NIM : 20210010135
Kelas : TS21E
TUGAS REKAYASA IRIGASI DAN DRAINASE (sesi-6)
Soal 1: Perencanaan Drainase Berwawasan Lingkungan
Anda adalah seorang perencana lingkungan yang bertanggung jawab untuk merancang sistem
drainase berwawasan lingkungan untuk sebuah kawasan perkotaan yang akan mengalami
peningkatan perkembangan. Pada tahap perencanaan, Anda ingin memastikan bahwa sistem
drainase ini akan berkontribusi positif pada lingkungan. Jawablah pertanyaan-pertanyaan
berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan perencanaan drainase berwawasan lingkungan?
Jawab :
Drainase adalah prasarana yang berfungsi mengalirkan air permukaan ke badan air
dan atau ke bangunan resapan buatan. Drainase berwawasan lingkungan
yaitu pengelolaan drainase yang tidak menimbulkan dampak yang merugikan bagi
lingkungan. Tujuannya untuk mengendalikan aliran air hujan, mencegah banjir,
mengurangi erosi tanah, dan menjaga kualitas air lingkungan. Pendekatan ini
bertujuan untuk meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan alam, seperti
sungai, dan mempertimbangkan dampak terhadap lingkungan terbangun, seperti
infrastruktur perkotaan.
3. Apa dampak negatif aliran permukaan yang kuat pada lingkungan, dan
bagaimana perencanaan drainase berwawasan lingkungan dapat mengurangi
dampak tersebut?
Jawab :
Dengan kondisi drainase yang tidak mengalir dengan baik, maka pada saat turun
hujan air dari saluran drainase meluap hingga permukaan tanah,
sehingga menyebabkan genangan air. Genangan air tersebut sedikit demi sedikit
mengikis permukaan jalan, sehingga jalan menjadi mudah berlubang dan
bergelombang. Perencanaan drainase berwawasan lingkungan dapat mengurangi
dampak tersebut dengan merencanakan sistem yang memperlambat aliran
Air hujan, memungkinkan infiltrasi air ke dalam tanah, dan mengurangi beban
polutan dengan menggunakan teknik penjernihan air.
4. Sebutkan dan jelaskan dua teknik atau fitur yang dapat Anda sertakan dalam
perancangan sistem drainase untuk meningkatkan infiltrasi air hujan.
Jawab :
- Bio-swale: Ini adalah saluran berkontur yang ditanami dengan vegetasi yang
berfungsi untuk meresapkan air hujan dan mengurangi laju aliran. Tanaman
yang digunakan dalam bio-swale membantu menyaring polutan dari air.
- Bioretensi adalah teknik yang melibatkan penggunaan area khusus yang
dirancang untuk mengumpulkan dan menyusupkan air hujan. Area tersebut
biasanya diisi dengan campuran tanah, pasir, kerikil dan bahan organik serta
ditanami tanaman dengan akar yang dalam. Bioretensi dirancang untuk
mengurangi limpasan permukaan dengan membiarkan air hujan meresap ke
dalam tanah melalui media filter ini. Tanaman yang digunakan untuk
bioretensi juga membantu menyerap air, sehingga mengurangi jumlah air yang
harus ditampung oleh sistem drainase tradisional.
2. Apa yang bisa dilakukan untuk mengurangi erosi tanah yang disebabkan oleh
aliran permukaan di lereng curam di sekitar sungai?
Jawab :
- Konservasi Tanah, merupakan serangkaian upaya dan strategi untuk mencegah
dan menghambat proses terjadinya pengikisan tanah. Saat melakukan
konservasi tanah, pemilihan jenis vegetasi penutup lahan harus diperhatikan
sebab Untuk mengembalikan fungsi tanah yang terlanjur rusak diperlukan
vegetasi yang sifatnya mampu bertahan kondisi tanah yang ekstrim.
- Membuat Terasering, ini termasuk cara yang sering digunakan untuk
mencegah erosi. Cara ini adalah dengan membuat teras demi teras seperti
tangga pada lahan yang miring sehingga ketika hujan turun air tidak langsung
mengalir begitu saja sehingga proses terjadinya pengikisan tanah bisa ditekan
seminimal mungkin. Dengan membuat sistem lahan yang berteras seperti ini
akan membuat tanah semakin stabil begitu juga sangat baik untuk tanaman
yang tumbuh di atas tanah tersebut.
- Countor Farming, adalah sistem penanaman berdasarkan garis kontur suatu
tanah sehingga sistem perakaran tanaman jadi semakin kuat sehingga bisa
menahan tanah ketika terjadi hujan deras. Pembuatan sistem kontur tanah ini
seperti membuat perangkap tanah sehingga tidak mudah hanyut terbawa air,
membuat teras bangku atau gundulan.
- Melakukan Reboisasi, menjadi salah satu cara preventif yang paling signifikan
pengaruhnya. Penyebab erosi bukan hanya karena buruknya sistem bercocok
tanam namun juga bisa terjadi karena dampak kerusakan hutan yang gundul
akibat ulah manusia. Sangat baik, jika sudah melakukan penebangan pohon,
lahan harus ditanami pohon kembali atau reboisasi.
4. Mengapa penting untuk mengukur dan memantau kualitas air sungai yang
menerima aliran air hujan dari wilayah ini, dan bagaimana perencanaan
drainase berwawasan lingkungan dapat membantu menjaga kualitas air
tersebut?
Jawab :
Mengukur dan memantau kualitas air sungai penting untuk memastikan air tersebut
tidak tercemar oleh limbah pertanian atau rumah tangga. Perencanaan drainase
berwawasan lingkungan dapat membantu dengan mengarahkan air ke kolam
sedimentasi yang dapat menghilangkan sebagian besar pencemaran sebelum mencapai
sungai.