ABSTRAK
Plastik merupakan bahan yang sering digunakan sebagai alat rumah tangga. Produksi dan
penggunaan plastik (bahan polimer) pada tahun 2016 di seluruh dunia mencapai 245 juta ton
dan terus meningkat setiap tahunnya. Sampah plastik merupakan masalah lingkungan
berskala global. Proses pembakaran sampah plastik memiliki efek terhadap sistem
pernapasan. Pengelolaan sampah dengan cara dibakar dapat menghasilkan berbagai zat yang
memiliki efek pada sistem pernapasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
paparan asap bakaran sampah plastik terhadap gambaran sel-sel inflamasi dan gambaran
histopatologi paru mencit. Metodologi penelitian merupakan jenis eksperimental
laboratorium dengan true experimental design dan post-test controlled group design. Sampel
dalam penelitian ini menggunakan 12 ekor mencit ditambah 2 ekor mencit sebagai cadangan.
Sampel penelitian dibagi kedalam 2 kelompok yaitu 1 kelompok kontrol dan 1 kelompok
perlakuan yang dipapari asap bakaran sampah plastik jenis polypropylene sebesar 120 ml/30
menit selama 14 hari. Perubahan histopatologi paru diamati secara mikroskopis setelah 14
hari masa intervensi dan dinilai menggunakan skor kerusakan paru oleh Marianti. Semua data
pada penelitian ini diuji secara statistik menggunakan uji normalitas Shapiro-Wilk dan
dianalisis menggunakan Uji Independen T-Test apabila data penelitian bersifat parametrik
atau Uji Mann-Whitney apabila data penelitian bersifat non-parametrik. Dari penelitian ini
diperoleh hasil p=0,003 (p<0,05). Kesimpulan dari penelitian ini terdapat hubungan paparan
asap bakaran sampah plastik terhadap gambaran sel-sel inflamasi dan gambaran histopatologi
paru mencit.
Plastik merupakan bahan yang sering dibakar dapat menghasilkan beberapa zat
digunakan sebagai alat rumah tangga. yaitu karbon monoksida (CO) dan atau
Produksi dan penggunaan plastik (bahan karbon dioksida (CO2), Sulfur dioksida
polimer) pada tahun 2016 di seluruh dunia (SO2), Nitrogen oksida (NOx), polycyclic
mencapai 245 juta ton dan terus meningkat
aromatic hydrocarbons (PAHs), dan logam
setiap tahunnya. Provinsi Nusa Tenggara
berat (Heavy Metals).(1,4,5)
Timur (NTT) tidak berada pada urutan 5
besar dengan persentase pengelolaan
Sampah plastik merupakan masalah
sampah dengan cara dibakar. Walaupun
lingkungan berskala global.(1) Proses
demikian, jika dibandingkan dengan
pembakaran sampah plastik memiliki efek
persentase rata-rata secara nasional (1,4).
(50,1%), NTT memiliki persentase yang terhadap sistem pernapasan.
cukup tinggi yaitu 56,2%.(1,2,3,4) Pengelolaan sampah dengan cara dibakar
dapat menghasilkan berbagai zat yang
Jenis sampah plastik yang paling memiliki efek pada sistem pernapasan.
sering ditemukan sehari-hari adalah Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk
polyprophylene (PP). Contoh jenis plastik melakukan penelitian yang berjudul “
polyprophylene adalah kantong kresek, Pengaruh Paparan Asap Bakaran Sampah
kantong kemasan, dan blister. Pengelolaan Plastik Terhadap Gambaran Sel-Sel
plastik jenis polypropylene (PP) dengan cara
Gambar 1. Interpretasi Kerusakan Paru P0 aktif dari mencit, ekor yang tidak
(kontrol); 1,2,3 (skor derajat kerusakan menggulung, tidak terdapat rambut yang
paru); Pewarnaan HE; Perbesaran 400x; a kusam maupun rontok, serta tidak terdapat
(membran); b (lumen alveolus); c eksudat/cairan abnormal yang keluar
(hubungan antar alveolus)(12) melalui mata, mulut, anus, dan genital.
Gambar 5. Gambaran mikroskopis sampel kusam maupun rontok, serta tidak terdapat
P3
eksudat/cairan abnormal yang keluar
melalui mata, mulut, anus, dan genital.
Hasil pengukuran berat badan hewan coba
tidak menunjukkan penurunan berat badan
melebihi 10% dan mayoritas dari hewan
coba mengalami peningkatan berat badan
hingga akhir masa adaptasi. Berdasarkan
hasil observasi kondisi umum dan
pengukuran berat badan hewan coba
disimpulkan bahwa hewan coba dalam
kondisi yang sehat dan tidak mengalami
stress sehingga tidak ada hewan coba yang
Tabel 2. Interpretasi Hasil Penelitian dieksklusikan.
kerusakan paru yang masih diambang batas proinflamasi sehingga akan terjadi
derajat 1 (kerusakan membran <25%; kerusakan matriks ektraseluler dan serabut
lumen alveolus berbentuk oval; kerapatan elastin kemudian akan terjadi perubahan
antar alveolus >75%). Rata-rata skor histopatologis.(14,15) Perubahan gambaran
kerusakan paru kelompok kontrol adalah histopatologi pada penelitian ini dicurigai
3,1. Berdasarkan hasil penelitian, rentangan terjadi akibat adanya zat-zat toksik dalam
skor derajat kerusakan paru pada kelompok asap bakaran sampah plastik jenis
kontrol mengindikasikan bahwa tidak polypropylene (PP), dalam hal ini adalah
adanya respon inflamasi yang terjadi pada PAHs, heavy metals, CO, SO2, dan zat-zat
paru-paru mencit yang diakibatkan oleh lainnya. Ketidakseimbangan antara enzim
tidak adanya partikel-partikal asing masuk proteinase inhibitor dan kandungan zat-zat
ke dalam paru. toksik mengakibatkan terjadinya kerusakan
kontinuitas jaringan epitel paru-paru
Berdasarkan hasil penelitian, pada
sehingga terjadi perubahan histopatologi
kelompok perlakuan yang terdiri atas 6
yang dapat diamati secara mikroskopik.
sampel menunjukkan skor kerusakan paru
Lama kelamaan karena pajanan lingkungan
dari 6,8 hingga 7,8 dengan rata-rata skor
yaitu asap bakaran dan faktor genetik dapat
kerusakan paru 7,23. Pada kelompok
membuat perubahan pada sel epitel dan
perlakuan ini diberikan dosis asap dan
mesenkim yang bila diamati secara
waktu pemaparan asap yang sama.
mikroskopis menunjukkan perubahan pada
Perbedaan skor kerusakan paru pada
membran alveolus, bentuk lumen alveolus
masing-masing sampel kemungkinan
dan kerapatan antara alveolus.(14)
dipengaruhi oleh daya hirup tiap hewan
Perubahan histopatologi yang terjadi akibat
coba. Hal tersebut merupakan keterbatasan
adanya paparan asap bakaran sampah
dalam penelitian karena penelitian hanya
plastik jenis polypropylene (PP) yang
ingin mengetahui ada tidaknya hubungan
didalamnya terdapat partikel-partikel asing
antar kelompok. Namun, dari hasil
dan zat-zat berbahaya dapat menimbulkan
kelompok perlakuan ini menunjukkan
penurunan daya compliance paru,
bahwa adanya kerusakan pada paru hewan
emfisema, pneumonitis, dan penyakit paru
coba yang dicurigai diakibatkan oleh
lingkungan.(15)
adanya zat-zat yang dihasilkan oleh
bakaran sampah plastik jenis polypropylene Dengan demikian, perbandingan skor
(PP) sehingga merangsang terjadinya kerusakan paru pada kelompok kontrol
proses inflamasi. Paru-paru memiliki dengan kelompok perlakuaan menunjukkan
proteinase inhibitor yang berfungsi adanya perbedaan yang signifikan
memberi efek protektif terhadap paru dari (p<0,05). Perbedaan signifikan antara
proteinase yang dihasilkan oleh fagositosis kedua kelompok ini mengindikasikan
dan respon inflamasi untuk melawan adanya pengaruh antara paparan asap
partikel asing yang masuk ke dalam paru- bakaran sampah plastik terhadap gambaran
paru. Proteinase yang dimiliki paru-paru sel-sel inflamasi dan gambaran
sebagai sistem pertahanan antara lain α1- histopatologi paru mencit.
antitripsin, α2-makroglobulin, α1-
antikhemotripsin, inter-α-tripsin inhibitor, KESIMPULAN
dan secretory leukocyte protease inhibitor.
Apabila bahan biologis atau kimiawi yang
Berdasarkan hasil penelitian dapat
berlaku sebagai radikal bebas terinhalasi
disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang
kedalam alveolus maka akan
signifikan (p<0,05) dalam paparan asap
menimbulkan respon inflamasi.
bakaran sampah plastik terhadap gambaran
Komponen komplemen akan meningkatkan
sel-sel inflamasi dan gambaran
permeabilitas vaskular dan menambah
histopatologi paru mencit.
keterlibatan sel-sel inflamasi. Makrofag
menjadi aktif dan mensekresi sitokin