Anda di halaman 1dari 4

KISAH QARUN

Qarun adalah sepupu nabi Musa a.s, anak dari Yashar adik kandung Imran ayah Musa.Baik Musa
maupun Qarun masih keturunan Yaqub a.s,karena keduanya merupakan cucu dari Quhas putra Lewi,
Lewi bersaudara dengan Yusuf a.s anak dari Yaqub,hanya berbeda ibu.Silsilah lengkapnya adalah Qarun
bin Yashar bin Quhas bin Lewi bin Yaqub bin Ishaq bin Ibrahim.

Awal kehidupan Qarun sangatlah miskin dan banyak anak.Sehingga pada suatu kesempatan ia
meminta Musa untuk mendoakannya kepada allah,yang ia pinta adalah kekayaan harta benda dan
permintaan tersebut dikabulkan oleh Allah.

Dikisahkan pula dalam Al-quran dia juga sering mengambil harta dari Bani Israil yang lain dan
dia memiliki ribuan gudang melimpah ruah,penuh harta berisikan emas dan perak.

Setelah menjadi kaya raya,Qarun menjadi orang yang sombong dan suka pamer.Orang-orang
kaya biasanya menyimpan kunci harta mereka dalam tempat rahasia agar tidak diketahui orang
lain.Qarun bias saja membuat sebuah tempat besar yang tersembunyi untuk menampung kunci-
kuncinya ,tapi dia tidak melakukannya karena dia ingin menunjukkan kekuatan dan kekuasaannya.

Jadi, kebiasaannya adalah membawa sepuluh orang kuat kemanapun dia pergi.Kesepuluh orang
itu adalah pria-pria perkasa yang berotot kekar.Mereka mengikuti Qarun kemanapun ia pergi hanya
untuk membawakan kunci-kuncinya.Meskipun sudah dibawa sepuluh orang perkasa,tetap saja mereka
merasa bahwa kunci-kunci Qarun terasa sangat berat karena banyaknya.

Kebiasaan Qarun yang lain adalah dia selalu mengenakan pakaian yang berbeda setiap keluar
rumah.Pakaiannya adalah jubah-jubah mewah yang paling mahal di zaman itu. Dia juga punya
kuda,tentara pribadi,banyak istana,dan harta benda.Tak terhitung nikmat yang Allah berikan padanya.

Fir’aun adalah teman baik Qarun ,jika ada sesorang yang punya masalah dengannya,Qarun
tinggal memberi tahu Fir’aun maka habislah orang itu.Dia bisa membuat seseorang menjadi budak jika
dia mau.Jadi tak seorangpun berani dengan Qarun.Dia adalah seseorang yang dijadikan Allah sebagai
contoh yang buruk di dalam Al-Qur’an.

Pada suatu hari,Qarun memilih pakaian terbaiknya.Kemudian pergi ke pekarangan istananya


yang luas dan dia berjalan sambil memilih salah satu kuda.Dia berkata pada pelayannya”Kuda yang
disana!Kuda yang memiliki bulu paling putih.Aku ingin menaikinya sekarang!”

Mereka menghias kuda itu dengan seindah mungkin.Qarun menaiki kuda itu dan memanggil
tentara –tentara dan 10 pria kekarnya dan berkata:”Bawalah semua harta-hartaku!Hari ini aku ingin
menunjukkan hartaku pada orang-orang.Aku ingin kalian semua juga membawanya.Ketika kita lewat
aku ingin semua orang kagum melihat banyaknya hartaku.”

Qarun membawa semua hartanya,ada begitu banyak emas, rubi ,permata, mutiara, dan
berbagai perhiasan.Saat mengelilingi kota orang-orang kagum melihatnya,ada pengawal disisi kanan
dan kiri, ia merasa angkuh.Orang-orang berkata :andaikan kita mmiliki apa yang dimiliki Qarun.”Sorang
ahli agama berkata”jangan meminta seperti itu! Celakalah kamu! Sesungguhnya apa yang diberikan
Allah padamu sudah cukup.”

Qarun merasakan keangkuhan yang tertinggi dan berfikir : ”Wow,inilah diriku!” Tiba-tiba
Allah memerintahkan bumi untuk menelannya,bumi bergemuruh.Kemudian jalanan mulai
retak.Retakan itu semakin membesar sehingga terciptalah sebuah lubang yang menganga.Lubang besar
itu menelan Qarun dan hartanya serta semua tentaranya,bahkan Allah memerintahakan bumi untuk
menelan istananya .Orang –orang sekitar berlarian ,namun bumi hanya menelan Qarun dan hartanya.

Kemudian bumi kembali seperti semula seakan-akan tidak ada yang terjadi.Orang-orang sangat
terkejut.Allah telah menunjukkan siapa raja yang sebenarnya. Hal ini dijelaskan dalam
QS.Al-Qasas/28:76-82

76. Sesungguhnya Karun adalah Termasuk kaum Musa[1138], Maka ia Berlaku aniaya terhadap
mereka, dan Kami telah menganugerahkan kepadanya perbendaharaan harta yang kunci-kuncinya
sungguh berat dipikul oleh sejumlah orang yang kuat-kuat. (ingatlah) ketika kaumnya berkata
kepadanya: "Janganlah kamu terlalu bangga; Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang
terlalu membanggakan diri".

77. dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri
akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah
(kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat
kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.

78. Karun berkata: "Sesungguhnya aku hanya diberi harta itu, karena ilmu yang ada padaku".
dan Apakah ia tidak mengetahui, bahwasanya Allah sungguh telah membinasakan umat-umat
sebelumnya yang lebih kuat daripadanya, dan lebih banyak mengumpulkan harta? dan tidaklah perlu
ditanya kepada orang-orang yang berdosa itu, tentang dosa-dosa mereka.

79. Maka keluarlah Karun kepada kaumnya dalam kemegahannya[1139]. berkatalah orang-
orang yang menghendaki kehidupan dunia: "Moga-moga kiranya kita mempunyai seperti apa yang telah
diberikan kepada Karun; Sesungguhnya ia benar-benar mempunyai keberuntungan yang besar".

80. berkatalah orang-orang yang dianugerahi ilmu: "Kecelakaan yang besarlah bagimu, pahala
Allah adalah lebih baik bagi orang-orang yang beriman dan beramal saleh, dan tidak diperoleh pahala
itu, kecuali oleh orang- orang yang sabar".

81. Maka Kami benamkanlah Karun beserta rumahnya ke dalam bumi. Maka tidak ada baginya
suatu golonganpun yang menolongnya terhadap azab Allah. dan Tiadalah ia Termasuk orang-orang
(yang dapat) membela (dirinya).

82. dan jadilah orang-orang yang kemarin mencita-citakan kedudukan Karun itu, berkata:
"Aduhai, benarlah Allah melapangkan rezki bagi siapa yang Dia kehendaki dari hamba-hambanya dan
menyempitkannya; kalau Allah tidak melimpahkan karunia-Nya atas kita benar-benar Dia telah
membenamkan kita (pula). Aduhai benarlah, tidak beruntung orang- orang yang mengingkari (nikmat
Allah)".

[1138] Karun adalah salah seorang anak paman Nabi Musa a.s.

[1139] Menurut mufassir: Karun ke luar dalam satu iring-iringan yang lengkap dengan
pengawal, hamba sahaya dan inang pengasuh untuk memperlihatkan kemegahannya kepada kaumnya.

Hingga sekarang bila seseorang menemukan suatu benda ,dikatakanlah bahwa benda itu
sebagai harta karun.
CATATAN :
Nama Qarun disebut 4 kali dalam Al-Quran :
1.Al-Qasas (2kali)
2.Al-Ankabut (1 kali)
3.Al-Mu’min (1 kali)

Anda mungkin juga menyukai