
dan sang Pangeran adalah
Matahari, tetapi pangeran yang
sudah tergila-gila itu menyakinkan
sang Putri Bulan kalau dia bisa
melindunginya.
"Jika memang aku matahari dan kau
bulan maka izinkan aku menjadi
bintang mu, aku tidak peduli jika
sinar ku menghilang asal aku masih
bisa melihat sinar mu itu."
Sang Putri Bulan yang terharu
dengan perkataan Pangeran
akhirnya bersedia menjadi
pasangan Pangeran dan mereka
berdua kembali ke kerajaan dengan
menyisakan senyuman yang sangat
indah, bagaikan sinar bulan dan
matahari yang terang dan cerah.
---------------------- SELESAI -------------------------

Anda mungkin juga menyukai