ABSTRAK
ABSTRACT
If a product is not known when the damage occurs it will result in these products
can not be known when there is damage and may not be consumed again by
consumers. Food processing in the commercial industry generally aims to extend
the shelf life, change or improve product characteristics. Based on observations,
milk storage at 13oC, 28oC and 40oC affects the shelf life of several parameters
that affect the activation energy. The lower the storage temperature, the longer
the shelf life of pasteurized milk products. Metalized packaging has a longer shelf
life of 91 months. While the lowest shelf life is found on PE packaging which has
a shelf life of 3 months.
Alat
Alat yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah inkubator, oven, pH meter,
cawan alumunium, neraca analitik, alumunium foil, Aw meter, desikator, dan
krustang.
Bahan
Bahan yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah biskuit, yoghurt, garam
NaCl, NaOH, KCl, MgCl2, K2CO3, aquades (H2O), silica gel, lilin malam, plastik
Polipropilena (PP), PE, HDPE dan metallized.
Prosedur
Metode Arrhenius
Prosedur yang dilakukan dalam praktikum kali ini yaitu pertama-tama 30
ml sampel susu pasteurisasi dimasukkan ke dalam 10 vial untuk pengamatan
sebanyak 10 kali dan diberi label. Kemudian botol vial berisi sampel susu
disimpan dalam suhu yang berbeda-beda, yaitu 15oC, 25oC, dan 40oC. Sampel
susu diamati pH-nya setiap dua jam sekali selama 2 hari menggunakan pH meter
yang sudah dikalibrasi.
Kalibrasi pH meter
Pertama-tama pH meter dilepaskan dari botol buffer lalu dibilasi aquades.
Tekan CaL untuk mengkalibrasi pH meter menggunakan buffer dengan pH 7, jika
tanda pada pH meter sudah berkedip maka pH meter sudah terkalibrasi.
Selanjutnya pH meter dibilas lagi menggunakan aquades, lalu tombol CaL ditekan
lagi untuk mengkalibrasi dengan buffer pH 4. Jika tanda pada pH meter sudah
berkedip, maka kalibrasi sudah selesai. Nodul pH meter dibilas kembali dengan
aquades dan pH meter sudah siap untuk mengukur pH dari sampel.
Metode Labuza
Prosedur yang dilakukan dalam praktikum kali ini yaitu pertama-tama
sampel astor dimasukkan kedalam cawan alumunium yang sudah konstan, lalu
ditimbang menggunakan neraca analitik, setelah itu dimasukkan kedalam lima
inkubator yang berbeda sesuai jenis garam nya (NaCl, NaOH, BaCl2, MgCl2,
K2CO3), dan satu inkubator lagi untuk penyimpanan menggunakan aquades.
Kemudian dilakukan pengamatan setiap hari selama 4 hari terhadap RH dan juga
massa bahan tersebut, namun setiap kali pengamatan bahan tidak boleh tersentuh
tangan sehingga harus menggunakan krustang.
WVTR
Prosedur yang dilakukan yaitu pertama-tama disiapkan dua jenis kemasan
yaitu plastik Polipropilena (PP) dan metallized. Kemudian potong kemasan
dengan ukuran 5 x 5 cm, lalu timbang kemasan menggunakan neraca analitik.
Setelah itu, masukkan kemasan kedalam inkubator yang berisi garam NaCl, dan
dilakukan pengamatan setiap hari selama 4 hari terhadap RH dan juga massa
bahan tersebut.
KESIMPULAN
Kesimpulan yang didapat pada praktikum kali ini yaitu pada penyimpanan
arrhenius dilakukan untuk sampel yang mudah rusak seperti yoghurt dan semakin
rendah suhu penyimpanan maka semakin lama umur simpan produk yoghurt
tersebut. Kemasan metalized mempunyai umur simpan yang lebih lama yaitu 30
bulan. Kemudian diikuti kemasan HDPE, kemasan PP dan terakhir kemasan PE.
Pada kemasan PP umur simpannya hanya sekitar 3 bulan. Kemasan yang paling
baik digunakan pada penyimpanan biskuit adalah kemasan metalized.
DAFTAR PUSTAKA
Adawiyah, D.R. 2006. Hubungan Sorpsi Air, Suhu Transisi Gelas dan Mobilitas
Air Serta Pengaruhnya Terhadap Stabilitas Produk Pada Model Pangan.
Disertasi. Sekolah Pasca Sarjana IPB, Bogor
Fennema OR. 1985. Food Chemistri 2nd ed. Marcell Decker, Inc. New york,
USA.
Labuza, T. P. and Schmidl, M.K. 1985. Accelerated shelf life testing of foods.
Food Technology, 39 (9), 57-62, 64, 134.
McQuarrie, D.A. & John D.S. 1997. Physical Chemistry: A Molecular Approach.
USA: University Science Books.
Muliawati, Tania. 2011. Penentuan Masa Simpan Wafer Stick dalam Kemasan
Plastik Laminasi.
ln K terhadap 1/T
0
0.00315 0.0032 0.00325 0.0033 0.00335 0.0034 0.00345 0.0035 0.00355
-0.2
-0.4
-0.6
-0.8
-1
-1.2
-1.4 y = -1485.4x + 3.7959
R² = 0.9949
-1.6
ln K terhadap 1/T
0
0.00315 0.0032 0.00325 0.0033 0.00335 0.0034 0.00345 0.0035 0.00355
-0.5
-1
y = -2255x + 5.1226
-1.5 R² = 0.9988
-2
-2.5
-3
Grafik 2. Aroma Yoghurt
ln K terhadap 1/T
0
0.00315 0.0032 0.00325 0.0033 0.00335 0.0034 0.00345 0.0035 0.00355
-0.2
-0.4
-0.6
y = -1686.3x + 4.3234
-0.8 R² = 0.9832
-1
-1.2
-1.4
-1.6
-1.8
Grafik 3. Tekstur Yoghurt
ln K terhadap 1/T
0
0.00315 0.0032 0.00325 0.0033 0.00335 0.0034 0.00345 0.0035 0.00355
-1
-2
-3 y = 4228.4x - 20.936
-4 R² = 0.6689
-5
-6
-7
-8
-9
Grafik 4. pH Yoghurt
GRAFIK HASLEY
0.3000
hasley
0.2500 y = 0.3844x - 0.1091
y = 0.196x - 0.0109
R² = 0.8494
R² = 0.9461isoterm sorpsi awal
0.2000
0.0000
0.0000 0.2000 0.4000 0.6000 0.8000 1.0000
grafik 5. Metode Hasley