Telah kita ketahui sekarang ini banyak saudari-saudari kita telah jatuh terjerambah di
kubangan maksiat. Berbagai bentuk kemungkaran telah menyelimuti saudari-saudari kita.
Sehingga mereka sulit untuk lepas dari selimut kemaksiatan. Hanya hidayah Allah yang dapat
melepaskan mereka dari selimut kemaksiatan itu.
Banyak faktor yang menjadikan saudari kita jatuh di kubangan maksiat, salah satunya
akibat pergaulan yang salah. Pergaulan yang buruk, ketika ia salah menjadikan teman yang buruk
untuk dijadikan sahabat atau teman dekat. Teman yang buruk inilah yang menggiringnya menuju
sarang kemaksiatan. Sangatlah dahsyat pengaruh teman yang buruk ini, mereka akan selalu
mempengaruhi dan selalu mencari cara bagaimana mempermainkan otak dan akalnya, dan
kemudian merusak kebaikannya atau menghalang-halanginya menuju pintu taubat hingga dia
tetap terperangkap dalam candu maksiat.
Banyak bukti yang dapat kita lihat dan sering kita saksikan di antaranya adalah para
pecandu narkoba. Sebagian mereka, meski tidak semuanya, terjerumus kedalam ketergantungan
karena akibat pengaruh teman yang buruk. Sehingga mereka pun menjebaknya kedalam
ketergantungan kepada obat-obat terlarang tersebut. Padahal sebelumnya mereka adalah
seorang yang taat, patuh namun teman yang buruk membuat mereka terpengaruh sehingga
berbagai maksiat atau perbuatan keliru dilakukan seperti, pacaran, malas kuliah, malas
sekolah,merokok, membakang terhadap orang tua dan masih banyak lagi. Hingga mereka jatuh
dan tidak dapat bangkit lagi. Teman yang buruk pasti akan mempengaruhi untuk melakukan hal
yang menyimpang. Teman yang buruk mendorong menuju ke lembah maksiat dan mengolok-
ngolok apabila enggan mengikutinya. Berbagai julukan dan olokan yang akan diterima entah
dikatakan kampungan, manusia purba dan julukan jelek lainnya sehingga membuat orang merasa
malu dan akhirnya melakukan maksiat yang sebenarnya. Itulah tujuan teman yang buruk.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Banyak kisah-kisah orang yang terdahulu sebagian mereka pun adalah orang-orang yang
berakal cemerlang dan memiliki kedudukan di masyarakatnya. Dia hendak meninggalkan
keburukan namun teman yang buruk tidak rela kecuali bisa merusaknya, mempermainkan akalnya
hingga akhirnya dia meninggal dalam kekufuran. Wal ’iyaadzu billah.
Allah menaunginya pada hari yang tiada naungan kecuali naungan-Nya(pada hari kiamat)
Pada hari kiamat dia berada di atas mimbar dari cahaya, dekat dengan Allah
Dia akan bersama orang-orang yang dicintainya walaupun dia tidak beramal seperti
mereka
Dia akan mencapai tujuan utamanya yang tiada tujuan sesudahnya, yaitu jannah
Allah menempatkannya di tempat yang tinggi di jannah
Dua orang yang saling bersahabat menjadi mirip perilakunya. Jika yang satu baik maka baiklah
yang lain, begitu pula sebaliknya. Kuatnya pengaruh teman seperti layaknya besi ketika bertemu
dengan magnet.
Semoga Allah memberikan kita hidayah untuk mengetahui tentang ilmunya dan mempertemukan
kita dengan teman baik kita di Firdausnya.