Anda di halaman 1dari 8

1

A. Pengertian Sombong/Takabur

Sombong adalah istilah yang kerap kita dengar sehari-hari dan biasanya ditujukan kepada
orang lain. Meski begitu, sebenarnya kata sombong ini lebih mengarah kepada makna yang
negatif sehingga kita disarankan untuk menghindari sifat sombong. Adapun kata sombong
juga dikenal dengan istilah takabur dalam Islam.

Sombong menurut KbbI menghargai diri secara berlebihan; congkak; pongah: tabiatnya


agak aneh, sebentar -- sebentar rendah hati;

SOMBONG dalam Islam merupakan sifat yang tercela. Karena sifat sombong, jauh-jauh hari
telah dipakai oleh iblis untuk durhaka kepada Allah SWT. Masih ingatkah ketika iblis
dikeluarkan dari surga? Hal terbesar yang menjadi alasan iblis diusir adalah sifat
sombongnya. Kesombongan iblis kelak akan dibalas dengan siksaan api neraka yang kekal.

Sombong atau takabur adalah salah satu akhlak tercela, perbuatan yang dibenci dan
dilarang dalam agama manapun. Sombong atau takabur adalah sikap merasa lebih baik dari
orang lain, lebih tinggi derajatnya dari orang lain, lebih mampu dari orang lain, dan merasa
segala kehebatan yang ALLAh titipkan kepadanya adalah karena hasil jerih payahnya
sendiri.
ALLAH Ta’ala berfirman mengenai sifat sombong,
“Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan
janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak
menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.” (QS. Luqman:18
“Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang menyombongkan diri.” (QS. An
Nahl: 23)
Rasulullah pun memberi ancaman keras mengenai orang sombong dalam sabdanya, “Tidak
akan masuk surga seseorang yang di dalam hatinya terdapat kesombongan sebesar biji
sawi.” Ada seseorang yang bertanya, “Bagaimana dengan seorang yang suka memakai baju
dan sandal yang bagus?” Beliau menjawab, “Sesungguhnya Allah itu indah dan menyukai
keindahan. Sombong adalah menolak kebenaran dan meremehkan orang lain.“ (HR. Muslim
no. 91)
2

B. Certia Sombong dalam Al Quran

1. Iblis
Iblis dahulu orang yang mulia, dijuluki sebagai gurunya pra maliakat, karena
keluasan ilmu yang ALLAH anugrahkan kepadanya. Dijadikan panglima perang
untuk memberantas kejahatan banul jan di bumi, karena ALLAH anugrahkan
kekuatan kepadanya. Iblispun makhluk yang taat beribadah, dengan ibadah yang
tidak bisa ditiru manusia saat ini. Namun semua itu hilang, kemuliaannya hancur dan
ALLAh melak-natnya menjadi makhluk yang hina, hanya karena satu dosanya, yaitu
kesombongan dalam hatinya yang meras lebih baik dari adam, sehingga ia enggan
bersujud kepada Adam. Kesombongan yang kemudian menghinakannya hingga
selama-lamanya.

2. Qarun
Seorang yang kaya raya, ia hidup pada masa Nabi Musa as.
Dalam surat Al-Qasas ayat 76 diceritakan bahwa Qarun adalah umat Nabi Musa yang
dilimpahi harta kekayaan. "Sesungguhnya Qarun adalah termasuk kaum Musa, maka
ia berlaku aniaya terhadap mereka, dan Kami telah menganugerahkan kepadanya
perbendaharaan harta yang kunci-kuncinya sungguh berat dipikul oleh sejumlah
orang yang kuat-kuat. Ingatlah ketika kaumnya berkata kepadanya: 'Janganlah kamu
terlalu bangga; Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang terlalu
membanggakan diri," (QS. Al-Qasas 76). Dikutip dari buku Tafsir Ibnu Katsir karya
M. Abdul Ghoffar, Qarun disebutkan masih memiliki hubungan kekerabatan dengan
Nabi Musa. Awalnya ia dikenal sebagai sosok yang pintar dalam berdagang. Ia juga
mendapat julukan 'Munawir' yang artinya bercahaya. Qarun juga dikenal sebagai
orang yang memiliki suara merdu kala membaca kitab Taurat.
Atas permintaan Qarun, Nabi Musa mendoakan agar Allah SWT melimpahkan harta
benda. Bukan tanpa alasan, Nabi Musa mendoakan karena melihat Qarun selama ini
dikenal sebagai orang yang soleh.
Saking banyak harta yang dimiliki, Qarun bahkan tak pernah pergi seorang diri.
Dikisahkan bahwa setiap keluar rumah ia selalu berpakaian mewah didampingi oleh
600 orang pelayan terdiri atas 300 laki-laki dan 300 lagi pelayan perempuan. Bukan
hanya itu, ia juga dikelilingi oleh 4.000 pengawal dan diiringi 4.000 binatang ternak
dan 60 ekor unta yang membawa kunci-kunci gudang kekayaannya. Dengan
3

kekayaan yang berlimpah ini, ternyata Qarun menjadi ingkar dan berkhianat.
"Dia (Qarun) berkata, "Sesungguhnya aku diberi (harta itu), semata-mata karena ilmu
yang ada padaku." Tidakkah dia tahu, bahwa Allah telah membinasakan umat-umat
sebelumnya yang lebih kuat daripadanya, dan lebih banyak mengumpulkan harta?
Dan orang-orang yang berdosa itu tidak perlu ditanya tentang dosa-dosa mereka."
(QS. al-Qasas: 78). Harta kekayaan Qarun lenyap saat ia diperintahkan untuk
membayar zakat namun ditolaknya dengan alasan zakat akan mengurangi hartanya.
Kisah Qarun ini juga disebutkan dalam Al-Quran surat Al-Ankabut ayat 39 "Dan
(juga) Qarun, Fir'aun dan Haman. Sungguh, telah datang kepada mereka Musa
dengan (membawa) keterangan-keterangan yang nyata. Tetapi mereka berlaku
sombong di bumi, dan mereka orang-orang yang tidak luput (dari azab Allah) (QS
Al-Ankabut : 39)
Puncak kesombongan Qarun terjadi saat ia merasa menjadi orang yang
paling baik dari seluruh umat manusia. Saking sombongnya, ia bahkan menyebutkan
tidak membutuhkan apapun karena merasa dirinya sudah sangat kaya. Termasuk
Qarun mengatakan tidak butuh ampunan Allah SWT serta tidak takut dengan
ancaman Allah SWT.
Akibat kesombongan Qarun tersebut, ia kemudian mendapat azab yang pedih.
Allah SWT ditenggelamkan ke dalam perut bumi beserta seluruh harta miliknya.
"Maka Kami benamkan dia (Qarun) bersama rumahnya ke dalam bumi. Maka tidak
ada baginya satu golongan pun yang akan menolongnya selain Allah, dan dia tidak
termasuk orang-orang yang dapat membela diri." (QS. Al-Qasas: 81).Allah SWT
sudah memperingatkan kepada umatnya untuk tidak bersikap sombong dan takabur.
Sesungguhnya semua perbuatan akan ada ganjarannya.

3. Raja Namruj
Seorang raja yang hidup di masa Nabi Ibrahim, yakni Raja Namrud diazab
oleh Allah. Dikutip dari Islami.co, Raja Namrud dikenal karena memiliki harta karun
yang luar biasa. Cadangan makanannya berlimpah, bala tentaranya banyak, serta
istana yang megah bersama menara babel Raja Namrud.
Dengan semua nikmat dan kekayaan tersebut, ia berperilaku sombong.
Sifat tersebut ternyata membuat ia lupa diri dan mengaku sebagai Tuhan. Ia
juga meminta pengakuan kepada seluruh rakyatnya. Setiap orang yang datang ke
istananya untuk meminta makanan akan ditanya "Siapakah Tuhanmu?" Maka,
4

mereka semua menjawab "Engkau wahai rajaku." Raja Namrud pun memberikan
makanan kepada mereka.
Suatu ketika Nabi Ibrahim datang ke hadapan Raja Namrud, ditanya lah "Siapakah
Tuhanmu?" Nabi Ibrahim pun menjawab "Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan
mematikan." Raja Namrud kembali mengatakan "Aku pun dapat menghidupkan dan
mematikan," Maka, Nabi Ibrahim meminta Raja Namrud untuk menerbitkan
matahari dari Barat seperti yang dilakukan oleh Allah SWT. "Allah menerbitkan
matahari dari timur, maka terbitkan lah ia dari Barat."
Kisah tersebut jelas difirmankan oleh Allah SWT dalam Quran surat Al-
Baqarah ayat 258 yang berbunyi: yang Artinya: Tidakkah kamu memperhatikan
orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya
kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, "Tuhanku ialah Yang menghidupkan
dan mematikan," dia berkata, "Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan."
Ibrahim berkata, "Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari
barat." Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada
orang-orang zalim.
Mendengar Nabi Ibrahim menjawab itu, Raja Namrud hanya terdiam dan
mengusirnya. Nabi Ibrahim pun pulang dengan membawa tangan kosong.
Namun, Allah SWT memberikan rezeki tak terduga kepada Nabi Ibrahim. Ia
mengubah sebuah kantong pasir menjadi makanan lezat dengan berbagai macam
pilihan. Setelah hari itu, Raja Namrud pun gelisah. Allah SWT pun mengutus
malaikat dan mengajaknya untuk beriman kepada Allah. Hanya saja, lagi-lagi sifat
sombongnya membuat ia lupa diri
Ia menyangkal kekuasaan Allah dengan berkata, "Memangnya ada Tuhan
selain diriku?" Malaikat utusan Allah pun datang hingga dua kali tetapi Raja Namrud
tetap tak mau beriman. Pada kali ketiga malaikat datang dan ditolak oleh Raja
Namrud. Malaikat pun berkata "Kumpulkan lah seluruh bala tentaramu hingga tiga
hari." Ia pun mengumpulkan seluruh tentaranya, lalu Allah mengazabnya dengan
mengirim jutaan nyamuk menuju bala tentara Raja Namrud. Saking banyaknya, sinar
matahari pun tertutup oleh gerombolan nyamuk.
Nyamuk tersebut menghisap seluruh darah bala tentara Raja Namrud. Melihat
itu, Raja Namrud pun lari dan bersembunyi ke ruangan khusus tetapi satu nyamuk
mengikutinya dan masuk ke kepalanya melalui lubang hidungnya.
5

Ia menyiksa Raja Namrud selama 400 tahun atau selama ia berkuasa dengan
sifat sombongnya. Raja Namrud pun meninggal dunia dengan keadaan dzalim.
Dari bebrapa kisah tersebut dapat kita ketahui bahwa Imam al-Ghazali
dalam Kitab Ihya’ Ulum al-Dîn menyebutkan nikmat yang menyebabkan
seseorang menjadi sombong:
1) Pengetahuan (ilmu). Alangkah cepatnya sifat sombong itu timbul dalam hati
orang-orang yang merasa cukup pengetahuannya.
2) Amal dan ibadat. Ini bisa menimbulkan sombong dan karenanya menarik
perhatian orang banyak, kalau dia kurang ikhlas.
3) Kebangsawanan. Karena merasa dirinya turunan bangsawan, dia menjadi
sombong dan memandang rendah kepada orang yang dianggapnya rakyat
biasa.
4) Kecantikan rupa. Ini lebih banyak pada kaum wanita. Bukan saja
membawanya kepada kesombongan, tetapi juga suka mencela, merendahkan
dan menyebut aib orang lain.
5) Harta dan Kekayaan. Karena merasa diri serba cukup, dia menjadi sombong
dan memandang rendah dan melecehkan orang lain, terutama orang-orang
miskin.
6) Kekuatan dan Kekuasaan. Seseorang bisa menjadi sombong karena di
tangannya ada kekuatan dan kekuasaan, memandang rendah dan
berlantasangan terhadap orang-orang yang lemah.
7) Banyak pengikut, teman sejawat, karib kerabat yang mempunyai kedudukan
dan jabatan-jabatan penting.
Kesimpulannya, setiap nikmat yang dirasa oleh seseorang telah dipunyainya dengan
cukup bisa menimbulkan kesombongannya. Di samping orang yang menyombongkan diri
karena hal yang baik, ada pula orang-orang jahat yang menyombongkan dan
membanggakan dirinya, karena banyak mengerjakan dosa dan maksiat, karena dia mengira
bahwa itu ada satu kehormatan dan keistimewaan.
Sebab itu bagi mereka yang menyombongkan diri karena tujuh kelebihan yang
tersebut di atas, wajiblah diingatinya, bahwa ada orang lain yang sama dengan dia
berkenaan dengan apa yang menyebabkan dia menyombongkan diri, bahkan banyak pula
orang yang lebih dari padanya. Dengan kesadaran yang demikian, kesombongannya akan
6

hilang dan berubah menjadi tunduk dan syukur kepada Tuhan yang memberikan kurnia
kepadanya.

C. Bahaya Sifat Sombong Menurut Al-Quran


Bahaya dari sifat sombong menurut Al-Qur’an sebagai berikut:
1. Dibenci Allah Swt. dan Rasulullah Saw. Allah Swt. berfirman:
“Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan
janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak
menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.” (QS. Luqman Ayat
18).
2. Diabaikan Allah Swt. Di dalam sebuah hadis, Rasulullah Saw. pernah bersabda yang
artinya: “Ada tiga golongan yang tidak akan diajak bicara oleh Allah, tidak disucikan
oleh-Nya, dan baginya adzab yang pedih; (yaitu) Orang yang sudah tua berzina,
penguasa pendusta dan orang miskin yang sombong.” (H. R. Muslim).
3. Menjadi Makhluk yang Hina. Allah Swt. berfirman yang artinya: “Orang-orang yang
bersikap sombong di muka bumi tanpa alasan yang benar, mereka akan Aku
palingkan dari kebenaran sehingga mereka tidak dapat memahami bukti-bukti
kekuasaan-Ku. Sekalipun orang-orang yang sombong itu menyaksikan bukti-bukti
kekuasaan-Ku, mereka tetap tidak mau beriman. Jika mereka melihat jalan sesat
justru mereka mau mengikutinya. Begitulah karakter orang-orang yang sombong,
mereka telah mendustakan agama Kami, dan mereka telah melalaikan bukti-bukti
kekuasan Kami.” (Q.S.Al-A’raf, ayat 146).
4. Hatinya Terkunci Allah Swt. akan menutup rapat pintu hati manusia yang bersikap
sombong, sehingga ia tidak akan lagi mampu menerima kebenaran, sebagaimana
tertulis di dalam dalil berikut:“…….Demikianlah Allah mengunci mati hati orang
yang sombong dan sewenang-wenang.” (Q.S Al-Mukmin ayat 35)
5. Menjadi Pengikut Iblis Allah Swt. berfirman yang artinya: “Dan (ingatlah) ketika
Kami berfirman kepada para malaikat: “Sujudlah kamu kepada Adam,” maka
sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk
golongan orang-orang yang kafir.” (Q. S. Al-Baqarah, ayat 34).
6. Menjadi Penghuni Neraka. Orang yang sombong akan dibenci Allah Swt., sehingga
menjadi pengikut iblis yang mendekam selamanya di neraka, sebagaimana tertulis di
7

dalam sabda Rasulullah Saw. Berikut ”Para penghuni neraka adalah orang-orang
yang keras kepala, kasar lagi sombong.” (H.R Bukhari dan Muslim).
Itulah 6 bahaya sifat sombong yang harus dijauhi seluruh umat Muslim.
Sadarilah bahwa kita bukan apa-apa tanpa Allah Swt. Kita hanya manusia yang tidak
memiliki kuasa apa pun. Hanya Allah Swt. yang sanggup memberikan dan
mengambil. (BR)
Sifat sombong merupakan warisan Iblis yang wajib kita jauhi. Di antara ciri
orang sombong selain menolak kebenaran, ia merasa lebih baik dan mulia dari orang
lain. Abah Guru Sekumpul (KH Muhammad Zaini Abdul Ghani Al-Banjari)
memberi tips agar terhindar dari sifat sombong. Beliau menukil pesan Imam
Al-Ghazali dalam Kitab Ihya Ulumuddin.
1) Jika berjumpa dengan anak-anak, anggaplah anak-anak itu lebih mulia dari kita, karena
anak-anak belum banyak melakukan dosa.
2) Apabila bertemu dengan orang tua, anggaplah dia lebih mulia daripada kita karena dia sudah
lama beribadah kepada Allah, dibandingkan dengan diri kita.
3) Jika bertemu dengan orang alim, anggaplah dia lebih mulia dari kita, karena dia lebih banyak
ilmu yang dipelajarinya dan lebih banyak mengetahui, dibandingkan dengan diri kita.
4) Apabila bertemu orang jahil, anggaplah mereka lebih mulia daripada kita, karena mereka
melakukan dosa dalam kejahilan, sedangkan kita melakukan dosa dalam keadaan
mengetahui.
5) Jika melihat orang jahat, jangan anggap kita lebih mulia daripada mereka karena mungkin di
suatu hari nanti mereka akan insaf dan bertobat atas kesalahan yang telah mereka lakukan.
6) Apabila bertemu dengan orang kafir, katakan di dalam hati bahawa mungkin suatu hari nanti
mereka akan diberi hidayah oleh Allah dan akan memeluk Islam, maka segala dosa mereka
akan diampuni oleh Allah.

Cara menghadapi orang sombong menurut islam berikutnya adalah dengan tetap bersikap


baik dan tidak membiarkan emosi terpancing. Selalulah berpikir positif dan perbanyak sabar agar
diri kita tetap tenang berhadapan dengan orang sombong.
Dalam sebuah caramah agama yang di sampaikan KH Zainuddin MZ bahwa orang yang
paling tenang hidupnya dalah tukang parker, cobaliat tukang parker walaupun mobilnya banyak,
motornya banyak, merknya bagus-bagus gak pernah sombong. Tenang, nanti mobilnya habis, pergi
satu demi satu gak pernah sendi ?. mobil banyak gak sombong, mobil habis gak sedih, apa
rahasianya ?/ Tukang parker tidak merasa memiliki, tapi merasa dititipi. Siapa saja yang merasa
8

memiliki maka bersiaplah kehilangan dan itu menyakitkan, tetapi kalo merasa dititipi jabatan, harta,
anak , suami, semua titipan, karena titipan gak boleh buat kita sombong. Dititipi kok sombong.
Maka dari itu kita Sebagai seorang muslim kita pun tahu bahwa tidak
ada yang bisa kita sombongkan di dunia ini.

Jika kita pernah merasa sombong maka Upaya untuk menghilangkan sipat sombong
tersebut

1. Menyadari jeleknya sifat sombong


2. Mengenal hakikat diri kita yang lemah
3. Selalu berusaha mendekatkan diri kepada Allah SWT

Anda mungkin juga menyukai