Anda di halaman 1dari 1

1.

kelebihan masing-masing alat penilaian non-tes berupa pedoman observasi, skala sikap,
angket, wawancara, dan portofolio dilihat dari proses pengembangannya!

Menurut saya, Pedoman observasi adalah instrumen yang bagus karena dilakukan dengan terjun
langsung ke lapangan yang tujuannya adalah untuk mengumpulkan data dengan cara menayakan sendiri
kepada objek yang sedang di teliti.

Skala sikap merupakan sebuah instrumen yang paling sering dalam pengumpulan data, karena skala
sikap termasuk instrumen yang paling mudah di terapkan.

Angket atau kuesioner merupakan suatu alat riset atau survei yang terdiri atas serangkaian pertanyaan
tertulis, bertujuan mendapatkan tanggapan dari kelompok orang terpilih melalui wawancara pribadi,
atau bisa juga disebut sebagai daftar pertanyaan.

Wawancara praktis dan efektif digunakan untuk mengumpulkan informasi karena menggunakan tanya
jawab antara peneliti dan responden.

portofolio sendiri merupakan kumpulan dokumen dan tulisan yang tersusun. Jadi, portofolio merupakan
laporan lengkap dari suatu data secara menyeluruh.

2. Hubungan antara validitas dan reliabilitas Tes

Validitas merupakan ketetapan interpretasi yang dibuat dari hasil pengukuran atau evaluasi (Gronlund
dan Linn, 1990).

Reliabilitas suatu hasil pengukuran pada umumnya dapat diperoleh dengan melakukan pengukuran
berulang. Jika hasil pengukuran pertama hampir sama dengan hasil pengukuran kedua maka hasil
pengukuran tersebut dapat dikatakan memiliki reliabilitas tinggi.

Menurut saya dalam Validitas dan reliabilitas adalah dua konsep penting dalam penilaian dan
pengukuran dalam berbagai bidang, termasuk penelitian ilmiah, tes, dan survei. Kedua konsep ini
memiliki peran yang sama-sama penting dalam menilai kualitas instrumen pengukuran. Validitas dan
reliabilitas sering dibahas bersama-sama karena keduanya saling terkait, dan kualitas sebuah instrumen
pengukuran sangat bergantung pada keduanya.

Anda mungkin juga menyukai