PSIKOSOSIAL
Disusun Oleh :
OPINI KASUS
Kasus tersebut dapat ditinjau dari aspek hukum, kode etik, asas etik dan dari segi norma
budaya
1. ASPEK HUKUM
Dari Kasus Edi Priyono di atas, jika ditinjau dari aspek hukum maka ada beberapa dasar
hukum yang berkaitan dengan kasus diatas, antara lain
a. Dasar hukum yang hukum yang melindungi tim kesehatan( termasuk perawat ) jika tetap
melakukan tindakan sesuai dengan dengan keinginan keluarga Edi Priyono
Melakukan rujukan
Pasal 5 ayat
(3) Setiap orang berhak secara mandiri dan bertanggung jawab menentukan sendiri pelayanan
kesehata yang diperlukan bagi dirinya
Pasal 56 ayat
(1) Setiap orang berhak menerima atau menolak sebagian atau seluruh tindakan pertolongan
yang akan diberikan kepadanya setelah menerima dan meahami informasi mengenai tindakan
tersebut secara lengkap
Pasal 8
Setiap orang berhak memperoleh informasi tentang data kesehatan dirinya termasuk tindakan
dan pengobatan yang telah maupun yang akan diterimanya dari tenaga kesehatan
b. Dasar hukum yang tim dokter dan perawat jika melakukan tindakan untuk memperbaiki
kondisi Edi Priyono agar membaik
Pasal 56
(1) Setiap orang berhak menerima atau menolak sebagian atau seluruh tindakan pertolongan
yang akan diberikan kepadanya setelah menerima dan memahami informasi mengenai tindakan
tersebut secara lengkap.
(2) Hak menerima atau menolak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak berlaku pada :
a. Penderita penyakit yang penyakitnya dapat secara cepat menular ke dalam masyarakat yang
lebih luas;
Kode etik keperawatan Indonesia yang berkaitan dengan kasus di atas adalah tentang tanggung
jawab perawat terhadap tugas yang bunyinya “ perawat senantiasa mengutamakan
perlindungan dan keselamatan klien dalam melaksanakan tugas keperawatan serta matang
dalam mempertimbangkan kemampuan jika menerima atau mengalih tugaskan tanggungjawab
yang ada hubungannya dengan keperawatan”.
Dalam kasus yang dialami Edi Priyono, perawat dihadapakan pada 2 pilihan yang sulit. Ada 2
masalah perawat di hadapkan dengan dilema etik di sisi lain pemasungan melanggar Hak Asasi
dan hukum di sisi lain jika tidak di pasung resiko mencederai diri sendiri dan orang lain.
Dari 6 asas etik keperawatan yang ada, maka asas etik yang berkaitan dengan kasus di atas
adalah
Perawat dituntut untuk menghormati apa yang menjadi hak pasien. Keluarga Edi Priyono
memiliki hak penuh untuk memutuskan segala sesuatu yang berkenaan dengan kesehatan
Edi Priyono secara mandiri. Peran perawat dalam hal ini adalah melaksanakan dan
menghormati keputusan yang diambil oleh keluarga Edi Priyono.
Dengan berdasarkan asas manfaat ini, perawat dapat mempertimbangkan tindakan apa yang
akan dilakukan untuk memperbaiki kondisi Edi Priyono tanpa melakukan tindakan yang
bukan kewenangannya, jika keputusan yang diambil oleh keluarga Edi Priyono tidak
memberikan manfaat untuk proses kesembuhannya atau bahkan telah memperburuk kondisi
kesehatannya.
Dalam kasus di atas, apabila dokter, perawat, serta tim medis yag lain tetap melakukan
treatment tersebut maka ini bertentangan dengan norma sosial di masyarakat yang memiliki
pengertian:
“segala tindakan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang merupakan tindakan
yang wajar dan dapat diterima karena sesuai dengan harapan sebagian besar warga masyarakat
ataukah merupakan tindakan yang menyimpang karena tidak sesuai dengan harapan sebagian
besar warga masyarakat”.
Lampiran
http://scienceformentalhealth.blogspot.com/2008/12/saatnya-care-pada-penderita-
gangguan.html?m=1