Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan
hidayahnya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah perilaku organisasi yang
di ampu oleh ibu dosen Dr. Ir. Santi Nururly, MM dengan judul “ Reward and
punishment pada PT. Panca tunas harapan” dan menjadi salah satu tugas kelompok dari
mata kuliah perilaku organisasi ini dengan baik dan lancar.
Penyusunan makalah tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai
pihak, oleh sebab itu dengan segala ketulusan dan kerendahan hati kami ingin
menguvapkan terima kasih.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................1
1.3 Tujuan Pustaka...............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
2.1 Landasan Teori...............................................................................................3
2.1.1 Pengertian Reward...................................................................................3
2.1.2 Jenis - Jenis Reward................................................................................4
2.1.3 Fungsi DanTujuan Reward......................................................................7
2.1.4 Pengertian Punishment............................................................................8
2.1.5 Tujuan Punishment..................................................................................9
2.1.6 Jenis – Jenis Punishment.........................................................................9
2.1.7 Studi Kasus PT. Panca TunasHarapan Harapan....................................10
BAB III PENUTUP...............................................................................................12
3.1 Kesimpulan...................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................13
iii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sumber Daya Manusia merupakan aset terpenting yang memiliki dampak
langsung pada suatu perusahaan. Dalam mempertahankan keberlangsungan hidup
sebuah perusahaan, tidak hanya memperhatikan aspek material, keuangan dan
sebagainya tetapi hal yang paling utama adalah memberikan perhatian pada aspek
sumber daya manusianya juga yang biasa sering disebut dengan “Karyawan”.
Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul juga semakin dibutuhkan
dalam perusahaan sehingga bisa mencapai tujuan yang diinginkan.
PT. Panca Tunas Harapan merupakan salah satu mitra BUMN Telkomsel yang
ada di dengan menyediakan berbagai layanan produk telkomsel berupa pulsa
biasa, pulsa paket, dan lainnya. Dalam meningkatkan perkembangan perusahaan
tentunya dilihat dari produktivitas pada PT. Panca Tunas Harapan Kota Sorong itu
sendir.
PT. Panca Tunas Harapan dituntut untuk memiliki keterampilan sumber daya
manusia yang tinggi untuk menunjang hal-hal tersebut. Reward yang telah
diterapkan diantarannya melalui pemberian pujian bagi karyawan dari atasan,
pemberian kompensasi, dan penambahan bonus. Sedangkan Punishment yang
telah diterapkan pada perusahaan tersebut diantaranya melalui teguran dari atasan
ke karyawan yang telah melalaikan tugasnya dalam bekerja, melalui surat
peringatan, dan potong gaji, serta hukuman berat berupa pemberhentian kerja.
iv
1.3 Tujuan Pustaka
A. Untuk mengetahui dan memahami terkait dasar teori reward dan
punishment
B. Untuk mengetahui dan memahami peran reward dan punishment terhadap
peningkatan kinerja karyawan PT. Bintang Toedjooe.
v
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Pengertian Reward
Menurut Suryadilaga, dkk (2016) reward merupakan salah satu upaya
perusahaan untuk melakukan pemberdayaan sumber daya manusia dan
meningkatkan kinerja karyawan dalam perusahaan. Dan pemberian reward harus
dilakukan secara adil dan merata untuk menghindari terjadinya kecemburuan
sosial. Penghargaan (reward) adalah ganjaran, hadiah, penghargaan atau imbalan
yang bertujuan agar seseorang menjadi lebih giat lagi usahanya untuk
memperbaiki atau meningkatkan kinerja yang telah dicapai (Nugroho, 2006).
Sedangkan Bratton & Gold (2003) dalam Fareed et al. (2013) mendefinisikan
reward sebagai uang tunai, non tunai dan pembayaran psikologis yang diberikan
karyawan sebagai imbalan atas kontribusi yang telah mereka berikan.
vi
dalam penerapannya
Intrinsik Karyawan sebagai individu Cenderung
akan termotivasi oleh dirinya menimbulkan sifat egois
sendiri dan individualis
Kepuasan yang dirasakan Potensi timbulnya
dalam jangka panjang arogansi kelompok atau
unit kerja
A. Pujian.
Pujian merupakan salah satu bentuk reward yang paling mudah
dilakukan. Pujian dapat berupa kata-kata, seperti: bagus, baik,bagus
sekali, dan sebagainya. Selain pujian berupa kata-kata, pujian dapat
vii
juga berupa isyarat atau pertanda, misalnya dengan menunjukkan ibu
jari (jempol), dengan menepuk bahu siswa, dengan tepuk tangan, dan
sebagainya.
B. Penghormatan.
Reward berupa penghormatan ada dua macam, yang pertama
berbentuk semacam penobatan, yaitu anak yang mendapat
penghormatan diumumkan dan ditampilkan dihadapan teman sekelas,
termasuk satu sekolah atau mungkin dihadapan orang tua murid.
Penghormatan kedua berbentuk pemberian kekuasaan untuk
melakukan sesuatu, misalnya siswa yang mendapat nilai tertinggi saat
mengerjakan soal latihan dipilih sebagai ketua kelompok diskusi.
C. Hadiah.
Hadiah yang dimaksud disini adalah reward yang berbentuk
barang. Hadiah yang diberikan dapat berupa alat-alat keperluan
sekolah, seperti pensil, penggaris, buku, penghapus, dan sebagainya.
Reward berupa hadiah disebut juga reward materil.
D. Tanda Penghargaan.
Reward yang berupa tanda penghargaan disebut juga dengan
reward simbolis. Tanda penghargaan tidak dinilai dari segi harga dan
kegunaan barang-barang tersebut, melainkan tanda penghargaan yang
dinilai dari segi kesan atau nilai kegunaannya.
Menurut Ivancevich, dkk. (2006), reward dibagi dalam dua kelompok, yaitu
penghargaan ekstrinsik (ekstrinsic rewards) dan penghargaan intrinsik
(intrinsic rewards). Adapun penjelasan kedua reward tersebut adalah sebagai
berikut :
viii
kedudukannya sebagai seorang karyawan yang
memberikan sumbangan tenaga dan pikiran dalam
mencapai tujuan perusahaan atau dapat dikatakan
sebagai bayaran tetap yang diterima seseorang dari
sebuah perusahaan. Upah adalah imbalan yang
dibayarkan berdasarkan jam kerja, jumlah barang yang
dihasilkan atau banyaknya pelayanan yang diberikan.
2) Tunjangan karyawan. Tunjangan seperti dana pensiun,
perawatan di rumah sakit dan liburan. Pada umumnya
merupakan hal yang tidak berhubungan dengan kinerja
karyawan, akan tetapi didasarkan pada senioritas atau
catatan kehadiran.
3) Bonus/insentif. Bonus atau insentif adalah tambahan-
tambahan imbalan di atas atau di luar gaji/upah yang
diberikan organisasi.
b) Penghargaan non finansial, terdiri dari:
1) Penghargaan interpersonal atau biasa yang disebut dengan
penghargaan antar pribadi, manajer memiliki sejumlah
kekuasaan untuk mendistribusikan penghargaan
interpersonal, seperti status dan pengakuan.
2) Promosi. Manajer menjadikan penghargaan promosi
sebagai usaha untuk menempatkan orang yang tepat pada
pekerjaan yang tepat. Kinerja jika diukur dengan akurat,
sering kali memberikan pertimbangan yang signifikan
dalam alokasi penghargaan promosi.
B. Penghargaan intrinsik (intrinsic rewards)
Penghargaan intrinsik adalah suatu penghargaan yang diatur oleh
diri sendiri. Penghargaan ini dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
a) Penyelesaian (completion).
Kemampuan memulai dan menyelesaikan suatu
pekerjaan atau proyek merupakan hal yang sangat penting bagi
sebagian orang. Orang-orang seperti ini menilai apa yang
ix
mereka sebut sebagai penyelesaian tugas. Beberapa orang
memiliki kebutuhan untuk menyelesaikan tugas dan efek dari
menyelesaikan tugas bagi seseorang merupakan suatu bentuk
penghargaan pada dirinya sendiri.
b) Pencapaian (achievement).
Pencapaian merupakan penghargaan yang muncul
dalam diri sendiri, yang diperoleh ketika seseorang meraih
suatu tujuan yang menantang.
c) Otonomi (autonomy).
Sebagian orang menginginkan pekerjaan yang
memberikan hak untuk mengambil keputusan dan bekerja
tanpa diawasi dengan ketat. Perasaan otonomi dapat dihasilkan
dari kebebasan melakukan apa yang terbaik oleh karyawan
dalam situasi tertentu.
d) Pertumbuhan pribadi (personal Growth).
Pertumbuhan pribadi dari setiap orang merupakan
pengalaman yang unik. Seseorang yang mengalami
pertumbuhan semacam itu bisa merasakan perkembangan
dirinya dan bisa melihat bagaimana kemampuannya
dikembangkan. Sebagian orang sering kali merasa tidak puas
dengan pekerjaan dan organisasi mereka jika tidak diizinkan
atau didorong untuk mengembangkan keterampilan mereka.
x
B. Mempertahankan (retain). Reward juga bertujuan untuk
mempertahankan pegawai dari incaran organisasi lain. Sistem reward
yang baik dan menarik mampu meminimalkan jumlah pegawai yang
keluar.
C. Memotivasi (motivate). Sistem reward yang baik harus mampu
meningkatkan motivasi pegawai untuk mencapai prestasi yang tinggi.
xi
secara utuh. Penerapan reward dan punishment secara konsekuen dapat
membawa pengaruh positif, antara lain :
xii
C. Hukuman berat, dengan jenis :
a) Penurunan jabatan atau demosi.
b) Pembebasan dari jabatan.
c) Pemberhentian kerja atas dasar permintaan karyawan yang
bersangkutan.
d) Pemutusan hubungan kerja sebagai karyawan di perusahaan.
A. Punishment Preventif
Punishment ini bermaksud untuk mencegah jangan sampai
terjadi pelanggaran sehingga hal itu dilakukannya sebelum
pelanggaran dilakukan. Dengan demikian, punishment prefentif
adalah hukuman yang bersifat pencegahan. Tujuan dari hukuman
preventif adalah untuk menjaga agar hal-hal yang dapat
menghambat atau mengganggu kelancaran dari proses pekerjaan
bisa dihindari.
B. Punishment Represif
Punishment yang dilakukan karena adanya pelanggaran,
oleh adanya kegiatan ataupun aktivitas yang telah diperbuat. Jadi,
punishment ini dilakukan setelah terjadi pelanggaran atau
kesalahan. Punishment represif diadakan bila terjadi sesuatu
perbuatan yang dianggap bertentangan dengan peraturan
xiii
atasan, pemberian kompensasi, dan penambahan bonus. Sedangkan
Punishment yang telah diterapkan pada perusahaan tersebut diantaranya
melalui teguran dari atasan ke karyawan yang telah melalaikan tugasnya
dalam bekerja, melalui surat peringatan, dan potong gaji, serta hukuman
berat berupa pemberhentian kerja.
xiv
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Reward adalah bentuk dorongan positif yang bertujuan untuk
meningkatkan motivasi intrinsik, membangun hubungan positif, dan
meningkatkan kinerja. Punishment, di sisi lain, adalah bentuk dorongan negatif
yang, jika diterapkan dengan bijak, dapat digunakan untuk memotivasi perubahan
perilaku yang tidak diinginkan. Penerapan reward dan punishment dengan
konsistensi dapat membawa pengaruh positif, seperti peningkatan mekanisme
kerja dan kinerja individu dalam organisasi. Namun, punishment yang tidak tepat
bisa menyebabkan dampak negatif, seperti permusuhan dan perilaku agresif.
xv
DAFTAR PUSTAKA
Abu, A., Supriyono, W. 2013. Psikologi Belajar, Jakarta: PT Rineka Cipta.
Djamarah, S.B. 2008. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Gibson, J.L., Dkk. 1997. Organisasi dan Manajemen. Jakarta: Erlangga
Gunawan, A., Dkk. 2023. Pengaruh Reward Dan Punishment Terhadap Kinerja
Karyawan Pt. Bintang Toedjoe Cikarang. Universitas Pelita Bangsa.
Jurnal Manajemen, Volume 11 No 1, Januari 2023 Available online
http://jurnal.unpal.ac.id/index.php/jm.
Graham, M. D., & Manus, T. M. 2002. Creating a Total Rewards Strategy: A
toolkit for designing business-based plans. New York: Amacom.
Handoko, T. Hani. 2000. Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia.
Yogyakarta: BPFE.
Ivancevich, dkk. 2006. Perilaku dan Manajemen Organisasi. Jakarta: Erlangga.
Mahsun, M. 2006. Pengukuran Kinerja Sektor Publik. Yogyakarta: BPFE.
Purwanto, Ngalim. 1993. Administrasi Dan Supervisi Pendidikan. Bandung :
Remadja Karya.
Sardiman., A., M. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. PT
Rajagrafindo: Jakarta.
Soemohadiwidjojo., A., T. 2015. Panduan Praktis Menyusun Key Performance
Indicator. Jakarta: Penebar Swadaya.
Suryadilaga, R. M., Musadieq, M. Al, & Nurtjahjono, G. E. (2016). Pengaruh
Reward Dan Punishment Terhadap Kinerja ( Studi pada Karyawan PT
Telkom Indonesia Witel Jatim Selatan Malang ). Admministrasi Bisnis,
39(156–163).
Veithzal, Rivai. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan.
Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
xvi