َح اِفُظ ْو ا َع َلى الَّص َلٰو ِت َو الَّص ٰل وِة اْلُو ْس ٰط ى َو ُقْو ُمْو ا ِهّٰلِل ٰق ِنِتْي َن
Peliharalah semua salat (fardu) dan salat Wusṭā.75) Berdirilah karena Allah
(dalam salat) dengan khusyuk. (Al-Baqarah [2]:238)
Ayat ini sekalipun tidak menyebut secara eksplisit macam-macam salat akan
tetapi para ulama sependapat bahwa yang dimaksud ialah salat lima waktu.
Alasan para ulama adalah (1) lafal "as-shalawat" adalah bentuk jamak yang
menunjukkan jumlah bilangan tiga ke atas, (2) lafal as-shalat al-wustha dalam
bentuk tunggal yang berarti ada lagi salat selain yang disebut dalam lafal as-
shalawat; dan (3) masih berkaitan dengan lafal as-shalawat al-wustha atau salat
yang terletak di tengah antara salat-salat lain, para ulama berpendapat bahwa
kalau salat dalam sehari jumlahnya genap maka tidak ada yang disebut salat
yang di tengah. Hal itu berarti jumlah salat yang diwajibkan bagi ummat Islam
jumlahnya ganjil, yakni 5 waktu sehari.
Selain QS. Al-Baqarah: 238 Perintah Salat lima waktu juga didapati dalam
beberapa ayat al-Quran. Pertama dalam QS. An-Nuur: 58 disebut langsung
nama salat Isya' dan salat Fajar (subuh). Allah Swt berfirman:
ٰٓي َاُّيَه ا اَّلِذْي َن ٰا َم ُنْو ا ِلَي ْس َت ْأِذ ْنُك ُم اَّل ِذْي َن َم َلَكْت َاْي َم اُنُك ْم َو اَّل ِذْي َن َلْم َي ْب ُلُغ وا اْلُح ُلَم ِم ْنُك ْم َث ٰل َث َم ّٰر ٍۗت ِمْن َق ْب ِل َص ٰل وِة اْلَفْج ِر َو ِحْي َن
َت َض ُعْو َن ِثَي اَب ُك ْم ِّم َن الَّظ ِه ْي َر ِة َو ِم ْۢن َب ْع ِد َص ٰل وِة اْلِع َش ۤا ِۗء َث ٰل ُث َع ْو ٰر ٍت َّلُك ْۗم َلْي َس َع َلْي ُك ْم َو اَل َع َلْي ِه ْم ُج َن اٌۢح َب ْع َد ُه َّۗن َط َّو اُف ْو َن
َع َلْي ُك ْم َب ْع ُض ُك ْم َع ٰل ى َب ْع ٍۗض َك ٰذ ِلَك ُيَب ِّيُن ُهّٰللا َلُك ُم اٰاْل ٰي ِۗت َو ُهّٰللا َع ِلْي ٌم َح ِكْي ٌم
Kedua, dalam QS. Qaaf: 39-40 disebut waktu-waktu salat yaitu (a) sebelum terbit
matahari yakni salat Subuh (b)sebelum terbenam matahari yaitu salat Zuhur dan
Asar dan (c) pada waktu malam hari yaitu Magrib dan Isya. Firman Allah Swt.:
َۚف اْص ِبْر َع ٰل ى َم ا َي ُقْو ُلْو َن َو َس ِّبْح ِبَح ْم ِد َر ِّب َك َق ْب َل ُط ُلْو ِع الَّش ْم ِس َو َق ْب َل اْلُغ ُرْو ِب
Bertasbihlah pula kepada-Nya pada sebagian malam hari dan setiap selesai
salat. (Qāf [50]:40)
َاِقِم الَّص ٰل وَة ِلُد ُلْو ِك الَّش ْم ِس ِاٰل ى َغ َس ِق اَّلْي ِل َو ُقْر ٰا َن اْلَفْج ِۗر ِاَّن ُقْر ٰا َن اْلَفْج ِر َك اَن َم ْش ُهْو ًد ا
Bertasbihlah kepada Allah ketika kamu berada pada waktu senja dan waktu pagi.
(Ar-Rūm [30]:17)
َو َلُه اْلَح ْم ُد ِفى الَّس ٰم ٰو ِت َو اَاْلْر ِض َو َعِش ًّي ا َّو ِحْي َن ُتْظ ِه ُرْو َن
Segala puji hanya bagi-Nya di langit dan di bumi, pada waktu petang dan pada
saat kamu berada pada waktu siang.584). (Ar-Rūm [30]:18)
QS. al-Ruum 17-18 ini oleh sahabat Ibnu Abbas dijadikan petunjuk perintah salat
lima waktu.
(فسبحان هللا: قال هللا تعالى: أين؟ فقال: فقيل له، الصلوات الخمس في القرآن:عن ابن عباس رضي هللا عنه قال
. (وحين ُتظهرون) الظهر، (وعشيًا) العصر، (وحين تصبحون) صالة الفجر،حين تمسون) صالة المغرب والعشاء
Artinya: "Diriwayatkan langsung dari Ibnu Abbas yang berkata: Salat lima waktu
terdapat di dalam al-Quran. Lalu beliau ditanya: Mana, tunjukkan! Beliau
menjawab bahwa Allah telah berfirman: Maha suci Allah pada saat kalian di
waktu petang (hiina tumsuun) mengerjakan salat Magrib dan Isya, di waktu pagi
(hiina tusbihuun) mengerjakan salat Subuh, di waktu sore ('asyiyyan) mendirikan
salat Asar, serta di waktu luhur (hiina tuzdhiruun) melakukan salat Luhur.
Kalaupun seumpama salat Isya tidak dimasukkan dalam salat yang dikerjakan di
waktu petang (hiina tamsuun), maka ia termaktub dalam QS. Hud 114:
ّٰذ
َو َاِقِم الَّص ٰل وَة َط َر َف ِي الَّنَه اِر َو ُزَلًفا ِّم َن اَّلْي ِل ۗ ِاَّن اْلَح َس ٰن ِت ُيْذ ِهْب َن الَّسِّي ٰاِۗت ٰذ ِلَك ِذ ْك ٰر ى ِلل ِك ِر ْي َن
Dirikanlah salat pada kedua ujung hari (pagi dan petang) dan pada bagian-
bagian malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan baik menghapus kesalahan-
kesalahan. Itu adalah peringatan bagi orang-orang yang selalu mengingat
(Allah). (Hūd [11]:114)
Al-Qur'an tidak mengumpulkan dalam satu ayat perintah salat lima waktu dengan
tujuan: (1) agar kita ingat salat kapan saja saat kita membaca Al-Qur'an. Sebab,
perintah salat hampir ada dalam potongan-potongan ayat dan surat Al-Qur'an. (2)
agar kita dapat merasakan nikmatnya salat lima waktu dan ke-khusyu'annya
dengan cara terus-menurus mengerjakannya, seperti halnya Allah Swt tak
sesekali menjelaskan perintah salat dalam ayat Al-Qur'an.
Selain itu, yang paling utama, kita mengerjakan salat lima waktu berdasarkan
praktik yang dilakukan oleh Nabi Muhammad Saw. Selama masa hidup beliau
tidak ada penyangkalan praktik ibadah salat lima waktu sebagai living moslem.
Sumber : https://kemenag.go.id/opini/salat-lima-waktu-dalam-al-
qur039annbsp-11zili