Anda di halaman 1dari 3

Adab dengan Sesama Teman dalam Islam

1. Memilih teman yang baik


Adab pertama dalam berteman adalah memilih teman yang baik, yaitu
teman yang beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia. Teman yang baik akan
memberi pengaruh positif bagi kita, baik dalam hal ibadah, ilmu, maupun
akhlak. Sebaliknya, teman yang buruk akan menjerumuskan kita ke dalam
kemaksiatan dan kesesatan.

Rasulullah SAW bersabda:

Janganlah engkau bergaul kecuali dengan seorang mukmin. Janganlah


memakan makananmu melainkan orang bertakwa. (HR. Abu Daud dan
Tirmidzi)

Permisalan teman yang baik dan teman yang buruk ibarat seorang penjual
minyak wangi dan seorang pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin
akan memberimu minyak wangi, atau engkau bisa membeli minyak wangi
darinya, dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau harum
darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai
pakaianmu, dan kalaupun tidak engkau tetap mendapatkan bau asapnya
yang tak sedap. (HR. Bukhari dan Muslim)

2. Berkata baik dan lembut


Adab kedua dalam berteman adalah berkata baik dan lembut kepada
teman kita. Kita harus menjaga lisan kita dari perkataan yang kasar,
menyinggung, atau menyakiti hati teman kita. Kita juga harus menghindari
ghibah, fitnah, dusta, atau ejekan terhadap teman kita.

Rasulullah SAW bersabda:

Mukmin yang paling sempurna imannya adalah mukmin yang paling baik
akhlaknya. (HR. Abu Daud dan Tirmidzi)

Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah dia
mengucapkan perkataan yang baik atau diam. (HR. Bukhari dan Muslim)
3. Mengucapkan salam
Adab ketiga dalam berteman adalah menyapa dengan salam ketika
bertemu atau berpisah dengan teman kita. Salam adalah ucapan doa yang
mengandung makna keselamatan, kedamaian, dan keberkahan bagi orang
yang disapa. Salam juga merupakan tanda persaudaraan dan kasih sayang
di antara sesama muslim.

Rasulullah SAW bersabda:

Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah dia
memuliakan tetangganya. Dan barangsiapa beriman kepada Allah dan hari
akhir maka hendaklah ia memuliakan tamunya. Dan barangsiapa beriman
kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah ia berbicara baik atau diam.
(HR. Muslim)

Sebaik-baik sahabat di sisi Allah adalah seorang yang terbaik terhadap


temannya. Dan tetangga yang paling terbaik di sisi Allah adalah seorang
yang paling baik baik terhadap tetangganya. (HR. Tirmidzi).

5. Saling menasihati dalam kebaikan


Adab kelima dalam berteman adalah saling menasehati dalam kebaikan.
Kita harus saling mengingatkan, menasehati, dan membantu teman kita
dalam hal kebaikan dan ketaatan kepada Allah SWT. Kita juga harus saling
menjaga, melindungi, dan membela kehormatan teman kita dari fitnah atau
gangguan orang lain.

Rasulullah SAW bersabda:

Agama itu adalah nasehat. Kami (para sahabat) bertanya: Untuk siapa?
Beliau menjawab: Untuk Allah, Rasul-Nya, para pemimpin kaum muslimin
dan umumnya kaum muslimin. (HR. Muslim)

Seorang mukmin itu bagaikan cermin bagi mukmin lainnya. Ia menghapus


kotoran dari wajah saudaranya (dengan menasehatinya). (HR. Abu Daud)
6. Saling mendoakan kebaikan
Adab keenam dalam berteman adalah mendoakan kebaikan bagi teman
kita. Kita harus selalu berdoa kepada Allah SWT agar memberi hidayah,
rahmat, ampunan, dan keberkahan kepada teman kita. Kita juga harus ikut
bersyukur, gembira, dan mendoakan keberlanjutan atas nikmat yang
diberikan Allah SWT kepada teman kita.

Rasulullah SAW bersabda:

Tidak ada seorang muslim pun yang mendoakan saudaranya tanpa


sepengetahuannya melainkan ada malaikat yang berkata: Amin! Dan
engkau akan mendapatkan seperti itu juga! (HR. Muslim)

Barangsiapa yang mengharapkan rahmat dari Allah maka hendaklah ia


mengasihi orang-orang di bumi niscaya ia akan dikasihi oleh Rabb Yang di
langit. (HR. Tirmidzi)

 1. Memilih teman yang baik


 2. Berkata baik dan lembut
 3. Menyapa dengan salam
 4 saling menasehati dalam kebaikan
 6. Saling mendoakan kebaikan

Anda mungkin juga menyukai