Anda di halaman 1dari 4

PAPER / TUGAS

DRAINASE BERWAWASAN LINGKUNGAN

OLEH :
Bayu Fermi Bangun
205060407111023

Teknik Pengairan
Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya
2021
PENDAHULUAN

Kota merupakan tempat bagi banyak orang untuk melakukan berbagai aktivitas, maka
untuk menjamin kesehatan dan kenyamanan penduduknya harus ada sanitasi yang memadai,
misalnya drainase. Dengan adanya drainase tersebut genangan air hujan dapat disalurkan sehingga
banjir dapat dihindari dan tidak akan menimbulkan dampak gangguan Kesehatan pada
masyarakat serta aktivitas masyarakat tidak akan terganggu.

Drainase merupakan suatu sistem untuk menyalurkan air hujan. Sistem ini mempunyai
peranan yang sangat penting dalam menciptakan lingkungan yang sehat, apalagi di daerah
yang berpenduduk padat seperti di perkotaan. Drainase juga merupakan salah satu fasilitas dasar
yang dirancang sebagai sistem guna memenuhi kebutuhan masyarakat dan merupakan komponen
penting dalam perencanaan kota (perencanaan infrastruktur khususnya). Secara umum,
drainase didefinisikan sebagai serangkaian bangunan air yang berfungsi untuk mengurangi
dan/atau membuang kelebihan air dari suatu kawasan atau lahan, sehingga lahan dapat difungsikan
secara optimal.Drainase juga diartikan sebagai usaha untuk mengontrol kualitas air tanah dalam
kaitannya dengan salinitas, dimana drainase merupakan suatu cara pembuangan kelebihan
air yang tidak diinginkan pada suatu daerah, serta cara-cara penangggulangan akibat yang
ditimbulkan oleh kelebihan air tersebut.

Dari sudut pandang yang lain, drainase adalah salah satu unsur dari prasarana umum
yang dibutuhkan masyarakat kota dalam rangka menuju kehidupan kota yang aman,
nyaman, bersih, dan sehat. Prasarana drainase disini berfungsi untuk mengalirkan air
permukaan ke badan air (sumber air permukaan dan bawah permkaantanah) dan atau bangunan
resapan. Selain itu juga berfungsi sebagai pengendali kebutuhan air permukaan dengan Tindakan
untuk memperbaiki daerah becek, genangan air dan banjir.

PEMBAHASAN

Drainase didefinisikan sebagai pembuangan air permukaan, baik secara gravitasi


maupun dengan pompa dengan tujuan untuk mencegah terjadinya genangan, menjaga
dan menurunkan permukaan air sehingga genangan air dapat dihindarkan. Drainase perkotaan
berfungsi mengendalikan kelebihan air permukaan sehingga tidak merugikan masyarakat
dan dapat memberikan manfaat bagi kehidupan manusia. Kelebihan air tersebut dapat berupa air
hujan, air limbah domestik maupun air limbah industri. Oleh karena itu drainase perkotaan
harus terpadu dengan sanitasi, sampah, pengendali banjir kota dan lainnya.

Pengembangan permukiman di perkotaan yang demikian pesatnya justru makin


mengurangi daerah resapan air hujan karena luas daerah yang ditutupi oleh perkerasan semakin
meningkat dan waktu berkumpulnya air (time of concentration) pun menjadi jauh lebih pendek
sehingga pada akhirnya akumulasi air hujan yang terkumpul melampaui kapasitas drainase
yang ada. Banyak kawasan rendah yang semula berfungsi sebagai tempat parkir air (retarding
pond) dan bantaran sungai kini menjadi tempat hunian. Kondisi ini akhirnya akan meningkatkan
volume air permukaan yang masuk ke saluran drainase dan sungai. Hal ini dapat dilihat dari air
yang meluap dari saluran drainase, baik di perkotaan maupun di permukiman, yang
menimbulkan genangan air atau bahkan banjir. Hal itu terjadi karena selama ini drainase
difungsikan untuk mengalirkan air hujan yang berupa limpasan (run-off) secepat-cepatnya
ke penerima air/badan air terdekat.

Untuk mengatasi permasalahan infrastruktur tersebut diperlukan system drainase yang


berwawasan lingkungan dengan prinsip dasar mengendalikan kelebihan air permukaan sehingga
dapat dialirkan secara terkendali dan lebih banyak memiliki kesempatan untuk meresap ke
dalam tanah. Hal ini dimaksudkan agar konservasi air tanah dapat berlangsung dengan baik dan
dimensi struktur bangunan sarana drainase dapat lebih efisien. Menurut Dr. Ing. Ir. Agus Maryono
dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, pengelolaan drainase secara terpadu berwawasan
lingkungan merupakan rangkaian usaha dari sumber (hulu) sampai muara (hilir) untuk
membuang/mengalirkan hujan kelebihan melalui saluran drainase dan atau sungai ke badan air
(pantai/laut, danau, situ, waduk, dan bozem) dengan waktu seoptimal mungkin sehingga tidak
menyebabkan terjadinya masalah kesehatan dan banjir di dataran banjir yang dilalui oleh
saluran dan atau sungai tersebut (akibat kenaikan debit puncak dan pemendekan waktu
mencapai debit puncak). Berbeda dengan prinsip lama, yaitu mengalirkan limpasan air
hujan ke badan air penerima secepatnya, drainase berwawasan lingkungan bekerja dengan
berupaya memperlambat aliran limpasan air hujan. Prinsipnya, air hujan yang jatuh ditahan dulu
agar lebih banyak yang meresap ke dalam tanah melalui bangunan resapan, baik buatan
maupun alamiah seperti kolam tandon, sumur-sumur resapan, biopori, dan lain-lain. Hal ini
dilakukan mengingat semakin minimnya persediaan air tanah dan tingginya tingkat
pengambilan air. Pengembangan prasarana dan saran

PENUTUP
Tujuan utama pembangunan drainase yang berwawasan lingkungan di kawasan
perumahan agar sarana yang dibangun tersebut mampu menyerap air hujan. Untuk
mewujudkannya perlu didukung oleh kemampuan kawasan tersebut memenuhi sejumlah
persyaratan yang diperlukan. Permeabilitas tanah yang tinggi adalah syarat utama
berfungsinya pembangunan sarana yang lolos air.

Jika melihat besarnya konstribusi sarana drainase berwawasan lingkungan yang


diberikan, maka pembangunan sumur resapan merupakan sarana paling efektif untuk
dilakukan. Sumur resapan tidak harus dibangun pada setiap rumah, artinya bisa dibangun
secara kolektif. Adapun RTH tetap harus dikembangkan untuk kepentingan lebih jauh
seperti nilai estetika, sumber oksigen dan kenyamanan lingkungan.

Cara paling efektif agar drainase berwawasan lingkungan ini dapat berkelanjutan
adalahperan serta masyarakat untuk ikut aktif di dalam penerapan pelestarian air tanah
karena jika persediaan air tanah habis, merekalah yang paling merasakan akibatnya.

Anda mungkin juga menyukai