Anda di halaman 1dari 7

Analisis Implementasi Perencanaan, Pengorganisasian, Pengarahan, dan Pengendalian

dalam Suatu Organisasi

Disusun oleh :

KELOMPOK 2

Faiz Aufa Cahyantoro 22311408

Rara Sukma Bella Aretha 22311396

Alif Ramadhan Saputra 22311384

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS BISNIS DAN EKONOMIKA

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

YOGYAKARTA

2022
A. Perencanaan Perusahaan Audi
Dengan perencanaan investasi terbaru, Audi membuat
perusahaannya semakin kuat untuk transformasi bisnis
inti di masa mendatang. Kepemimpinan teknologi
penggerak bertenaga listrik dan jaringan penuh adalah
tujuan dewan pengawas dan dewan manajemen. Kami
menyediakan Audi dengan sumber daya yang diperlukan untuk ini,” kata Herbert Diess,
Ketua Dewan Pengawas Audi AG. Peter Mosch, Wakil Ketua Dewan Pengawas AUDI
AG dan Ketua Dewan Pekerjaan Umum AUDI AG, mengatakan investasi yang disetujui
ini untuk meningkatkan tema Audi tentang elektrifikasi, teknologi hibrida, dan digitalisasi
dalam transformasi ini. Situs Audi di Neckarsulm dan Ingolstadt akan memperoleh
keuntungan jangka panjang dari ini. Itu adalah faktor penentu bagi kami sebagai
perwakilan karyawan, Audi AG berencana membelanjakan dana penelitian dan
pengembangan serta investasi pada aset tetap sekitar €35 miliar, yang mana €17 miliar
dialokasikan untuk proyek kendaraan dan teknologi kendaraan inovatif, untuk
memberikan energi baru pada janji merek "Vorsprung durch Technik". Di sini Audi
mengembangkan bersama dengan Porsche platform listrik premium (APD); pada saat
yang sama, Audi menggunakan teknologi Grup dari platform elektrifikasi modular
(MEB). Berdasarkan perencanaan investasi, pengeluaran di muka pada 2021 hingga 2025
berfokus pada implementasi Roadmap E tanpa kompromi, dengan ofensif produk skala
besar untuk model listrik sepenuhnya dan sebagian. Untuk elektrifikasi saja, diperkirakan
sekitar €15 miliar - lebih dari 40 persen dari total pengeluaran - dalam konteks putaran
perencanaan. Secara khusus, sekitar €10 miliar akan dikhususkan untuk elektromobilitas
dan €5 miliar untuk hibridisasi. Pada 2025, Audi AG akan memperluas portofolio
elektroniknya menjadi sekitar 30 model, di mana sekitar 20 di antaranya akan ditenagai
seluruhnya oleh baterai listrik. Digitalisasi Dalam digitalisasi, Audi juga mendapat
keuntungan dari kerja sama dalam Grup, dan sekarang akan memanfaatkan keunggulan
kompetitif ini dengan lebih efisien. Dalam pengembangan perangkat lunak, CEO Audi
Markus Duesmann sekarang mengambil alih sebagai ketua di Car.Software-Organization,
yang menggabungkan dan memperluas pengetahuan merek. Dengan cara ini, unit
perangkat lunak milik Grup menciptakan sistem operasi terpadu dengan fungsi dasar
untuk semua kendaraan Grup. Tugas-tugas Car.Software-Organization juga mencakup
pengembangan lebih lanjut fungsi-fungsi untuk pengemudian otomatis. “Perencanaan
investasi kami menceritakan kisah yang jelas: kami tidak mengurangi substansi produk,
dan memberikan prioritas penuh pada pengeluaran untuk elektromobilitas dan
pengembangan perangkat lunak. Transformasi Berkat optimalisasi portofolio produk agar
menjadi lebih efisien dan ramping, mengurangi kerumitan dalam proses internal, dan
peningkatan biaya tetap, merek Audi berada dalam posisi keuangan yang kokoh. Akan
ada keuntungan efisiensi substansial dari Audi Transformation Plan (ATP) dan
kesepakatan dasar Audi.Zukunft. ATP telah mengeluarkan lebih dari €6,5 miliar sejak
program tersebut dimulai tiga tahun lalu. Terlepas dari lingkungan yang menantang yang
disebabkan oleh pandemi virus korona tahun ini, Audi AG terus fokus secara jelas pada
tujuan mencapai jumlah kumulatif sekitar €15 miliar pada 2022 melalui program ini.
Selain itu, perjanjian Audi.Zukunft meletakkan dasar-dasar posisi pasar yang kuat untuk
Audi AG, pekerjaan yang aman, dan situs perusahaan yang menguntungkan. Melalui
pengeluaran yang direncanakan, situs-situs di Jerman juga akan tetap sepenuhnya
kompetitif dan memiliki posisi yang baik untuk masa depan. “Dengan Audi
Transformation Plan dan Audi.Zukunft kami membuat perusahaan kami selaras dengan
masa depan. Kedua program ini mengamankan dasar keuangan kami untuk melanjutkan
investasi dalam teknologi masa depan, sehingga memberikan kontribusi yang menentukan
dalam membentuk transformasi industri otomotif.

B. Pengorganisasian Perusahaan Audi


Audi AG melakukan perubahan struktur untuk memperkuat proyek mobil premium
dan kehadiran di pasar China, yakni dibentuknya divisi yang secara mandiri mengelola 65
model dan proyek Premium Platform Electric (PPE). CEO Audi Markus Duesmann,
dalam fungsi tambahannya sebagai Anggota Dewan Manajemen untuk Pengembangan,
juga akan memimpin divisi baru yang akan menjadi klien untuk Pengembangan Teknis.
"Dewan Pengawas telah membuat keputusan strategis lain: Ketua Dewan Manajemen
akan memikul tanggung jawab langsung untuk bisnis China di masa depan," demikian
Audi dalam keterangan pers yang dikutip, Senin (22/6/2020). Berdasarkan keputusan
yang diambil Kamis (18/6/2020), Audi menata organisasi seri modelnya dengan lebih
efisien. Di masa depan, divisi baru akan dipimpin oleh Anggota Dewan Manajemen untuk
Pengembangan. "Penyelarasan kembali ini memperkuat bisnis proyek kendaraan dan
kepentingan strategis dari seri model. Ini akan memungkinkan kami untuk lebih fokus
pada produk kami di dalam perusahaan,” kata CEO Audi Markus Duesmann. Markus
Duesmann mengambil tanggung jawab atas divisi Dewan Manajemen, menggantikan
Anggota Dewan Manajemen untuk Pengembangan Hans-Joachim Rothenpieler.
“Mobilitas masa depan berkembang pesat di China. Saya menantikan tugas untuk
memperluas kehadiran kami di pasar terbesar dan secara aktif membentuk proses
transformasi di industri otomotif Cina bersama dengan Audi China dan mitra China
kami,” tambah Duesmann. Sampai sekarang, anggota Dewan Manajemen untuk
Keuangan bertanggung jawab atas bisnis Audi di Cina. Di masa transformasi ini, Divisi
Keuangan akan lebih fokus pada manajemen keuangan dan pada optimalisasi biaya dan
profitabilitas.

C. Pengarahan Perusahaan Audi

Sebuah produsen mobil asal Jerman yang menjual mobil di berbagai macam kelas dan
harga untuk kalangan menengah ke atas. Audi juga merupakan pemilik
merek Ducati dan Lamborghini. Kendaraan Audi diproduksi di 7 pabrik di seluruh dunia,
sedangkan merek Ducati dan Lamborghini masing-masing memiliki satu pabrik yang
terletak di Italia. Kantor pusat Audi berada di Ingolstadt, Bavaria, Jerman.
Perusahaan ini dimiliki penuh (99,5%) oleh Grup Volkswagen sejak tahun 1966, setelah
sebelumnya dibeli dari Daimler-Benz. Kelahiran kembali Audi ditandai dengan
peluncuran Audi F103 pada tahun 1965.
Nama perusahaan ini sebenarnya berasal dari nama panggilan pendirinya August Horch,
yang mempunyai arti "mendengar" dan jika diterjemahkan ke Bahasa Latin menjadi Audi.
Semboyan Audi adalah Vorsprung durch Technik, yang dapat diartikan "Keunggulan
melalui teknologi". Pemilik terbesar dari Audi AG adalah Volkswagen AG, yang
memiliki 99 persen saham perusahaan ini dari tahun 1966. Belakangan ini, adanya
kemungkinan Audi dilepas oleh Volkswagen telah menjadi perdebatan.
Dari tahun 2002 sampai 2007, Audi mengepalai Audi Brand Group, sebuah sub-divisi
dari Grup Volkswagen yang terdiri dari Audi, SEAT dan Lamborghini.
D. Pengendalian Perusahaan Audi

Bergabungnya Auto Union dengan NSU


mengubah nama perusahaan menjadi Audi NSU
Auto Union AG. Volkswagen memperkenalkan
merek Audi ke pasar Amerika Serikat pada tahun
1970.

Mobil pertama yang diciptakan pada era ini


adalah Audi 100 yang diluncurkan 1968. Kemudian ada juga Audi 80/Fox tahun 1972
(dipakai juga sebagai basis untuk Volkswagen Passat 1973) dan Audi 50 tahun 1974
(nantinya diganti menjadi Volkswagen Polo). Jörg Bensinger, seorang teknisi chassis,
[21]
bersedia untuk mengembangkan teknologi 4WD dari mobil militer Volkswagen
Iltis ke dalam mobil Audi. Mobil inilah yang nantinya disebut sebagai "Audi Quattro",
diperkenalkan 1980. Mobil ini adalah mobil produksi Jerman pertama yang
memakai penggerak 4 roda secara permanen. Teknologi 4WD ini akhirnya juga
diaplikasikan di generasi pertama Audi S4 dan Audi S6. Mobil-mobil ini berhasil menuai
kesuksesan di ajang reli sehingga nama Audi menjadi terkenal karena kecanggihannya di
teknologi otomotif.

Nama perusahaan ini berganti lagi tahun 1985 menjadi hanya Audi AG saja karena merek
NSU dan Auto Union sudah tidak dipakai lagi.

Tahun 1986, diluncurkan Audi Type 89. Mobil


dengan pengembangan terbaru pada masanya ini
berhasil mencatat angka penjualan yang baik.
Tapi, mobil ini memiliki tenaga mesin yang
rendah meskipun eksteriornya sangat baik. Tahun
1987, diluncurkan lagi Audi 90 yang memiliki
fitur jauh

lebih baik. Pada awal 1990-an, penjualan untuk Audi seri 80 mulai jeblok.

Awal 1990-an, Audi mulai berusaha untuk meningkatkan pangsa pasarnya dan melawan
pabrikan Jerman lain yaitu Mercedes-Benz dan BMW. Dimulai dengan peluncuran Audi
V8 tahun 1990. Sebenarnya mobil ini hanya pemasangan mesin baru pada Audi 100/200,
tetapi pengerjaan bodinya juga lebih baik, serta grilnya juga dibuat baru.
Tahun 1991, Audi telah memiliki beberapa jajaran mobil yaitu Audi 80 bermesin 4
silinder, Audi 90 bermesin 5 silinder dan Audi 100, Audi 200 dengan turbocharger, dan
Audi V8.

Meskipun mesin 5 silindernya terbilang sukses, tetapi pangsa pasar Audi masih beda
dengan target mereka. Mereka meluncurkan lagi Audi 100 tahun 1992 dengan mesin
V6 2.8L. Mesin ini juga dipasang di Audi 80, sehingga Audi 80 memiliki pilihan mesin
beragam, mulai dari 4, 5, sampai 6 silinder dengan berbagai macam style
bodi: sedan, Koupé dan Cabriolet.

Mesin 5 silinder dengan turbocharger bertenaga 230 hp (169 kW) merupakan turunan dari
mesin yang dipakai di Audi Quattro. Mesin turbocharger ini dipasang di S2 dan S4. Dua
model mobil ini merupakan model awal dari mobil-mobil Audi tipe S sekarang yang
memiliki performa tinggi.

Penjualan Audi jatuh setelah adanya beberapa penarikan kembali (recall) untuk
model Audi 5000 buatan tahun 1982-1987.[22] Penarikan ini disebabkan karena adanya
beberapa insiden laporan kecelakaan akselerasi tak disengaja yang menyebabkan 6
kematian dan 700 insiden.[22] Pada waktu itu, NHTSA (lembaga lalu lintas Amerika
Serikat) melakukan investigasi terhadap 50 model mobil dari 20 merek.[23]

Sebuah laporan oleh "60 Minutes" yang ditayangkan pada 23 November 1986[24] memuat
wawancara dengan 6 pengguna pemilik Audi yang mengalami akselerasi tak disengaja
ini. Mereka menunjukkan bahwa Audi 5000 ini bermasalah pada pedal remnya ketika
ditekan.[25][26]

Audi sendiri berpendapat kalau masalah itu adalah akibat kesalahan pengemudi (driver
error), terutama karena misaplikasi pada pedalnya. Kemudian, National Highway Traffic
Safety Administration (NHTSA) akhirnya juga menyimpulkan kalau kasus akselerasi tak
disengaja ini disebabkan karena kesalahan pengemudi yang kebingungan mengenai pedal
mobil tersebut. Penjualan mobil-mobil Audi tumbuh pesat pada tahun 2000-an, dari
653.000 unit pada tahun 2000 menjadi 1.003.000 tahun 2008. Kenaikan penjualan ini
terbesar berasal dari Eropa Timur (+19.3%), Afrika (+17.2%) dan Timur Tengah
(+58.5%). China, yang belakangan ini menjadi pasar mobil terbesar dunia, menyumbang
penjualan 108.000 unit dari 705.000 unit pada kuartal ketiga tahun 2009. Kepopuleran
Audi di China disebabkan karena para pejabat China menggunakan Audi sebagai mobil
dinas mereka.[29] Akhir 2009, Audi berhasil meraup keuntungan sebesar 1,17 juta euro
(1,85 juta dolar AS) sehingga merek ini menyumbang keuntungan besar bagi Grup
Volkswagen, di mana merek Volkswagen lain seperti Bentley dan SEAT malah
mengalami kerugian.[30]

Audi mempunyai 6 pabrik di seluruh dunia: Ingolstadt, Jerman (sejak 1969); Neckarsulm,
Jerman (sejak 1969); Győr, Hungaria; Changchun, China (sejak 1995); Brussels, Belgia
(sejak 2007); Aurangabad, India (sejak 2006).[31]

Audi mempunyai 7 pabrik produksi di seluruh dunia.[32] Meski begitu, beberapa


komponen seperti mesin dan transmisi ada yang dibuat di pabrik-pabrik milik Grup
Volkswagen.

Anda mungkin juga menyukai