Anda di halaman 1dari 3

Materi Nabi Sulaiman a.s.

Nabi Sulaiman a.s. adalah putra Nabi Daud a.s. yang merupakan seorang Nabi Allah dan juga
seorang Raja.

Mukjizat Nabi Sulaiman a.s. yaitu:


 Kecerdikan, kecerdasan dan kebijaksanaan.
 Mengerti bahasa binatang dan menguasai bangsa jin.
 Mempunyai bala tentara dari bangsa jin.
 Menguasai angin.
 Sebagai nabi terkaya di dunia.

Sikap teladan Nabi Sulaiman a.s. yang patut kita contoh dan praktikan dalam kehidupan sehari
hari adalah rajin beribadah, rendah hati, menghargai pendapat, dan pemaaf.

Kisah Kecerdasan Nabi Sulaiman a.s. pada Kasus Kambing dan Kebun

Ketika ada yang melapor kepada Nabi Daud a.s. bahwa kebunnya telah dirusak oleh beberapa
ekor kambing. Setelah mendengar penjelasan pemilik kebun dan pemilik kambing, Nabi Daud
hendak memutuskan agar kambing menjadi milik pemilik kebun atas ganti rugi kerusakan
tanaman.

Mendengar keputusan ayahnya, Nabi Sulaiman memohon izin berpendapat. Menurut beliau
pemilik kambing harus memperbaiki dan menanam kembali tanaman pemilik kebun. Sementara
itu pemilik kebun dapat mengambil manfaat dari kambing-kambing tersebut. Ketika panen tiba
maka hasil panen diserahkan ke pemilik kebun, dan kambing dikembalikan ke pemilik kambing.
Dengan begitu tidak ada satu pihak yang dirugikan.

Keputusan tersebut diterima oleh kedua pihak pemilik kebun dan pemilik kambing.
Kisah Kecerdasan Nabi Sulaiman a.s. dengan Ratu Bilqis

Suatu hari Nabi Sulaiman a.s. mendapat kabar dari burung Hud-hud bahwa di negeri Saba ada
kerajaan besar dan megah dengan ratu bernama Bilqis. Sayangnya mereka menyembah matahari.
Nabi Sulaiman a.s. mengirim surat kepada Ratu Bilqis untuk membuktikan kebenaran kabar
tersebut melalui burung Hud-hud. Nabi Sulaiman mengajaq Ratu Bilqis dan penduduknya untuk
menyembah Allah.

Ratu Bilqis yang membaca langsung surat itu memberitahukan isi pesannya pada para pembesar
kerajaan. Ia juga bertanya balasan paling tepat untuk Nabi Sulaiman. Setelah berdiskusi, mereka
memutuskan membalas surat itu dan memberikan hadiah.

Saat hadiah sampai ke tangannya, Nabi Sulaiman marah. Ia berdiri dari duduknya sambil
berucap, "Apakah patut kamu menolong aku dengan harta? Apa yang diberikan Allah kepadaku
lebih baik daripada apa yang diberikan-Nya kepadamu. Tetapi, kamu merasa bangga dengan
hadiahmu.”

Nabi Sulaiman mengembalikan hadiah pemberian itu. Ia juga memperingatkan Ratu Bilqis dan
para pembesarnya agar tidak bersikap sombong.
Kemudian, Nabi Sulaiman bertanya pada bala tentaranya, siapa di antara mereka yang bisa
membangun singgasana Ratu Bilqis sebelum sang ratu datang kepada Nabi Sulaiman.

Para jin berkata, “Kami akan datangkan kepadamu singgasana itu sebelum engkau berdiri dari
tempat dudukmu.”
Lalu, seseorang ahli kitab Taurat dan Zabur berkata, “Aku akan membawa singgasana itu
sebelum matamu berkedip.”
Ucapan para bala tentaranya terbukti. Ketika singgasana Ratu Bilqis terbangun dengan megah,
Nabi Sulaiman berkata:
“Ini termasuk karunia Tuhanku untuk tidak mengingkari nikmat-Nya. Barang siapa bersyukur,
maka sesungguhnya dia bersyukur untuk kebaikan dirinya sendiri, dan barang siapa ingkar, maka
sesunggguhnya Tuhanku Mahakaya, Mahamulia.”

Nabi Sulaiman a.s pun mengundang Ratu Bilqis untuk datang. Saat Ratu Bilqis datang, beliau
bertanya, “Seperti inikah istanamu?”

Terkejut, Ratu Bilqis menjawab, “Sepertinya, iya.” Mendengar jawaban takjub Ratu Bilqis, Nabi
Sulaiman membawanya berkeliling. Lantai istana terbuat dari kaca yang di bawahnya terdapat
kolam.
Melihat pemandangan itu, Ratu Bilqis hendak menyingkap sedikit pakaian yang menutupi
betisnya karena ia mencegah air mengenai pakaian itu.
Namun, Nabi Sulaiman terlebih dahulu berkata, “Sesungguhnya ini hanyalah lantai istana yang
dilapisi kaca.”
Penjelasan Nabi Sulaiman membuat Ratu Bilqis malu, lalu dengan sungguh-sungguh ia berkata,
“Ya Tuhanku, sungguh aku telah berbuat zalim terhadap diriku, aku berserah diri bersama
Sulaiman kepada Allah, Tuhan seluruh alam.”
Tepat setelah kejadian tersebut, Ratu Bilqis memeluk agama Islam.

Anda mungkin juga menyukai