Anda di halaman 1dari 3

Kisah Nabi Sulaiman, Sang Raja Kaya yang Bisa

Berbicara dengan Hewan


Kekayaan Nabi Sulaiman As

Nabi Sulaiman dikenal sebagai nabi yang sangat kaya raya. Kekayaan ini berasal dari
kerajaan yang diberikan oleh ahnya. Meski demikian, Nabi Sulaiman memiliki anak yang
dilahirkan dalam bentuk tidak sempurna. Sebagaimana yang diriwayatkan Abu Hurairah,

“Sulaiman bin Dawud berkata, ‘Demi Allah, aku akan berkeliling malam ini kepada
seratus istri (menggaulinya); atau sembilan puluh sembilan istri, masing-masing istri (akan)
melahirkan seorang penunggang kuda yang berjihad fi sabilillah.’ Temannya berkata
kepadanya, ‘Insya Allah.’ Tetapi Sulaiman tidak mengucapkannya, maka tidak seorangpun
yang melahirkan kecuali seorang saja melahirkan bayi yang jatuh salah satu sisinya. Demi
Dzat yang jiwa Muhammad berada di tanganNya (Allah), andaikan Nabi Sulaiman
Alaihissallam mengucapkan insyaAllah, niscaya (istri-istrinya) seluruhnya (akan melahirkan
anak) menjadi penunggang kuda yang berjihad di jalan Allah.” (HR. Bukhari no. 2819)

Kemudian Nabi Sulaiman kembali kepada Allah SWT dan bertaubat dan berkata,

Yang artinya :
"Ya Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak
dimiliki oleh seorang juapun sesudahku, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Pemberi"
(QS. Shad:35)

Maka Allah SWT mengabulkan permintaannya. Allah SWT menundukkan angin


untuk Nabi Sulaiman As sehingga ia berhembus sesuai dengan keinginannya.

Dapat Berbicara dengan Hewan

Sebagai bukti menjadi seorang nabi, Allah SWT memberinya mukjizat kepada Nabi
Sulaiman As. berupa dapat berbicara dengan hewan.
Dikutip dari buku Kisah Para Nabi karya Ibnu Katsir (2011:829), Nabi Sulaiman
pernah melihar seekor burung jantan berputar mengelilingin burung betina. Lalu Nabi
Sulaiman berkata “burung jantan itu sedang melamar burung betina untuk mau berkawin
dengannya”.

Tak sampai itu saja, Nabi Sulaiman juga memehami apa yang dikatakan semut, bahkan
beliau mampu mengaturnya.
Allah SWT berfirman,

Yang Artinya, “Dan dihimpunkan untuk Sulaiman tentaranya dari jin, manusia, dan
burung; lalu mereka itu diatur dengan tertib (dalam barisan). Hingga apabila mereka sampai
di lembah semut, berkatalah seekor semut, "Hai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-
sarang kalian, agar kalian tidak diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka
tidak menyadari." Maka dia tersenyum dengan tertawa karena (mendengar) perkataan semut
itu. Dan dia berdoa, "Ya Tuhanku, berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu
yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk
mengerjakan amal saleh yang Engkau ridai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke
dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh.” (QS. An-Naml 17-19)

Nabi Sulaiman Gelisah karena Ada Ratu yang Menyembah Matahari

Suatu ketika Nabi Sulaiman As mengadakan jamuan kepada seluruh rakyatnya,


termasuk jin dan hewan. Semuanya telah berkumpul memenuhi undangannya. Namun burung
hud-hud tak kunjung datang. Nabi Sulaiman bingung mengapa mereka tidak hadir.
Ketika burung hud-hud hadir dengan nafas yang terengah-engah, mereka berkata
kepada Nabi Sulaiman bahwa ada kerajaan yang di mana sang ratu dan rakyatnya
menyambah matahari.
Mendengar hal itu, Nabi Sulaiman bertekat agar sang ratu dan rakyatnya untuk kembali
menyembah Allah SWT. Beliau mengirimkan surat kepada sang ratu agar mereka kembali ke
jalan yang benar.
Namun sang ratu yang bernama Ratu Bilqis kecewa dan ingin melakukan perdamaian
dan memberikan hadiah termewah kepada Nabi Sulaiman agar tergoda dan mau menerima
apa yan ia inginkan.

Mendengar hal tersebut, burung hud-hud yang menjadi mata-mata terpercaya Nabi
Sulaiman memberi tahu rencana Ratu Bilqis.
Kemudian Nabi Sulaiman memerintahkan para jin untuk memindahkan istana milik
Ratu Bilqis supaya mereka percaya bahwa tidak ada yang lebih tinggi dan lebih patut
disembah kecuali Allah SWT.
Melihar kerajaannya sudah berpindah dekat kerajaan Nabi Sulaiman, Ratu Bilqis
tekagum-kagum dan tidak percaya.
Setelah masuk ke istana, Ratu Bilqis menyingkap bajunya karena mengira lantainya
merupakan kolam. Sehingga Ratu Bilqis bertaubat dan menyatakan dirinya hanya
menyembah Allah SWT.
Allah berfirman,

Yang Artinya, “Dikatakan kepadanya: "Masuklah ke dalam istana". Maka tatkala dia
melihat lantai istana itu, dikiranya kolam air yang besar, dan disingkapkannya kedua
betisnya. Berkatalah Sulaiman: "Sesungguhnya ia adalah istana licin terbuat dari kaca".
Berkatalah Balqis: "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah berbuat zalim terhadap diriku dan
aku berserah diri bersama Sulaiman kepada Allah, Tuhan semesta alam." (QS. An-Naml: 44)
Setelah menyatakan diri hanya menyembah kepada Allah SWT, Ratu Bilqis dan Nabi
Sulaiman menikah. Mereka dikaruniai seorang putra dan hidup bahagia.

Anda mungkin juga menyukai