Anda di halaman 1dari 15

KAJIAN LAMA SIMPAN KERIPIK PISANG KEPOK PUTIH

(Musa acuminate sp.) BERDASARKAN TINGKAT AROMA, RASA DAN


KERENYAHAN ORGANOLEPTIK DALAM BERBAGAI JENIS KEMASAN
DENGAN MODEL PENDEKATAN ARRHENIUS

Oleh

Citra Ratri Puspita2), Azhari Rangga1),Dewi Sartika1)


1)
Staf Pengajar Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Lampung Jl.
Prof. Soemantri Brojonegoro No. 1 Bandar Lampung, Lampung 35145
2)
Alumni Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung

Email : dewikincai@yahoo.com

ABSTRAK

Keripik pisang merupakan makanan ringan yang mudah mengalami ketengikan. Salah cara
untuk mempertahankan mutu keripik pisang adalah dengan melakukan pengemasan. Jenis dan
ketebalan kemasan sangat mempengaruhi tingkat permeabilitas kemasan. Perbedaan tingkat
permeabilitas kemasan memberikan umur simpan yang berbeda terhadap keripik pisang yang
dikemas. Tujuan penelitian ini adalah untuk memprediksi umur simpan keripik pisang dalam
berbagai jenis kemasan pada suhu ruang (250C) dengan model pendekatan Arrhenius.

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan 3 jenis kemasan untuk mengemas keripik
pisang, yaitu kemasan polietilen, polipropilen dan alumunium foil dalam 3 suhu penyimpanan
yang berbeda, yaitu 350C, 450C, dan 550C. Pengamatan sampel dilakukan setiap 7 hari sekali
sebanyak 4 kali, yang meliputi pengamatan terhadap rasa, aroma dan Kerenyahan dengan uji
organoleptik. Data hasil pengamatan dilakukan analisis pendugaan umur simpan dengan
menggunakan model pendekatan Arrhenius.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa parameter mutu aroma merupakan faktor kritis yang
menentukan umur simpan keripik pisang. Umur simpan keripik pisang pada suhu ruang
(250C) yaitu 107,19 hari dalam kemasan polietilen, 143,52 hari dalam kemasan polipropilen
dan 155,19 hari dalam kemasan alumunium foil.

Kata kunci : keripik pisang, model pendekatan Arrhenius, pengemasan, umur simpan

ABSTRACT

Banana chips are snacks that are prone to rancidity. One way to maintain the quality of
banana chips is the packaging. The type and thickness of packaging obviously affects the
permeability of packaging. Differences in the level of permeability of the packaging provides

278 INOVASI dan PEMBANGUNAN – JURNAL KELITBANGAN VOL.04 NO. 03


a different shelf life of the banana chips are packaged. The purpose of this study is to predict
the shelf life of banana chips in various types of packaging at room temperature (250C) with
a model of Arrhenius approach.

This research was conducted using three types of packaging for packing the banana chips,
namely polyethylene, polypropylene and aluminum foil package in three different storage
temperatures, the 350C, 450C and 550C. Observations were conducted every 7 days for 4
times, which include observations of taste, aroma and crispness with organoleptic test. The
data were analyzed using a shelf life prediction models Arrhenius approach.

The results showed that the quality parameters aroma is a critical factor that determines the
shelf life of banana chips. Banana chips shelf life at room temperature (250C) which is 107.19
days in the packaging of polyethylene, polypropylene packaging 143.52 days and 155.19 days
in the aluminum foil packaging.

Keywords : banana chips, arrhenius approach, packaging, shelf life.

PENDAHULUAN kemasan yang sering digunakan untuk


mengemas keripik adalah plastik. Adanya
Pisang merupakan salah satu komoditas kemasan plastik ini dapat menghambat
unggulan yang ada di Indonesia. Pada tahun terjadinya kontak langsung keripik pisang
2013, total produksi pisang di Indonesia dengan uap air, cahaya dan oksigen melalui
mencapai 5.359.126 ton dan Lampung kemampuan permeabilitas kemasan.
menyumbang 678.492 ton atau 12,66 % Menurut Gunasoraya (2001), permeabilitas
dari produksi pisang nasional (BPS, 2014). kemasan adalah kemampuan suatu kemasan
Tingginya produksi pisang di Lampung, dalam menghambat masuknya uap air,
menjadi sumber peluang bagi industri- oksigen ataupun cahaya pada kondisi suhu
industri yang ada di Lampung. Salah dan RH tertentu, sehingga semakin kecil
satunya adalah industri keripik pisang permeabilitas kemasan maka daya tembus
Lampung. Keripik adalah makanan ringan kemasan semakin kecil, begitupun
(snack food) yang tergolong jenis makanan sebaliknya. Tingkat permeabilitas kemasan
crackers yaitu makanan yang bersifat sangat dipengaruhi oleh jenis dan ketebalan
kering dan renyah dengan kandungan lemak kemasan. Adanya perbedaan tingkat
yang tinggi (Sulistyowati, 2004). permeabilitas kemasan tersebut akan
Kandungan lemak yang cukup tinggi ini mempengaruhi stabilitas dan umur simpan
menyebabkan keripik pisang mudah pada produk yang dikemas (Suhelmi,
mengalami ketengikan apabila kontak 2007).
langsung dengan oksigen atau cahaya.
Untuk mencegah terjadinya hal tersebut Umur simpan merupakan faktor penting
maka dilakukan suatu upaya salah satunya yang harus diketahui sebelum keripik
dengan pengemasan. pisang dikonsumsi. Pendugaan umur
simpan pada produk pangan yang mudah
Pengemasan dapat menghambat uap air, mengalami ketengikan banyak ditentukan
cahaya dan udara lingkungan yang terserap dengan model pendekatan pendekatan
oleh produk keripik pisang. Jenis kemasan Arrhenius (Floros, 1993). Keripik pisang
sangat beraneka ragam, salah satu jenis merupakan produk pangan yang sangat

279 INOVASI dan PEMBANGUNAN – JURNAL KELITBANGAN VOL.04 NO. 03


mudah mengalami ketengikan karena pada tiga oven dengan suhu yang berbeda-
kandungan lemaknya yang cukup tinggi. beda yaitu 35°C, 45°C, dan 55°C.
Laju penurunan mutu keripik pisang ini
sangat ditentukan oleh tingkat Pengamatan
ketengikannya. Oleh karena itu dilakukan
Pengamatan terhadap keripik pisang yang
pendugaan umur simpan keripik pisang
dikemas plastik polietilen, polipropilen dan
dalam berbagai jenis kemasan dengan
alumunium foil dilakukan setiap 7 hari
model pendekatan Arrhenius.
sekali. Pengamatan meliputi analisis uji
organoleptik aroma, rasa dankerenyahan.
BAHAN DAN METODE
Analisis Pendugaan Umur Simpan
Bahan dan Alat
Pendugaan umur simpan dilakukan model
Bahan- bahan yang digunakan dalam
pendekatan Arrhenius. Data hasil
penelitian ini adalah keripik pisang kepok
pengamatan pada suhu 35 C, 450C dan
0
yang diperoleh dari Sentra Industri Keripik
550C dibuat dalam bentuk grafik sehingga
Pisang PU, plastik polipropilen ketebalan
diperoleh persamaan regresi linearnya yaitu
0,8 mm, polietilen ketebalan 0,3 mm dan
nilai slope (k), intercept (konstanta) dan
aluminium foil ketebalan 0,6 mm. Alat-alat
koefisien korelasi (R). Nilai ln k pada ordo
yang digunakan dalam penelitian ini adalah
reaksi yang telah ditentukan diplotkan pada
mortar dan pestle, timbangan analitik,
sumbu y dalam skala linear dan nilai 1/T
pengepres plastik, oven.
pada sumbu x dalam skala linear, T adalah
suhu penyimpanan dalam satuan Kelvin.
Metode Penelitian
Nilai umur simpan kemudian dikonversi
Penelitian ini disusun secara deskriptif pada keadaan suhu ruang (250C) untuk
dengan menggunakan dua jenis perlakuan menunjukkan umur simpan yang
dan dua ulangan. Perlakuan pertama sebenarnya. Dengan menggunakan rumus:
merupakan jenis kemasan yang digunakan, k = k0.e-Ea/RT, akan diperoleh nilai
yaitu kemasan polipropilen 0,8 mm, penurunan mutu (k) dari produk yang
polietilen 0,3 mm dan aluminium foil disimpan dalam kemasan tertentu.
0,6mm. Adapun perlakuan kedua Kemudian pendugaan umur simpan
merupakan suhu penyimpanan keripik dihitung dengan menggunakan persamaan
pisang, yaitu suhu 350C, 450C dan 550C. sebagai berikut :

Pelaksanaan Penelitian t = (At – A0)/k atau


Penelitian yang dilakukan terdiri dari
beberapa tahapan, diantaranya persiapan t = (ln A0/ln At)/k
sampel yaitu dengan mengemas sampel
keripik pisang yang baru saja diproduksi keterangan :
oleh Sentra Industri Keripik Pisang Gang t = prediksi umur simpan
PU dalam aluminium foil, polipropilen, dan At = jumlah mutu pada waktu t
polietilen masing-masing sebanyak 100 A0 = jumlah mutu awal
Gram lalu dilakukan penyimpanan sampel k = konstanta

280 INOVASI dan PEMBANGUNAN – JURNAL KELITBANGAN VOL.04 NO. 03


HASIL DAN PEMBAHASAN mutu keripik pisang, maka dalam
perhitungan pendugaan umur simpan
Keripik merupakan makanan ringan yang keripik pisang digunakan kinetika reaksi
memiliki kandungan lemak yang tinggi. pada ordo 1. Berikut ini disajikan
Sehingga kerusakan keripik sangat perhitungan pendugaan umur simpan
dipengaruhi oleh tingkat ketengikannya. keripik pisang pada masing-masing
Menurut Labuza (1982), reaksi kehilangan parameter mutu dalam setiap kemasan.
mutu pada makanan yang dipengaruhi oleh
tingkat ketengikannya mengikuti kinetika 1. Parameter Mutu Aroma
reaksi ordo 1. Berdasarkan laju penurunan

1.1 Umur Simpan Keripik Pisang dalam Kemasan Polietilen

2 y = -0,011x + 1,419
ln Skor Aroma Keripik

1,5 R² = 0,983
y = -0,012x + 1,393
Pisang

1 R² = 0,934
y = -0,010x + 1,384
0,5
R² = 0,868
0
Suhu 35
0 10 20 30 Suhu 45
Lama Penyimpanan (Hari) Suhu 55

Gambar 1. Grafik regresi linier aroma dalam kemasan polietilen.

-4,4

-4,450,003 0,00305 0,0031 0,00315 0,0032 0,00325 0,0033

-4,5
ln k

-4,55

-4,6 y = 467,0x - 5,982


R² = 0,257
-4,65
1/T

Gambar 2. Grafik hubungan antara 1/T dengan nilai ln k aroma


dalam kemasan polietilen.

Nilai ln k0 = -5,982 maka nilai k0 = k = 0,002523773694. e(467/298)


0,002523773694 k = 0,012096
Umur simpan keripik pisang dalam t = (lnA0/lnAt)/k
kemasan polietilen pada suhu ruang (250C t = (ln 4,197/ln 3,0233)/ 0,012096
atau 298 K): t = 107,19 hari.
k = k0.e(-Ea/RT)

281 INOVASI dan PEMBANGUNAN – JURNAL KELITBANGAN VOL.04 NO. 03


1.2 Umur Simpan Keripik Pisang dalam Kemasan Polipropilen

1,6 y = -0,012x + 1,433

ln Skor Aroma Keripik Pisang


1,4 R² = 0,940
1,2 y = -0,013x + 1,439
1 R² = 0,863
0,8
y = -0,016x + 1,449
0,6 R² = 0,944
0,4
0,2 Suhu 35
Suhu 45
0
Suhu 55
0 10 20 30
Lama Penyimpanan (Hari)

Gambar 3. Grafik regresi aroma dalam kemasan polipropilen.

-4,1
-4,150,003 0,00305 0,0031 0,00315 0,0032 0,00325 0,0033
-4,2
-4,25
ln k

-4,3
-4,35
-4,4
y = -1445x + 0,249
-4,45 R² = 0,929
-4,5
1/T

Gambar 4. Grafik hubungan antara 1/T dengan nilai ln k


aroma dalam kemasan polipropilen.

Nilai ln k0 = 0,249 maka nilai k0 = 1,2827. k = 1,2827. e(-1445/298)


Umur simpan keripik pisang dalam k = 0,01005
kemasan polipropilen pada suhu ruang t = (lnA0/lnAt)/k
0
(25 C atau 298 K): t = (ln 4,197/ln2,7033)/ 0,01005
(-Ea/RT)
k = k0.e t = 143,52 hari.

282 INOVASI dan PEMBANGUNAN – JURNAL KELITBANGAN VOL.04 NO. 03


1.3 Umur Simpan Keripik Pisang dalam Kemasan Polipropilen

1,6 y = -0,012x + 1,433

ln Skor Aroma Keripik Pisang


1,4 R² = 0,940
1,2 y = -0,013x + 1,439
1 R² = 0,863
0,8
y = -0,016x + 1,449
0,6 R² = 0,944
0,4
0,2 Suhu 35
Suhu 45
0
Suhu 55
0 10 20 30
Lama Penyimpanan (Hari)

Gambar 3. Grafik regresi aroma dalam kemasan polipropilen.

-4,1
-4,150,003 0,00305 0,0031 0,00315 0,0032 0,00325 0,0033
-4,2
-4,25
ln k

-4,3
-4,35
-4,4
y = -1445x + 0,249
-4,45 R² = 0,929
-4,5
1/T

Gambar 4. Grafik hubungan antara 1/T dengan nilai ln k


aroma dalam kemasan polipropilen.

Nilai ln k0 = 0,249 maka nilai k0 = 1,2827. k = 1,2827. e(-1445/298)


Umur simpan keripik pisang dalam k = 0,01005
kemasan polipropilen pada suhu ruang t = (lnA0/lnAt)/k
0
(25 C atau 298 K): t = (ln 4,197/ln2,7033)/ 0,01005
(-Ea/RT)
k = k0.e t = 143,52 hari.

283 INOVASI dan PEMBANGUNAN – JURNAL KELITBANGAN VOL.04 NO. 03


1.4 Umur Simpan Keripik Pisang dalam Kemasan Alumunium Foil

2 y = -0,009x + 1,400

ln Skor Aroma Keripik


1,5 R² = 0,903
y = -0,008x + 1,394
1
Pisang
R² = 0,881
0,5 y = -0,010x + 1,414
R² = 0,952
0
0 10 20 30 Suhu 35
Suhu 45
Lama Penyimpanan (Hari) Suhu 55

Gambar 5. Grafik regresi linier aroma dalam kemasan aluminium foil.

-4,55
-4,60,003 0,00305 0,0031 0,00315 0,0032 0,00325 0,0033
-4,65
ln k

-4,7
-4,75
y = -513,9x - 3,097
-4,8 R² = 0,207
-4,85
1/T

Gambar 6. Grafik hubungan antara 1/T dengan nilai ln k aroma dalam


kemasan aluminium foil.

Nilai ln k0 = -3,097 maka nilai k0 = k = 0,04518455293. e(-513,9/298)


0,04518455293. k = 0,008055
Umur simpan keripik pisang dalam t = (lnA0/lnAt)/k
kemasan aluminium foil pada suhu ruang t = (ln 4,197/ln 3,15)/ 0,008055
(250C atau 298 K): t = 155,19 hari.
k = k0.e(-Ea/RT)

284 INOVASI dan PEMBANGUNAN – JURNAL KELITBANGAN VOL.04 NO. 03


2. Parameter Mutu Rasa

2.1 Umur Simpan Keripik Pisang dalam Kemasan Polietilen

1,4 y = -0,005x + 1,319

ln Skor Rasa Keripik


R² = 0,886
1,35
y = -0,005x + 1,333
1,3
Pisang
R² = 0,981
1,25
y = -0,004x + 1,320
1,2 R² = 0,89
1,15
Suhu 35
0 10 20 30 Suhu 45
Lama Penyimpanan (Hari) Suhu 55

Gambar 7. Grafik regresi linier skor rasa dalam kemasan polietilen

-5,2
-5,250,003 0,00305 0,0031 0,00315 0,0032 0,00325 0,0033
-5,3
-5,35
ln k

-5,4
-5,45
y = 1115x - 8,881
-5,5
R² = 0,734
-5,55
1/T

Gambar 8. Grafik hubungan antara 1/T dengan nilai ln k skor rasa dalam
kemasan polietilen.

Nilai ln k0 = -8,881 maka nilai k0 = k = 0,0001390050909. e(1115/298)


0,0001390050909. k = 0,005861
Umur simpan keripik pisang dalam t = (lnA0/lnAt)/k
0
kemasan polietilen pada suhu ruang (25 C t = (ln 3,83/ln 3,2533/ 0,005861
atau 298 K): t = 194,22 hari.
k = k0.e(-Ea/RT)

285 INOVASI dan PEMBANGUNAN – JURNAL KELITBANGAN VOL.04 NO. 03


2.2 Umur Simpan Keripik Pisang dalam Kemasan Polipropilen

1,5 y = -0,007x + 1,336

ln Skor Rasa Keripik Pisang


R² = 0,919

1 y = -0,008x + 1,286
R² = 0,805
y = -0,009x + 1,305
0,5
R² = 0,916

0 Suhu 35
0 10 20 30 Suhu 45
Suhu 55
Lama Penyimpanan (Hari)

Gambar 9. Grafik regresi linier rasa dalam kemasan polipropilen.

-4,65
-4,70,003 0,00305 0,0031 0,00315 0,0032 0,00325 0,0033
-4,75
-4,8
ln K

-4,85
-4,9
y = -1269x - 0,837
-4,95
R² = 0,999
-5
1/T

Gambar 10. Grafik hubungan antara 1/T dengan nilai ln k rasa dalam kemasan
polipropilen.

Nilai ln k0 = -0,837 maka nilai k0 = k = 0,4330075996. e(-1269/298)


0,4330075996. k = 0,0061249
Umur simpan keripik pisang dalam t = (lnA0/lnAt)/k
kemasan polipropilen pada suhu ruang t = (ln 3,83/ln 2,956667)/ 0,0061249
0
(25 C atau 298 K): t = 202,24 hari.
k = k0.e(-Ea/RT)

286 INOVASI dan PEMBANGUNAN – JURNAL KELITBANGAN VOL.04 NO. 03


2.3 Umur Simpan Keripik Pisang dalam Kemasan Alumunium Foil

1,6 y = -0,007x + 1,336

ln Skor Rasa Keripik Pisang


1,4 R² = 0,919
1,2 y = -0,009x + 1,287
1 R² = 0,852
0,8
y = -0,011x + 1,309
0,6
R² = 0,953
0,4
0,2
0
Suhu 35
0 10 20 30 Suhu 45
Lama Penyimpanan (Hari) Suhu 55

Gambar 11. Grafik regresi linier rasa dalam kemasan aluminium foil

-4,4
-4,50,003 0,00305 0,0031 0,00315 0,0032 0,00325 0,0033

-4,6
ln K

-4,7
-4,8
-4,9 y = -2285x + 2,462
R² = 0,997
-5
1/T

Gambar 12. Grafik hubungan antara 1/T dengan nilai ln k rasa dalam kemasan
aluminium foil.

Nilai ln k0 = 2,462 maka nilai k0 = k = 11,72824459. e(-2285/298)


11,72824459. k = 0,005485
Umur simpan keripik pisang dalam t = (lnA0/lnAt)/k
kemasan aluminium foil pada suhu ruang t = (ln 3,83/ln 2,85667)/ 0,005485
(250C atau 298 K): t = 233,25 hari.
(-Ea/RT)
k = k0.e

287 INOVASI dan PEMBANGUNAN – JURNAL KELITBANGAN VOL.04 NO. 03


3. Parameter Mutu Kerenyahan (Uji Organoleptik)

3.1 Umur Simpan Keripik Pisang dalam Kemasan Polietilen

1,42 y = 0,001x + 1,346

ln Skor Kerenyahan
R² = 0,291
1,4
y = 0,000x + 1,366
Keripik 1,38 R² = 0,015
1,36
y = 0,001x + 1,349
1,34 R² = 0,347
1,32
Suhu 35
0 10 20 30
Suhu 45
Lama Penyimpanan (Hari) Suhu 55

Gambar 13. Grafik regresi kerenyahan dalam kemasan polietilen.

0
0,003 0,00305 0,0031 0,00315 0,0032 0,00325 0,0033
-2
y = -968,2x - 2,862
R² = 0,012
ln k

-4

-6

-8
1/T

Gambar 14. Grafik hubungan antara 1/T dengan nilai ln k


kerenyahan dalam kemasan polietilen.

Nilai ln k0 = -2,862 maka nilai k0 = k = 0,05715433721. e(-968,2/298)


0,05715433721. k = 0,002218
Umur simpan keripik pisang dalam t = (lnA0/lnAt)/k
kemasan polietilen pada suhu ruang (250C t = (ln 3,93/ln 4,05)/ 0,01238
atau 298 K): t = 441,17 hari.
k = k0.e(-Ea/RT)

288 INOVASI dan PEMBANGUNAN – JURNAL KELITBANGAN VOL.04 NO. 03


3.2 Umur Simpan Keripik Pisang dalam Kemasan Polipropilen

1,44 y = 0,001x + 1,364

ln Skor Kerenyahan Keripik


R² = 0,943
1,42
y = 0,002x + 1,369
1,4 R² = 0,915
1,38 y = 0,002x + 1,370
R² = 0,877
1,36 Suhu 35
0 10 20 30 Suhu 45
Suhu 55
Lama Penyimpanan (Hari)

Gambar 15. Grafik regresi kerenyahan dalam kemasan polipropilen

-6
0,003 0,00305 0,0031 0,00315 0,0032 0,00325 0,0033
-6,2

-6,4
ln k

-6,6
y = -3536x + 4,683
-6,8 R² = 0,765

-7
1/T

Gambar 16. Grafik hubungan antara 1/T dengan nilai ln k kerenyahan dalam
kemasan polipropilen

Nilai ln k0 = 4,683 maka nilai k0 = k = 108,0938682. e(-3536/298)


108,0938682. k = 0,00076
Umur simpan keripik pisang dalam t = (lnA0/lnAt)/k
kemasan polipropilen pada suhu ruang t = (ln 4,15 /ln 3,93)/ 0,00076
0
(25 C atau 298 K): t = 1265,39 hari.
k = k0.e(-Ea/RT)

289 INOVASI dan PEMBANGUNAN – JURNAL KELITBANGAN VOL.04 NO. 03


3.3 Umur Simpan Keripik Pisang dalam Kemasan Alumunium Foil

1,5
y = 0,002x + 1,377

ln Skor Kerenyahan
1,45 R² = 0,930

Keripik
1,4 y = 0,002x + 1,360
R² = 0,940
1,35 y = 0,003x + 1,341
1,3 R² = 0,712
0 10 20 30 Suhu 35
Suhu 45
Lama Penyimpanan (Hari) Suhu 55

Gambar 17. Grafik regresi kerenyahan dalam kemasan alumunium foil

-5,7
-5,80,003 0,00305 0,0031 0,00315 0,0032 0,00325 0,0033
-5,9
-6
ln k

-6,1
y = -2025x + 0,295
-6,2 R² = 0,734
-6,3
-6,4
1/T

Gambar 18. Grafik hubungan antara 1/T dengan nilai ln k kerenyahan dalam
kemasan alumunium foil.

Nilai ln k0 = 0,295 maka nilai k0 = 1,343. k = 1,343. e(-2025/298)


Umur simpan keripik pisang dalam k = 0,0001503
kemasan alumunium foil pada suhu ruang t = (lnA0/lnAt)/k
(250C atau 298 K): t = (ln 3,93/ln 4,236667)/ 0,0001503
k = k0.e(-Ea/RT) t = 6306,82 hari.

290 INOVASI dan PEMBANGUNAN – JURNAL KELITBANGAN VOL.04 NO. 03


Hasil pehitungan umur simpan keripik setiap parameter mutu disajikan pada Tabel
pisang dalam kemasan polietilen, 1.
polipropilen dan alumunium foil untuk

Tabel 1. Umur simpan keripik pisang dalam kemasan polietilen, polipropilen dan alumunium
foil berdasarkan masing-masing parameter mutu.

Parameter Mutu Jenis Umur Simpan


Kemasan

Hari Bulan
Aroma Polietilen 107,19 3,57
Polipropilen 143,52 4,78
Alumunium 155,19 5,17
foil
Rasa Polietilen 194,22 6,47
Polipropilen 202,24 6,74
Alumunium 233,25 7,78
foil
Kerenyahan Polietilen 154,35 5,15
(uji organoleptik) Polipropilen 1265,39 42,18
Alumunium 6306,82 210,13
foil

Menurut Hariyadi (2012), umur simpan polietilen 0,3mm memiliki permeabilitas


ditentukan oleh faktor kritis yang paling yaitu 0,1 ml 𝜇/cm2, menyebabkan pori-pori
cepat rusak. Berdasarkan tabel diatas dapat plastik besar sehingga mudah terjadi
dilihat bahwa parameter mutu penerimaan penyerapan uap air maupun oksigen dari
aroma merupakan faktor kritis yang lingkungan luar (Herawati, 2008). Selain
menyebabkan keripik pisang mengalami itu, suhu penyimpanan yang tinggi
kerusakan paling cepat. Hal ini dibuktikan menyebabkan mudahnya terjadi pemuaian
dengan umur simpan keripik pisang pada pori-pori plastik polietilen. Pemuaian
terpendek terdapat pada parameter mutu ini akan membantu keripik pisang bereaksi
aroma. Berdasarkan faktor kritis dengan lingkungan luar, yang
penerimaan aroma tersebut maka dapat mengakibatkan keripik pisang yang
ditentukan umur simpan keripik pisang dikemas dalam plastik polietilen ini lebih
pada suhu 250C adalah 107,19 hari pada cepat mengalami oksidasi dan ketengikan.
kemasan polietilen, 143,53 hari pada
kemasan polipropilen, dan 155,19 hari pada Keripik pisang yang disimpan pada
kemasan alumunium foil. kemasan alumunium foil memiliki umur
simpan yang lebih lama dibandingkan umur
Keripik pisang yang disimpan pada plastik simpan keripik pisang pada kemasan
polietilen memiliki umur simpan terpendek polipropilen dan polietilen. Hal tersebut
jika dibandingkan dalam kemasan membuktikan bahwa kemasan alumunium
polipropilen dan alumunium foil. Kemasan foil lebih dapat meningkatkan perlindungan

291 INOVASI dan PEMBANGUNAN – JURNAL KELITBANGAN VOL.04 NO. 03


terhadap bahan yang dikemas dari uap air, Arpah. 2001. Penentuan Kedaluwarsa
gas, cahaya dan bau dibandingkan kemasan Produk Pangan. Institut Pertanian
polipropilen dan polietilen. Kemasan Bogor. Bogor 86-88 hlm.
alumunum foil 0,6mm memiliki WVTR
Badan Pusat Statistik. 2014. Produktivitas
(water vapor transmission rate) sebesar Pisang Nasional. Badan Pusat
0,5749 g/cm2/24jam sedangkan kemasan PP Statistik. Jakarta.
0,8mm memiliki WVTR (water vapor
transmission rate) sebesar 41,320 Floros. J.D. ,V. Gnanasekharan, V. 1993.
2
g/cm /24jam (Putro, 2012). Semakin kecil Shelf Life Prediction Of Packaged
WVTR kemasan, maka kemasan tersebut Foods. Chemical, Biological,
Physical And Nutrisional Aspects.
lebih baik dalam mempertahankan mutu
(G.Charalambous, ed.).Elsevier Publ.
produk pangan. Kemasan alumunium foil London.
sering disebut sebagai metallized plastic,
karena kemasan ini dilapisi oleh lapisan Gunasoraya. 2011. Penentuan Umur
pelogaman sekitar 300-1000A (0,03-0,1µm) Simpan Produk Terkemas..
yang memberikan efek terhadap cahaya, gas http://gunasoraya.blogspot.com/2011/
maupun uap air. 01/alpukat-persea-americana.html.
Diakses 28 Mei 2015
KESIMPULAN Hariyadi, P. 2012. Uji Umur Simpan Yang
Dipercepat (Accelerated Shelf Life
Umur simpan keripik pisang pada suhu Test) Berdasarkan Model Isoterm
ruang (250C) yaitu 107,19 hari dalam Sorpsi Air. Fateta. IPB. Bogor.
kemasan polietilen, 143,52 hari dalam
Herawati, H. 2008. Penentuan Umur
kemasan polipropilen dan 155,19 hari
Simpan pada produk Pangan. Balai
dalam kemasan alumunium foil. Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa
Tengah. Jawa Tengah. 124-127 hlm.
SARAN
Putro, J.S. 2012. Optimasi Proses
Adapun saran untuk penelitian selanjutnya Penggorengan Hampa dan Penyimpanan
yaitu perlu dilakukan penelitian dengan Keripik Ikan Pepetek (Leiognathus
Sp). (Skripsi). Institut Pertanian
parameter-parameter mutu lain seperti
Bogor. Bogor.
analisa kadar asam lemak bebas untuk
menentukan umur simpan keripik pisang Suhelmi, M. 2007. Pengaruh Kemasan
dalam berbagai kemasan. Polypropylene Rigid Kedap Udara
Terhadap Perubahan Mutu Sayuran
Segar Terolahan Minimal Selama
DAFTAR PUSTAKA Penyimpanan. (Skripsi).
InstitutPertanianBogor. Bogor.
AOAC. 1984. Official Method of Analisis
of the Associates of Official Sulistyowati, A. 2004. Membuat Keripik
Analytical Chemist. AOAC. New Buah dan Sayur. Puspa Swara. Jakarta.
York. Chapter 45, p. 5-65.

292 INOVASI dan PEMBANGUNAN – JURNAL KELITBANGAN VOL.04 NO. 03

Anda mungkin juga menyukai