Anda di halaman 1dari 5

TAMPILAN PAJAWUSKA (Paguyuban Penjas, PKWU, Seni,

TIK, BK)
KETHOPRAK HUMOR DALAM CERITA :

RORO CANGKRANG - BANDUNG BANDHAKLASA


Scene 1
Prabu baka terengah berusaha lari sekuat tenaga. tidak lama
kemudian Bandung menyusulnya segera.
Bandung : “Heeee Sang Prabu Baka…..jangan lari
kamu…ayooo menyerahlah!!
Prabu Baka berusaha berlari kembali, segera saja Bandung
mengejar dengan keris tera cung di tangannya dan ketika Prabu
Baka sudah di depannya, ditikamlah Prabu baka sehingga rebah ke
tanah dan wafat. Bandung berlari meninggalkan mayat Prabu
Baka.
Roro Cangkrang datanag meratapi kematian ayahandanya
Roro Cangkrang : Rama……..(berteriak dengan nyaring dan
menangis)……Rama jangan tinggalkan
Cangkrang Rama…..bangun rama….huuuu”
Emban : Sudah Gusti Putri Rara Cangkrang…..Kanjeng
Rama dalem sudah seda karena membela
negara. Mari kita kembali ke taman kaputren”
Rara Cangkrang : Iya biyung emban…..Para prajurit, ramuden
kunarpane kanjeng Rama kanthi pakurmatan.

Scene 2
Di Taman Kaputren
Rara Cangkrang masih diliputi mendung duka di hatinya karena
kepergian ayahanda yang dicintainya. Para dayang dan emban
berusaha untuk menghiburnya dengan lagu : “Rungkad”
(dinyanyikan sebagian saja). Ketika masih asyik menyanyi dan
bercengkrama menghibur Sang Putri, datanglah Bandung
Bandhaklasa. Roro Cangkrang tahu kalau dialah yang telah
membunuh ayahnya.

1
Bandung : waaaaaaaw…….cantiikkkkk (sepenggal lagu
cantik)…….siapakah namamu, Putri?
Roro Congkrang : Aku Roro Cangkrang…..Balik kowe sapa kok
wani mlebu taman keputren?”
Bandung : Kenalkan, Bandung Bandhaklasa. Ya aku harus
memastikan apakah masih ada musuh2 yang
tersisa di Kerajaan ini….dan ketemu kamu
Putri cantik…..Jadi, kamu akan kubawa
pulang”.
Roro Cangkrang : Yen aku emoh???
Bandung : Ngene lho Krang, Roro Cangkrang…..di dalam
peperangan itu…..siapa yang kalah akan
menjadi tawanan….menjadi pampas an
perang bagi yang menang
Roro Cangkrang : Ra sudi…..lebih baik aku mati daripada
menjadi tawananmu, Bandung…..
Bandung : Lhoooo ojooo….eman-eman….ayu-ayu
eee….dadi bojoku wae…
hahahahah…….Gimana….mau ya…ayo
kuboyong ke Kerajaan Pengging
(Roro Cangkrang diam dan berpikir beberapa saat)
Roro Cangkrang : Eeeee…..okelah Bandung aku mau
Bandung : Naaah dari tadi gitu kan enak
Roro Cangkrang : Tapi……………..
Bandung : Tapi apa?
Roro Cangkrang : Tapi aku njaluk bebana…..ada syaratnya
Bandung : Apa syarate wong ayu??
Roro Cangkrang : Aku gawekno candhi sing cacahe 1000
Bandung : 1000???? Byeeeh….byeeeeh….okeh
eram…..yo wis tak turuti…..wis ya aku pamit,
tak gawekne
Roro Cangkrang : Ada lagi Bandung
Bandung : ada lagi???
Roro Cangkrang : Candhinya harus selesai dalam
semalam….sebelum fajar pagi….sebelum
ayam berkokok…..harus sudah selesai semua
2
Bandung diam berpikir
Roro Cangkrang : Gimana……sanggup gak???
Bandung : Oke……Untuk Puteri cantik, apa sih yang
enggak??? Sudah….aku pamit ya
(Setelah Bandung pergi, Roro Cangkrang berdiskusi dengan emban
dan para Putri. Karena ini zaman implementasi kurikulum
merdeka maka semua harus didiskusikan untuk mendengarkan
suara anggota)
Roro Cangkrang : Sini sini emban lan para wanita semua,
mendekatlah kepadaku
Emban : Ndara…..kok Mas Bandung menyanggupi
ya….wah….kalau dia berhasil….kita bakal jadi
tawanan semua….gimana ini ndara puteri?
Puteri puteri : Iya ya….gimana ya… (bersahutan)….lhaiyo…
wah piye yo….
Roro Cangkrang : Kalian yang tenang. Aku sudah punya ide
untuk menggagalkan Bandung Bandhaklasa
(Roro Cangkrang lalu membisikkan sesuatu kepada emban)
Emban : oooooo……oke…..oke
Roro Cangkrang : kalian semua ada tugas malam ini…..nanti
Mbok Emban akan mengkoordinasi…..ayo kita
segera mempersiapkan segala sesuatunya
Puteri puteri : Ayo ayo…….
SCENE 3
Di tempat yang sudah ditentukan, Bandung Bandhaklasa mulai
bekerja membuat candhi satu persatu.
Bandung : Wah……kalau begini caranya……mana
mungkin 1000 candhi bisa selesai dalam
semalam??
(Bandung lalu mengambil sarana sesaji untuk pemujaan dan mulai
duduk bersila membaca mantra)
Bandung : Hong wilaheng sekaring bawana
langgeng….menyang pasar kulak udheng…he
dhemit-dhemit balaku tekaa
(dhemit-dhemit kawan-kawan Bandun berdatangan)

3
Bandung : Ngene pren….iki kowe kabeh tak wenehi
tugas…..aku ewangono nggawe candhi cacah
1000, kudu rampung sadurunge parak esuk,
sadurunge jago kluruk
Dhemit-dhemit : Siyaaaaaaaap 86…..ayo ayo budhiaaaal
SCENE 4
( Para puteri mulai mengerjakan gagasan Roro Cangkrang : Ada
yang membakar jerami, Ada yang memukul lesung, memukul
kentongan sehingga suasana menjadi seperti fajar walaupun hari
masih tengah malam dan ayam pun mulai berkokok bersahut -
sahutan)
Di tempat pembuatan candhi, Bandung bersama dhemit - dhemit
bekerja cepat untuk menyelesaikan tugasnya. Yang berperan
menjadi candi adalah yang berperan sebagai puteri
Bandung : (melihat jam tangan) Lho……ini lho masih jam
2 malam…..wah….ada yang gak bener
ini…..kena tipu daya Roro Cangkrang ini
Dhemit 1 : Boss, kalau begini situasinya….kita bisa
kamanungsan boss
Dhemit 2 : Iya boss….kayaknya kami harus segera
kembali ke dunia kami
Bandung : Oke….oke….harus bergegas karena sebentar
lagi Roro Cangkrang pasti datang
Dhemit 3 : Lhooo…..boss….pulangkan kami
Bandung : Oiya…..kalian gak bisa pulang sendiri ya
(Bandung segera duduk bersila….membaca mantera…..lalu
dhemit-dhemit pun pergi. Tidak lama kemudian Roro Cangkrang
datang )
Roro Cangkrang : Gimana Bandung, apakah kamu bisa
memenuhi permintaanku. Sekarang saatnya
kamu harus berhenti mengerjakan candhi
karena lihatlah……di sana fajar telah
menyingsing……ayam telah berkokok dan
orang - orang telah menumbuk padi di lesung
- lesungnya

4
Bandung : Beres Roro Cangkrang, lihat
itu….permintaanmu sudah kulakukan semua
Roro Cangkrang : Wah…..kamu hebat sekali, Bandung…..Tapi
tunggu dulu….jangan berpuas hati dulu….aku
akan menghitungnya….siji…loro...telu…..900…
991…992….999…….lhoh kok hanya 999???
Belum 1000 lho ini Bandung….kurang
1….Berarti kamu gagal
Bandung : Waaah gak mungkin…..kamu salah hitung
Roro Cangkrang….Coba kamu hitung lagi
Roro Cangkrang : Baiklah Bandung aku hitung lagi…..ooo
sebaiknya kita hitung bersama
Bersama : Satu…dua….tiga….991…992…999
Roro Cangkrang : Betul kan 999????
(Bandung sangat marah dan emosi)
Bandung : Roro Cangkrang…..aku ngerti kowe wis
tumindak culika…..kowe ora jujur. Iki wektune
isih tengah wengi. Kahanan bangun esuk iki
kabeh akal-akalanmu!!!!
Jahat kamu kowe Cangkrang…..Yen ngono,
candi sewu kurang siji……genepe kowe Roro
Cangkrang. (Roro Cangkrang disihir menjadi
candhi)

SELESAI

Yel yelnya masih dlm proses

Anda mungkin juga menyukai