Anda di halaman 1dari 16

SATUAN ACARA PENYULUHAN

“PERAWATAN PAYUDARA”

Disusun Dalam Rangka Memenuhi Tugas Praktek Klinik Profesi Bidan Stase V
Asuhan Kebidanan Holistik Fisiologis Pada Nifas, Menyusui, & Neonatus

DISUSUN OLEH
VICTORIA ADELINA KHOIRUNISA
P17312225114

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
JURUSAN KEBIDANAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN
TAHUN 2023
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

I. POKOK BAHASAN
Pokok Bahasan : Perawatan Payudara Masa Nifas
Sub Pokok Bahasan :
1. Pengertian Perawatan Payudara
2. Tujuan perawatan payudara
3. Waktu pelaksanaan
4. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan perawatan payudara
5. Persyaratan perawatan payudara
6. Faktor yang mendukung perawatan payudara
7. Alat yang digunakan dan Teknik perawatan payudara
8. Perawatan payudara dengan masalah
9. Manfaat Perawatan Payudara
10. Dampak tidak melakukan perawatan payudara
Sasaran : Ibu Nifas
Hari/Tanggal : Jumat, 10 Februari 2023
Waktu : 08.00 WIB – selesai
Tempat : Balai Desa Tertek Pare Kabupaten Kediri
Penyuluh : Victoria Adelina
II. IDENTIFIKASI MASALAH
Masa nifas (puerperium) dimulai setelah kelahiran plasenta dan
berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil.
Dalam masa nifas banyak hal yang terjadi dan bersifat karakteristik yang
memberikan ciri ibu nifas, seorang ibu nifas memerlukan perawatan khusus
untuk memulihkan kondisi kesehatan tubuhnya termasuk dengan perawatan
payudara. Perawatan payudara pada masa nifas merupakan perawatan yang
dilakukan untuk mempersiapkan payudara agar dalam kondisi baik saat
menyusui bayinya dan juga akan menjaga bentuk payudara serta
memperlancar keluarnya ASI. Perawatan payudara tersebut meliputi;
perawatan kebersihan payudara baik sebelum maupun sesudah menyusui,
perawatan puting susu yang lecet dan merawat puting susu agar tetap lemas,
tidak keras dan tidak kering. Perawatan payudara sebaiknya dilakukan selama
kehamilan maupun setelah bersalin.
Perawatan payudara pada masa nifas merupakan perawatan yang
dilakukan untuk mempersiapkan payudara agar dalam kondisi baik saat
menyusui bayinya, meliputi perawatan kebersihan payudara baik sebelum
maupun sesudah menyusui. Perawatan puting susu yang lecet dan merawat
puting susu agar tetap lemas, tidak keras dan tidak kering. Selain itu akan
menjaga bentuk payudara juga akan memperlancar keluarnya ASI. Perawatan
payudara setelah melahirkan bertujuan agar payudara senantiasa bersih dan
mudah dihisap oleh bayi. Banyak ibu yang mengeluh bayinya tidak mau
menyusu, bisa jadi ini disebabkan oleh faktor teknis seperti puting susu yang
masuk atau posisi yang salah. Selain faktor teknis ini tentunya Air Susu Ibu
juga dipengaruhi oleh asupan nutrisi dan kondisi psikologis ibu
III. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Agar dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan besrta para ibu nifas
utamanya dapat mempraktikkan dirumah sendiri
b. Tujuan Khusus
- Untuk mengetahuan definisi perawatan payudara masa nifas
- Untuk mengetahui cara perawatan payudara masa nifas
- Untuk mengetahui bahan dan alat yang digunakan perawatan
payudara masa nifas
- Untuk mengetahui kapan dilakukan perawatan payudara masa nifas
IV. Materi
Terlampir
V. Metode
 Diskusi
 Ceramah
 Tanya jawab
 Pretest Postest
VI. Media
- Leaflet (Terlampir),
- Power Point
- Laptop
- LCD
VII.Kegiatan Penyuluhan
Kegiatan
No Tahapan Waktu Kegiatan Peserta
Penyuluhan

1 Pendahuluan 08.30-08.33 Salam -Moderator memberikan salam

-Peserta menjawab salam

08.33-08.38 Pengisian -Moderator membagikan lembar


presensi presensi

-Peserta mengisi presensi

08.38-08.45 Perkenalan -Moderator melakukan perkenalan


dan meminta semua peserta yang
hadir memperkenalkan diri.

-Peserta mendengarkan perkenalan

08.45-08.50 Penyampaian -Moderator menyampaikan tujuan


tujuan kegiatan

-Peserta mendengarkan tujuan

- moderator menyampaikan kontrak


waktu 90 menit dengan 6 materi
lamanya per 1 materi 5 menit

- peserta menjawab

- Moderator mempersilahkan
penyuluh untuk memulai

08.50-08.55 Pre test -Penyuluh membagikan lembar pre-


test dan menjelaskan cara pengerjaan
kepada peserta

-Peserta memahami cara pengisian


dan mengisi lembar pre test yang
sudah dibagikan

2 Inti 08.55-09.00 Membagikan - Penyuluh membagikan lembar


Leaflet leaflet
- Peserta membuka secara seksama
lembar leaflet
09.00-09.30 Penyampaian -Penyuluh memberikan materi
materi
-Peserta mendengarkan dan
memahami materi yang disampaikan

3 Penutup 09.30-09.50 Tanya jawab -Moderator membuka sesi tanya


oleh peserta jawa/sharing pengalaman

Sharing -Peserta bertanya atau sharing


Pengalaman pengalaman pada penyuluh

-moderator mengulang pertanyaan


dan mempersilahkan penyuluh
menjawab

-Penyuluh menjawab pertanyaan


atau menanggapi cerita dari peserta

-jika tidak ada audience yang


bertanya lagi, selanjutnya moderator
menutup sesi tanya jawab

09.50-09.55 Post test - Penyuluh membagikan lembar post


test kepada peserta

-Peserta mengisi lembar post test


yang sudah dibagikan

09.55-10.00 Salam -Moderator memberikan


Penutup menyampaikan kesimpulan

-Moderator memberikan salam

-Peserta menjawab salam

VIII. EVALUASI
a. Struktur
Struktur pengorganisaian yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan
observasi ini sudah baik dan dapat dijalankan oleh semua penanggung
jawab kegiatan, materi, media, serta sarana evaluasi telah dipersiapkan
dengan baik, sehingga pelaksanaan kegiatan dapat berjalan lancar dan
tujuan pelaksanaan kegiatan dapat tercapai. Peserta juga hadir tepat waktu
sesuai jadwal yang telah direncanakan.

b. Proses
Dilihat dalam proses pelaksanaan kegiatan penyuluhan, Peserta
antusias dalam mendengarkan review materi yang disampaikan dan
berpartisipatif dalam mengerjakan post test dan pre test telah disiapkan
pemateri. Hal ini ditunjukkan dengan tidak adanya peserta yang
meninggalkan tempat penyuluhan sampai acara berakhir. Suasana
penyuluhan yang kondusif dan Peserta aktif dalam mengajukan pertanyaan
kepada pemateri dan bersedia menceritakan pengalaman pribadi.
Penyuluhan dimulai dan berakhir sesuai dengan waktu yang direncanakan.

c. Program
Evaluasi dilakukan dengan penskoran nilai pre test dan post test.

IX. Penataan Tempat

: Media
: Penyaji

: Dosen Pembimbing

: Moderator

: Notulen

: Peserta Penyuluhan
MATERI
1.1 Pengertian perawatan payudara
Perawatan payudara adalah suatu tindakan untuk merawat payudara
terutama pada masa post pasrtum (masa menyusui) untuk memperlancarkan
pengeluaran ASI. Menjaga payudara tetap bersih dan kering dengan
menggunakan BH yang menyokong payudara. Apabila puting susu lecet
oleskan kolostrum atau ASI yang keluar pada sekitar puting susu setiap
selesai menyusui. Menyusui tetap dilakukan dimulai dari puting susu yang
tidak lecet agar ketika bayi dengan daya hisap paling kuat dimulai dari
puting susu yang tidak lecet. Apabila puting lecet sudah pada tahap berat
dapat diistirahatkan selama 24 jam, ASI dikeluarkan dan diminumkan
dengan menggunakan sendok. Untuk menghilangkan nyeri ibu dapat
diberikan paracetamol 1 tablet 500 mg setiap 4-6 jam sehari.
1.2 Tujuan perawatan payudara
a. Memelihara kebersihan payudara
b. Melenturkan dan menguatkan puting susu
c. Payudara yang terawat akan memproduksi ASI cukup untuk kebutuhan
bayi.
d. Dengan perawatan payudara yang baik ibu tidak perlu khawatir bentuk
payudaranya akan cepat berubah sehingga kurang menarik.
e. Dengan perawatan payudara yang baik puting susu tidak akan lecet
sewaktu diisap oleh bayi.
f. Melancarkan aliran ASI
g. Mengatasi puting susu datar atau terbenam supaya dapat dikeluarkan
sehingga siap untuk disusukan kepada bayinya
1.3 Waktu pelaksanaan
a. Pertama kali dilakukan pada hari pertama sampai ketiga setelah
melahirkan
b. Dilakukan minimal 2x dalam sehari
1.4 Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan perawatan
payudara
a. Potong kuku tangan sependek mungkin, serta kikir agar halus dan tidak
melukai payudara
b. Cuci bersih tangan dan terutama jari tangan
c. Lakukan pada suasana santai, misalnya pada waktu mandi pagi dan
sore.
1.5 Persyaratan perawatan payudara
a. Pengurutan harus dikerjakan secara sistematis dan teratur minimal dua
kali dalam sehari
b. Memperhatikan makanan dengan menu seimbang
c. Memperhatikan kebersihan sehari-hari
d. Memakai BH yang bersih dan bentuknya yang menyokong payudara
e. Menghindari rokok dan minuman beralkohol
f. Istirahat yang cukup dan pikiran yang tenang
1.6 Faktor yang mendukung perawatan payudara
a. Menjaga payudara agar tetap kering
b. Senam payudara
1. Manfaat
- Menjaga otot dada sebagai penyangga, agar tetap kencang
- Mencegah payudara turun atau kendur sebelum waktunya
- Manfaat aerobik seperti berjalan, jogging atau naik sepeda
dapat membantu mendapatkan postur tubuh yang baik,
sekaligus memperbaiki penampilan payudara.
- Senam lainnya adalah mendayung, berenang dan latihan
aerobik yang menggunakan alat-alat pemberat tangan serta
beberapa gerakan yoga.
- Senam ringan ini tidak menjamin perubahan bentuk dan
ukuran payudara. Namun dengan melakukan senam tersebut
otot-otot dada akan menguat dan tampilan payudara akan lebih
padat dan indah.
2. Langkah-langkah
Langkah-langkah yang dapat dilakukan pada senam payudara
yaitu:

9
- Pertemukan telapak tangan didepan belahan payudara
- Berdiri dengan tegak dan lakukan gerakan saling menekan
- Tahan selama 5 detik. Rileks dan ulangi gerakan tersebut 10 x
- Lengan bawah saling menggenggam. Cengkeram lengan
bawah tangan dengan telapak tangan kiri dan kanan, dengan
posisi siku sebatas bahu.
- Tarik –tarik kedua arah (kedalam dan keluar), jangan sampai
terlepas ulangi gerakan tersebut 10 x
- Pertemukan jari-jari kedua tangan anda dibawah dgu dan tekuk
keduanya dengan posisi saling mengunci, kemudian tariklah.
Tahan selama 5 detik ulangi gerakan ini 10 x.
3. Memijat payudara
a. Usap payudara, dimulai dengan payudara kanan, dengan
gerakan keatas, menggunakan kedua telapak tangan.
b. Dengan sapuan telapak tangan, bentuk payudara agar
menjulang dengan cara mengusap-usap dari segala arah
menuju ketengah (puting susu), kumpulkan daging payudara
ke arah tengah, dengan mencubitnya.
4. Pemilihan dan perawatan bra.
Cara pemilihan bra meliputi ukuran, kawat dan cup. Untuk
perawatan bra dapat dilakukan sendiri dan caranya pun juga
sederhana.
a. Rendam bra dalam air sabun
b. Cuci bra dengan sabun cuci air, hindari menggunakan mesin
cuci karena dapat merusak bentuk bra
c. Apabila menghendaki mencuci dengan mesin, maka gunakan
mesin yang dapat di set handwash
d. Setelah dicuci langsung dijemur, hindari pengeringan
menggunakan mesin apalagi di peras, biarkan air menetes
dari bra dengan sendirinya saat digantung.
1.7 Alat yang digunakan dan Teknik perawatan payudara
a. Minyak kelapa

10
b. Handuk kering
c. Waslap
d. Baskom
e. Air hangat dan air dingin
f. Cawan berisi kapas
Teknik Perawatan Payudara :
a. Tempeljan kapas yang sduah diberi minyak kelapa ± 5 menit, kemudian
puting susu dibersihkan
b. Tempelkan telapak tangan diantara kedua payudara
c. Pengurutan dimulai ke arah atas, kesamping lalu kearah bawah. Dalam
pengurutan posisi tangan kiri kearah sisi kiri, telapak tangan kanan ke
arah sisi kanan.
d. Pengurutan diteruskan kebawah, kesamping selanjutnya melintang, lalu
telapak tangan mengurut ke depan kemudian kedua tangan dilepaskan
dari payudara, ulangi gerakan 20-30 kali
e. Satu tangan menopang payudara, sedangkan tangan yang lain mengurut
payudara dengan sisi kelingking dari arah tepi ke arah puting susu.
Lakukan tahap yang sama pada kedua payudara. Lakukan gerakan ini
sekitar 20-30 kali.
f. Satu tangan menopang payudara, sedangkan tangan yang lain mengurut
payudara dengan tangan mengepal/buku buku/ ruas jari tangan dari arah
tepi ke puting susu. Lakukan tahap yang sama pada kedua payudara.
Lakukan gerakan ini sekitar 20-30 kali.
g. Selesai pengurutan, payudara disiram dengan air hangat dan dingin
bergantian selama ± 5 menit, keringkan payudara dengan handuk bersih
kemudian gunakan BH yang bersih dan menopang.
1.8 Perawatan payudara dengan masalah
 Puting lecet
Untuk mencegah rasa sakit, bersihkan puting susu dengan air
hangat ketika sedang mandi dan jangan menggunakan sabun, karena
sabun bisa membuat puting susu kering dan iritasi. Sebaiknya ibu tetap
menyusui dengan mendahului pada puting yang tidak lecet. Sebelum

11
diisap, diolesi dulu dengan ASI puting yang lecet dapat juga diolesi es
untuk mengurangi rasa sakit. Yang lebih penting dalam kejadian ini
adalah mencari penyebab lecet tersebut yang tentunya harus dihindari.
a. Penyumbatan kelenjar payudara
Sebelum menyusui, pijat payudara dengan lembut, mulailah
dari luar kemudian perlahan-lahan bergerak ke arah puting susu
dan lebih berhati-hatilah pada area yang mengeras. Menyusui
sesering mungkin dan selama mungkin. Lanjutkan dengan
mengeluarkan air susu dari payudara itu setiap kali selesai
menyusui jika bayi belum benar-benar menghabiskan isi payudara
yang sakit tersebut. Kompres dengan menggunakan handuk hangat
pada payudara yang sakit beberapa kali dalam sehari.
b. Pengerasan payudara
Menyusui secara rutin sesuai dengan kebutuhan bisa
membantu mengurangi pengerasan, tetapi jika bayi sudah
menyusu dengan baik, ibu mungkin harus melakukan sesuatu
untuk mengurangi tekanan pada payudara. Sebagai contoh,
merendam kain dalam air hangat dan kemudian ditempelkan pada
payudara atau mandi dengan air hangat dan kemudian ditempelkan
pada payudara atau mandi dengan air hangat sebelum menyusui
bayi. Untuk pengerasan yang parah, gunakan kompres dingin atau
es kemasan ketika sedang tidak menyusui untuk mengurangi rasa
tidak nyaman dan mengurangi pembengkakan.
 Payudara bengkak
Sekitar hari ke tiga setelah melahirkan, payudara terasa penuh,
tegang dan nyeri. Keadaan ini disebabkan adanya bendungan
pada pembuluh getah bening. Hal ini merupakan tanda bahwa
ASI mulai banyak disekresi. Bila oleh karena sakit, ibu tidak
menyusui dan jika keadaan ini makin berlanjut, maka kulit
payudara akan tampak lebih mengkilat dan sering ibu sampai
mengalami demam.
Pencegahan :

12
 Susukan bayi segera setelah lahir dengan posisi yang benar
 Susukan bayi tanpa jadwal
 Keluarkan ASI dengan tangan/pompa bila produksi melebihi
kebutuhan bayi
 Jangan memberikan minuman lain pada bayi
 Lakukan perawatan payudara pasca persalinan (masase, dan
sebagainya)
Penatalaksanaan :
 Keluarkan sedikit ASI sebelum menyusui agar payudara lebih
lembek, sehingga lebih mudah memasukkannya ke dalam
mulut bayi
 Bila bayi belum dapat menyusu, ASI dikeluarkan dengan
tangan atau pompa dan diberikan pada bayi dengan
cangkir/sendok.
 Tetap mengeluarkan ASI sesering yang diperlukan sampai
bendungan teratasi.
 Untuk mengurangi rasa sakit dapat diberi kompres dingin
 Bila ibu demam dapat diberikan obat penurun demam dan
pengurang sakit
a. Manfaat Perawatan Payudara
Perawatan payudara adalah suatu cara yang dilakukan untuk
merawat payudara agar air susu keluar dengan lancar. Manfaat
perawatan payudara :
a. Menjaga kebersihan payudara, terutama kebersihan puting susu
agar terhindar dari infeksi
b. Mengenyalkan serta memperbaiki bentuk puting susu, sehingga
bayi dapat menyusu dengan baik
c. Merangsang kelenjar-kelenjar air susu, sehingga produksi ASI
lancar
d. Mengetahui secara dini kelainan puting susu dan melakukan
usaha-usaha untuk mengatasinya.
e. Persiapan psikis ibu untuk menyusui

13
1.10 Dampak tidak melakukan perawatan payudara
a. ASI tidak lancar
b. Puting susu tidak menonjol, sehingga bayi sulit menghisap
c. Produksi ASI sedikit sehingga tidak cukup dikonsumsi bayi
d. Muncul bendungan payudara, mastitis, dan lain-lain
Tenaga Kesehatan, khususnya bidan dalam hal ini harus memberikan konseling
mengenai perawatan payudara pada saat masa nifas. Perawatan payudara akan
memberi pengaruh penting dalam proses laktasi dan keberhasilan menyusui pada
ibu postpartum.
MEDIA

14
DAFTAR PUSTAKA

Sulistyawati, Ari. 2015. Buku Ajar Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas.
Yogyakarta: ANDI OFFSET
Wahyuningsih, Heni Puji. 2018. Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui. Jakarta :
Pusdik SDM kesehatan
Wahyuningsih, Sri. 2019. Asuhan Keperawatan Post Partum. Yogyakarta:
Deepublish

15
16

Anda mungkin juga menyukai