Anda di halaman 1dari 8

Pengaruh Kemasan terhadap Masa Simpan Keripik Tortila

Modifikasi Tempe dan Tepung Mocaf dengan Metode Akselerasi


Berdasarkan Pendekatan Arrhenius
The Packaging Effect on Shelf-Life of Modified Tortilla Chips with
Tempeh and Fermented-Cassava Flour by Using Accelerated Test Based
on The Arrhenius Approach
Nok Afifah1, Enny Sholichah1, Ani Widyawati2, Siti Khudaifanny DFAP1,
dan Titik Budiarti2
Pusat Penelitian Teknologi Tepat Guna – LIPI
1

2
Politeknik Negeri Jember
1
Jl. KS. Tubun No. 5 Subang Jawa Barat 41213
2
Lingkungan Panji, Tegalgede, Kec. Sumbersari, Kabupaten Jember, Jawa Timur 68124
Email: syabiljafa2008@gmail.com

Diterima: 13 Januari 2021 Revisi: 27 Mei 2021 Disetujui: 2 Agustus 2021


ABSTRAK
Keripik tortila modifikasi telah dibuat dengan mencampur menir jagung, tepung ubi kayu termodifikasi
(tepung mocaf), tepung beras, dan tempe. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh jenis
kemasan terhadap masa simpan keripik tortila termodifikasi menggunakan pendekatan Arrhenius. Keripik
dikemas menggunakan tiga jenis kemasan yaitu plastik polyethylene terephthalate (PET), polypropylene
(PP), dan aluminium foil (alufo) dan disimpan pada suhu 15, 30 dan 45°C selama 42 hari. Analisis
meliputi kadar air, fracturability (daya patah), dan bilangan asam dilakukan setiap minggu. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa semakin tinggi suhu penyimpan, semakin cepat laju penurunan mutu keripik tortila.
Kadar air merupakan parameter mutu yang paling cepat mengalami penurunan mutu. Kemasan jenis
polyethylene terephthalate (PET) mempunyai kemampuan paling singkat dalam menyimpan keripik tortila
diikuti oleh plastik polypropylene (PP) dan aluminium foil (alufo), masing-masing selama 43, 51, dan 73
hari. Pengemas terbaik untuk menyimpan keripik tortila adalah aluminium foil (alufo).
kata kunci:accelerated shelf-life test, Arrhenius, kemasan, keripik tortila

ABSTRACT
The modified tortilla chips have been made from corn grits, fermented-cassava flour, rice flour, and
tempeh. This research aimed to evaluate this typical tortilla chip’s shelf-life in different packaging materials
using the Arrhenius approach. First, chips were packaged in three types of packaging material: polyethylene
terephthalate (PET), polypropylene (PP), and aluminum foil, then stored in three different temperatures
of 15, 30, and 45°C for 42 days and evaluated for their moisture content, fracturability, and their acid
value every week. The results showed that the higher storage temperature accelerated the deterioration
of the chips. In addition, the result showed that the moisture content was the critical parameter of the chip
deterioration. The shelf-life of chips packaged in polyethylene terephthalate (PET), polypropylene (PP),
and aluminum foil were 43, 51, and 73 days, respectively. Therefore, aluminum foil was the best packaging
material to extend the shelf-life of this typical tortilla chip
keywords: accelerated shelf-life test, Arrhenius, packaging, tortilla chips

I. PENDAHULUAN keripik yang umumnya terbuat dari jagung


dengan ukuran ketebalan tertentu. Afifah, dkk.
S aat ini makanan ringan sudah menjadi
bagian yang tidak dapat ditinggalkan dalam
kehidupan sehari-hari. Salah satu jenis makanan
(2020) telah mengembangkan keripik tortila
berbahan dasar menir jagung, tepung ubi kayu
termodifikasi (mocaf), dan beras yang diperkaya
ringan yang biasa dikonsumsi masyarakat
dengan tempe sebagai sumber protein.
adalah keripik. Keripik tortilla merupakan sejenis

Pengaruh Kemasan terhadap Masa Simpan Keripik Tortila Modifikasi Tempe dan Tepung Mocaf dengan Metode Akselerasi Berdasarkan 129
Pendekatan Arrhenius
Nok Afifah, Enny Sholichah, Ani Widyawati, Siti Khudaifanny DFAP, dan Titik Budiarti
Produk pangan yang digoreng seperti dikukus selama 10 menit dan dihaluskan
keripik akan menyerap sejumlah minyak menggunakan blender. Bubur tempe diaduk
yang akan memengaruhi kulitas dan masa bersama campuran bahan lain yaitu menir
simpannya (Abong, dkk., 2011). Beberapa jagung, maizena, mocaf, tepung beras,
faktor yang memengaruhi laju kerusakan produk garam, dan baking powder sampai homogen.
pangan adalah karakteristik produk, bahan Adonan dikukus selama 20 menit, selanjutnya
pengemas, kondisi pengolahan, dan kondisi dimampatkan dalam ekstruder, dan dipipihkan
penyimpanan (Asiah, dkk., 2018). Industri menggunakan mesin sheeting-sleeting sampai
makanan membutuhkan waktu yang relatif ketebalan 0,2mm. Lembaran adonan dipotong
singkat untuk memperkirakan masa simpan persegi 2x2 cm dan dikeringkan di bawah
produknya. Mereka umumnya menggunakan sinar matahari. Penggorengan chips dilakukan
teknik Accelerated Shelf Life Test (ASLT) mengggunakan minyak goreng 180–190oC
dibandingkan dengan teknik penyimpanan selama 20 detik.
aktual atau Extended Storage Studies (ESS)
Sebanyak 25 g keripik tortila dikemas
yang membutuhkan waktu lama (Steele,
dalam tiga jenis pengemas yaitu polyethylene
2004). ASLT adalah suatu metode untuk
terephthalate (PET), polypropylene (PP), dan
memperkirakan masa simpan produk pangan
aluminium foil (alufo). Keripik tortila tersebut
dengan menyimpan produk tersebut dalam
selanjutnya disimpan dalam inkubator bersuhu
suatu sistem lingkungan yang dikondisikan suhu
15, 30, dan 45oC. Keripik tortila dianalisis kadar
dan kelembabannya.
air, bilangan asam, dan fracturability (daya
Pendekatan menggunakan persamaan patah) setiap minggu selama enam minggu,
Arrhenius merupakan salah satu pendekatan mulai minggu ke nol. Perlakuan dalam penelitian
dalam metode ASLT (Herawati, 2008). ini adalah jenis kemasan. Kode perlakuan terdiri
Persamaan Arrhenius biasanya akan tepat dari: kemasan PET yang disimpan pada suhu
digunakan untuk produk pangan yang mudah 15oC (PET-288), suhu 30oC (PET-303), suhu
rusak akibat reaksi kimia seperti reaksi oksidasi, 45oC (PET-318); kemasan PP disimpan pada
denaturasi protein, dan lainnya (Asiah, dkk., suhu 15oC (PP-288), suhu 30oC (PP-303), suhu
2018). Model Arrhenius dapat digunakan untuk 45oC (PP-318) dan kemasan alufo disimpan
mengetahui kecepatan reaksi kimia terhadap pada suhu 15oC (Alufo-288), suhu 30oC
perubahan suhu (Phimolsiripol & Suppakul, (Alufo-303), suhu 45 C (Alufo-318).
o

2016). Keripik tortila berpotensi mengalami


2.2. Analisis Produk
kerusakan mutu akibat oksidasi lemak. Beberapa
penelitian sebelumnya telah memperkirakan Kadar air dan bilangan asam dianalisis
masa simpan keripik tortila menggunakan mengikuti prosedur SNI 2886:2015 tentang
pendekatan kadar air kritis (Budijanto, dkk., makanan ringan ekstrudat (BSN, 2015).
2010; Putri, dkk., 2021). Penelitian ini bertujuan Penentuan bilangan asam dilakukan dengan
untuk mengevaluasi pengaruh jenis kemasan lebih dahulu mengekstrak minyak dari keripik
(polyethylene terephthalate, polypropylene, dan tortila menggunakan petroleum eter dalam rotary
aluminium foil terhadap masa simpan keripik evaporator. Minyak hasil ektraksi selanjutnya
tortilla termodifikasi menggunakan metode dilarutkan dalam alkohol eter dan dititrasi
Accelerated Shelf Life Test (ASLT) melalui menggunakan KOH 0,05 mol/L dengan indikator
pendekatan persamaan Arrhenius. fenolftalein. Bilangan asam (BA) ditentukan
berdasarkan persamaan berikut.
II. METODOLOGI
………….……..............……(1)
2.1. Prosedur Penelitian
Bahan baku pembuatan keripik tortila Keterangan:
adalah menir jagung yang diproduksi di Pilot BA = Bilangan asam (mg KOH/gr minyak)
Plant Tepung Pusat Penelitian Teknologi Tepat V0 = volume KOH untuk menitrasi blangko
Guna (P2TTG). Pembuatan keripik tortila (mL)
mengikuti prosedur Afifah, dkk. (2020). Tempe V1 = volume KOH untuk menitrasi sampel (mL)

130 PANGAN, Vol. 30 No. 2 Agustus 2021 : 129 – 136


M = molaritas larutan KOH (M) Keterangan:
W = berat sampel (g). k0 = faktor frekuensi
Ea = energi aktivasi
Fracturability (daya patah) diukur
menggunakan TA.XT Plus Texture Analyzer R = konstanta gas (8,3144J/mol/oK)
(Stable Micro Systems) menggunakan probe T = temperatur absolut (oK).
P0,25 pada pengaturan kecepatan tes 1 mm/s,
jarak 3 mm, trigger force 5g (Chhabra, dkk., Nilai mutu kritis parameter kadar air dan
2017). fracturability (daya patah) ditentukan
berdasarkan uji sensoris kepada 10 panelis.
2.3. Penentuan Masa Simpan
Keripik tortila disimpan pada suhu ruang
Masa simpan tortila ditentukan dengan dan diamati perubahan kekerasannya setiap
metode Accelerated shelf-life test (ASLT) 60 menit melalui uji sensoris sampai saat
menggunakan persamaan Arrhenius. kerenyahan keripik tortila sudah tidak dapat
Persamaan kinetika tersebut dapat diekspresikan diterima. Nilai mutu kritis parameter bilangan
pada persamaan (2). asam berdasarkan SNI 2886:2015 tentang
makanan ringan ekstrudat (BSN, 2015).
………................………………(2)
Setelah order reaksi terpilih selanjutnya
ditetapkan slope (konstanta kecepatan reaksi)
Keterangan:
yang memberikan koefisien determinasi (R2)
t = waktu tertinggi. Plot nilai ‘k’ (slope grafik) terhadap
K = konstanta kinetika atau konstanta laju temperatur sesuai persamaan Arrhenius berikut
reaksi (Phimolsiripol & Suppakul, 2016).
[A] = perubahan mutu produk yang diuji
……………............…………….. (5)
n = order reaksi
…….......................................…..... (6)
Menurut Herawati (2008) produk pangan
umumnya mengikuti persamaan regresi linear Keterangan:
order nol atau order satu, sehingga persamaan A0 = nilai mutu produk awal
(2) dapat diturunkan menjadi persamaan (3) dan
At = nilai mutu produk pangan kritis
(4).
[A] = perubahan mutu produk yang diuji
………................………………… (3)
n = order reaksi
……..……………(4) Slope dari grafik hubungan ln ‘k’ dengan 1/T
adalah nilai Ea/R.

Gambar 1. Kadar Air Keripik Tortila Selama Penyimpanan pada Berbagai Suhu dan Kemasan

Pengaruh Kemasan terhadap Masa Simpan Keripik Tortila Modifikasi Tempe dan Tepung Mocaf dengan Metode Akselerasi Berdasarkan 131
Pendekatan Arrhenius
Nok Afifah, Enny Sholichah, Ani Widyawati, Siti Khudaifanny DFAP, dan Titik Budiarti
III. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.2. Bilangan Asam Keripik Tortila
3.1. Kadar Air Keripik Tortila Bilangan asam menunjukkan besarnya
kerusakan minyak dalam produk pangan yang
Kadar air merupakan parameter penting
mengalami proses penggorengan. Bilangan
untuk produk pangan karena parameter ini
asam merupakan hasil dari pemecahan minyak
berkaitan dengan perubahan sifat fisika, kimia,
atau lemak baik oleh enzim maupun oksidasi.
dan mikrobiologi produk tersebut. Kadar air
Selama penyimpanan, tortila mengalami
keripik tortilla selama penyimpanan pada
kenaikan bilangan asam dari 0,029 mg KOH/g
berbagai suhu dan kemasan dapat dilihat pada
minyak menjadi kisaran 0,076–0,103 mg KOH/g
Gambar 1.
minyak (Tabel 1).
Kadar air rerata keripik tortila hasil
Bilangan asam mengalami peningkatan
penggorengan sebesar 1,68+0,11 persen.
selama penyimpanan karena adanya reaksi
Secara umum, kadar air tortila mengalami
oksidasi lemak yang terkandung dalam tortila
peningkatan selama penyimpanan menjadi
oleh oksigen dari udara sekitarnya. Peningkatan
kisaran 4,61–6,79 persen pada minggu
parameter ini umumnya dipercepat dengan
keenam. Hal ini karena tortila merupakan
penyimpanan pada suhu tinggi dengan adanya
produk yang mudah menyerap air. Pada proses
cahaya dan air (Abong, dkk., 2011). Dalam
penggorengan tortila, terjadi pelepasan air
penelitian ini, peningkatan bilangan asam tortila
sehingga membentuk rongga-rongga dalam
yang dikemas dengan plastik PP dan PET lebih
matriks tortila. Hal ini menyebabkan tortila
tinggi dibandingkan dengan kemasan alufo
mudah menyerap air selama penyimpanan
masing-masing sebesar 3,08 persen dan 13,50
(Febrianto, dkk., 2014). Kadar air tortila
persen. Hal ini mengindikasikan peningkatan
pada suhu penyimpanan yang lebih tinggi
laju kerusakan produk pada kemasan PP dan
menunjukkan peningkatan karena pada suhu
PET lebih cepat dibanding alufo. Plastik PP
yang lebih tinggi uap air mendapat energi
dan PET bersifat lebih transparan dibandingkan
untuk bergerak yang lebih cepat sehingga lebih
plastik alufo sehingga lebih banyak cahaya yang
banyak uap air yang masuk ke sistem pangan.
dapat menembusnya. Banyaknya cahaya dapat
Pada penelitian ini juga terlihat kadar air keripik
memicu terjadinya proses oksidasi lemak dalam
tortila yang dikemas dengan plastik PET lebih
keripik sehingga mempercepat penurunan mutu
tinggi dibandingkan plastik PP dan aluminium foil
produk. Abong, dkk. (2011) melaporkan tren
karena pengaruh ketebalan dan permeabilitas
yang sama untuk nilai asam lemak bebas keripik
kemasan tersebut. Hasil penelitian yang sama
kentang selama penyimpanan. Kerusakan
dilaporkan untuk masa simpan keripik kentang
lemak keripik pisang selama penyimpanan pada
(Abong, dkk., 2011), keripik tempe (Afriyanti,
berbagai suhu juga dilaporkan oleh Herawati,
2017), dan keripik kelapa (Puspitasari, dkk.,
dkk. (2017) melalui kenaikan nilai thio barbituric
2020).
acid (TBA).

Tabel 1. Bilangan Asam Keripik Tortila selama Penyimpanan pada Berbagai Suhu dan Kemasan

132 PANGAN, Vol. 30 No. 2 Agustus 2021 : 129 – 136


3.3. Tekstur Keripik Tortila sejumlah air sehingga produk tersebut menjadi
tidak mudah patah. Tren peningkatan daya
Salah satu atribut penting makanan ringan
patah keripik tortila terhadap kenaikan suhu
dapat diterima konsumen adalah teksturnya.
dalam berbagai kemasan sebanding dengan
Fracturability (daya patah) keripik tortila
parameter kadar air. Peningkatan kekerasan
pada berbagai suhu dan kemasan selama
keripik kelapa selama penyimpanan berbagai
penyimpanan dapat dilihat pada Gambar 2.
suhu juga dilaporkan oleh Puspitasari, dkk.
Fracturability berkaitan dengan kerenyahan
(2020).
keripik tortila. Semakin tinggi nilai fracturability,

Gambar 2. Fracturability (Daya Patah) Keripik Tortila selama Penyimpanan pada Berbagai Suhu
dan Kemasan

semakin keras (semakin tidak renyah) keripik 3.4. Penentuan Masa Simpan
tersebut karena semakin besar gaya yang
Menggunakan persamaan (3) dan (4) serta
dibutuhkan untuk mematahkan produk tersebut.
data dalam Gambar 1, Tabel 1, dan Gambar 2
Keripik tortila mengalami penurunan kerenyahan
menghasilkan persamaan regresi linear yang
selama penyimpanan pada berbagai suhu dan
masing-masing nilai koefisien determinasinya
kemasan dari 936,35 g menjadi 1.171,41–
(R2) dapat dilihat pada Tabel 2. Pemilihan order
1.375,47 g.
reaksi dilakukan dengan membandingkan nilai
Penurunan kerenyahan keripik tortila selama R2 masing-masing persamaan pada temperatur
penyimpanan disebabkan tortila menyerap dan kemasan yang sama. Order reaksi yang

Tabel 2. Nilai Koefisien Determinasi (R2) Persamaan Regresi Linier Keripik Tortila pada Berbagai
Suhu dan Kemasan

Pengaruh Kemasan terhadap Masa Simpan Keripik Tortila Modifikasi Tempe dan Tepung Mocaf dengan Metode Akselerasi Berdasarkan 133
Pendekatan Arrhenius
Nok Afifah, Enny Sholichah, Ani Widyawati, Siti Khudaifanny DFAP, dan Titik Budiarti
terpilih adalah order reaksi yang memiliki R2 proses oksidasi lemak (Sarungallo, dkk., 2018).
lebih tinggi. Tabel 2 menunjukkan bahwa nilai Nilai konstanta kinetika parameter daya patah
R2 order nol lebih besar dibandingkan R2 order juga memperlihatkan pola yang sama, karena
1 untuk parameter uji kadar air, bilangan asam, parameter ini berkaitan erat dengan kadar air
dan daya patah. keripik tortila.
Tabel 3. Slope (Konstanta Kinetika) Persamaan Berdasarkan Tabel 3 juga dapat dilihat
Regresi Linier yang Memberikan Nilai bahwa untuk semua parameter, secara umum
R2 Lebih Tinggi nilai ‘k’ kemasan plastik PET paling tinggi, diikuti
plastik PP dan plastik aluminium foil. Hal ini
berkaitan dengan sifat bahan plastik tersebut
seperti tingkat transparansi yang memengaruhi
kemudahan cahaya menembus dan
permeabilitasnya yang berhubungan dengan
tingkat penyerapan uap air. Kemasan plastik
PET dan PP mempunyai tingkat transparansi
lebih tinggi dibandingkan plastik aluminium
foil. Ketebalan pengemas berpengaruh dalam
menahan laju kerusakan bahan pangan.
Kemasan yang lebih tebal menyebabkan
permeabilitas uap air yang rendah dan kapasitas
menahan air yang kuat. Ketebalan plastik PET,
PP, dan alufo masing-masing adalah 87,8,
Nilai kemiringan (slope) setiap persamaan 130,8, dan 108,3 µm, sedangkan permeabilitas
regresi linier yang memberikan nilai R2 lebih uap airnya adalah 0,5237, 0,1914, dan 0,0242
besar dapat dilihat pada Tabel 3. Nilai kemiringan g/m2/hari (Putri, dkk., 2021).
tersebut merupakan konstanta kinetika. Semua
jenis kemasan menunjukkan pola yang sama Plot dalam grafik nilai konstanta kinetika
bahwa dengan kenaikan suhu, konstanta terhadap temperatur menghasilkan persamaan
kinetika (k) juga ikut naik. Kenaikan nilai ‘k’ untuk regresi linear sesuai persamaan (6). Nilai
parameter kadar air dengan kenaikan suhu konstanta persamaan tersebut dapat dilihat pada
disebabkan oleh kekuatan pendorong transfer Tabel 4. Menurut persamaan (6) nilai kemiringan
massa uap air dari lingkungan ke dalam produk persamaan tersebut merupakan nilai Ea/R dari
pangan semakin tinggi. Demikian juga nilai ‘k’ persamaan Arrhenius, sehingga dapat diperoleh
bilangan asam, kenaikan suhu penyimpanan energi aktivasi keripik tortila pada setiap jenis
mempercepat transfer oksigen ke sistem kemasan. Konstanta laju reaksi (k) dihitung
makanan yang mendorong berlangsungnya dengan persamaan (5).

Tabel 4. Masa Simpan Keripik Tortila pada Berbagai Jenis Kemasan

134 PANGAN, Vol. 30 No. 2 Agustus 2021 : 129 – 136


Konstanta laju reaksi (k) menunjukkan parameter mutu kadar air yaitu 16 hari dan 13 hari.
laju kerusakan makanan. Semakin besar Masa simpan keripik pisang salut cokelat dengan
laju kerusakan, semakin cepat produk rusak, kemasan polipropilen berdasarkan angka TBA
sehingga masa simpan produk semakin pendek. pada suhu 30oC yaitu 4,2 bulan (Herawati, dkk.,
Tabel 4 menunjukkan untuk semua parameter 2017). Afriyanti (2017) melaporkan berdasarkan
mutu keripik tortila, plastik PET memiliki nilai parameter kadar asam lemak bebas, keripik
‘k’ tertinggi diikuti oleh plastik PP dan alufo. Hal tempe yang disimpan dalam plastik polipropilen
ini menyebabkan keripik tortila yang dikemas mempunyai masa simpan 3,6 bulan. Perkiraan
dengan plastik aluminium foil terlihat lebih lama masa simpan keripik tortila dengan pendekatan
masa simpannya dibandingkan plastik PP dan kadar air kritis telah dilaporkan oleh Budijanto,
plastik PET. dkk. (2010) dan Putri, dkk. (2021). Keripik tortila
yang dikemas dalam plastik PET mempunyai
Tabel 4 memperlihatkan bahwa untuk
masa simpan 4,6 bulan (Budijanto, dkk., 2010).
semua jenis pengemas, masa simpan keripik
Penelitian sebelumnya oleh Putri, dkk. (2021)
tortila berdasarkan parameter kadar air
melaporkan perkiraan masa simpan produk yang
paling singkat yaitu 43–71 hari, diikuti dengan
sama dengan kemasan PET dan PP yaitu 3 dan
parameter daya patah dan bilangan asam.
8 bulan. Secara umum, produk seperti keripik
Berdasarkan persamaan (1) masa simpan
kentang dan makanan ringan mempunyai masa
produk pangan ditentukan oleh konstanta laju
simpan sekitar 3 bulan (Steele, 2004).
reaksi (k) dan gradien konsentrasi komponen
yang diuji (A). Salah satu parameter yang IV. KESIMPULAN
memengaruhi nilai ‘k’ menurut persamaan
Pengaruh jenis kemasan terhadap
(5) adalah energi aktivasi (Ea), yaitu energi
masa simpan keripik tortila dapat diprediksi
yang dibutuhkan untuk mengubah atribut mutu
menggunakan Accelerated Shelf Life Test (ASLT)
produk pangan. Semakin besar nilai energi
melalui pendekatan persamaan Arrhenius
aktivasi maka semakin besar energi yang
dengan sejumlah parameter mutu yaitu kadar air,
dibutuhkan untuk bereaksi, sehingga perubahan
fracturability, dan bilangan asam. Peningkatan
mutu produk terjadi semakin lambat. Gradien
suhu penyimpanan mendorong penurunan mutu
konsentrasi untuk menghitung masa simpan
produk. Jenis kemasan plastik aluminium foil
adalah perbedaan antara mutu kritis dan mutu
menunjukkan kemampuan menyimpan keripik
awal. Hasil uji sensoris terhadap keberterimaan
tortila paling lama diikuti plastik polypropylene
tingkat kerenyahan keripik tortila menunjukkan
(PP) dan plastik polyethylene terephthalate
nilai 2127 g. Nilai mutu kritis kadar air saat produk
(PET) untuk semua parameter uji. Kadar air
ini dianggap tidak renyah oleh panelis adalah
merupakan parameter mutu yang paling cepat
6,19 persen. Karena secara aroma (ketengikan)
mengalami penurunan mutu. Perkiraan masa
produk masih dapat diterima panelis, maka nilai
simpan keripik tortila yang dikemas dengan
bilangan asam kritis ditetapkan berdasarkan
plastik polyethylene terephthalate (PET), plastik
Standar Nasional Indonesia. Standar mutu
polypropylene (PP), dan aluminium foil (alufo)
nasional untuk keripik tortila belum tersedia,
pada suhu 30oC masing-masing selama 43, 51,
sehingga sebagai acuan dapat digunakan SNI
dan 73 hari. Aluminium foil (alufo) merupakan
2886:2015 tentang makanan ringan ekstrudat
pengemas terbaik dalam menyimpan keripik
yang mensyaratkan bilangan asam maksimal 2
tortila.
mg KOH/g minyak. Berdasarkan Tabel 4, masa
simpan keripik tortila paling singkat berdasarkan UCAPAN TERIMA KASIH
parameter mutu kadar air yaitu 43, 51, dan 73 Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada
hari berturut-turut untuk kemasan PET, PP, dan tim penelitian dan penerapan teknologi pembuatan
alufo. mocatilla chips dan sivitas P2TTG-LIPI yang turut
Penelitian Puspitasari, dkk. (2020) membantu pelaksanaan kegiatan penelitian ini.
menunjukkan hasil yang sama. Keripik kelapa DAFTAR PUSTAKA
yang disimpan pada suhu 35oC menggunakan
plastik polipropilen dan polietilen berdasarkan Abong, G. O., M. W. Okoth, J. K. Imungi, and J. N.
Kabira,. 2011. Effect of Packaging and Storage

Pengaruh Kemasan terhadap Masa Simpan Keripik Tortila Modifikasi Tempe dan Tepung Mocaf dengan Metode Akselerasi Berdasarkan 135
Pendekatan Arrhenius
Nok Afifah, Enny Sholichah, Ani Widyawati, Siti Khudaifanny DFAP, dan Titik Budiarti
Temperature on The Shelf Life of Crisps from Pendekatan Persamaan Arrhenius. Jurnal
Four Kenyan Potato Cultivars. In American Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem. Vol
Journal of Food Technology. Vol. 6: 882–892. 8(1): 36–45.
https://doi.org/10.3923/ajft.2011.882.892
Putri, D. P., L. E. Yulianti, and N. Afifah, 2021.
Afifah, N., E. Sholichah, dan L. E. Yulianti. 2020. Accelerated Shelf Life Testing of Mocatilla Chip
Pengaruh Fortifikasi Olahan Kedelai dan Proses Using Critical Moisture Content Approach and
Penggorengan terhadap Sifat Fisikokimia dan Models of Sorption Isotherms. In Proceedings
Sensoris Keripik Tortila dari Jagung dan Mocaf. of the 6th International Symposium on Apllied
Jurnal Riset Teknologi Industri. Vol 14(1): 79–87. Chemistry (ISAC) (pp. 1–8). https://doi.
org/10.1088/1757-899X/1011/1/012023
Afriyanti, A. 2017. Pendugaan Umur Simpan Keripik
Tempe Sagu Menggunakan Pengemas Plastik Sarungallo, Z. L., B. Santoso, E. F. Tethool, R. U
PP dengan Metode Arrhenius. Jurnal Ilmu Situngkir, dan J. Tupamahu. 2018. Kinetika
Pangan dan Hasil Pertanian. Vol 1(1): 72. https:// Perubahan Mutu Minyak Buah Merah (Pandanus
doi.org/10.26877/jiphp.v1i1.1353 conoideus) selama Penyimpanan. Agritech.
Vol. 38(1): 64–70. https://doi.org/10.22146/
Asiah, N., L. Cempaka, dan W. David. 2018. Panduan
agritech.25216
Praktis Pendugaan Umur Simpan Produk
Pangan. Jakarta: Penerbitan Universitas Bakrie. Steele, R. (2004). Understanding and Measuring
the Shelf-Life of Food. CRC Press. Boca Raton
BSN. 2015. SNI 2886:2015 Makanan Ringan
Boston New York Washington, DC. https://doi.
Ekstrudat. Jakarta: Badan Standarisasi Nasional
org/10.1201/9781439823354.
Indonesia.
Budijanto, S., A. Boing, dan Y. Dwi. 2010. Penentuan BIODATA PENULIS:
Umur Simpan Tortilla dengan Metode Akselerasi
Berdasarkan Kadar Air Kritis serta Pemodelan Nok Afifah dilahirkan di Pemalang, 30 Mei 1978.
Penulis menyelesaikan pendidikan S1 Teknik
Ketepatan Sorpsi Isotherminya. Jurnal Teknologi
Kimia Universitas Gadjah Mada lulus tahun 2001
dan Industri Pangan. Vol XXI(2): 165–170. dan S2 Teknik Kimia Universitas Indonesia lulus
Chhabra, N., A. Kaur, and Kaur, S. 2017. Development pada tahun 2014.
of Composite Tortilla chips: An Approach with Enny Sholichah dilahirkan di Tuban, 16 September
Improved Quality. The Pharma Innovation 1980. Penulis menyelesaikan pendidikan S1 Kimia
Journa. Vol. 6(9): 514–520. Universitas Brawijaya lulus pada tahun 2002.
Febrianto, A., Basito, dan C. Anam. 2014. Kajian Melanjutkan Pascasarjana S2 Kimia di Universitas
Karakteristik Fisikokimia dan Sensoris Tortila Gadjah Mada Yogyakarta lulus tahun 2017.
Corn Chips dengan Variasi Larutan Alkali Ani Widyawati dilahirkan di Jember, 20 September
pada Proses Nikstamalisasi Jagung. Jurnal 1998. Penulis menyelesaikan pendidikan D3
Teknosains Pangan. Vol 3(3): 22–34. Teknologi Industri Pangan Politeknik Negeri
Herawati, E. R. N., R. Nurhayati, dan M. Angwar, M. Jember lulus pada tahun 2020.
2017. Pendugaan Umur Simpan Keripik Pisang Siti Khudaifanny Dasa F. A. P. dilahirkan di
Salut Cokelat “Purbarasa” Kemasan Polipropilen Bogor, 10 Februari 1982. Penulis menyelesaikan
Berdasarkan Angka TBA Dengan Metode ASLT pendidikan Diploma III Program Studi Higiene
Model Arrhenius. Reaktor. Vol 17(3): 118. https:// Makanan, Fakultas Kedokteran Hewan Institut
doi.org/10.14710/reaktor.17.3.118-125 Pertanian Bogor Lulus pada tahun 2005.
Herawati, H. 2008. Penentuan Umur Simpan pada Titik Budiati dilahirkan di Yogyakarta, 20 Mei 1970.
Produk Pangan. Jurnal Litbang Pertanian. Vol Penulis menyelesaikan pendidikan S1 Teknologi
27(4): 124–130. Hasil Pertanian Universitas Brawijaya lulus
Phimolsiripol, Y. and P. Suppakul, 2016. Techniques pada tahun 1994, S2 Food Safety Wageningen
in Shelf Life Evaluation of Food Products. University lulus pada tahun 2007 dan S3 Food
Reference Module in Food Science. Vol. 1: Safety University Sains Malaysia lulus pada tahun
1-8. https://doi.org/10.1016/b978-0-08-100596- 2014.
5.03293-5
Puspitasari, E., S. M. Sutan, dan A. Lastriyanto,
2020. Pendugaan Umur Simpan Keripik Kelapa
(Cocos nucifera L.) Menggunakan Metode
Accelerated Shelf-Life Testing (ASLT) Model

136 PANGAN, Vol. 30 No. 2 Agustus 2021 : 129 – 136

Anda mungkin juga menyukai