Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH PERILAKU ORGANISASI KELOMPOK 3

REWARD AND PUNISHMENT PADA PT. PANCA TUNAS HARAPAN

Ayu Suraya (A1B021261)


Eka Puspa Rakhmah (A1B021106)
Puput Fatmawati (A1B22310008)
Sindi Susan (A1B021384)
M. Zainun (A1B021030)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MATARAM
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan
hidayahnya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah perilaku organisasi yang
di ampu oleh ibu dosen Dr. Ir. Santi Nururly, MM dengan judul “ Reward and
punishment pada PT. Panca tunas harapan” dan menjadi salah satu tugas kelompok dari
mata kuliah perilaku organisasi ini dengan baik dan lancar.

Penyusunan makalah tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai
pihak, oleh sebab itu dengan segala ketulusan dan kerendahan hati kami ingin
menguvapkan terima kasih.

Kami sebagai penyusun makalah ini menyadari sepenuhnya bahwa dalam


penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kami
mangaharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan di masa
yang akan datang. Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat bagi kami selaku
penyusun dan penulis makalah ini pada khususnya dan bagi pembaca pada umunya
sebagai refensi tambahan di bidang perilaku organisasi.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................1
1.3 Tujuan Pustaka...............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
2.1 Landasan Teori...............................................................................................3
2.1.1 Pengertian Reward...................................................................................3
2.1.2 Jenis - Jenis Reward................................................................................4
2.1.3 Fungsi DanTujuan Reward......................................................................7
2.1.4 Pengertian Punishment............................................................................8
2.1.5 Tujuan Punishment..................................................................................9
2.1.6 Jenis – Jenis Punishment.........................................................................9
2.1.7 Studi Kasus PT. Panca TunasHarapan Harapan....................................10
BAB III PENUTUP...............................................................................................12
3.1 Kesimpulan...................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................13

iii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sumber Daya Manusia merupakan aset terpenting yang memiliki dampak
langsung pada suatu perusahaan. Dalam mempertahankan keberlangsungan hidup
sebuah perusahaan, tidak hanya memperhatikan aspek material, keuangan dan
sebagainya tetapi hal yang paling utama adalah memberikan perhatian pada aspek
sumber daya manusianya juga yang biasa sering disebut dengan “Karyawan”.
Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul juga semakin dibutuhkan
dalam perusahaan sehingga bisa mencapai tujuan yang diinginkan.

PT. Panca Tunas Harapan merupakan salah satu mitra BUMN Telkomsel yang
ada di dengan menyediakan berbagai layanan produk telkomsel berupa pulsa
biasa, pulsa paket, dan lainnya. Dalam meningkatkan perkembangan perusahaan
tentunya dilihat dari produktivitas pada PT. Panca Tunas Harapan Kota Sorong itu
sendir.

PT. Panca Tunas Harapan dituntut untuk memiliki keterampilan sumber daya
manusia yang tinggi untuk menunjang hal-hal tersebut. Reward yang telah
diterapkan diantarannya melalui pemberian pujian bagi karyawan dari atasan,
pemberian kompensasi, dan penambahan bonus. Sedangkan Punishment yang
telah diterapkan pada perusahaan tersebut diantaranya melalui teguran dari atasan
ke karyawan yang telah melalaikan tugasnya dalam bekerja, melalui surat
peringatan, dan potong gaji, serta hukuman berat berupa pemberhentian kerja.

1.2 Rumusan Masalah


A. apa yang dimaksud dengan reward, jenis – jenis reward serta tujuan dan
manfaatnya ?
B. apa yang dimaksud dengan punishment, jenis – jenis punishment serta
tujuan dan manfaatnya ?
C. Bagaimana reward dan punishment berperan dalam meningkatkan kinerja
karyawan ?

iv
1.3 Tujuan Pustaka
A. Untuk mengetahui dan memahami terkait dasar teori reward dan
punishment
B. Untuk mengetahui dan memahami peran reward dan punishment terhadap
peningkatan kinerja karyawan PT. Bintang Toedjooe.

v
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Pengertian Reward
Menurut Suryadilaga, dkk (2016) reward merupakan salah satu upaya
perusahaan untuk melakukan pemberdayaan sumber daya manusia dan
meningkatkan kinerja karyawan dalam perusahaan. Dan pemberian reward harus
dilakukan secara adil dan merata untuk menghindari terjadinya kecemburuan
sosial. Penghargaan (reward) adalah ganjaran, hadiah, penghargaan atau imbalan
yang bertujuan agar seseorang menjadi lebih giat lagi usahanya untuk
memperbaiki atau meningkatkan kinerja yang telah dicapai (Nugroho, 2006).
Sedangkan Bratton & Gold (2003) dalam Fareed et al. (2013) mendefinisikan
reward sebagai uang tunai, non tunai dan pembayaran psikologis yang diberikan
karyawan sebagai imbalan atas kontribusi yang telah mereka berikan.

Graham & Manus (2002) mendefinisikan reward sebagai semua jenis


penghargaan langsung dan tidak langsung serta intrinsik dan ekstrinsik yang
mencakup gaji, kompensasi, tunjangan serta penghargaan yang bersifat intrinsik
seperti pekerjaan itu sendiri, hubungan dengan rekan kerja dan atasan,
pembelajaran dan pengembangan serta pengalaman kerja itu sendiri. Namun
menurut Soemohadiwidjojo (2015) setiap bentuk reward memiliki keunggulan
dan kelamahnya masing – masing sebagai berikut :

Jenis penghargaan Keunggulan Kelemahan


Ekstrinsik Langsung dirasakan Kepuasan yang
dampaknya oleh karyawan dirasakan hanya dalam
jangka pendek
Mempertahankan karyawan Biaya umumnya lebih
yang kompeten besar
Menghargai individu secara Cenderung
Nyata menimbulkan sifat egois
dan individualis
Dapat dibakukan sebagai
sistem yang terukur dan adil

vi
dalam penerapannya
Intrinsik Karyawan sebagai individu Cenderung
akan termotivasi oleh dirinya menimbulkan sifat egois
sendiri dan individualis
Kepuasan yang dirasakan Potensi timbulnya
dalam jangka panjang arogansi kelompok atau
unit kerja

2.1.2 Jenis - Jenis Reward


Menurut Mahsun (2016), reward terbagi menjadi dua jenis menurut tujuan
yang ingin dicapai :

A. Penghargaan sosial (social rewards). Penghargaan sosial berkaitan


dengan pujian dan pengakuan diri yang diperoleh baik dari dalam
maupun luar organisasi. Penghargaan sosial merupakan faktor
penghargaan ekstrinsik (extrinsic rewards) yang diperoleh dari
lingkungannya. Penghargaan sosial ini dapat berupa materi finansial
dan piagam penghargaan.
B. Penghargaan psikis (psychic rewards). Penghargaan psikis berkaitan
dengan harga diri (self esteem), kepuasaan diri (self satisfaction), dan
rasa bangga atas hasil yang dicapai. Penghargaan psikis (psychic
rewards) merupakan penghargaan intrinsik (instrinsic rewards) yang
datang dari dalam diri seseorang, seperti pujian, sanjungan, dan ucapan
selamat yang selamat yang dirasakan pegawai sebagai bentuk
pengakuan terhadap dirinya sehingga mendatangkan kepuasan bagi
dirinya sendiri.

Menurut Djamarah (2008), terdapat empat jenis reward berdasarkan


bentuk reward yang diberikan, yaitu:

A. Pujian.
Pujian merupakan salah satu bentuk reward yang paling mudah
dilakukan. Pujian dapat berupa kata-kata, seperti: bagus, baik,bagus
sekali, dan sebagainya. Selain pujian berupa kata-kata, pujian dapat

vii
juga berupa isyarat atau pertanda, misalnya dengan menunjukkan ibu
jari (jempol), dengan menepuk bahu siswa, dengan tepuk tangan, dan
sebagainya.
B. Penghormatan.
Reward berupa penghormatan ada dua macam, yang pertama
berbentuk semacam penobatan, yaitu anak yang mendapat
penghormatan diumumkan dan ditampilkan dihadapan teman sekelas,
termasuk satu sekolah atau mungkin dihadapan orang tua murid.
Penghormatan kedua berbentuk pemberian kekuasaan untuk
melakukan sesuatu, misalnya siswa yang mendapat nilai tertinggi saat
mengerjakan soal latihan dipilih sebagai ketua kelompok diskusi.
C. Hadiah.
Hadiah yang dimaksud disini adalah reward yang berbentuk
barang. Hadiah yang diberikan dapat berupa alat-alat keperluan
sekolah, seperti pensil, penggaris, buku, penghapus, dan sebagainya.
Reward berupa hadiah disebut juga reward materil.
D. Tanda Penghargaan.
Reward yang berupa tanda penghargaan disebut juga dengan
reward simbolis. Tanda penghargaan tidak dinilai dari segi harga dan
kegunaan barang-barang tersebut, melainkan tanda penghargaan yang
dinilai dari segi kesan atau nilai kegunaannya.

Menurut Ivancevich, dkk. (2006), reward dibagi dalam dua kelompok, yaitu
penghargaan ekstrinsik (ekstrinsic rewards) dan penghargaan intrinsik
(intrinsic rewards). Adapun penjelasan kedua reward tersebut adalah sebagai
berikut :

A. Penghargaan ekstrinsik (ekstrinsic rewards)


Penghargaan ekstrinsik adalah suatu penghargaan yang datang dari
luar diri orang tersebut. Penghargaan ekstrinsik dibagi menjadi dua
jenis, yaitu:
a) Penghargaan finansial, terdiri dari:
1) Gaji dan upah. Gaji adalah balas jasa dalam bentuk
uang yang diterima karyawan sebagai konsekuensi dari

viii
kedudukannya sebagai seorang karyawan yang
memberikan sumbangan tenaga dan pikiran dalam
mencapai tujuan perusahaan atau dapat dikatakan
sebagai bayaran tetap yang diterima seseorang dari
sebuah perusahaan. Upah adalah imbalan yang
dibayarkan berdasarkan jam kerja, jumlah barang yang
dihasilkan atau banyaknya pelayanan yang diberikan.
2) Tunjangan karyawan. Tunjangan seperti dana pensiun,
perawatan di rumah sakit dan liburan. Pada umumnya
merupakan hal yang tidak berhubungan dengan kinerja
karyawan, akan tetapi didasarkan pada senioritas atau
catatan kehadiran.
3) Bonus/insentif. Bonus atau insentif adalah tambahan-
tambahan imbalan di atas atau di luar gaji/upah yang
diberikan organisasi.
b) Penghargaan non finansial, terdiri dari:
1) Penghargaan interpersonal atau biasa yang disebut dengan
penghargaan antar pribadi, manajer memiliki sejumlah
kekuasaan untuk mendistribusikan penghargaan
interpersonal, seperti status dan pengakuan.
2) Promosi. Manajer menjadikan penghargaan promosi
sebagai usaha untuk menempatkan orang yang tepat pada
pekerjaan yang tepat. Kinerja jika diukur dengan akurat,
sering kali memberikan pertimbangan yang signifikan
dalam alokasi penghargaan promosi.
B. Penghargaan intrinsik (intrinsic rewards)
Penghargaan intrinsik adalah suatu penghargaan yang diatur oleh
diri sendiri. Penghargaan ini dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
a) Penyelesaian (completion).
Kemampuan memulai dan menyelesaikan suatu
pekerjaan atau proyek merupakan hal yang sangat penting bagi
sebagian orang. Orang-orang seperti ini menilai apa yang

ix
mereka sebut sebagai penyelesaian tugas. Beberapa orang
memiliki kebutuhan untuk menyelesaikan tugas dan efek dari
menyelesaikan tugas bagi seseorang merupakan suatu bentuk
penghargaan pada dirinya sendiri.
b) Pencapaian (achievement).
Pencapaian merupakan penghargaan yang muncul
dalam diri sendiri, yang diperoleh ketika seseorang meraih
suatu tujuan yang menantang.
c) Otonomi (autonomy).
Sebagian orang menginginkan pekerjaan yang
memberikan hak untuk mengambil keputusan dan bekerja
tanpa diawasi dengan ketat. Perasaan otonomi dapat dihasilkan
dari kebebasan melakukan apa yang terbaik oleh karyawan
dalam situasi tertentu.
d) Pertumbuhan pribadi (personal Growth).
Pertumbuhan pribadi dari setiap orang merupakan
pengalaman yang unik. Seseorang yang mengalami
pertumbuhan semacam itu bisa merasakan perkembangan
dirinya dan bisa melihat bagaimana kemampuannya
dikembangkan. Sebagian orang sering kali merasa tidak puas
dengan pekerjaan dan organisasi mereka jika tidak diizinkan
atau didorong untuk mengembangkan keterampilan mereka.

2.1.3 Fungsi DanTujuan Reward


Secara umum tujuan yang dicapai dalam pemberian reward adalah
meningkatkan motivasi intrinsik dari motivasi ekstrinsik, yaitu seseorang
harus melakukan suatu perbuatan, maka perbuatan itu timbul dari kesadaran
orang itu sendiri. Pemberian reward diharapkan dapat membangun suatu
hubungan yang positif antara atasan dengan bawahan atau guru dengan murid,
karena reward di tujukan sebagai rasa sayang terhadap sesama.
Menurut Gibson dkk (1997), tujuan pemberian reward adalah sebagai berikut:

A. Menarik (attract). Reward harus mampu menarik orang yang


berkualitas untuk menjadi anggota organisasi.

x
B. Mempertahankan (retain). Reward juga bertujuan untuk
mempertahankan pegawai dari incaran organisasi lain. Sistem reward
yang baik dan menarik mampu meminimalkan jumlah pegawai yang
keluar.
C. Memotivasi (motivate). Sistem reward yang baik harus mampu
meningkatkan motivasi pegawai untuk mencapai prestasi yang tinggi.

Menurut Handoko (2000), terdapat beberapa fungsi reward, yaitu:

A. Memperkuat motivasi untuk memacu diri agar mencapai prestasi.


B. Memberikan tanda bagi seseorang yang memiliki kemampuan lebih.
C. Bersifat Universal.

2.1.4 Pengertian Punishment


Punishment berasal dari kata kerja Latin, punire dan berarti
menjatuhkan hukuman pada seseorang karena suatu kesalahan. Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), hukuman adalah sanksi yang
dikenakan kepada orang yang melanggar aturan. Punishment diartikan
sebagai suatu hukuman atau sanksi. Jika reward merupakan bentuk
dorongan yang positif, maka sebaliknya punishment sebagai suatu bentuk
dorongan yang negatif. Namun, jika diberikan secara tepat dan bijak bisa
menjadi sarana untuk memotivasi.

Menurut Abu dan Supriyono (2013), punishment adalah prosedur


yang dilakukan untuk memperbaiki tingkah laku yang tak diinginkan
dalam waktu singkat dan dilakukan dengan bijaksana. Menurut Sardiman
(2011), punishment adalah salah satu bentuk reinforcement negatif yang
menjadi alat motivasi jika diberikan secara tepat dan bijak sesuai dengan
prinsip-prinsip pemberian hukuman.

2.1.5 Tujuan Punishment


Tujuan daripemberian punishment pada intinya yaitu untuk
memperbaiki diri ke arah yang lebih baik. Hanya disayangkan, banyak
perusahaan belum sepenuhnya dapat menerapkan reward dan punishment

xi
secara utuh. Penerapan reward dan punishment secara konsekuen dapat
membawa pengaruh positif, antara lain :

A. Mekanisme dan sistem kerja di suatu organisai menjadi lebih baik,


karena adanya tolak ukur kinerja yang jelas.
B. Kinerja individu dalam suatu Organisasi semakin meningkat,
karena adanya sistem pengawasan yang obyektif dan tepat sasara.
C. Adaya tingkat pencapaian kinerja para suatu individu Organisasi.

Namun disisi lain, Dampak punishment atau aspek yang tidak


diharapkan dari punishment dapat menimbulkan penguatan negatif dari
punisher (pemberi punishment) diantaranya :

A. Menimbulkan atau meningkatkan rasa permusuhan yang luas


cenderung memperkuat negatif orang yang memberikan hukuman.
B. Emosional / perilaku agresif parah hukuman dapat menghasilkan
perilaku agresif.
C. Penerapan hukuman. Jika Punishment menghasilkan efek jera,
maka Reward akan menghasilkan efek sebaliknya yaitu
ketauladanan.

2.1.6 Jenis – Jenis Punishment


Menurut (Rivai 2005: 450), beberapa jenis punishment dapat diuraikan
seperti berikut ini :

A. Hukuman ringan,dengan jenis :


a) Teguran lisan kepada karyawan bersangkutan secara langsung.
b) Teguran secara tertulis.
c) Pernyataan tidak puas secara tidak tertulis.
B. Hukuman sedang, dengan jenis :
a) Penundaan kenaikan gaji yang sebelumnya telah dijadwalkan
sebagaimana karyawan lainnya.
b) Penurunan gaji karyawan yang besarannya disesuaikan dengan
peraturan perusahaan yang telah ditentukan.
c) Penundaan kenaikan jabatan / golongan atau promosi.

xii
C. Hukuman berat, dengan jenis :
a) Penurunan jabatan atau demosi.
b) Pembebasan dari jabatan.
c) Pemberhentian kerja atas dasar permintaan karyawan yang
bersangkutan.
d) Pemutusan hubungan kerja sebagai karyawan di perusahaan.

Sedangkan menurut M. Ngalim Purwanto (1993), punishment dapat


berupa:

A. Punishment Preventif
Punishment ini bermaksud untuk mencegah jangan sampai
terjadi pelanggaran sehingga hal itu dilakukannya sebelum
pelanggaran dilakukan. Dengan demikian, punishment prefentif
adalah hukuman yang bersifat pencegahan. Tujuan dari hukuman
preventif adalah untuk menjaga agar hal-hal yang dapat
menghambat atau mengganggu kelancaran dari proses pekerjaan
bisa dihindari.
B. Punishment Represif
Punishment yang dilakukan karena adanya pelanggaran,
oleh adanya kegiatan ataupun aktivitas yang telah diperbuat. Jadi,
punishment ini dilakukan setelah terjadi pelanggaran atau
kesalahan. Punishment represif diadakan bila terjadi sesuatu
perbuatan yang dianggap bertentangan dengan peraturan

2.1.7 Studi Kasus PT. Panca TunasHarapan Harapan


PT. Panca Tunas Harapan telah menerapkan sistem reward dan
punishment dalam sistem kerjanya. PT. Panca Tunas Harapan merupakan
salah satu mitra BUMN Telkomsel dengan menyediakan berbagai layanan
produk Telkomsel berupa pulsa biasa, pulsa paket, dan lainnya. Sebagai
salah satu mitra BUMN terbesar di Indonesia yaitu TELKOMSEL. PT.
Panca Tunas Harapan dituntut untuk memiliki keterampilan sumber daya
manusia yang tinggi untuk menunjang hal-hal tersebut. Reward yang telah
diterapkan diantarannya melalui pemberian pujian bagi karyawan dari

xiii
atasan, pemberian kompensasi, dan penambahan bonus. Sedangkan
Punishment yang telah diterapkan pada perusahaan tersebut diantaranya
melalui teguran dari atasan ke karyawan yang telah melalaikan tugasnya
dalam bekerja, melalui surat peringatan, dan potong gaji, serta hukuman
berat berupa pemberhentian kerja.

Masalah yang mengakibatkan kinerja menurutnya pada PT. Panca


Tunas Harapan di sebabkan oleh faktor reward dan punishment yang tidak
berjalan baik seperti masalah reward yang harus capai target 100% agar
mendapatkan reward tersebut, tidak ada reward lain yang didapatkan
sebelum mendapatkan hasil 100% dari target yang di berikan.

Selain itu masalah punishment yang terjadi pada perusahaan ini


adalah pada karyawan yang terlambat masuk kantor. Pada PT. Panca
Tunas Harapan untuk karyawan yang telat hari itu di jam 08.01 seterusnya
maka ada pemotongan gaji tanpa alasan apapun. Seharusnya, pemotongan
bisa dilihat dari alasan kenapa karyawan telat datang ke kantor dan telat
diberapa menit karyawan tersebut datang ke kantor. Karena banyak
karyawan yang masih kaget dengan peraturan yang dibuat oleh PT. Panca
Tunas Harapan.

xiv
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Reward adalah bentuk dorongan positif yang bertujuan untuk
meningkatkan motivasi intrinsik, membangun hubungan positif, dan
meningkatkan kinerja. Punishment, di sisi lain, adalah bentuk dorongan negatif
yang, jika diterapkan dengan bijak, dapat digunakan untuk memotivasi perubahan
perilaku yang tidak diinginkan. Penerapan reward dan punishment dengan
konsistensi dapat membawa pengaruh positif, seperti peningkatan mekanisme
kerja dan kinerja individu dalam organisasi. Namun, punishment yang tidak tepat
bisa menyebabkan dampak negatif, seperti permusuhan dan perilaku agresif.

xv
DAFTAR PUSTAKA
Abu, A., Supriyono, W. 2013. Psikologi Belajar, Jakarta: PT Rineka Cipta.
Djamarah, S.B. 2008. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Gibson, J.L., Dkk. 1997. Organisasi dan Manajemen. Jakarta: Erlangga
Gunawan, A., Dkk. 2023. Pengaruh Reward Dan Punishment Terhadap Kinerja
Karyawan Pt. Bintang Toedjoe Cikarang. Universitas Pelita Bangsa.
Jurnal Manajemen, Volume 11 No 1, Januari 2023 Available online
http://jurnal.unpal.ac.id/index.php/jm.
Graham, M. D., & Manus, T. M. 2002. Creating a Total Rewards Strategy: A
toolkit for designing business-based plans. New York: Amacom.
Handoko, T. Hani. 2000. Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia.
Yogyakarta: BPFE.
Ivancevich, dkk. 2006. Perilaku dan Manajemen Organisasi. Jakarta: Erlangga.
Mahsun, M. 2006. Pengukuran Kinerja Sektor Publik. Yogyakarta: BPFE.
Purwanto, Ngalim. 1993. Administrasi Dan Supervisi Pendidikan. Bandung :
Remadja Karya.
Sardiman., A., M. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. PT
Rajagrafindo: Jakarta.
Soemohadiwidjojo., A., T. 2015. Panduan Praktis Menyusun Key Performance
Indicator. Jakarta: Penebar Swadaya.
Suryadilaga, R. M., Musadieq, M. Al, & Nurtjahjono, G. E. (2016). Pengaruh
Reward Dan Punishment Terhadap Kinerja ( Studi pada Karyawan PT
Telkom Indonesia Witel Jatim Selatan Malang ). Admministrasi Bisnis,
39(156–163).
Veithzal, Rivai. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan.
Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

xvi

Anda mungkin juga menyukai