JURNAL ILMIAH
Oleh :
MAJIDAH
D1A116163
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS MATARAM
MATARAM
2021
ii
HALAMAN PENGESAHAN
JURNAL ILMIAH
Oleh :
MAJIDAH
D1A116163
Menyetujui,
Pembimbing Pertama,
I. PENDAHULUAN
memiliki muatan penghinaan dan/atau pencemaran nama baik seperti kasus yang
Sleman, Pengadilan Tinggi Yogyakarta dan yang terakhir yakni menempuh jalur
kasasi pada Mahkamah Agung Republik Indonesia. Pada putusan ini sebenarnya
selama 8 (delapan) bulan, sehingga pada kasus ini terdapat perbedaan antara
dengan lamanya pidana yang diterapkan. Hal ini tentunya perlu dianalisi secara
mendalam.
ii
dalam memutuskan perkara tindak pidana pencemaran nama baik dalam Putusan
sanksi pidana terhadap pelaku tindak pidana pencemaran nama baik dalam
pelaku tindak pidana pencemaran nama baik dalam Putusan Mahkamah Agung
Nomor 3045/pid.sus/2018.
1
Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, Kencana, Jakarta, 2009, hlm. 97
iii
II. PEMBAHASAN
3045/Pid.Sus/2018
suatu perkara, hal ini dikarenakan putusan hakim yang mengandung keadilan (ex
aequo et bono) dan mengandung kepastian hukum, selain itu berisi manfaat untuk
para pihak yang bersengketa sehingga hal ini harus disikapi dengan teliti, baik,
2
dan cermat. Dalam putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor
Pertimbangan Yuridis
adalah Setiap orang; Dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau
2
Mukti Arto, Praktek Perkara Perdata pada Pengadilan Agama, Pustaka Belajar,
Yogyakarta, 2004, hal. 140.
iv
yuridis dimana pertimbangan non yuridis tersebut tidak diatur dalam undang-
memberatkan terdakwa atas kesalahannya yang pada kasus yang dianalisis ini
terdakwa membuat korban merasa malu dan Keadaan yang meringankan yang
Menyatakan Terdakwa Tri Margono alias Lowok bin Suparman tersebut di atas
terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “dengan
Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara
selama 6 (enam) tahun; 3) Menetapkan pidana tersebut tidak perlu dijalani oleh
Terdakwa kecuali jika dikemudian hari ada perintah lain dalam putusan Hakim
oleh karena sebelum berakhir masa percobaan selama 12 (dua belas) bulan
Terdakwa telah melakukan suatu tindak pidana, dengan syarat khusus berupa
v
Terdakwa minta maaf secara terbuka melalui akun facebooknya kepada korban
Menurut penyusun dari semua alat bukti dan fakta-fakta yang terungkap
pidana terhadap terdakwa Tri Margono yang dinyatakan secara sah sebagaimana
diatur pada ketentuan Pasal 27 ayat (3) Undang-Undang Infomasi dan Tansaksi
Elektronik yang ketentuan sanksinya merujuk pada Pasal 45 ayat (3) Undang-
Undang Infomasi dan Tansaksi Elektronik. Atas dakwaan yang diajukan tersebut
telah memenuhi unsur-unsur yang tertuang dalam Pasal 45 ayat (3) Undang-
Undang Infomasi dan Tansaksi Elektronik dan hakim juga tidak menemukan
adanya alasan pembenar dan alasan pemaaf yang diatur dalam Pasal 44 dengan
Pasal 51 KUHP yang dapat menghilangkan sifat melawan hukum dan kesalahan
menurut penyusun ketika melihat Putusan Pengadilan Negeri Sleman dan Putusan
penjara lebih ringan dari dakwaan jaksa penuntut umum apabila melihat akibat
hukum yang ditimbulkan, maka menurut penyusun masih ringan untuk terdakwa
yakni hukuman 5 (lima) bulan dan Terhadap Putusan Kasasi Mahkamah Agung
menurut penulis tidak tepat bahwa jika hakim memberikan putusan pidana penjara
selama 6 (enam) tahun namun pidana tersebut tidak perlu dijalankan oleh
terdakawa kecuali jika dikemudian hari ada perintah lain dalam putusan hakim
oleh karena sebelum berakhir masa percobaan selama 12 (dua belas) bulan.
vi
Sehingga pada kasus ini hakim hanya memberikan masa percobaan kepada
terdakwa selama 12 bulan dan harus meminta maaf kepada korban pada akun
Pada putusan kasasi, apabila dilihat dari perbuatan yang dilakukan oleh
terdakwa sangatlah merugikan korban yang menyebabkan fitnah bagi korban dan
tersebut maka tentunya akan lebih baik jika hakim pada pengadilan negeri,
pengadilan tinggi dan kasasi menjatuhkan sanksi lebih berat dari putusan yang
berat terhadap terdakwa sesuai dengan ketentuan Pasal 45 ayat (3) Undang-
hukuman maksimal yakni penjara selama 4 (empat) tahun dan dapat diberikan
hukuman di bawah 4 (empat) tahun, besar kecilnya hukuman yang diberikan oleh
yang lebih berat tetapi masih sesuai dengan peraturan perundang-udangan. Sanksi
penjara yang dapat diberikan terhadap terdakwa yang sesuai dengan tuntutan jaksa
penuntut umum yang merupakan upaya terakhir agar terdakwa tidak mengulangi
oleh terdakwa.
Apabila seseorang telah terbukti melakukan tindak pidana yang dalam hal
ini adalah tindak pidana pencemaran nama baik, maka tentunya dirinya
menyangkut soal nilai-nilai moral atau kesusilaan umum yang dianut oleh suatu
Menurut Chairul Huda bahwa dasar adanya tindak pidana adalah asas
legalitas, sedangkan dapat dipidananya pembuat adalah atas dasar kesalahan, hal
telah melakukan perbuatan yang salah dan bertentangan dengan hukum. Pada
diciptakan untuk bereaksi atau pelanggaran suatu perbuatan tertentu yang telah
disepakati.4
Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik seperti alasan yang telah
3
M.Halim,Fulthoni A.M dan M.Nur Sholikin, Menggugat Pasal-Pasal Pencemaran
Nama Baik, LBH Pers, Jakarta, 2009, hlm 24.
4
Chairul Huda, Dari Tindak Pidana Tanpa Kesalahan Menuju Kepada Tiada
Pertanggungjawaban Pidana Tanpa Kesalahan, Kencana, Jakarta, 2016 , hlm. 68
viii
tuntut oleh penuntut umum penjara selama 8 (delapan) bulan. Namun tuntutan
tersebut tidak dikabulkan oleh Mahkamah Agung pada putusan kasasi yang
penjara tersebut tidak perlu dijalankan oleh terdakawa kecuali jika dikemudian
hari ada perintah lain dalam putusan hakim oleh karena sebelum berakhir masa
permintaan maaf kepada korban pada akun sosial media miliknya sehingga
hukuman penjara sesuai tuntutan jaksa penuntut umum dan putusan hakim pada
dikeluarkan bukan tanpa alasan, alasan tersebut dapat dilihat pada pertimbangan-
pertimbangan hakim pada tingkat kasasi ini yang termuat pada putusannya yang
menyatakan Terdakwa Tri Margono alias Lowok bin Suparman telah terbukti
secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “dengan sengaja
memiliki muatan penghinaan dan/atau pencemaran nama baik”, dan oleh karena
itu Terdakwa dijatuhi pidana penjara selama 5 (lima) bulan, dibuat berdasarkan
berdasarkan fakta hukum yang benar yang terungkap dipersidangan sebagai hasil
verifikasi alat bukti dan barang bukti yang dihadirkan dipersidangan. Dan
atas perbuatan yang dilakukannya, dan penilaian tidak ada alasan pembenar dan
alasan pemaaf dalam diri dan perbuatan Terdakwa, kecuali mengenai pidana yang
terhadap Terdakwa yang menurut Terdakwa terlalu berat dan permohonan kasasi
Terdakwa tersebut didukung keadaan meringankan yang ada pada diri dan
dengan menemui korban tapi waktu itu tidak bertemu dengan korban, Terdakwa
x
merasa bersalah dan menyesali perbuatannya, terhadap pelaku lain tidak diadakan
penuntutan hukum karena telah meminta maaf kepada korban dan adanya
perdamaian; 5) Bahwa karena judex facti telah salah menerapkan hukum atau
Terdakwa kepada Majelis Hakim agar menjatuhkan pidana yang lebih ringan
kasasi di atas, penyusun tidak setuju atas putusan hakim yang terkesan
menyatakan bahwa tidak ada alasan pembenar dan alasan pemaaf dalam diri dan
perbuatan Terdakwa. Sehingga apabila seseorang yang telah terbukti secara sah
hukuman, hal ini diharapkan agar nantinya mampu memberikan efek jera serta
Selain itu, menurut analisa penulis terdakwa juga telah memenuhi seluruh unsur-
Pada unsur ini, keadaan jiwa pelaku harus dapat dibuktikan dalam keadaan
Kesalahan
mengenal dua jenis kesalahan yaitu kesengajaan dan kealpaan. Terdakwa dengan
aplikasi facebook dalam melakukan aksinya, Pada amar putusan ini Terdakwa
Dalam kasus ini menurut penulis, tidak ditemukan adanya alasan pemaaf
penulis lebih setuju terhadap tuntutan yang diberikan oleh jaksa penuntut umum
Mengingat pertimbangan yuridis dan non yuridis telah dapat terpenuhi selama
xii
persidangan, sehingga tidak ada alasan untuk meringkan terdakwa dari jeratan
hukum.
xiii
III. PENUTUP
Kesimpulan
judex facti. Adapun pertimbangan judex yuris yakni terdakwa telah terbukti secara
kasus ini yaitu dengan memperhatikan bahwa Terdakwa telah meminta maaf
kepada korban dengan menemui korban tapi waktu itu tidak bertemu dengan
lain tidak diadakan penuntutan hukum karena telah meminta maaf kepada korban
terdakwa Tri Margono alias Lowok bin Suparman yakni hakim memberikan
hukuman bagi terdakwa dengan hukuman pidana penjara selama 6 (enam) tahun
tetapi pidana tersebut tidak perlu dijalankan oleh terdakawa kecuali jika
dikemudian hari ada perintah lain dalam putusan hakim oleh karena sebelum
berakhir masa percobaan selama 12 (dua belas) bulan dengan syarat khusus
xiv
terdakwa melakukan permintaan maaf kepada korban pada akun sosial media
miliknya. Adapun pemberian syarat khusus yang diberikan oleh hakim telah
sesuai dengan ketentuan Pasal 14c (1) KUHP. Hakim memberikan putusan
tersebut dengan pertimbangan bahwa, judex facti telah salah menerapkan hukum
maka penulis tidak setuju terhadap putusan yang diberikan yang memberikan
Saran
baik yakni pasal 27 (3) agar masyarakat lebih berhati-hati dalam menggunakan
sosial media miliknya. Sehinga tidak terjadi permasalahan hukum yang seru
i
DAFTAR PUSTAKA
BUKU
Peter Mahmud Marzuki, 2009, Penelitian Hukum, Kencana, Jakarta.
Mukti Arto, 2004, Praktek Perkara Perdata pada Pengadilan Agama, Pustaka
Belajar, Yogyakarta.
M.Halim,Fulthoni A.M dan M.Nur Sholikin, 2009, Menggugat Pasal-Pasal
Pencemaran Nama Baik, LBH Pers, Jakarta.
Chairul Huda, 2016, Dari Tindak Pidana Tanpa Kesalahan Menuju Kepada Tiada
Pertanggungjawaban Pidana Tanpa Kesalahan, Kencana, Jakarta.
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
Indonesia, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2016 Tentang
Perubahan Atas UU No. 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi
Elektronik. LN. No.251 Tahun 2016.
Indonesia, Kitab Undang-Undang Hukum Pidana