Anda di halaman 1dari 4

KISAH KISAH NABI SULAIMAN, AS

Allah SWT telah menganugerahkan berbagai kelebihan kepada para nabi-Nya, termasuk
salah satunya kepada Nabi Sulaiman AS. Nabi Sulaiman sendiri merupakan putra dari Nabi
Daud AS yang memiliki sikap sangat bijaksana. Dengan sikap bijaksana tersebut, Nabi
Sulaiman kemudian mampu memimpin suatu kerajaan besar, tak hanya umat manusia tapi
juga jin. Tidak hanya dianugerahi kekayaan serta kekuasaan yang luar biasa, Nabi
Sulaiman juga diberi mukjizat oleh Allah SWT yaitu dapat berbicara dengan hewan. Banyak
sekali pelajaran yang dapat dicontoh umat manusia dari Nabi Sulaiman, mulai dari sikap
pintar, rendah hati, serta tidak sombong ketika memimpin. Berikut ini kisah Nabi Sulaiman
yang kemudian diabadikan dalam Al-Qur’an, serta dapat dijadikan motivasi untuk selalu
berbuat baik dalam kehidupan.
Nabi Sulaiman sangat cerdas sejak kecil, ia mampu memecahkan dana menangani warga
Bani Israil. Kecerdasan dan kebijaksanaannya kemudian membuatnya terpilih
menggantikan ayahnya, yaitu Nabi Daud untuk memimpin Bani Israil. Berikut ini beberapa
mukjizat yang dimiliki Nabi Sulaiman yang perlu kamu ketahui:

1. Saat Nabi Sulaiman mendengar perkataan semut dan bisa


bahasa burung
Dalam Al-Qur’an Surah An-Naml ayat 18 diceritakan bahwa ia sedang melintas bersama
bala tentara yang terdiri dari manusia, jin, dan burung-burung saat hendak melewati sebuah
lembah. Ternyata di lembah tersebut adalah rumah bagi banyak semut.

Nabi Sulaiman yang kemudian mendengar hal tersebut tertawa dan tersenyum. Ia juga
memerintahkan bala tentaranya agar berhati-hati saat melangkah karena di tempat tersebut
adalah rumah bagi para semut. Seperti dijelaskan dalam Al-Qur’an Surah An-Naml ayat 19:

A
rtinya: Maka dia (Sulaiman) tersenyum dan tertawa saat (mendengar) perkataan semut itu.
Dia berdoa, “Ya Tuhanku, anugerahkan aku ilham agar tetap mensyukuri nikmat-Mu yang
telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku dan agar aku
mengerjakan kebajikan yang Engkau ridai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke
dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh.”

2. Memindahkan Singgasana Ratu Balqis dalam Waktu Sekejap

Kisah Nabi Sulaiman dengan Ratu Balqis juga turut terabadikan jelas dalam Al-Qur’an, di
mana Nabi Sulaiman pada saat itu memerintahkan burung-burung agar dapat
mengantarkan surat berisi:

Surat ini juga merupakan seruan Nabi Sulaiman kepada Ratu Balqis serta kepada para
pembesarnya agar tidak bersikap angkuh dan sombong. Pada saat tersebut juga Ratu
Balqis yang menerima pesan tersebut kemudian memberitahukan isi pesan tersebut
kepada para pembesarnya. Hal ini juga tertuang dalam Al-Qur’an Surah An-Naml ayat 29:
Artinya
: Dia (Ratu Balqis) berkata, “Wahai para pembesar! Sesungguhnya telah disampaikan
kepadaku sebuah surat yang mulia.”

Setelahnya, Ratu Balqis juga mengirimkan pasukannya agar menemui Nabi Sulaiman.
Beberapa penafsiran tersebut menyebutkan, pasukan yang dikirimkan ini sangat banyak
yakni berjumlah 12 ribu, seperti tertuang dalam surah An-Naml ayat 37:

Artinya: “Kembalilah saja kepada mereka! Maka Kami pasti akan mendatanginya dengan
bala tentara hingga akhirnya mereka tidak mampu lagi melawannya, kemudian akan kami
usir mereka dari negeri itu (Saba’) dengan cara-cara terhina hingga akhinrya mereka
menjadi (tawanan) yang hina dina.”

Pada saat itu kemudian Nabi Sulaiman memerintahkan pasukannya untuk menunjukkan
kepada Ratu Balqis dan para pembesarnya, mukjizat yang telah diberikan oleh Allah SWT
kepadanya, dengan memindahkan singgasana Ratu Balqis ke istananya.

Dalam Surah An-Naml ayat 39 sendiri disebutkan, seorang jin yang bernama Ifrit bersedia
memindahkan singgasana Ratu Balqis sebelum akhirnya Nabi Sulaiman bangkit dari
duduknya. Namun pada Surah An-Naml ayat 40 yang disebutkan, seorang yang
mempunyai ilmu dari kitab ini bahkan sanggup memindahkan singgasana Ratu Balqis
dalam sekejap mata.

Artinya: Ifrit dari golongan jin kemudian berkata, ‘Aku nanti akan membawanya kepadamu
sebelum akhirnya engkau berdiri dari tempat dudukmu; dan sungguh, aku dapat dipercaya
dan akan kuat melakukannya’. (QS. An-Naml: 39)

3. Ratu Balqis dan Bala Tentaranya Bertobat


Kisah Ratu Balqis dan Nabi Sulaiman diceritakan secara lengkap di dalam Al-Quran.
Diceritakan bagaimana ia mengirim surat kepada Ratu Balqis untuk datang menemui
beliau. Nabi Sulaiman juga mengirimkan burung Hud-Hud untuk kemudian menyampaikan
suratnya kepada Ratu Balqis. Surat ini juga tertuang dalam Al-Qur’an, surat An Naml ayat
28, berisi:

Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Penyayang, surat ini adalah daripadaku,

Sulaiman. Dan Janganlah kamu bersikap sombong serta menganggap dirimu lebih tinggi

daripada aku. Datanglah saja kepadaku dan berserah diri.”


Selanjutnya Ratu Balqis menerima surat dari Nabi Sulaiman. Penerimaan ini juga
diceritakan dalam Al-Quran Surat An Naml ayat 29 berikut ini.

Berkata ia (Balqis): “Hai para pembesar-pembesar, sesungguhnya telah dijatuhkan kepadaku sebuah
surat yang mulia.“ (QS. An Naml: 29)

Berkata ia (Balqis): “Hai para pembesar-pembesar, sesungguhnya telah dijatuhkan


kepadaku sebuah surat yang mulia.“ (QS. An Naml: 29)

“Sesungguhnya surat dari Nabi Sulaiman dan isinya) kandungan isi surah ini menyebut
kepada Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang).” (QS. An Naml: 30).

Selanjutnya kemudian terjadi kesalahpahaman karena para pembesar menanggapi surat


tersebut sebagai tantangan melakukan perang. Ratu Balqis juga mengangkat senjata
kemudian menemui Nabi Sulaiman. Kepergiannya ini juga tertuang dalam surah Al-Quran
berikut ini:

“Berangkatlah ratu Balqis kemudian dengan membawa dua belas ribu pasukannya;
kemudian menurut pendapat yang lain disebutkan juga bahwa jumlah tentara yang ada
dibawahnya pada saat tersebut sangat banyak, sehingga dari jarak satu farsakh ini dapat
terdengar suara gemuruhnya.” (QS. An Naml: 37). Agar mampu menghadapi hal ini Nabi
Sulaiman kemudian mengambil langkah akurat. Nabi Sulaiman yang meminta Jin Ifrit
memindahkan istana Ratu Balqis ke kerajaannya. Jin Ifrit yang menyanggupi permintaan
Nabi Sulaiman kemudian mendatangkan istana Ratu Balqis.

Ifrit dari golongan jin berkata sebagai jin yang paling kuat lagi keras “Aku akan datang
kepadamu sambal membawa singgasana tersebut sebelum akhirnya kamu berdiri dari
tempat dudukmu, dari majelis tempat tersebut kemudian ia melakukan peradilan di antara
orang-orang, yaitu dari mulai pagi hingga menginjak waktu tengah hari (dan sesungguhnya
aku akan benar-benar kuat) untuk membawanya (dan bersikap dapat dipercaya”. Maka
Nabi Sulaiman berkata, “Aku sesungguhnya menginginkan yang lebih cepat lagi dari itu”.”
(QS. An Naml: 39).

Ketika Ratu Balqis akhirnya tiba, ia sangat terkejut melihat istana Nabi Sulaiman sangat
mirip dengan kepemilikannya di negeri Saba’. Peristiwa ini kemudian membuat Ratu Balqis
takjub hingga akhirnya menikah dengan Nabi Sulaiman A.S.

4. Kisah Nabi Sulaiman, sebagai Nabi yang Diberikan Beberapa


Mukjizat oleh Allah SWT
Nabi Sulaiman a.s. sebagai salah satu dari 25 rasul Allah SWT. Rasul adalah manusia
pilihan Allah yang menerima wahyu, tidak hanya untuk dirinya sendiri melainkan
disampaikan kepada umat. Rasul Allah juga mengajarkan sikap terpuji dalam kehidupannya
sehari-hari bagi para umatnya. Perilaku terpuji rasul yang akhirnya harus kita teladani
dalam kehidupan sehari-hari.
Nabi Sulaiman a.s. merupakan nabi dari salah satu keturunan dan yang menggantikan Nabi
Daud a.s. sebagai raja. Sejak ia kecil Nabi Sulaiman telah menunjukkan banyak
kecerdasan dan ketajaman dalam berpikir, tak hanya itu ia juga sangat bijaksana dalam
pengambilan suatu keputusan. Ketika akhirnya Nabi Sulaiman menginjak usia yang cukup,
Allah kemudian mengangkatnya sebagai nabi serta menjadi raja di Kerajaan Israil. Nabi
Sulaiman juga tidak hanya berkuasa atas manusia, namun bagi semua makhluk, baik jin
maupun binatang.

Tak heran, jika Nabi Sulaiman akhirnya memahami semua bahasa binatang. Ia juga dikenal
sebagai raya yang kaya raya, Nabi Sulaiman memiliki istana yang sangat megah dan indah
yang dibangun dengan gotong royong binatang, jin dan manusia. Diceritakan bagaimana
nabi Sulaiman yang memahami Bahasa binatang kemudian pada suatu ketika melewati
suatu tempat bersama para pasukannya.

Di tempat ini terdapat sarang semut yang ketakutan ini kemudian berlarian menuju sarang
untuk dapat menyelamatkan diri. Mendengar suara semut yang ketakutan, Nabi Sulaiman
a.s. kemudian memerintahkan pasukannya untuk dapat berhenti, menunggu semut-semut
tersebut masuk ke dalam sarangnya, serta berpesan agar pasukanya berhati-hati agar tidak
menginjak semut.

Kisah Nabi Sulaiman lainnya adalah tentang Ratu Bilqis yang kemudian memimpin negeri
Saba’. Ratu Bilqis yang memiliki kerajaan dengan luas tak terkira dan rakyatnya yang hidup
dengan sangat makmur. Meski mereka pada akhirnya disesatkan oleh iblis sehingga tidak
menyembah Allah, melainkan matahari. Kepada burung hud-hud yang mengabarkan Ratu
Bilqis, Nabi Sulaiman kemudian mengirimkan surat, setelah membacanya ia memanggil
seluruh penasihat kerajaan dan punggawa.

Konon, Ratu Bilqis tidak ingin peperangan terjadi dan hanya merusak keindahan istana
serta merugikan rakyatnya. Ratu Bilqis juga memilih mengirimkan hadiah kepada Nabi
Sulaiman. Jika Nabi Sulaiman kemudian menerima hadiah tersebut maka Ratu Bilqis akan
menganggap bahwa ia hanyalah seorang raja yang senang menerima hadiah.

Namun Nabi Sulaiman menolak hadiah tersebut karena ia telah memiliki harta benda yang
jauh lebih menarik jika dibandingkan dengan hadiah tersebut. Nabi Sulaiman pun kemudian
berpesan kepada utusan Ratu Bilqis, agar dapat memeluk agama Allah serta meninggalkan
penyembahan terhadap matahari. Nabi Sulaiman berkata jika Ratu Balqis dan rakyatnya
kemudian mau memeluk agama Allah, maka kerajaan Saba’ akan berada dalam kondisi
yang selamat. Setelah utusan tersebut kembali ke negeri Saba, Ratu Bilqis kemudian
memutuskan untuk mendatangi kerajaan Nabi Sulaiman.

Setelah mengetahui perjalanan Ratu Bilqis menuju ke negerinya, Nabi Sulaiman kemudian
bermaksud menunjukkan mukjizat kepada Ratu Bilqis sebagai bukti atas kenabiannya, yaitu
dengan kemampuannya dalam mendatangkan singgasana Ratu Bilqis. Ketika Ratu Bilqis
tiba, Nabi Sulaiman a.s. bertanya, “Apakah singgasana ini mirip dengan singgasana
kerajaanmu?”. Ratu Bilqis menjawab, ”Ya, sepertinya memang milikku.”

Setelah memeriksanya, Ratu Bilqis kemudian membenarkan bahwa singgasana tersebuy


adalah miliknya. Ratu Bilqis juga mengatakan bahwa dirinya mengetahui kekuasaan Allah
serta kenabian nabi Sulaiman sejak burung Hud-hud yang membawa surat untuknya,
Namun yang menghalangi keimanan dari Ratu Bilqis adalah karena ia masih hidup di
tengah-tengah kaum yang kufur. Namun, setelah kejadian itu Ratu Bilqis memeluk agama
Allah.

Anda mungkin juga menyukai