disukai banyak orang berjalan menyapa para penduduk dengan senyum ramahnya, suara bersorak- sorai dari rakyat yang gembira menyabut kedatangan pangeran tersebut terdengar sangat keras. "Wahai Pangeran yang tampan nan bijak apakah hamba boleh berjabat tangan langsung dengan Pangeran." Ucap Kakek Tua yang berpenampilan lusuh Si Pangeran tersebut sontak langsung mengulurkan tangannya menjabat tangan Kakek Tua itu tanpa ada rasa ragu sedikitpun, "Pangeran kenapa anda menyalami Pak Tua lusuh itu apakah anda tidak takut jika Pak Tua itu berbuat sesuatu kepada anda." Tanya Pengawal Pangeran yang berada di sampingnya. "Mereka semua kelak akan menjadi rakyat ku kenapa aku harus menutup diri ke mereka ?." Balas sang Pangeran itu Waktu berselang sang Pangeran tampan tumbuh menjadi seorang calon raja yang bijaksana, Raja memerintahkan pangeran untuk mencari pasangan karena umur sang Pangeran juga sudah cukup untuk menikah. Akan tetapi Pangeran tak kunjung mendapatkan pasangannya padahal Pangeran memiliki paras muka yang sangat tampan dan banyak para wanita tergila-gila dengan ketampanan yang di miliki Pangeran. "Ayahanda saya sudah mencoba mencari pasangan seperti apa yang sudah Ayahanda perintahkan, tapi saya sampai sekarang masih belum bisa menemukan wanita yang cocok menjadi pasangan saya." Ucap Pangeran menghadap ke Raja Sang Raja lalu memerintahkan Ahli Nujum kerajaan untuk meramal Pangeran yang sulit menemukan jodohnya itu, tanpa di duga-duga sang Ahli Nujum mengatakan kalau pangeran sudah terkena kutukan yang dimana dia tidak akan menemukan pasangannya seumur hidup, seluruh isi kerajaan langsung panik dan ketakutan karena cuma Pangeran seorang yang akan mewarisi kerajaan tersebut. Pangeran yang masih dalam keadaan terkejut mencoba menenangkan dirinya dan balik bertanya ke Ahli Nujum tersebut "Wahai Ahli Nujum, apakah ada cara agar saya bisa terbebas dari kutukan ini ? Jika ada caranya tolong beritahu saya, saya akan berusaha mencari penawar kutukan ini." Sang Ahli Nujum itu mengatakan kalau masih ada harapan terbebas dari kutukan itu, cara agar bisa terbebas dari kutukan itu adalah Pangeran harus berkelana mencari sinar bulan yang bisa memancarkan sinar yang sangat terang sampai- sampai setara dengan sinar matahari. Setelah itu Pangeran meminta izin ke Raja untuk pergi berpetualang mencari sinar bulan tersebut, Raja mengizinkan Pangeran dan Pangeran pergi berkelana dengan di kawal oleh 3 Pengawal. Perjalanan mereka tidak berjalan dengan baik, mereka menghadapi banyak rintangan yang bisa saja merenggut nyawa mereka. Dalam perjalanan mencari sinar bulan mereka beristirahat sebentar di pinggir sungai yang sangat tenang, karena matahari akan terbenam 2 Pengawal Pangeran pergi mencari kayu bakar untuk membuat perapian lalu 1 Pengawal berjaga mengawasi pangeran. Pangeran yang sedang duduk bersandar di pohon kaget mendengar alunan suara wanita yang sangat merdu, melihat Pengawal yang bertugas mengawasi Pangeran tiba-tiba tertidur sang Pangeran langsung pergi masuk kedalam hutan mencari sumber suara itu. Semakin dalam Pangeran masuk kedalam hutan tiba-tiba dia dikagetkan sesosok Pak Tua yang sedang berjalan memikul kayu bakar, "Hei anak muda kenapa kau bisa berada di sini ?." Sang Pangeran sontak langsung mengeluarkan pedangnya dan menghunuskan ke arah Pak Tua itu. "Tenang anak muda aku bukan ancaman bagimu, aku hanya seorang Kakek Tua yang sedang mencari kayu bakar." Pangeran yang melihat sosok asli Kakek itu langsung menyarungkan kembali pedangnya dan meminta maaf karena sudah berlaku tidak sopan. "Maafkan aku Pak Tua ku kira tadinya adalah hewan buas." Ucap Pangeran sambil membantu mengangkat kayu bakar yang jatuh. "Anak muda apa yang kau lakukan di hutan ini, hutan ini sangat berbahaya ketika sudah malam." Ucap Pak Tua itu Pangeran lalu menjelaskan kalau dia sedang beristirahat di tepi sungai tetapi malah mendengar suara lantunan yang merdu dari seorang wanita di dalam hutan, Pangeran juga menjelaskan tujuannya untuk mencari penawar kutukan. Pak Tua itu mengatakan kalau suara yang di dengar Pangeran dari dalam hutan itu adalah ilusi dari bidadari bulan di hutan itu, bidadari itu sering bersenandung untuk memikat pria-pria tampan. Pak Tua itu mengatakan kalau obat dari penawar Pangeran itu ada di tangan Bidadari yang berusaha memikat Pangeran, sang Pangeran yang penasaran bagaimana Pak Tua itu tahu tentang kutukannya lalu bertanya kembali "Pak Tua, bagaimana kau bisa tahu kutukan ku dan penawar kutukan ku ?." Pak Tua itu pun menjelaskan kalau dia lah yang memberikan kutukan itu kepada Pangeran ketika masih muda, Pangeran dengan ingatan yang samar-samar ingat kembali dengan Pak Tua waktu itu. "Wahai Pak Tua kenapa kau memberikan ku kutukan ? Apakah aku telah berbuat salah kepadamu." Tanya Pangeran Pak Tua itu menjelaskan kalau Pangeran tidak memiliki kesalahan sama sekali, dia memberikan kutukan itu untuk melindungi Pangeran muda agar tidak jatuh ke sisi keburukan karena kelak di masa depan Pangeran akan menjadi seorang yang tergila-gila dengan wanita dan akhirnya membuat si Pangeran menjadi sosok yang rusak moralnya. "Pangeran saya akan memberitahu Pangeran penawar kutukan itu, yang harus Pangeran lakukan adalah mengalahkan Bidadari itu dan merebut sinar bulan yang sinarnya setara dengan sinar matahari." Pangeran yang mengetahui penawar kutukan tersebut langsung bergegas mencari Bidadari itu, dengan dibekali jarum emas yang diberikan Pak Tua itu Pangeran masuk kembali kedalam hutan. Akhirnya Pangeran berhasil menemukan sang Bidadari yang sedang bersenandung di tepi danau. "Apakah kau bidadari yang bersenandung merdu itu ?." Tanya Pangeran Bidadari itu berbalik badan menghadap ke arah Pangeran, Pangeran terkejut melihat kecantikan Bidadari tersebut. "Benar aku sang Bidadari yang cantik dan bersenandung itu, wahai pria tampan apa urusan mu datang kemari ?." Pangeran yang masih terkagum- kagum dengan kecantikan bidadari itu tiba-tiba di sadarkan oleh bisikan yang tidak tahu dari mana asalnya. "Aku datang ke sini untuk mencari sinar bulan agar aku bisa terbebas dari kutukan ku." Jawab Pangeran sambil bersiap "Oh... Sinar bulan ya, kalau begitu aku tidak bisa menyerahkanya padamu, bagaimana kalau kau menjadi pria ku seorang saja ? Bukankah itu menarik." Sang Pangeran yang tanpa bertanya kembali langsung berlari ke arah Bidadari itu sambil mengeluarkan pedangnya. Serangan demi serangan sudah di lancarkan oleh si Pangeran akan tetapi semua sia-sia, Pangeran yang sudah kehabisan tenaga lalu di lempar Bidadari itu ke danau. Pangeran yang sudah tak berdaya tiba-tiba tubuhnya mengeluarkan sinar cahaya yang sangat terang sampai membuat danau itu bercahaya, sontak Pangeran langsung tersadar dan berenang menuju kepermukaan. Bidadari yang mengira Pangeran sudah tewas kaget melihat danaunya bersinar sangat cerah, "Kenapa danau itu memancarkan cahaya, apa pria itu belum tewas." Guman bidadari Pangeran yang sudah berada di atas permukaan air langsung lompat dan berlari mengejar Bidadari itu dan menyerang dengan jarum emas, tanpa di sangka- sangka jarum emas itu berubah menjadi pedang cahaya yang sangat terang. Sang Pangeran berhasil menebas Bidadari itu seketika tubuh sang Bidadari mengeluarkan cahaya dari kepala sampai ujung kaki. "Apa ini !! Apakah ini sinar bulan yang di katakan itu." Ucap Pangeran sambil memejamkan matanya karena silau cahaya Tiba-tiba dari cahaya itu datanglah seorang wanita yang sangat cantik bagaikan sinar bulan yang sangat terang. "Siapa kau ? Apakah kau penawar dari kutukan ku ?." Tanya Pangeran "Benar Pangeran, aku adalah penawar dari kutukan pangeran, aku Putri Bulan." Sang Putri Bulan datang menghampiri Pangeran lalu mencium kening Pangeran yang sedang duduk, "Pangeran mulai sekarang kutukan Pangeran sudah hilang, sekarang Pangeran sudah bebas mencari wanita pilihan Pangeran." Pangeran yang sudah terpikat hatinya itu menarik kembali selendang Putri Bulan "Wahai Putri Bulan, hatiku sudah terpikat kepadamu apakah kamu mau menjadi pasanganku." Sang Putri Bulan menolak lalu menjelaskan kalau dia dan Pangeran tidak akan pernah bisa bersatu karena dia adalah Bulan dan sang Pangeran adalah Matahari, tetapi pangeran yang sudah tergila-gila itu menyakinkan sang Putri Bulan kalau dia bisa melindunginya. "Jika memang aku matahari dan kau bulan maka izinkan aku menjadi bintang mu, aku tidak peduli jika sinar ku menghilang asal aku masih bisa melihat sinar mu itu." Sang Putri Bulan yang terharu dengan perkataan Pangeran akhirnya bersedia menjadi pasangan Pangeran dan mereka berdua kembali ke kerajaan dengan menyisakan senyuman yang sangat indah, bagaikan sinar bulan dan matahari yang terang dan cerah. ---------------------- SELESAI -------------------------