Anda di halaman 1dari 2

Nabi Sulaiman dan Pasukan Semut

Nabi Sulaiman as terkenal sebagai seorang yang sangat cerdas dan kaya raya. Ia memiliki istana
yang berkilauan permata. Selain itu, Allah SWT menganugerahkan ilmu kepadanya, sehingga ia menjadi
nabi yang adil, bijaksana, dan cerdas.

Selain kekayaan yang berlimpah dan ilmu yang sangat luas, Allah SWT memberikan mukjizat lain
kepada Nabi Sulaiman, yakni dapat menundukkan angin, laut, dan binatang. Dengan keistimewaan itu, ia
dapat bepergian mengendarai angin.

Ia juga dapat memerintah jin dan burung untuk membantunya dalam peperangan. Nabi
Sulaiman as pun dapat berbicara dan mengerti bahasa binatang.

Dikisahkan, pada suatu hari Nabi Sulaiman as melakukan perjalanan ke daerah Thaif. Dalam
perjalanan itu, ia membawa pasukan yang sangat banyak. Pasukan itu terdiri atas manusia, jin, dan
burung-burung. Para jin dan manusia berjalan bersama Nabi Sulaiman as. Sedangkan, burung-burung
terbang menaungi mereka dengan sayapnya.

Nabi Sulaiman as juga mengatur pasukannya. Di bagian depan bertugas menjaga agar tidak ada
yang melewati batas yang telah ditentukan. Pasukan di belakang bertugas menjaga agar tak ada seorang
pun anggota pasukan yang ketinggalan.

Di tengah perjalanan, Nabi Sulaima AS dan pasukannya memasuki sebuah lembah. Di lembah itu
ada banyak sarang semut. Melihat banyaknya pasukan yang dibawa Nabi Sulaiman as, para semut pun
ketakutan. Mereka khawatir terinjak-injak pasukan besar itu.

Jirsan, raja semut yang berasal dari Bani Syishibban berkata pada semut yang lain, ''Hai semut-
semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya,
sedangkan mereka tidak menyadari." (QS an-Naml: 18).

Mendengar perkataan raja semut yang ketakutan, Nabi Sulaiman as tertawa. Ia kemudian
bersyukur kepada Allah SWT yang telah memberi keistimewaan kepadanya, sehingga ia dapat
memahami ketakutan para semut. Ia kemudian berdoa kepada Allah SWT.

"Ya Tuhanku, berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau
anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang
Engkau ridhai, dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang
saleh." (QS an-Naml: 19).

Nabi Sulaiman kemudian meminta pasukannya untuk berhenti. Para pasukan yang tak mengerti
maksudnya menjadi kebingungan. Nabi Sulaiman as menjelaskan apa yang ia dengar dari raja semut dan
rakyatnya. Akhirnya, mereka mencari jalan lain untuk sampai ke tujuan.

Cerita ini diambil dari kitab Qashasul Anbiya' karya Ibnu Katsir. Dari cerita ini, kita dapat
mengambil pelajaran bahwa Nabi Sulaiman as adalah sosok Nabi yang cerdas dan kaya raya. Walaupun
begitu, ia tidak pernah lupa bahwa segala kekayaan, ilmu, dan keistimewaan yang dia miliki berasal dari
Allah SWT. Nabi Sulaiman as tidak pernah lupa mensyukuri apa yang telah Allah SWT berikan kepadanya.
Ia bahkan berdoa agar Allah SWT terus melimpahkan rasa syukur kepadanya.

Dengan keistimewaan yang Allah SWT berikan membuat Nabi Sulaiman as dapat memahami rasa
takut yang dialami para semut. Karenanya, ia kemudian mengajak pasukannya untuk mencari jalan lain.
Para semut pun akhirnya selamat. Karena kebijaksanaannya itu, para semut pun kagum dan hormat
kepada Nabi Sulaiman as.

rep:c92 ed: andi nur aminah

Anda mungkin juga menyukai