Anda di halaman 1dari 3

Untuk memahami sosiologi hukum dalam pandangan teori klasik dan teori modern, mari

diskusikan perbandingannya menggunakan kasus yang anda buat. Kemudian,


bagaimana pendekatan solusinya menurut ahli di masing-masing era (klasik dan
modern)!

Jawaban

Ijin menjawab diskusi diatas,

Sosiologi Hukum merupakan ilmu yang mempelajari kaitan antara masyarakat dan
hukum.Teori klasik menitikberatkan masyarakat pada hukum-hukum yang di buat oleh
institusi agama, hukum menjadi dogma bagi masyarakat atau way of life. Sedangkan
teori modern menitikberatkan pada interaksi manusia yang selalu berubah,
berkembang, demikian juga dengan hukum yang juga harus mengikuti perkembangan
kehidupan masyarakat yang kompleks.

Dalam sosiologi, ada dua hal yang mendasar yang mendukung munculnya teori-teori
sosiologi. Dua hal itu adalah adanya kekuatan sosial dan kekuatan intelektual yang
muncul pada kurun waktu tertentu. Adapun dalam perkembangan ilmu sosiologi,
sempat muncul 2 kelompok teori. Kedua kelompok itu adalah teori sosiologi klasik dan
teori sosiologi modern.

Teori sosiologi klasik : berisi analisa dan pemikiran tokoh-tokoh sosiologi di awal
perkembangan ilmu sosiologi. Sedangkan kelompok teori sosiologi modern : mengacu
pada aliran-aliran pemikiran dalam sosiologi yang muncul setelah periode awal
perkembangan ilmu ini.

Contoh teori sosiologi modern adalah sebagai berikut :

1. Teori Fungsionalisme Struktural


Teori Fungsionalisme Struktural memandang masyarakat sebagai satu sistem yang
terdiri atas bagian-bagian saling berhubungan satu sama lain. Dan, teori ini
berpandangan, salah satu bagian menjadi tidak berfungsi tanpa ada hubungan dengan
bagian lain.

2. Teori Konflik
Teori konflik memandang masyarakat sebagai satu sistem sosial yang terdiri dari
bagian-bagian atau komponen-komponen yang memiliki kepentingan berbeda-beda.

3. Teori Pertukaran Sosial


Teori pertukaran sosial berangkat dari asumsi bahwa semua kontak antar-manusia
bertolak dari skema memberi dan mendapatkan kembali dalam jumlah yang sama.

Sedangkan, teori sosiologi Klasik, awal teori sosiologi ditandai dengan kemunculan
para tokoh intelektual seperti Auguste Comte, Karl Marx, dan Emile Durkheim. Berikut
teori sosiologi klasik menurut para ahli:
1. Auguste Comte
Auguste Comte dikenal sebagai orang yang pertama kali menggunakan istilah
sosiologi, karena itu ia juga kerap dijuluki sebagai Bapak Sosiologi. Pemikiran Auguste
Comte yang paling terkenal adalah filsafat positivisme. Auguste Comte menekankan
bahwa istilah positif merujuk pada sesuatu yang nyata, pasti, dan jelas yang merupakan
lawan dari semua hal negatif.

2. Karl Marx
Pemikiran Karl Marx tentang sosiologi berfokus pada perubahan sosial dan revolusi
yang akhirnya membentuk masyarakat tanpa kelas. Menurut buku Teori Sosiologi
Klasik karya Wahyuni, Karl Marx memandang sejarah manusia tak lebih dari
pertentangan antar kelas/golongan.

3. Emile Durkheim
Emile Durkheim termasuk sosiolog ternama asal Prancis yang terkenal dengan teori
‘jiwa kelompok’. Menurut Emile Durkheim, jiwa kelompok ini berpengaruh terhadap jiwa
individu. Dengan kata lain, setiap individu tidak menentukan kehidupan sosialnya, tapi
justru kehidupan sosial yang menentukan perilaku individu tersebut.

Untuk lebih memahami perbandingan antara pandangan teori klasik dan teori modern
dalam sosiologi hukum, mari kita gunakan kasus hukum yang telah dibuat sebelumnya,
yaitu kasus tentang eksekusi pidana mati terhadap terpidana dengan gangguan jiwa.
Dalam kasus ini, kita akan membandingkan pendekatan solusi menurut ahli sosiologi
hukum dari era klasik dan era modern.

- Pendekatan Teori Klasik :


Dalam pandangan teori klasik, sosiologi hukum terutama didasarkan pada pandangan-
pandangan ahli sosiologi dari abad ke-19 hingga awal abad ke-20. Di era ini, sosiologi
hukum lebih berfokus pada analisis struktur sosial, norma, dan nilai-nilai yang
membentuk hukum. Dalam konteks kasus eksekusi pidana mati, pendekatan klasik
mungkin akan lebih terfokus pada aspek-aspek seperti norma sosial terkait dengan
hukuman mati, peran sistem peradilan dalam menjaga ketertiban sosial, dan dampak
sosial eksekusi mati terhadap masyarakat.

Pendekatan solusi yang mungkin diusulkan oleh teori klasik dapat mencakup :

1. Reformasi Hukuman Mati : Ahli sosiologi hukum dari era klasik mungkin akan
menekankan perlunya reformasi dalam penerapan hukuman mati. Mereka mungkin
akan mengusulkan peninjauan kembali aturan hukuman mati dan perubahan dalam
praktik eksekusi mati yang mempertimbangkan aspek sosial dan kemanusiaan.

2. Penelitian Sosial : Ahli sosiologi hukum klasik mungkin akan mendukung penelitian
sosial yang mendalam untuk memahami dampak hukuman mati terhadap masyarakat
dan individu. Studi ini dapat digunakan untuk memengaruhi perubahan dalam praktik
hukuman mati.
- Pendekatan Teori Modern :
Dalam pandangan teori modern, sosiologi hukum telah berkembang menjadi
pendekatan yang lebih kompleks dan interdisipliner. Teori-teori modern
mengintegrasikan elemen-elemen dari psikologi, antropologi, ekonomi, dan ilmu sosial
lainnya dalam pemahaman hukum. Dalam konteks kasus eksekusi pidana mati,
pendekatan modern mungkin akan melibatkan analisis mendalam tentang dinamika
sosial dan psikologis yang memengaruhi keputusan hukuman mati.

Pendekatan solusi yang mungkin diusulkan oleh teori modern dapat mencakup :

1. Penelitian Multidisiplin : Ahli sosiologi hukum modern mungkin akan mendukung


penelitian yang melibatkan berbagai disiplin ilmu sosial, seperti psikologi forensik,
antropologi budaya, dan ilmu kesehatan mental. Tujuannya adalah untuk mendapatkan
pemahaman yang lebih komprehensif tentang gangguan jiwa dan dampaknya terhadap
pelaku kejahatan.

2. Pengaruh Media Sosial dan Persebaran Informasi : Teori modern mungkin akan
memperhatikan pengaruh media sosial dan persebaran informasi dalam membentuk
opini masyarakat tentang hukuman mati. Solusi dapat mencakup pendekatan
komunikasi yang lebih canggih dan strategi penyuluhan untuk mempengaruhi persepsi
masyarakat.

3. Keadilan Restoratif : Dalam pandangan modern, solusi mungkin juga melibatkan


pendekatan keadilan restoratif, di mana perhatian diberikan kepada penyembuhan dan
rehabilitasi terpidana dengan gangguan jiwa. Ini dapat melibatkan layanan kesehatan
mental yang lebih baik di dalam sistem penjara dan pemulihan individu.

Perbandingan antara pendekatan klasik dan modern dalam sosiologi hukum


menunjukkan bahwa sosiologi hukum telah berkembang secara signifikan dari analisis
sosial murni menuju pendekatan yang lebih holistik dan multidisiplin. Pendekatan
modern lebih menekankan pemahaman mendalam tentang kompleksitas sosial dan
individu dalam konteks hukum.

Sumber Referensi :
- Modul SOSI4416
- (PDF) Perbedaan Teori Sosiologi Klasik dan Modern.pdf | Lusi Agustianti -
Academia.edu
- SOSIOLOGI: TEORI SOSIOLOGI KLASIK DAN MODERN (PAUL JHONSHON)
(pondokarafath.blogspot.com)

Anda mungkin juga menyukai