A. Pendahuluan
Perubahan sosial merupakan perhatian utama para ahli teori sosial. Jika
kita berpaling ke abad ke dua puluh belakangan ini, jelas kelihatan bahwa
jauh lebih besar dibandingkan dengan apa yang dibayangkan oleh para ahli teori
sosial di masa yang silam. Pernyataan bahwa kita hidup dalam satu abad, di mana
perubahan sosial terjadi secara pesat, sudah merupakan hal yang biasa dan
dan banyak di antara kita melihat peristiwa-peristiwa yang terjadi tiga puluh tahun
dan terlampau menekankan kasus menurut keunikannya sendiri. Juga pada diri
menghindarkan kita dari satu afirmasi, bahwa kita hidup dalam satu masyarakat
dinamis.
Banyak ahli ilmu sosial modern menaruh perhatian pada pelbagai segi
pada jalan pintas yang dalam jangka panjang, dapat menjadi penting untuk masa
serta gaya analisa yang diberikan oleh teori-teori tertentu dapat membantu kita
untuk memahami dunia sosial kita sendiri, dan pada gilirannya dapat menunjang
dalam hubungan kita dengan orang lain. Selain itu, kita juga memperoleh
ahil teori dan menunjukkan bagaimana ide-ide itu dapa diterapkan untuk
para ahli teori klasik yang merupakan roh pada setiap sub bab pembahasan, seperti
Auguste Comte, Karl Marx, Emile Durkheim, Max Weber, Georg Simmel yang
Inggris
Teori ini sangat bersifat individualistik dan memandang manusia itu pada
dasarnya bersifat rasional, selalu menghitung dan mengadakan pilihan yang dapat
penderitaan atau menekan biaya. Penerapan yang paling nyata dari pandangan ini
dapat dilihat dalam pasar ekonomi, di mana menurut ahli-ehli ekonomi klasik,
pilihan. Asumsi yang sama juga penting dalam teori-teori klasik mengenai
Apabila para ahli teori ini melihat lebih jauh di balik tingkatan individu,
dan berusaha untuk menjelaskan masyarakat atau struktur sosial, kontrak sosial
dapat merupakan suatu bentuk asumsi yang terdapat di dalamnya. Artinya, mereka
mengasumsikan bahwa manusia yang bertindak atas dasar kepentingan diri secara
rasional, secara sukarela masuk ke dalam suatu persetujuan yang sadar, di mana
sama.
Tetapi kontrol yang dikenalkan tidak boleh terlalu besar karena begitu
invisible hand untuk menggambarkan paradoks ini dengan cara yang agak mistik,
panjang, akan sangat terjamin apabila individu itu dibiarkan atau malah di dorong
kepentingan pribadi.
pendekatan ini, dalam hal tertentu masih dapat ditemukan dalam argumentasi-
argumentasi dari usaha swasta dalam partai republik konservatif. Juga teori yang
masyarakat umum yang lebih luas, yang mungkin mereka tidak sadari, dan bahwa
Pendekatan ini diwakili oleh St. Simon dan Comte pada awal pertengahan
abad kesembilan belas, dan oleh Durkheim pada akhir abad kesembilan belas dan
awal abad ke dua puluh. Kata positivisme menunjuk pada pendekatan terhadap
pengetahuan empiris. Menurut pendekatan ini, semua yang kita tahu akhirnya
berasal dari pengalaman inderawi atau data empiris. Hal ini memperlihatkan suatu
perubahan dari pandangan tradisional yang menerima wahyu atau tradisi sebagai
suatu sumber pengetahuan yang lebih mendasar daripada data yang diperoleh
lewat indera manusia. Tetapi menurut kaum positivis, wahyu dan kepercayaan-
kepercayaan agama hanyalah tahayul belaka, yang menurut mereka pasti akan
empiris.
masyarakat atau kehidupan sosial merupakan bagian dari alam dan dikendalikan
oleh hukum-hukum alam yang dapat ditemukan dengan menerapkan teknik ilmiah
yang sama dalam penelitian seperti yang digunakan dalam ilmu pengetahuan
lainnya. Lagi pula, sekali hukum-hukum itu ditemukan, maka hukum-hukum itu
masyarakat. Keteraturan sosial dan kemajuan lalu akan didasarkan pada prinsip-
prinsip yang secara ilmiah sudah dibangun, dan perdamaian serta pencerahan
dari tekanan laissez-faire dalam ekonomi politik di Inggirs. Kalau tekanan laissez-
faire tetap hidup dalam bentuk yang sudah disesuaikan dengan pembenaran
reformasi yang didasarkan pada rasio dinyatakan dalam sejumlah program sosial
yang berorientasi pada manusia (people oriented), di mana secara serius mereka
sosial untuk manusia. Satu contoh adalah penggunaan teknik modifikasi perilaku
3. Historisisme Jerman
tetapi dunia manusia adalah dunia kebebasan dan pilihan-pilihan yang bersifat
sukarela, tidak seperti hukum-hukum fisik atau hukum alam yang deterministik.
Mengandaikan bahwa manusia tunduk pada jenis hukum yang sama seperti
pemahaman yang berbeda dari pemahaman hukum dalam ilmu alam. Untuk
mengerti atau menjelaskan perilaku manusia, dituntut lebih dari hanya sekedar
menggambarkan pernyataan-pernyataan yang ada di kulit luar. Sebaliknya, perlu
mendalami artinya yang berarti sadar akan orientasi subyektif dan maksud
perlu bagi seorang penganalisa sosial untuk mendalami kebudayaan dari dalam,
mengalami sendiri pandangan hidupnya yang khusus, ideal, dan nilai-nilai serta
artinya.
pemikiran sosial Jerman, dan barangkali paling menonjol dinyatakan oleh Hegel.
Dari segi filosofis, idealisme menekankan kenyataan dunia ide-ide dan pentingya
pandangan hidup budaya tidak diperlukan untuk mengerti dan menjelaskan gerak-
gerak benda fisik, tetapi sangat penting untuk mengerti perilaku manusia.
memandang setiap masyarakat sebagai unik, dan hanya dapat dimengerti dalam
pemahaman akan jiwa (spirit) suatu masyarakat tertentu, dengan suatu studi
menyeluruh tentang kebudayaannya yang khusus dan pelbagai tahap sejarah dan
usahanya untuk tetap menekankan gejala-gejala historis dan budaya sebagai yang
sosiologi Amerika oleh Talcott Parsons dan lain-lain. Sumbangan Amerika yang
Satu sifat yang khas dalam mentalitas Amerika adalah bahwa mereka tidak
tahan akan ide-ide yang sangat spekulatif, yang tidak mempunyai nilai praktisnya.
keputsan untuk mengatasi masalah-masalah hidup yang nyata. Titik pandangan ini
dapat dilihat pada dasar perubahan-perubahan yang sangat terkenal dari John
Dewey dalam filsafat pendidikan dan teknik. Dewey adalah seorang yang kritis
prinsip demoiratis dlapt lebih efektif dipelajari dengan mengambil bagaian dalam
pengaruh yang sangat dalam dari tekanan Dewey pad abelajar dengan berbuat
(learning by doing).
yang memperlihatkan hubungan erat antara pikiran dan tindakan, diambil oleh
muncuylnya pikiran manusia merupakan thap yang sangat penting dalam proses
yang demikian eratnya antar apikiran dan atindkan sejalan dengan pragmatisme
Amerika serta tidak tahannya mereka akan spekulasi yang tidak relevan itu.
Sifat khas yang lain dri mentalitas Amerika yang mempengaruhi sosiologi
Amerika adalah tekaan yang kuat pada idnvidualisme. Dari awalnya memaeng
menimbulkan konflik dari satu pemerintahan sentral yang kuat. Belakangan ini
orang sudah mulai lagi mengkritik indiviiualisje yang sudah kendor dan pelbagai
Sebaliknya kita mencatat bahwa karena tekanan pada individualisme ini, tidak
diperkat kembali oleh tradisi yang sudah laam mapan, terlepas dari keinginan
tindakan-tindakan soial individu dan pola-pola interaksi serta struktur sosial atau
Mentalitas Amerika juga optiis terhadap kemajuan dan janji akan adanya
tekanan pada pragmatisme yang sudah kita lihat di atas. Tidak semua ahli
sosiologi Amerika percaya bahwa perubahan soial yang direncanakn itu harus
bahwa kemajuan yang merupaan hasil dari suatu proses evolusi alamaiah, dan
mereka yang tinggal di daerah khusus (getho) di pusat kota yang berulang kali
mulai hidup di neeri baru pada jenjang sosial ekonomi yang paling bawah.
pusat kota ini memiliki tingkat kejahatan dan kenakalan yang tinggi,
mendahului atau yang direncanakan hampir tidak sebesar seperti yang diimpikan
mencerminkan akar-akar asli Amerika dan jug aide-ide yang dicangkokkan dari
Eropa. Di antaranya kita sudah lihat secure khusus mengenai utilitarianisme dan
kini tidak ada yang emberikan jawaban yang terakhir. Barangkali dlam melihat
kenyataan sosial yang begitu terus-menerus berubah-ubah, suatu teori sosiologi
yang berubah dengan pesatnya, dialami oleh para pelopor itui. Teori masa kini
selanjutnya yang sudah muncuyl sebagai akibat dari berdirinya sosiologi sebagai
dasar suatu orgasniasi sosial suatu masyarakat sangat tergantung pada pola-pola
berfikir yang dominan serta gaya intelektual masyarakt itu. Dalam perspektif
dengan posisi ini, Comte juga percaya bahwa begitu intelek kita bertumbuh dan
Teori sosiologi klasik dari Auguste Comte, merupakan suatu hal yang
sekitar limma puluh tahun; Durkheim mendirikan sosiologi sebagai sutu jenis I
jauh lebih penting daripada yang sering diketahui; secure kreatif dia menyusun
dikembangkan oleh orang lain, dan dia sangat mengusulkan untuk mendirikan
ilmu tentang masyarakt dengan suau dasar empiris yang kuat (atau positif). Dilihat
masih ada dalam usaha sosiologi; misalnya, ketegangan antara stabilitas dan
istilah ini untuk menggambarkan studi statistik yang dirintisnya sendiri. Comte
tergantung, tetapi untuk mengerti kenyataan ini, metode peenelitan empirs harus
digunakan dengan keyakinan bahwa masyarakt menupakan suatu bagian dari alam
substantifnya tentang masyarakat, yang bernilai bagi usaha sosiologi sekarang ini.
Comte membuat hukum tiga tahap, hukum ini merupakan usaha Comte
untuk menjelaskan kemajuan evolusioner umat manusia dari masa primitif sampai
ke peradaban Prancis abad kesembilan belas y ang sanat maju. Hukum ini, yang
mungkin paling terkenal dari gagasan-gagasan teoritis pokok Comte, tidak lagi
Juga terlalu luas dan umum sehingg tidak dapat benar-benar tunduk pada
pengujian empiris secure teliti, yang menurut Comte harus ada untuk membentuk
(atau umat manusia) berkembang melalui tiga tahap utama. Tahap-tahap ini
ditentukan menurut cara berpikir yang dominan. Teologis, metafisik, dan positif.
Lebih lagi, pengaruh cara berpikir yang berbeda-beda ini meluas ke pola-pola
prapositif lebih rendah daripada cara-cara berfikir positif modern di zamannya itu
keterautaran sosial di mana cara-cara berpikir itu dominan, dan dlam jangka
penilaian ini, Comter sama dengan kelompok progresif yang anmpaknya siap
untuk menghapuskan sebagian besar sejarah pemimiran manusia sebagai suatu
cerita dongeng bohong yang menyedihkan, atau takhayul demi tahayul yang
dapat terancam oleh anarki sosial, moral, dan intelektual, selalu akan diperkuat
kembali. Sesungguhnya periode sejarah yang lama sudah ditandai oleh stabilitas
yang berarti, dan sebagian tugas Comte, yang dia berikan sendiri, adalah
sosial dapat dibagi dalam dua fase. Pertama, usah auntuk menjelaskan keteraturan
sosial secure empiris dengan menggunakan metode positif. Kedua, usaha untuk
evolusi manusia menghadapan dia pada masalah rumit. Tidak seperti pemikir-
pada keteraturan sosial. Dia kuatir bahwa anarki intelektual dan sosial di
zamannya akan menghancurkan basis untuk kemajuan yang mantap. Begktu dia
melihat sejarah, dia mengakui bahwa agama di masa lamapu sudah menjadi satu
atonggak keteraturan sosial yang utama. Agama merupakan dasr untuk konsensus
universal dalam masyarakta, dan juga mendorong identifikasi emosional individu
dan meningkatkan altruisme. Tetapi kalau dilihat dalam perspektif ilmiah (atau
pertanyaan rumit yang dihadapi Comte adalah bahwa bagaimana keterturan sosial
itu dapat dipertahankan dalam masyarakat positif di masa yang akan datang,
dengan satu dasar tradisi pokok mengenai sosial yang digali oleh positivisme.
perubahan sosial yang diberikan Sorokin. Sorokin sama dengan Comte dalam
pokok yang mendasari, yang dintakan dalam pelbagai karya seni, sistem filsafat,
abad kedua puluh, sedang mendekati berakhirnay tahap inderawi yang sudah lama
itau, dan yang akhinrya menuju kembali ke suatu bentuk sistem ideasional.
penting dalam perubahan sosial budaya. Hal ini dinyatkan dalam pandangan
2. Karl Marx
Pusat perhatian Marx adalah pada tingkat struktur sosial dan bukan pada
tingkat kenyataan sosial budaya. Perbedaan yang kontras dengan gambaran Comte
dan Sorokin mengenai kenyataan sosial dan pusat perhatian analisanya akan
sangat jelsa. Mereka melihat ide-ide yang dominan atau pandangan hidup sebagai
cara orang menyesuaikan dirinya dengan lingkungan fisiknya. Dia jug amelihat
aspek-aspek kenyataan sosial dan buday apada asas ekonomi ini. Walaupun ide-
ide bersifat epifenomenal; aratinya ide-ide itu merupakan cerminan dari kondisi-
kondisi itiu. Jadi, memusatkan perhatian pada tema-tema intelektual utama seperti
y ang dimanifestasikan dalam kesenian, ilmu, filsafat, dan seterusnya, sama
dengan menerima suatu cerminan kenyataan yanga slah atau yang diidealkan saja
dalam ide-ide abstrak, tetapi dlam pabrik-pabrik atau dalam tambang batu bara, di
mana para pekerja menjalankan tugas yang di luar batas kemanusiaan dan
sosial, bukan impian naif dan idealistik yang dibuat oleh ilmu pengetahuan,
akan lihat, Marx juga mempunyai pandangan mengenai masyarakat utopis di masa
depan, tetapi yang hanya dapat muncul melalui perjuangan revolusioner, tidak
Dari The Communist Manifesto dan Das Kapital, secure tradisional sudah
diasumsikan bahwa tekaan utama Marx adalah pada kesbutuhan materil dan
arefleksi yang slah tentang kondisi-kondisi materil. Asumsi tradisional ini gak
kesadaran subyektif atau peranan penting yang mungkin ikut menentukan dlm
perubahan sosial. Dia pasti tidak setuju dengan ahli filsafat materialis yang
bergerai. Juga dia tidak setuju dengan pandangan positivis bahwa teknik-teknik
pemahaman ilmiah yang dapat diterima tentang gejala sosial menuntut si ilmuwan
itu utuk mengambil sikap yang benar terhadap hakikat permasalahan itu. Hal ini
bahwa suatu peranan yang paling menentukan adalah yang berasal dari evolusi
yang jelas bahwa ide-ide tidak ada secure terlepas dari orang-orang yang benar-
benar hidup dalam lingkungan materil dan sosial yang sungguh-sungguh riil. Ide-
terpisah dari lingkungan materil dan sosial, sellau kesadaran akan lingkungannya.
bangsa primitif merupakan satu komunitas di mana milik dipunyai secure koektif
dan pembagian kerja sangat kecil. Tahap ini disusul oleh tipe struktur sosial
komunal purba yang ditandai oleh bentuknya yang lebih besar dan p embagian
kerja yang semakin tinggi, dan mulainya pemilikan pribadi. Tahap pokok
bdrikutnya adalah sistem feodal, yang meliputi perkembangan lebih lanjut dalam
pembagian keja dan pola-pola pemilikan kekayaan pribadi yang lebih ketat. Tahap
feodal ini akhirnya memberikan jalan bagi cara-cara produksi borjuis dan
Inti dari buku ini, bahwa manusia menciptakan sejarahnya sendiri selam
hubungan sosial yang terbatas dalam proses ini. Tetapi kemampuan manusia
untuk membuat sejarahnya sendiri itu, dibatasi oleh keadaan lingkungan materil
dan sosial yang sudah ada itu. Dalam seluruh analisa, Marx dan Engels sangat
peka terhadap kontradiksi internal yang muncul dalam pelbagai tahap sejarah.
Mereka mengidentifikasi perbedaan kepentingan dari suku-suku bangsa yang
abstrak mengenai individu yang pasif, yang terpencil dari konteks sosialnya. Marx
lebih menekankan pada peranan aktif yang mungkin dimainkan individu dalam
proses sejarah.
merupakan satu kritik terhadap teori-teori ekonomi politik yang sudah mapan di
Inggris dari Smith, Richardo, dan lain-lian. Ekonomi politik Iinggris didasrkan
Dengan latar belakang filsafat dialektik Hegel, Marx menarik kesimpulan dari
serta sistem pasar bebasnya dalam memecahkan ikatan-ikaan sosial, yang di masa
komoditi lainnya tanpa melihat kebutuhan manusiawi mereka yang terlibat dalam
proses ini. Marx menekankan masalah ini dalam tulisannya yang terkenal
Communist Manifesto.
Manifestasi yang lain dri alienasi dinyatakan dalam teoeri Marx mengenai
negara. Dalam sautu artikel yang ditulis di awal karirinya On The Jewish
Question, dan juga sebagai kritikannya terhadap Hegel seputar negara. Marx
biologis dan kepentingan egoistisnya, dan manusia sebagai mahluk sosial y ang
memiliki suatu rumpun hidup yang sama. Analisa Marx tentang negara berubah
Ideology, Marx melihat negara sebagai suatu kompensasi dari ketegangan dalam
tahap sejarah apa pun, perhatian utamanya adalah pada tahap masyarakat kapitalis
bekerja secure akatual, yang berlawanan dengan versi yang diberikan oleh p ara
kenyataan gejala sosial yang berbeda dari gejala individui, analisanya mengenai
tipe struktur sosial yang berbeda dan mengenai dasar solidaritas serta
gejala sosial yang terlepas dari maksud atau motivasi yang adar dari individiu,
individualisme, serta studi statsitiknya yang cermat mengenai angka bunuh diri
sebagai contoh bagaimana menganalisa gejala sosial secara empiris dalam semua
konsekuensi sosial dari gejala sosial, dari analisa tentang tujuan dan motivasi yang
karena keadaan keteraturan sosial yang goyah di masa Republik Ketiga sejak ia
muda, dan juga bersamaan dengan masa peralihan sistem pendidikan di Prancis.
merasa bahwa dalam menghadapi masa peralihan ini, perlu dikembanagkan satu
alternataif lain dari dasar pendidikan moral agama tradisional. Singkatnya, apa
yang dibutuhkan adalah suatu ideologi sekuler atau sitem kepercayaan yang
amengakui pengaruh St. Simon) dan jug asependapat dengan pandangan Comte
tentang masyarakat yang bersifat organis. Yaitu hubungan antar gejala sosial
yang bersiat timbal-balik, serta ide bahwa kenyataan sosial melebih itingkatan
Meskipun alaisia sosiologi Dukeheim lebih njelimiet dan lebih penting untuk
sosiologi masa kini dari pada sosiologi Comte, namun Dukheim menemukan
Durkehim terhadap sosiologi adalah bahwa gejala sosial itu riil dan
Tekanan Durkheim pad akenyataan gejala sosial yang obyektif itu bertentangan
tidak hanya dengan individualisme yang berlebih-lebihan tetapi juga dengan para
ahli teori yang pendekatannya terlampau spekulatif dan filosofis. Di masa lampau
perilaku manusia dan tentang masyarakat. Pun di masa Durkheim ada kalangan
yang skeptis tentang kemungkinan akan satu ilmu yang obyektif mengenai
dan berperasaan yang memperlihatkan siat patut dilihat sebagai sesuatu yang
berada di luar kesadaran individu. Kedua, fakta yang memaksa individu. Bagi
dengan cara tertentu dipengaruhi oleh pelbagai tipe fakta sosial dalam lingkungan
sosialnya. Ketiga, fakta itu bersifat umum atau tersebar secure meluas dalam satu
masyarakat. Dengan kata lain, fakta sosial itu merupakan milik bersama; bukan
periode ransisi menuju suatu tipe struktur sosial yang baru. Salah satu
diri. Anlisa Durkheim mengenai angka bunuh diri diperlihatkan sebagai suatu
bidang-bidang lain di mna sosiologi masa kini berutang budi pada Durkheim.
Dalam bidang metodologi, analisa statistik mengenai angka bunuh diri serta
Akhirnya para ahli sosiologi agama masa kini masih merasakan bahwa analisa
ketergantungan antara agam dan struktur sosial merupakan bahan yang paling
4. Max Weber
utama. Konsep ini sama pentingnya dengan konsep solidaritas untuk Durkheim,
modern sebagai suatu hal yang menyangkut peningkatan yang mantap dalam
setiap hari dan dalam bentuk-bentuk organisasi sosial; juga terungkapkan dalam
evolusi musik Barat. Meskipun musik sering dilihat sebagai bahasa emosi, Weber
memperlihatkan bahwa musik juga tunduk pada kecenderungan rasionalisasi yang
dua tipe tindkan rasional yang berbeda dan dua tipe tindakan yang non rasional.
Akar motivasi individu jauh lebih dalam daripada keputusan rasional yang
disengaja mengenai alat dan tujuan atau konfrmitas terhadap tuntutan dari mereka
perilaku individu serta bentauk orgasnasi sosial juga dpat dilihat dalam analisa
kapitalisme dan pengaruh-pengaruh ini sama sekali tidak dimaksudkan, pun pada
masa itu. Dalam jangka panjang orientasi Protestan terhadap kegiatan duniawi
pengaruh etika religis apa saja. Karena konsekuensi jangka panjang ini tidak
dimaksudkan, hal ini menunjukkan bahwa analisa Weber tidak terbatas pada
motiavasi yang sadar, meskipun dia tetap mempertahankan motif-motif pengertian
subyektif.
Karya Weber yang pertama-tama dikenal di kalangan para ali ilmu sosial
(diterjemahkan oleh Talcott Parsons dan diterbitkan tahun 1930). Ini merupakan
orientasi agama yang berbeda-beda. Minat Weber tidak hanya terbatas pada
agama saja.
Satu ciri khas karya Weber yang perlu dicatat adalah bahwa ide-ide
ide-ide teoretisnya mungkin tidak ada bandingnya dengan para ahli teori klasik
dan para ahli sosiologi masa kini. Ahli teori klasik lainnya seperti Comte,
misalnya, memasukkan data sejarah ke dalam suatu kerangka teoretis yang sudah
konsep yang sudah disusun atas dasar yang lain. Hasilnya lebih bersifat terbuka,
lebih fleksibel dan tidak merupakan satu pendekatan dogmatis untuk menganalisa
sejarah.
Terlepas dari pengaruh Weber dalam bidang teori sosial dan metodologi
Weber. Misalnya sosiologi agama masih menaruh minat pada pertanyaan teoretis
yang dikemukakan Weber sehubungan dengan dinamika prosessosial dalam
institusi lain-lainnya, peran agama dalam mendorong perubhan sosial. Ornag yang
diberikan Weber antara tiga dimensi yang berbeda dalam stratifikasi. Ahli
merusakkan pendekatannya. Titik tolak bagi teori Weber adalah individu yang
subyektifnya. Kenyataan sosial bagi dia pada dasarnya terdiri dari tindkan-
erhatiannya pada tingkat individu sebagai kenataan sosial. Namun minat Weber
secure substantif membawa dia jah di balik tingkat individual. Dia sangat banyak
sistem ekonoi kapitalis), dan tingkat budaya (dalam analisanya mengenai orientasi
tradisional, struktur sosial kecil dan munculnya masyarakat industri kota yang
modern.
5. Georg Simmel
Weber mengenai kenyataan sosial menekankan individu dan tidanakn sosial yang
menekanakn bahwa struktur sosial memiliki eksistensinya sendiri y ang riil dan
obyektif, terlepas dari individu yang mungkin kebetulan terlibat di dalamnya. Jadi
obyektif dan bahwa masyarakt tidak lain daripada suatu kumpulan individu
Posisi Simmel yang berada di antara kedua ekstrem itu melihat bahw
amasyarakat lebih dari pada hanya sekedar suatu kumpulan individu serta pola
dalam suatu masyarakat yang besar dan bisa kelihatan sangat riil secara obyektif
pada individui. Tetapi, tanpa pola interaksi timbal balik yang berulang-ulang
(seperti yang dikembangkan Comte di Prancis dan Spencer di Inggris) dalam hal
struktur yang sederhana dengan differensiasi yang rendah dan sangat homogen, ke
suatu struktur yang lebih kompleks dengan diferensiasi serta heterogenitas yang
dasar pembentukan kelompok yang berubah dan keterlibatan sosial dari individu.
Pengaruh utama lainnya terhadap Simmel adalah dari seorang ahli filsafat
filosofis yang didasarkan pada pembedaan antara persesi manusia mengenai gejala
dan hakiakt dasar dari benda-benda seperti mereka berada dalam dirinya sendiri.
Dia memperlihatkan bahwa kita tidak pernah dapat mengetahi benda seperti benda
itu berada dalam dirinya sendiri tetapi hanya karena mereka muncul menurut
permasalahan yang tepat dalam sosiologi dan suatu strategi yang bersifat umum
sekadar jumlah anggota individual dalam masyarakat. Kita lihat bahwa Simmel
menjembatani kaum realis atau mereka yang mempunyai gambaran yang bersifat
organik mengenai kenyataan sosial (seperti Comte dan Durkheim), dan gambaran
kaum nominalis (seperti Weber). Para ahli sosiologi masa kini mengakui bahwa
interaksi dan hasil dari interaksi ini dalam kreasi produk budaya yang bertahun-
tahun.
Durkheim dan Marx. Tekanan Dukrehim pada solidaritas dan kerja sama dan
tekanan Marx pada konflik, keduanya dapat dilihat dalam perspektif Simmel
sebagai bentuk-bentuk alternatif yang dapat ada secure serentak dlam ketegangan
yang bersifat dinamis. Campauran tertentu dari keduanya akan beragam dalam
itu dapat diperbesar dalam hubungan yang akrab atau kelompok yang kompak
memperlihatkan bahwa kedua bentuk ini sama sekali tidak terlepas satu sama lain.
para ahli sosiologi aliran Chicago awal, pada bentuk-bentuk soial dan proses-
proses sosial. Beberapa dari tulisannya diterjemahkan oleh Albion Small dan
Universitas Chicago. Bidang-bidang studi dari para ahli sosiologi dalam aliran
dari karya-karya para perintis ini adalah suatu pengakuan yang eksplisit akan sifat
dinamis proses sosial itu. Pendekatan Simmel merupkan sautu strategi untuk
yang tidak terbilang jumlahnya di mana pola-pola itu terjadi dalam irama