Kabupaten Pidie
I. Latar Belakang
Negara harus mengetahui potensi kekayaan alamnya, termasuk sumber daya mineral dan
energi sebagai modal dasar pembangunan ekonomi untuk sebesar-besarnya kesejahteraan
rakyat sebagai implikasi Pasal 33 ayat 3 Undang-Undang Dasar 1945.
Indonesia merupakan negara yang memiliki berbagai kandungan sumber daya alam
khususnya sumber daya mineral logam dengan jumlah yang cukup berlimpah serta
hampir terdapat di seluruh Kepulauan, mulai dari Aceh hingga Papua.
Kondisi geologi Indonesia, terletak pada pertemuan tiga lempeng tektonik yaitu Eurasia,
Indo-Australia, dan Pasifik, membawa dampak pada kehadiran sumber daya mineral dan
energi. Provinsi Aceh yang terletak di ujung barat laut Pulau Sumatera, merupakan daerah
mineralisasi yang cukup potensial, hal ini disebabkan oleh faktor geologi, terutama karena
berada pada jalur Patahan Sumatera dan adanya jalur Tunjaman (Subduction Zone) di
sebelah barat Sumatra yang masih aktif sampai saat ini, akibat tujaman tersebut sebagian
batuannya mengalami mineralisasi.
Dalam hal ini, sumber daya mineral logam merupakan salah satu modal penting yang
perlu dikembangkan dan dioptimalkan untuk menunjang pengembangan suatu wilayah.
Indonesia dan Aceh khususnya masih dianggap “belum matang” dilihat dari tingkat
eksplorasi sumber daya, sehingga masih banyak peluang mengembangkan sumber daya
mineral bagi kepentingan pertumbuhan ekonomi Nasional dan Aceh.
Undang-Undang sektor Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Undang-Undang
terkait memberikan mandat keharusan untuk menyediakan data dan informasi melalui
survei dan penelitian sumber daya mineral sebagai bagian dari tata kelola pemerintahan.
Pelaku usaha selalu ingin bebas dari resiko sumber daya dalam pengusahaan sumber daya
mineral dan energi. Oleh sebab itu pemerintah perlu memberikan insentif non-fiskal
berupa data dan informasi sumber daya mineral sebagai bentuk “pembagian resiko”,
arahan eksplorasi dan eksploitasi.
Saat ini Pemerintah telah menetapkan arah kebijakan sektor Sumber Daya Mineral yang
salah satunya adalah meningkatkan kemampuan pasokan sumber daya mineral melalui
peningkatan eksplorasi dan produksi bagi kesejahteraan masyarakat di tanah air. Dimulai
dari proses eksplorasi, penemuan cadangan hingga eksploitasi sumber daya mineral.
Seperti kita ketahui ketika eksplorasi menurun maka penemuan sumber daya mineral baru
dan produksi sumber daya mineral pun juga ikut menurun.
Serangkaian situasi ini, menjadi perhatian Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)
Aceh, sebagai salah satu Satuan Kerja Pemerintahan Aceh (SKPA), untuk melakukan survey
dan pengembangan sektor hulu mineral logam menghasilkan basis data. Basis data tersebut
nantinya akan digunakan sebagai acuan dalam pembuatan rekomendasi wilayah kerja dan
pengembangan usaha mineral logam dasar seperti emas, perak, tembaga, besi, mangan dan
logam alternatif lainnya. Sehingga Dinas ESDM Aceh wajib memberikan data dan
informasi sumber daya mineral bagi kepentingan pembangunan Aceh dan Nasional.
Untuk itu perlu dilakukan Survei dan Pemetaan Sumber Daya Mineral Logam di Kabupaten
Pidie Provinsi Aceh.
Biaya Langsung Non Personil pada kegiatan Survey dan Pemetaan Sumber Daya Mineral
Logam ini melebihi 40% (empat puluh perseratus) dari total biaya, hal ini sesuai dengan
yang tertuang dalam Lampiran Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 Tentang Petunjuk Teknis Peraturan
Presiden Nomor 70 Tahun 2012 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Presiden Nomor
54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
1 Persiapan/Pengumpulan
Data Sekunder
- Peta Topografi
- Peta Geologi
- Data Citra
2 Survey dan Pemetaan
- Data Topografi
- Pemetaan Geologi
- Sampling
- Penyelidikan Geomagnetik
3 Analisis Laboratorium
4 Pengolahan data,
Pem odelan Geologi dan
Estim asi Potensi
5 Pembuatan Laporan
- Laporan Pendahuluan
- Laporan Antara
- Laporan Akhir
6 Presentasi
VIII. Keluaran
Keluaran yang ingin di hasilkan dari kegiatan survei dan pemetaan potensi mineral logam
ini adalah berupa :
1. Laporan pendahuluan,
2. Laporan antara,
3. Laporan akhir meliputi Peta lokasi sampel dan geologi regional, Peta geokimia unsur
logam dan unsur logam tanah jarang, Peta litologi dan tipe alterasi, Peta potensi
mineralisasi, dan Peta potensi sumber daya mineral logam skala 1 : 50.000 di
Kabupaten Pidie.
Semua jenis data, laporan dan peta baik dalam bentuk hardcopy maupun softcopy (data
vector atau shp) diserahkan kepada Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Aceh.
9. Sekretaris/Bendahara/Adm (S1)
10. Driver.
Adapun kualifikasi dan kebutuhan tenaga ahli yang ditugaskan untuk melaksanakan
pekerjaan ini adalah :
1. Team Leader (1 Orang)
Berpendidikan Sarjana Strata Satu (S1) Teknik Geologi dengan pengalaman kerja
minimal 8 (delapan) tahun di bidang pemetaan geologi dan pernah melakukan
penelitian potensi sumberdaya mineral logam serta cakap dalam memimpin sebuah
team, memiliki sertifikat keahlian (SKA) Ahli Madya Geodesi (217).
2. Ahli Geologi (1 Orang)
Berpendidikan Sarjana Strata Satu (S1) Teknik Geologi dengan pengalaman kerja
minimal 6 (enam) tahun di bidang pemetaaan geologi dan berpengalaman dalam
penelitian geologi, memiliki sertifikat keahlian (SKA) Ahli Geodesi (217).
3. Ahli Sistem Informasi Geografi (1 Orang)
Berpendidikan Sarjana Strata Satu (S1) Geografi dengan pengalaman kerja minimal 6
(enam) tahun di bidang sistem informasi geografi memiliki sertifikat keahlian (SKA)
Ahli Geodesi (217).
4. Ahli Geofisika (1 Orang)
Berpendidikan Sarjana Strata Satu (S1) Geofisika dengan pengalaman kerja minimal 6
(enam) tahun di bidang teknik geofisika dan berpengalaman dalam penyelidikan
geomagnetik
5. Ahli Eksplorasi Tambang (1 Orang)
Berpendidikan Sarjana Strata Satu (S1) Teknik Geologi dengan pengalaman kerja
minimal 6 (enam) tahun di bidang eksplorasi tambang
6. Asisten Ahli Geologi (2 Orang)
Berpendidikan Sarjana Strata Satu (S1) Teknik Geologi dengan pengalaman kerja
minimal 3 (tiga) tahun di bidang penyelidikan dan pemetaan geologi.
7. Surveyor Pemetaaan (2 orang)
Berpendidikan Sarjana Strata Satu (S1) Teknik Sipil dengan pengalaman kerja minimal
3 (tiga) tahun di bidang survei.
8. Tenaga Lokal Survey (11 Orang)
Tenaga lokal di daerah sekitar kawasan survei dan pemetaan yang sehat jasmani dan
rohani serta mampu bekerja dan berkomunikasi dengan baik.
9. Sekretaris/Bendahara/Adm (1 Orang)
Berpendidikan Sarjana Strata Satu (S1) Ekonomi dengan pengalaman kerja minimal 2
(dua) tahun di bidang ekonomi/akuntansi
10. Driver (2 Orang)
Berpendidikan SMA/SMK yang cakap dalam mengemudi serta memiliki surat izin
mengemudi (SIM).
X. Relevansi
Hasil yang akan diperoleh dari kegiatan ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai
berikut :
1. Paket data berupa laporan kegiatan Survey dan Pemetaan Sumber Daya Mineral Logam
untuk mengajukan usulan Wilayah Ijin Usaha Pertambangan Mineral Logam di
Kabupaten Pidie kepada Kementerian ESDM.
2. Dapat menyusun neraca sumber daya mineral logam.
3. Dapat mengevaluasi kawasan peruntukan pertambangan dalam peta tata ruangnya.
4. Adanya basisdata sumber daya mineral logam yang terstandarisasi sehingga
memudahkan pertukaran data spasial antara para pemangku kepentingan.
XII. Penutup
Demikian Kerangka Acuan Kerja Survey dan Pemetaan Sumber Daya Mineral Logam
Kabupaten Pidie Provinsi Aceh.
JONI, ST., MT
Pembina/NIP. 19710610 200112 1 003
Dihasilkan oleh server pada: 03 Mei 2018 14:29 - LPSE Provinsi Aceh 31
2. Sewa Kendaraan Roda Unit 1 Bulan 5
Empat Plus BBM, 1 Unit (5
Bulan)
4. ATK kantor Ls 1 1
Dihasilkan oleh server pada: 03 Mei 2018 14:29 - LPSE Provinsi Aceh 32