Anda di halaman 1dari 2

1

idza ja-a romadhona futtihat abwabul jannati wa ghuliqot abwabun nar wa


shuffidatisy syayatin
“Apabila Ramadhan tiba, pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup, dan
setan dibelenggu.” (HR. Bukhari dan Muslim).....

Tiket ke surga telah dijual,tinggal kita mau membelinya atau tidak,pintu


surga di buka lebar-lebar,pintu neraka di tutup,syetan di belenggu...

Pertanyaannya ketika syetan di belenggu,di rantai atau di


bebastugaskan,apakah kemudian manusia semakin baik,apakah manusia
semakin ta'at...

Pada kenyataannya meskipun syetan telah dibelenggu,maksiat jalan


terus,kemungkaran tetap berjalan bahkan yang puasapun terlibat di
dalamnya...

Dengan dibelenggunya syetan ketika bulan puasa manusia bertarung


dengan dirinya sendiri,bertarung dengan hawa nafsyunya sendiri sehingga
ketika ada manusia muslim yang tidak puasa,manusia muslim masih
melakukan maksiat ia tidak bisa menyalahkan syetan...
Dimana kebiasaan manusia suka mengkambing hitamkan syetan,suka
menyalahkan syetan...

Padahal sang syetan itu adalah dirinya sendiri.


Sering mengatakan:aku ngene iki soale ke gudo syetan...
padahal syetan sama sekali tidak tertarik sama dia untuk menggoda...

Dengan dibelenggunya syetan ia tidak bisa lagi mencari kambing hitam...


Dan ciri manusia gagal adalah ketika sesuatu menimpa
dirinya,kegagalan,keterpurukan kemudian menyalahkan orang
lain,menyalahkan lingkungan,menyelahkan pendidikan,menyalahkan orang
tua,menyalahkan teman termasuk menyalahkan syetan.

Puasa tapi tidak bisa menahan hawa nafsyunya,puasa tapi tidak bisa
menahan lidahnya dari berbicara kotor,ghibah,adu domba,menyebarkan
berita hoax,fitnah....

puasa tapi telinganya masih suka mendengarkan info-info negatif,


puasa tapi matanya masih jelalatan....

1
2

Semestinya dengan puasa dapat meningkatkan kualitas


dirinya,meningkatkan kualitas taqwanya,tapi justru sebaliknya tidak ada
perubahan sama sekali....
Dalam sebuah hadis yang lain Kanjeng Rasul bersabda :
Kam min shoimin laitsalahu min syiamihi illal ju' wal attas :Berapa banyak
orang yang puasa namun dari puasanya itu ia hanya mendapatkan lapar
dan haus saja...

Oleh sebab itulah puasa harus kita jadikan wahana penggemblengan


diri,tirakat,melatih mengempet diri dari dorongan-dorongan negatif dan
mengisi hari-demi hari selama puasa dengan ativitas-aktivitas yang
baik,banyak beramal,meningkatkan kualitas sekaligus kuantitas
ibadahnya.ngaji,ta'lim,baca qur'an,sholat sunnah,bersedekah dan hal-hal
positif lainnya...

Sehingga puasanya dari tahun-ketahun menjadi lebih baik dan berdampak


positif pada kehidupan kesehariannya,makin takut kepada Allah,makin
ta'at,makin berilmu,makin berahlak....

Anda mungkin juga menyukai