Anda di halaman 1dari 10

Nama : Febri Nadiya Pratami

NIM : 21040015
Mata Kuliah : Ilmu Kesehatan Anak
Dosen Pengampu : ibu Dwi Hartati, S.ST.,M.Keb
Review Jurnal Ilmu Kesehatan Anak

Hubungan Stimulasi Ibu Dengan Perkembangan


Judul Jurnal Motorik Pada Anak Usia 3-5 Tahun Di Pendidikan
Anak Usia Dini
Nama Jurnal Jurnal Kebidanan Malahayati
Nama Penulis Suyanti Suwardi
Vol/ Hal/ Tahun 7/459-465/3 Juli 2021
Nama Reviewer Febri Nadiya Pratami
Salah satu faktor yang mempengaruhi perkembangan
balita adalah stimulasi (asah). Stimulasi adalah
perangsangan yang datang dari lingkungan luar anak.
Anak yang mendapatkan stimulasi yang terarah dan
teratur akan lebih cepat berkembang dibanding
dengan anak yang kurang baik/tidak mendapatkan
Latar Belakang
stimulasi. Perkembangan motorik halus anak
prasekolah akan berkembang setelah perkembangan
motorik kasar anak berkembang terlebih dahulu,
ketika usia- usia awal yaitu usia satu atau usia dua
tahun kemampuan motorik kasar yang berkembang
dengan pesat.
Untuk mengetahui mengetahui hubungan stimulasi
Tujuan ibu terhadap perkembangan motorik pada anak usia
Penelitian 3-5 tahun di Paud INARA Kecamatan Johan
Pahlawan Kabupaten Aceh Barat Tahun 2020.
Desain penelitian ini adalah survei analitik kuantitatif
dengan menggunakan cross sectional study. Jumlah
populasi sebanyak 36 responden dan sampel
Metode
menggunakan total populasi yaitu sebanyak 36
Penelitian
responden. Data yang digunakan dengan
menggunakan data primer dan sekunder. Analisa data
menggunakan univariat dan bivariat.
Hasil Penelitian Hasil penelitian diperoleh bahwa stimulasi baik
sebanyak 31 orang dan Kurang Baik sebanyak 5,
perkembangan motorik normal sebanyak 30 orang
dan tidak normal sebanyak 6 orang, hubungan
stimulasi ibu dengan perkembangan motorik pada
anak usia 3-5 tahun dengan p= 0.000<0.05
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka
dapat disimpulkan dalam penelitian ini ada hubungan
stimulasi ibu dengan perkembangan motorik pada
anak usia 3-5 Tahun di PAUD Inara Kec. Johan Kab.
Aceh Barat Tahun 2020. Berdasarkan stimulasi di
PAUD Inara Kec. Johan Kab. Aceh Barat Tahun 2020
diperoleh stimulasi baik sebanyak 31 orang (86.1%)
Kesimpulan
dan perkembangan motorik normal sebanyak 30
orang (83.3%) dan tidak normal sebanyak 6 orang
(16.7%). Ada hubungan Stimulasi Ibu dengan
Perkembangan Motorik Pada Anak Usia 3-5 Tahun di
PAUD Inara Kec. Johan Kab. Aceh Barat Tahun
2020, berdasarkan hasil analisis uji statistic chisquare
diperoleh nilai p = 0,000< 0,05.
Jurnal penelitian ini dapat menjadi referensi bagi
peneliti selanjutnya karena di daerah-daerah mana
Kelebihan saja masyarakat masih banyak yang belum mengerti
tentang pentingnya stimulasi motorik anak dengan
ibu.
Kekurangan -
Nama : Febri Nadiya Pratami
NIM : 21040015
Mata Kuliah : Askeb Neonatus, Bayi & Balita
Dosen Pengampu : ibu Risnawati, S.ST.,M.Keb

Judul Jurnal Asuhan Kebidanan Pada Neonatus Ny “P” Di Rumah


Bersalin Bunda Puja Di Tembilahan Tahun 2019
Nama Jurnal Jurnal Kebidanan
Nama Penulis Dila Okta Viarika, Dewi Erlina Asrita Sari
Vol/ Hal/ Tahun 4 / 2019
Nama Reviewer Febri Nadiya Pratami

Latar Belakang Neonatus adalah bayi baru lahir sampai usia 4


minggu (0-28 hari), periode neonatal adalah periode
yang paling rentan terhadap infeksi karena imunisasi
bayi yang masi imatur dan bayi sedang
menyempurnakan penyesuaian fisiologis yang
dibutuhkan pada kehidupan Ekstrauterin (Harahap,
2019). jungan neonatus oleh bidan didasarkan pada
Standard Operating Procedure yang harus dilakukan
secara komprehensif meliputi pelayanan kesehatan
neonatal dasar (pemeriksaan neonatus, tindakan
resusitasi, pencegahan hipotermi, pemberian ASI
dini dan eksklusif, pencegahan infeksi berupa
perawatan mata, tali pusat, kulit, dan pemberian
imunisasi), pemberian injeksi vitamin K1,imunisasi
hepatitis B, dan pemeriksaan Skrining Hipotiroid
Kongenital (SHK).

Tujuan Penelitian Tujuan asuhan kebidanan ini untuk memberikan


asuhan kebidanan pada neonatus Ny “P” di Rumah
Bersalin Bunda Puja Tembilahan Tahun 2019 dengan
menggunakan alur pikir Varney dan di
dokumentasikan dalam bentuk SOAP.
Model Penelitian Metode pengumpulan data dalam asuhan kebidanan ini
dikumpulkan menggunakan format pengkajian bayi baru
lahir dari Akademi Kebidanan Husada Gemilang
Tembilahan dengan wawancara dan observasi.
Hasil Penelitian Dari hasil Penelitian di dapatkan asuhan kebidanan
terdapat kesenjangan teori dan praktik yaitu pemberian
Hepatitis B0 yang tidak sesuai waktu pemberian pada
KN1, tidak dilakukan pemeriksaan SHK pada KN2.
Kesimpulan Setelah melakukan asuhan kebidanan neonatus
dengan menggunakan alur pikir Varney yang
dilakukan secara berkelanjutan dan
pendokumentasian secara SOAP, melalui kunjungan
sebanyak 3 kali yaitu KN 1 sampai KN 3 yang
dilakukan pada tanggal 22 Juli 2019 sampai 12
Agustus 2019, maka dapat disimpulkan
Kelebihan Identifikasi diagnosa dan masalah potensial, Pada
kunjungan pertama sampai kunjungan ketiga tidak
terdapat diagnosa atau masalah potensial, Menyusun
rencana asuhan sesuai dengan kunjungan pertama
hingga kunjungan ketiga, Dari penatalaksanaan
dilakukan evaluasi pada KN1-KN3 asuhan sudah
sesuai dengan pelaksanaan.

Kekurangan Identifikasi kebutuhan tindakan segera yang


memerlukan penanganan segera, Pada kunjungan
pertama sampai kunjungan ketiga tidak dilakukan
penanganan segera, Mengimplementasikan asuhan
sesuai dengan perencanaan, Pelaksanaan asuhan dari
KN1-KN3 sudah dilakukan dan asuhan yang
diberikan terdapat kesenjangan yaitu pemberian
Hepatits B injeksi yang tidak sesuai waktu pemberian
pada KN1 dan tidak dilakukan pemeriksaan SHK
pada KN2, Terdapat kesenjangan antara teori dan
praktik pada evaluasi yaitu pemberian imunisasi
(injeksi vaksin Hepatitis B0) tidak sesuai waktu
pemberian yaitu pada bayi umur 9 jam yang
seharusnya diberikan (0-6 jam), tidak dilakukan
pemeriksaan SHK.
Nama : Febri Nadiya Pratami
NIM : 21040015
Mata Kuliah : Manajemen Askeb Komprehensif
Dosen Pengampu :

Judul Jurnal
Nama Jurnal Jurnal Kebidanan
Nama Penulis Meilany Laisouw, Ratna Malawat
Vol/ Hal/ Tahun 2 / 36-43 / Juni 2022
Nama Reviewer Febri Nadiya Pratami
Dalam Periode masa nifas sering terjadi bendungan
Latar Belakang ASI yang di sebabkan terjadi penyempitan duktus
lakteferi atau oleh kelenjar-kelenjar yang tidak
dikosongkan dengan sempurna karena kelainan pada
puting susu, sehingga pengeluaran ASI tidak lancar
hal ini dapat menyebabkan rasa sakit, demam,
payudara berwarna merah teraba adanya benjolan
atau bengkak dan payudara mengeras. Kejadian ini
biasa disebabkan karena air susu yang terkumpul dan
tidak dikeluarkan sehingga terjadi sumbatan.
Gangguan ini menjadi lebih parah apabila ibu jarang
menyusui bayinya ketika keadaan ini berlanjut maka
dapat mengakibatkan terjadinya mastitis dan abses
payudara dengan demikian kebutuhan bayi akan ASI
tidak terpenuhi. Bendungan ASI (engorgement)
adalah ASI yang tidak segera dikeluarkan yang
menyebabkan penyumbatan pada aliran vena dan
limfe sehingga aliran susu menjadi terhambat dan
tertekan kesaluran air susu ibu sehingga terjadinya
peningkatan aliran vena dan limfe yang
menyebabkan payudara bengkak. Rata-rata terjadi
pada hari ke 2 sampai 3 post partum, di karenakan
sesudah bayi dan plasenta lahir hormone estrogen
dan progesterone menurun sehingga hipotalamus
yang menghalangi prolaktin pada saat masa
kehamilan sangat di pengaruhi oleh estrogen tidak di
keluarkan lagi dan terjadi sekresi prolaktin oleh
hipofisis. Hormon ini menyebabkan alveolus kelenjar
mamae terisi penuh dengan air susu, dan untuk
mengeluarkannya di butuhkan refleks yang
merangsang kontraksi sel – sel miopitel yang
mengelilingi alveolus dan duktus pada pada kelenjar
payudara, sehingga apabila bayi tidak menyusui
dengan benar atau tidak aktif menyusui maka bisa
terjadi bendungan ASI
Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini untuk upaya penanganan
bendungan ASI dengan mengajarkan cara perawatan
payudara dan puting susu, cara menyusui yang benar,
serta memberikan edukasi guna menambah
pengetahuan ibu.
Model Penelitian Model penelitian ini asuhan dengan pendekatan
holistic care dengan upaya preventif untuk mengatasi
masalah.

Hasil Penelitian Pada tanggal 16 Februari Ny S mengatakan


payudaranya tidak bengkak lagi, kebutuhan bayi akan
ASI sudah terpenuhi, bayi lebih sering di susui, Ny S
masih tetap melakukan perawatan payudara,
kebutuhan nutrisi ibu terpenuhi dari hasil
pemeriksaan didapatkan data keadaan umum ibu
baik, putting susu menonjol, produksi ASI lancar,
bayi tampak tertidur pulas, hal ini menandakan bayi
dalam keadaan kenyang.
Kesimpulan Bendungan ASI merupakan salah satu masalah yang
sering terjadi pada masa nifas. Banyak faktor yang
dapat mempengaruhi terjadinya bendungan ASI, di
antaranya intensitas menyusui yang kurang,
perawatan payudara yang tidak dilakukan, kelainan
pada puting susu serta faktor pengetahuan ibu yang
kurang. Bendungan ASI yang terjadi pada ibu
tentunya akan sangat mempengaruhi pemenuhan
kebutuhan bayi akan ASI yang merupakan satu-
satunya makanan terbaik guna membantu
pertumbuhan dan perkembangannya. Studi kasus ini
menggambarkan bagaimana terjadinya bendungan
ASI dan upaya penanganannya pada Ny. S, seorang
primipara yang berusia 22 tahun. Upaya penanganan
bendungan ASI dalam kasus ini dilakukan dengan
mengajarkan cara perawatan payudara dan puting
susu, cara menyusui yang benar, serta memberikan
edukasi guna menambah pengetahuan ibu. Asuhan
kebidanan yang diberikan dapat membantu ibu
mengatasi masalah bendungan ASI dan menyusui
bayinya secara normal. Asuhan kebidanan secara
komprehensif terkait persiapan menyusui perlu
dilakukan sejak masa kehamilan dilanjutkan sampai
masa nifas. Dengan demikian, ibu dapat mencegah
dan mengatasi masalah menyusui secara mandiri
sehingga pemberian ASI Ekslusif selama enam bulan
penuh dapat tercapai.
Kelebihan Berdasarkan keterangan dari suami Ny S bahwa
semenjak di ajarkan bagaimana cara perawatan
payudara, putting susu dan menyusui yang benar
klien sering menyusui bayinya walaupun
payudaranya masih terasa sedikit nyeri, dan klien
sangat optimis untuk tetap memberikan ASI pada
bayinya dengan harapan bayi bisa mendapatkan ASI
eksklusif. Upaya penanganan bendungan ASI dalam
kasus ini dilakukan dengan mengajarkan cara
perawatan payudara dan puting susu, cara menyusui
yang benar, serta memberikan edukasi guna
menambah pengetahuan ibu. Asuhan kebidanan yang
diberikan dapat membantu ibu mengatasi masalah
bendungan ASI dan menyusui bayinya secara
normal. Asuhan kebidanan secara komprehensif
terkait persiapan menyusui perlu dilakukan sejak
masa kehamilan dilanjutkan sampai masa nifas.
Dengan demikian, ibu dapat mencegah dan
mengatasi masalah menyusui secara mandiri
sehingga pemberian ASI Ekslusif selama enam bulan
penuh dapat tercapai.

Kekurangan Bendungan ASI bisa terjadi karena dipengaruhi oleh


beberapa faktor antara lain faktor menyusui yang
kurang, faktor pendidikan dan pengetahuan,
kurangnya perawatan payudara dan puting susu.
Sehingga perlu dilakukan pendekatan melalui asuhan
secara komprehensif guna mencegah masalah –
masalah yang akan terjadi pada masa nifas.
Pentingnya pemeriksaan kehamilan secara teratur
menjadi upaya preventif terhadap masalah yang akan
terjadi di masa persalinan dan masa nifas, di mana
Ny S merupakan primigravida yang belum
mengetahui perubahan – perubahan fisiologi yang
akan terjadi dalam masa nifas sehingga sangat di
butuhkan peran tenaga kesehatan dalam memberikan
asuhan secara komprehensif sehingga dapat
mendampingi ibu dari masa kehamilan sampai
penggunaan alat kontrasepsi.
Nama : Febri Nadiya Pratami
NIM : 21040015
Mata Kuliah : Asuhan Kebidanan Komplementer
Dosen Pengampu :

Judul Jurnal Pengaruh Kompetensi Asuhan Kebidanan


Komplementer Massage Punggung Terhadap
Intensitas Nyeri Ibu Bersalin
Nama Jurnal Jurnal Kesehatan MIDWINERSLION
Nama Penulis Kadek Ayu Suarmini, Ni Made Karlina Sumiari
Tangkas
Vol/ Hal/ Tahun Vol. 5/ No. 2/ September 2020
Nama Reviewer Febri Nadiya Pratami
Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian
Latar Belakang fisiologis yang normal. Nyeri persalinan merupakan
suatu kondisi yang fisiologis. Secara fisiologi nyeri
persalinan mulai timbul pada persalinan kala I fase
laten dan fase aktif. Nyeri berasal dari kontraksi
uterus dan dilatasi serviks.

Tujuan Penelitian tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui


pengaruh dari kompetensi asuhan kebidanan
komplementer yang dimiliki oleh bidan dalam
massage punggung terhadap intensitas nyeri ibu
bersalin.
Model Penelitian Penelitian ini menggunaan desain penelitian Quasi
Experiment dengan rancangan penelitian One Group
pre-test dan post-test design. Adapun penelitian ini
menguji adanya perubahan tingkat nyeri persalinan
setelah diberikan massage punggung baik yang
dilakukan pada satu kelompok tanpa adanya
pembanding.

Hasil Penelitian Teknik massage punggung sangat efektif dalam


menurunkan tingkat nyeri persalinan primigravida di
PMB Putu Putrini dengan nilai p = 0,00 (p<0,05)
yang artinya p value < 0,05, sehingga hipotesa nol
ditolak dan hipotesa alternative dalam penelitian ini
diterima. Bidan juga memeliki kompetensi terkait
dengan pemberian asuhan sayang ibu melalui
sentuhan/pijatan kepada pasien sehingga dapat
mengurangi nyeri.
Kesimpulan
Kelebihan Dalam persalinan, massage secara lembut dapat
membantu ibu lebih rileks dan nyaman selama
persalinan karena massage merangsang tubuh
melepaskan senyawa endorphin. Hasil wawancara
dengan 10 orang ibu bersalin, sebanyak 7 orang
mengatakan nyeri semakin berkurang apabila
diberikan sentuhan/pijatan pada punggung oleh
keluarga yang mendampingi. Pemberian pijatan pada
ibu juga merupakan salah satu gerakan dari
pemberian asuhan sayang ibu sehingga ibu akan
merasa lebih diperhatikan sehingga nyeri pada ibu
akan mengalami penurunan.

Kekurangan sebanyak 3 orang tidak suka diberikan pijatan pada


punggung karena tidak nyaman jika disentuh. Nyeri
persalinan merupakan suatu kondisi yang fisiologis.
Secara fisiologi nyeri persalinan mulai timbul pada
persalinan kala I fase laten dan fase aktif. Nyeri
berasal dari kontraksi uterus dan dilatasi serviks.
Semakin bertambahnya baik volume maupun
frekuensi kontraksi uterus, nyeri yang dirasakan akan
bertambah kuat, puncak nyeri terjadi di mana
pembukaan lengkap sampai 10 cm
dan berlangsung selama 6 jam. Nyeri yang terjadi
dapat mempengaruhi kondisi ibu berupa kelelahan,
rasa takut, khawatir dan menimbulkan stres. Stres
dapat menyebabkan melemahnya kontraksi rahim
dan berakibat pada persalinan yang lama

Anda mungkin juga menyukai