Anda di halaman 1dari 9

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kita haturkan kepada Allah SWT sebab karena limpahan
rahmat serta anugerah dari-Nya kami mampu untuk menyelesaikan makalah
kami dengan judul “KISAH KETELADANAN NABI SULAIMAN” ini.

Shalawat serta salam tidak lupa selalu kita haturkan untuk junjungan nabi
agung kita, yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah menyampaikan petunjukan
Allah SWT untuk kita semua, yang merupakan sebuah pentunjuk yang paling
benar yakni Syariah agama Islam yang sempurna dan merupakan satu-satunya
karunia paling besar bagi seluruh alam semesta.

Selanjutnya dengan rendah hati kami meminta kritik dan saran dari pembaca
untuk makalah ini supaya selanjutnya dapat kami revisi kembali. Karena kami
sangat menyadari, bahwa makalah yang telah kami buat ini masih memiliki
banyak kekurangan.

Kami ucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada setiap pihak


yang telah mendukung serta membantu kami selama proses penyelesaian
makalah ini hingga rampungnya makalah ini.
Demikianlah yang dapat kami haturkan, kami berharap supaya makalah yang
telah kami buat ini mampu memberikan manfaat kepada setiap pembacanya

Banyuwangi, 16 Oktober 2018


DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN
C. MASALAH
BAB II PEMBAHASAN

A. BIOGRAFI NABI SULAIMAN


B. MUKJIZAT NABI SULAIMAN
C. KEBIJAKSANAAN NABI SULAIMAN
D. NABI SULAIMAN DAN RATU BALQIS
E. RATU BALQIS MASUK ISLAM
F. NABI SULAIMAN WAFAT

BAB III PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pendidikan agama islam sangat penting untuk di pelajari dan di amalkan


dalam kehidupan sehari-hari, salah satunya adalah mempelajari keteladanan
nabi sulaiman a.s, hal ini sangat penting untuk di pelajari karena di dalamnya
terdapat pelajaran yang sangat berharga yang dapat kita tiru.

B. TUJUAN

Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memperluas wawasan kita


tentang hal-hal yang dikaji dalam makalah ini. Di mana dalam makalah ini telah
dikaji tentang Keteladan Nabi Sulaiman

C. MASALAH
Adapun masalah yang akan dibahas dalam makalah ini yaitu:

1. Bagaimana biografi nabi sulaiman ?


2. Sebutkan macam-macam mukjizat nabi sulaiman !
3. Bagaimana kebijaksanaan nabi sulaiman ?
4. Bagaimana kisah nabi sulaiman dan ratu balqis ?
5. Bagaimana kisah ratu balqis masuk islam ?
6. Bagaimana kisah nabi sulaiman wafat ?
BAB II

PEMBAHASAN

A. BIOGRAFI NABI SULAIMAN


Nabi Sulaiman as adalah anak dari nabi Daud as. Setelah ayahnya wafat, Nabi
Sulaiman mewarisi kerajaannya. Allah Swt telah menganugerahkan kepadanya
dengan banyak kenikmatan. Ia merupakan raja dan nabi yang terkaya, memiliki
kekayaan yang berlimpah, terdiri dari segala logam dan permata yang serba mahal.
Istananya berkilau penuh bertaburan intan permata. Ia terkenal adil, bijaksana
cerdas karena ilmunya.

B. MUKJIZAT NABI SULAIMAN

Allah memberikan karunia kepadanya dengan mukjizat yang banyak. Keistimewaan


yang diberikan Allah kepada Nabi Sulaiman di antaranya ialah ia dapat bepergian
kemana-mana dengan mengendarai angin, ia memerintah Jin, ia bisa menguasai
bahasa-bahasa binatang dan burung.

"Kemudian kami tundukkan padanya angin yang berhembus dengan baik menurut
kemana saja yang dikehendakinya" (QS. Shad 38:36)

Dan Kami tundukkan angin bagi Sulaiman, yang perjalanannya di waktu pagi sama

dengan perjalanan sebulan dan perjalannya di waktu sore sama dengan perjalanan

sebulan (pula) dan kami alirkan cairan tembaga baginya. Dan sebahagian dari jin
ada yang bekerja di hadapannya (dibawah kekuasaannya) dengan izin Tuhannya.

Dan siapa yang menyimpang di antara mereka dari perintah Kami, Kami rasakan

kepadanya azab neraka yang apinya menyala-nyala" (QS. Saba 34:12)

C. KEBIJAKSANAAN NABI SULAIMAN

Keadilan dan kebijaksanaannya terbukti sejak ia masih kecil ketika nabi Daud as
menghadapi persoalan hukum yang terjadi dalam masalah hasil panen. Dan
(ingatlah kisah) Daud dan Sulaiman, di waktu keduanya memberikan keputusan
mengenai tanaman karena tanaman itu dirusak oleh kambing-kambing kepunyaan
kaumnya. Dan adalah kami menyaksikan keputusan yang diberikan oleh mereka itu.
Maka Kami telah memberikan pengertian kepada Sulaiman tentang hukum (yang
lebih tepat) dan kepada masing-masing mereka telah Kami berikan hikmah dan ilmu
dan telah Kami tundukkan gunung-gunung dan burung-burung semua bertasbih
bersama Daud. Dan Kamilah yang melakukannya" (QS. al-Anbiya 21:78-79)
Daud memutuskan kambing untuk yang mempunyai sawah, maka berkatalah Nabi
Sulaiman: "Rubahlah putusanmu wahai raja?" Lalu Daud berkata: "Bagaimana
kebijaksanaanmu?"Ia berkata: "Pemilik tanaman memberikan bayaran kepada yang
mempunyai kambing, setelah diselesaikannya maka yang mempunyai kambing
membayar kepada yang mempunyai sawah".
Pada suatu hari, dua orang perempuan membawa dua orang anak keduanya, tiba-
tiba datanglah seekor serigala yang menerkam salah seorang anak tersebut,
kemudian keduanya berebut anak itu kepada Daud, kemudian nabi Daud
memutuskan bahwa anak itu milik yang lebih tua dari keduanya. Kemudian mereka
keluar istana.

Lalu Nabi Sulaiman memanggil mereka berdua dan berkata: "Berikan padaku pisau
akan aku belah untuk kalian berdua. Maka berkatalah yang lebih muda dari mereka:
"Allah memberimu rahmat, wahai nabi! bayi itu adalah anaknya jangan engkau
bunuh dia!". Maka kemudian ia putuskan bahwa bayi itu adalah anak yang paling
muda dari mereka.

Suatu hari Nab Sulaiman mengatur tentaranya yang terdiri dari manusia, Jin, dan
burung-burung diatur dengan tertib dalam barisan. Pada saat sedang berjalan,
mereka sampai di lembah semut, berkatalah seekor semut: "Hai sekalian semut!
masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak terinjak oleh Sulaiman
dengan bala tentaranya, sedang mereka tidak menyadari.

Mendengar itu Sulaiman tersenyum dan tertawa karena mendengar perkataan semut
itu. Dan dia berdoa kepada Tuhan "Ya Tuhanku, berilah aku ilham untuk tetap
mensyukuri naikmatMu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada ibu
bapakku dan untuk mengerjakan amal shaleh yang Engkau ridoi dan masukkanlah
aku dengan rahmatMu, ke dalam hamba-hambaMu yang shaleh".

D. NABI SULAIMAN DAN RATU BALQIS


Sewaktu Nabi Sulaiman kehabisan air di daerah Yaman, burung Hud-hud mendapat
perintah mencari sumber air, tetapi burung Hud-hud tak kembali lagi tanpa
memberitahu kepadanya, karena itu Nabi Sulaiman marah. Ia berkata kepada
balatentaranya: "Apakah dia termasuk yang tidak hadir? Sungguh aku benar-benar
akan mengadzabnya dengan adzab yang keras, atau benar-benar menyembelihnya
kecuali jika benar-benar dia datang kepadaku dengan berita yang terang".

Baru saja Nabi Sulaiman berkata, tidak lama kemudian datanglah burung Hud-hud.
"Kemana saja engkau Hud-hud?" Tanya Nabi Sulaiman. "Maafkanlah Ya Rasulullah!
Dan aku telah mengetahui sesuatu yang kamu belum mengetahuinya, dan kubawa
padamu dari negeri Saba suatu berita penting yang meyakinkan"

Kata Hud-hud, "Aku telah tersesat di daerah jauh dari sini. Aku menjumpai seorang
wanita, ratu Balqis namanya, yang memerintah mereka, dan dia dianugerahi segala
sesuatu serta mempunyai singgasana yang besar. Aku mendapati dia dan kaumnya
menyembah matahari, selain Allah. Dan syetan telah menjadikan mereka
memandang indah perbuatan-perbuatan mereka lalu menghalangi mereka dari jalan
Allah, sehingga mereka tidak dapat petunjuk, agar mereka tidak menyembah Allah
yang mengeluarkan apa yang terpendam di langi dan di bumi dan yang mengetahui
apa yang kamu sembunyikan dan apa yang kami nyatakan. Allah tiada Tuhan yang
berhak disembah kecuali Dia. Tuhan yang mempunyai Arsy yang besar".

Mendengar laporan Hud-hud itu, hilanglah marah Nabi Sulaiman. Kemudian ia


membuat sepucuk surat kepada ratu Balqis. Dalam pembukaan itu ditulislah:

Sesungguhnya surat itu dari Sulaiman dan sesungguhnya (isinya): Dengan


Bismillahirrahmanirrahim (menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha
Penyayang)" (QS. an-Naml 27:30).

Surat itu berisi seruan untuk menyembah Allah dan menyatakan bahwa Allah yang
telah menganugerahkan kerajaan yang besar itu. Karena itu Allah wajib disembah
dan janganlah menyembah selain Dia. Surat itu diantarkan oleh burung Hud-hud ke
negeri Saba'. Sesampainya di negeri Saba', Hud-hud menjatuhkan surat itu dan
kebetulan ratu Balqis sendiri yang menerimanya. 
Oleh ratu Balqis surat Nabi Sulaiman itu dibicarakan dalam rapat, dan rapat itu
sebagian menyetujui menyerah kepada Nabi Sulaiman dan sebagian lagi tak mau
menyerah dan mendesak agar melawan Sulaiman saja. Mereka berkata: "Kia adalah
orang-orang yang memiliki kekuatan dan juga memiliki keberanian yang sangat
dalam peperangan, dan keputusan berada di tanganmu tuan puteri, maka
pertimbangkanlah apa yang akan kamu perintahkan".

Ratu Balqis kemudian berkata: "Sesungguhnya raja-raja apabila memasuki suatu


negeri, niscaya mereka membinasakannya dan menjadikan penduduknya yang mulia
jadi hina, dan demikian pulalah apa yang akan mereka perbuat...dan sesungguhnya
aku akan mengirim utusan kepada mereka dengan membawa hadiah, dan aku akan
menunggu apa yang akan dibawa kembali oleh utusan-utusan itu".

Perang bisa saja terjadi fikirnya, namun selagi ada jalan damai, mengapa harus
berperang. Sedangkan Nabi Sulaiman tidak mengajak berperang. Pendapat Ratu
Balqis itu diterima. Kepada burung Hud-hud diserahkan surat balasan. Dalam surat
itu diterangkan bahwa ratu Balqis akan mengirimkan utusan menghadap raja
Sulaiman.

Setelah surat dibaca Nabi Sulaiman, segera diperintahkan segala jin untuk membuat
dan mempersiapkan istana yang indah. Halamannya dipenuhi segala permata yang
berkilau dengan segala warna.

Kemudian datanglah utusan Ratu Balqis. Alangkah herannya mereka. Semula tidak
diduga sedikitpun, bahwa Nabi Sulaiman sekaya itu. Utusan ratu menghadap kepada
Nabi Sulaiman seraya menyerahkan hadiah dari ratu Balqis kepadanya.
Maka tatkalah utusan itu sampai di hadapan Nabi Sulaiman, ia berkata kepadanya:
"Apakah patut kamu menolong aku dengan harta? Maka apa yang diberikan Allah
kepadaku lebih baik daripada apa yang diberikanNya kepadamu, tetapi kamu
merasa bangga dengan hadiahmu...Kembalilah kepada mereka sungguh Kami akan
mendatangi mereka dengan bala tentara yang mereka tidak kuasa melawannya, dan
pasti kami akan mengusir mereka dari negeri itu (Saba') dengan terhina dan mereka
menjadi tawanan-tawanan yang hina dina...Kembalilah kalian dan bawalah hadiah-
hadiah ini. Katakan kepada ratu Balqis,  bahwa aku memerlukan ratu Balqis dan
rakyatnya menghentikan menyembah matahari. Sembahlah Tuhan Allah Yang Maha
Esa".

Kemudian utusan ratu Balqis kembali ke negeri Saba'. Setelah sampai di negerinya
mereka menceritakan segala sesuatu yang dialami mereka, dan menyampaikan
pesan Nabi Sulaiman. Mendengar hal itu, berkatalah ratu Balqis. Kalau begitu aku
sendirilah yang perlu menghadap Nabi Sulaiman". Ia pun menyuruh pembantu-
pembantunya untuk menyiapkan segala sesuatunya sebelum ia berangkat kepada
nabi Sulaiman.

Sebelum ratu Balqis sampai di istana, Nabi Sulaiman bertanya kepada yang hadir di
istana itu, dari para menteri maupun jin-jin:

"Hai pembesar-pembesar! Siapakah di antara kalian yang sanggup memindahkan


singgasana ratu Balqis secepat mungkin? Sebelum mereka datang kepadaku
sebagai orang-orang yang menyerah".

Maka berdirilah jin Ifrit, namanya Kauzan, menyatakan kepada Nabi Sulaiman: "Aku
datang kepadamu dengan membawa singgasana itu kepadamu sebelum engkau
bangun dan singgasanamu, sesungguhnya aku benar-benar kuat untuk
membawanya lagi dapat engkau percaya".

Lalu berdirilah seorang alim menyatakan kemampuannya yang lebih cepat dari jin
ifrit itu "Aku akan datang kepadamu dengan membawa singgasananya sebelum
tuanku mengedipkan mata".

Akhirnya orang alim itu memindahkan singgasana raut Balqis ke istana raja
Sulaiman. Maka tatkala Nabi Sulaiman melihat singgasana itu terletak di
hadapannya, ia pun berkata: "Ini termasuk karunia Tuhanku untuk mencoba aku
apakah aku bersyukur atau mengingkarinya. Dan barangsiapa yang bersyukur maka
sesungguhnya dia bersyukur untuk kebaikan dirinya sendiri dan barangsiapa yang
ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia". Kemudian ia
menyuruh mereka untuk merubahnya sedikit untuk menguji ratu Balqis apakah ia
masih mengenalnya atau tidak sama sekali.

Ketika ratu Balqis telah sampai di hadapan Nabi Sulaiman berkatalah Nabi Sulaiman
kepadanya: "Apakah serupa ini singgasana kerajaanmu?"

"Sepertinya, singgasana ini singgasana kerajaanku!" jawabnya.


"Betul ini singgasanamu aku bawa kemari dengan mudah karena Allah telah
memberikan pengetahuan kepada kami dan kami tunduk kepadaNya".

Ratu Balqis pun akhirnya menyatakan: "Kami telah diberi pengetahuan sebelumnya,
bahwa engkau seorang Nabi dan raja yang adil oleh karena itu kami menyerah".

E. RATU BALQIS MASUK ISLAM

Lalu ratu Balqis dipersilahkan masuk istana yang lainnya yang terbuat dari kaca
putih. Ketika ratu Balqis memasuki istana Sulaiman, terhamparlah di depan matanya
kerajaan yang indah dan megah, terhampar dengan batu alam, permata yang
beraneka warna, sehingga tanpa sadar ia telah menyingkap betisnya, mengangkat
gaunnya melihat lantai yang dikiranya kolam air karena air mengalir di bawahnya,
dan ikan-ikan terlihat bermain-main di bawah lantai itu. Melihat itu nabi Sulaiman
berkata kepadanya:

"Sesungguhnya ini lantai yang terbuat dari kaca yang berkilauan" Berkata ratu Balqis
"Oh, Tuhanku! Sesungguhnya aku telah menganiaya diriku sendiri dan sekarang
berimanlah aku kepada Allah bersama Nabi Sulaiman, Tuhan semesta alam".
Setelah ratu Balqis masuk Islam maka menikahlah nabi Sulaiman dengan ratu
Balqis.

Sebagaimana para nabi-nabi terdahulu nabi Sulaiman pun mendapat cobaan. Allah
menggambarkan tentang ujian yang diberikan kepadanya:
"Dan sesungguhnya Kami telah menguji Sulaiman dan Kami jadikan (dia) tergeletak
di atas kursinya sebagai tubuh (yang lemah karena sakit), kemudian ia
bertaubat" (QS. Shad 34-45).

Diriwayatkan bahwa Nabi Sulaiman diuji dengan hilangnya cincin kerajaannya


selama 40 hari, dan syetan yang bernama Habqieq telah mencurinya, sehingga
setelah cincin itu diperolehnya kembali, syetan itu dipenjarakannya dalam besi dan
dibuang ke laut. Tetapi adapula yang meriwayatkan bahwa kerajaannya diambil oleh
orang lain, namun tidak ada sejarah yang kuat tentang hal ini.

F. NABI SULAIMAN WAFAT

Nabi Sulaiman wafat tanpa diketahui oleh pengikut-pengikutnya yang setia, agar
mereka terus menyempurnakan pembangunan masjidil Aqsha yang
diperintahkannya. Setelah pembangunan masjid itu selesai terjatuhlah beliau dari
kursinya. Umurnya diperkirakan 150 tahun. Dengan mewariskan kerajaannya kepada
anaknya Ruhubum. Dan ia membangun Baitul Maqdis pada tahun keempat masa
kekuasannya.

Maka tatkala Kami telah menetapkan ajal Nabi Sulaiman, tiadalah yang
menunjukkan kepada mereka kematiannya itu, kecuali rayap (anai-anai) yang
memakan tongkatnya. Maka tatkala ia tertelungkup (roboh), tahulan jin itu, bahwa
kalau sekiranya mereka mengetahui yang ghaib, niscaya tidaklah mereka tetap
dalam siksa kehinaan selama ini" (QS. Saba 34:14)

Jelaslah disini bahwa bangsa jin tidak mengetahui hal-hal gaib. Seandainya mereka
tahu, niscaya mereka akan lari dari Sulaiman, sekencang-kencangnya. Menurut
riwayat Nabi Sulaiman wafat di Baitul Maqdis,. Beliau sering melaksanakan sholat di
masjid dan melakukan tahannuts. Demikianlah kisah Nabi Sulaiman yang kaya raya
dan belum pernah diberikan kepada manusia.

BAB III
PENUTUP
Demikianlah makalah yang kami buat ini , semoga bermanfaat dan menambah
pengetahuan para pembaca. Kami mohon maaf apabila ada kesalahan ejaan dalam
penulisan kata dan kalimat yang kurang jelas, dimengerti, dan lugas. Karena kami
hanyalah manusia biasah yang tak luput dari kesalahan dan kami juga sangat
mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Sekian penutup dari kami semoga dapat diterima di hati dan kami ucapkan
terimakasih yang sebesar-besarnya.

DAFTAR PUSTAKA

www.ilmusiana.com

www.agama-iislam.blogspot.com

www.afifadirumekso.wordpress.com

Anda mungkin juga menyukai