Anda di halaman 1dari 4

Assalamualaikum.

Alhamdulillah, Aladzi binikmati tatimussalihat

Segala puji bagi Allah, yang karena nikmatnya kebaikan" menjadi sempurna

Kita sebagai mahasiswa, sebagai makhluk sosial pasti memerlukan teman dong ya buat
menemani kita belajar di kampus, dibkost, kita juga pasti mendapatkan dan memerlukan teman
dalam ibadah, agar ibadah kita itu lebih semangat dan ada pemacu untuk fastabikhul khoirot,
atau berlomba-lomba dalam kebaikan. Oleh karena itu, islam mengajar kita untuk berteman itu
jangan hanya di dunia aja, tapi juga sampai ke surga Allah.

Setiap manusia akan saling berinteraksi satu sama lainnya sehingga dari interaksi tersebut
muncullah suatu hubungan yang kita sebut ‘persahabatan’, yaitu tingkat kedekatan tertinggi
dalam pertemanan. Diantara banyaknya teman yang kita miliki, ada yang sangat dekat dan akrab,
sering berkumpul dan berkomunikasi dengannya, saling memberi atau berbagi berbagai hal
dengannya. Tidak bisa kita pungkiri bahwa tatkala seseorang bersahabat, maka ada dua
kemungkinan pengaruh yang timbul, ia yang mempengaruhi atau ia yang terpengaruh. Dan
sebaik-baik sahabat adalah yang kita bisa mempengaruhinya dengan kebaikan atau kita yang
terpengaruh oleh kebaikannya.

Nabi shalalallaahu ’alaihiwasallam menjelaskan kepada kita agar hanya bersahabat dengan
orang-orang mukmin yang bertaqwa. Jangan sampai bersahabat dengan orang-orang kafir, fasiq
lagi pengikut hawa nafsu sehingga akan berbahaya bagi dunia dan akhirat kita. Hanya bersahabat
dengan orang-orang berimanlah persahabatan kita akan langgeng baik di dunia maupun di
akhirat, sebagaimana firman Allah Ta’ala,

َ‫ْض َع ُد ٌّو إِاَّل ْال ُمتَّقِين‬ ُ ‫اأْل َ ِخاَّل ُء يَوْ َمئِ ٍذ بَ ْع‬
ٍ ‫ضهُ ْم لِبَع‬
“Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya akan menjadi musuh bagi sebagian yang lain
kecuali orang-orang yang bertaqwa.” (QS. Az-Zukhruf : 67).

Untuk apa membangun persahabatan hanya untuk perpecahan dikemudian hari? Untuk apa
menghabiskan waktu banyak dengannya apabila akhirnya akan saling membenci? Kita semua
sepakat bahwa tidak ada yang ingin pecah dan bermusuhan dengan sahabatnya. Lantas untuk apa
kita bangun hubungan dengan orang-orang yang tidak takut kepada Allah, bermaksiat kepada
Allah, melakukan kesyirikan, kalau pada akhirnya hubungan persahabatan itu akan berakhir
dengan permusuhan di hari akhir nanti. Kalau tidak berpecah di dunia, maka perpecahan di
akhirat lebih menyakitkan

Saudariku, mencari sahabat yang beriman dan bertaqwa bukan berarti tidak bergaul dengan
orang-orang sekitar yang dianggap tidak memenuhi kriteria tersebut. Kita diperintahkan untuk
bersabar dengan keburukan akhlaq maupun sifat manusia di sekitar kita dan tetap bergaul
bersama mereka sesuai dengan porsinya, yaitu memberikan hak-hak mereka sebagai sesama
muslim, sebagai tetangga atau sebagai relasi yang mengharuskan kita berinteraksi dengannya.
Proporsionallah dalam bergaul dengan tetap mempertimbangkan mashlahat dan mudharatnya.

Mungkin temen" disini udah gak asing ya dg hadist

Perumpamaan kawan yang baik dan kawan yang buruk seperti seorang penjual minyak wangi
dan seorang peniup alat untuk menyalakan api (pandai besi). Adapun penjual minyak wangi,
mungkin dia akan memberikan hadiah kepadamu, atau engkau membeli darinya, atau engkau
mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, mungkin dia akan membakar
pakaianmu, atau engkau mendapatkan bau yang buruk”.[HR. Bukhari dan Muslim]
Saat kita berteman dengan ahli ibadah, kita akan menjadi ahli ibadah, saat kita berteman
dgvseorang ygvperokok, suka berkata" jorok, berkata" kotor, maka kita juga bisa menjadi seperti
mereka.

Lalu apasi manfaat dari berteman dg orang" sholeh:

1. Persahabatan kita itu langgeng, nggak cuman di dunia tapi juga di akhirat

Para sahabat pada hari kiamat akan saling mencela dan membenci kecuali orang-orang yang
bertaqwa (berdasarkan QS. Az-Zukhruf: 67). Perpecahan mereka tinggal menunggu waktu saja,
apakah di dunia atau permusuhan yang menyakitkan di akhirat. Adapun persahabatan atas dasar
ketakwaan akan kekal.

Baca selengkapnya https://muslimah.or.id/9786-mendekatlah-dengan-mereka-yang-


bertaqwa.html

2. memberi pwngaruh positif pada keimanan dan ketaatan kita

3. Jalan menuji istiqomah

4. Memotivasu dalam kebaikan

5. Berkumpul dg mereka di hari kiamat

Dari Anas bin Malik, beliau mengatakan bahwa seseorang bertanya pada Nabi shallallaahu
’alaihi wa sallam, “Kapan terjadi hari kiamat wahai Rasulullah?” Beliau shallaahu’alaihi wa
sallam berkata, “Apa yang telah engkau persiapkan untuk menghadapinya?” Orang tersebut
menjawab, “Aku tidaklah mempersiapkan untuk menghadapi hari tersebut dengan banyak shalat,
banyak puasa, dan banyak sedekah. Tetapi yang aku persiapkan adalah cinta Allah dan Rasul-
Nya.” Beliau shallallaahu’alaihi wa sallam berkata, “(Kalau begitu) engkau akan bersama
dengan orang yang engkau cintai.” (HR. Bukhori dan Muslim

Baca selengkapnya https://muslimah.or.id/9786-mendekatlah-dengan-mereka-yang-


bertaqwa.html

Anda mungkin juga menyukai