Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH PRAKTIKUM PENGUKURAN POTENSIAL MEMBRAN

Dosen Pengampu: Heru Adi Kurniawan S.Pd., M.Pd.

Disusun Oleh:

1. Adinda Hardi Nugrahaini : S23097


2. Andhi Dwi Prasetyo : S23104
3. Dhea Syaffira Wulandari : S23113
4. Irene Nafiri Saputri : S23120
5. Okta Wahyu Ramadhan : S23131
6. Sintia Purwanto Putri : S23138

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN

TAHUN AKADEMIK 2023/2024


I. Judul
“Makalah Praktikum Pengukuran Potensial Membran”

II. Tujuan
1. Mahasiswa mampu untuk membedakan potensial membran istirahat, potensial
membran berjenjang, dan potensial membran aksi.
2. Mahasiswa mampu untuk mengetahui fungsi potensial membran.

III. Dasar Teori


Potensial membran adalah potensial elektrik antara dinding sebelah luar dan
dinding sebelah dalam dari suatu membran sel yang kira-kira sekitar -50 sampai -200
milivolt (tanda minus menunjukan bahwa di dalam sel bersifat negatif dibandingkan
dengan bagian luarnya). Potensial membran merupakan hasil dari perbedaan konsentrasi
potasium dan sodium antar membran sel yang dipelihara dengan asupan ion. Sitoplasma
sel bermuatan negatif dibandingkan dengan fluida ekstraseluler yang disebabkan oleh
distribusi anion dan kation pada sisi membran yang berlawanan dan tidak sama. Potensial
membran juga sebagai sumber energi yang mempengaruhi lalulintas semua substansi
bermuatan yang melewati membran, karena di dalam sel tersebut negatif dibandingkan
dengan yang ada di luarnya. Dengan demikian, dua gaya menggerakan difusi ion
melintasi suatu membran yaitu gaya kimiawi dan gaya listrik. Gabungan dari dua gaya
yang bekerja pada satu ion disebut gradien elektrokimiawi. Pada sel yang peka rangsang
terjadi pada otot dan syaraf dan di saat itu potensial dalam keadaan istirahat, namun jika
terjadi beda potensial maka akan timbul potensial aksi dan potensial berjenjang yang
ditimbulkan oleh adanya depolarisasi, polarisasi, dan repolarisasi hiperpolarisasi.
IV. Pembahasan

A. Potensial Membran

Membran sel bertugas untuk memisahkan antara cairan ekstraseluler dan


cairan intraseluler. Komposisi antara kedua cairan tersebut terdapat perbedaan
konsentrasi pada ion natrium, kalium, dan klorida. Perbedaan konsentrasi ion-ion
tersebut dikarenakan semua ion tersebut membawa muatan yang dapat kita ukur
dan hitung interaksi gradien ion yang menghasilkan potensial membran.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan potensial membran tidak berada pada
titik nol, yaitu
a. Adanya distribusi partikel bermuatan yang tidak merata pada kedua sisi
membran dimana natrium dan klorida memiliki konsentrasi yang tinggi di
luar sel sedangkan kalium memiliki konsentrasi yang tinggi di dalam sel.
b. Membran memiliki saluran protein yang terbuka dan mengeluarkan ion
kalium yang akan menyebabkan membrane istirahat menjadi lebih negatif.
Neuron memiliki pompa natrium dan kalium untuk memindahkan kalium
kembali dalam sel melawan gradien.
c. Molekul yang bermuatan negatif yang tersangkut di dalam sel membuat
potensial membran istirahat menjadi lebih negatif.

B. Potensial Membran Istirahat

Potensial membran istirahat terjadi karena adanya bendungan dari


ion negatif di sitosol dalam membran dan ion positif cairan ekstraseluler
di luar dari membran, perbedaan ini dapat diukur dengan cara
memasukkan ujung dari mikroelektroda ke dalam sel dengan suatu alat
yang dapat mengkonduksikan aliran listrik dengan mengukur melalui
mikroelektroda dan melihat yang sudah terhubung maka diketahui neuron
membran potensial istirahanya adalah sub variasi antara -40 hingga -90
milivolt. Tanda minus tersebut menggambarkan bahwa di dalam sel saraf
lebih negatif dibandingkan di luar sel syaraf. Sedangkan untuk sel tubuh
kita biasanya potensial membran istirahatnya adalah +5 hingga -100
milivolt.

Faktor-faktor yang menyebabkan negatifnya neuron adalah -70


milivolt disebabkan karena distribusi yang tidak merata dari ion kation
maupun antara cairan ekstraseluler dan sitosol.
C. Percobaan potensial aksi dengan laboratorium virtual neuron cumi-cumi

Menghitung keseimbangan membran dan potensial membran untuk


mempelajari karakteristik dari ionik dan listrik dari tiap fase potensial aksi
dengan memahami tugas saluran berpintu tegangan untuk mengamati
potensial aksi mencatat arus membran dibawah tegangan penjepit,
mencatat tegangan membran penjepit pada konsentrasi natrium dan kalium
ekstraseluler yang berbeda. Dengan teknik ini membuat pengukuran
potensial membran aksi mikroelektroda.

D. Contoh dari potensial aksi pada kaki kecoa

Menggunakan Teknik perekaman dan stimulasi ekstraseluler di sensorik


pada kaki kecoa. Hal tersebut dilakukan dikarenakan kecoa mudah dibuat
dari sistem sensorik yang berbeda tanpa waktu persiapan yang lama. Kaki
kecoa ditempatkan dengan posisi ventral menghadap ke atas pada sepotong
gabus. Ketiga penghantar listrik yang sudah disiapkan kemudian
dimasukkan ke kaki kecoa, lalu kemudian akan terlihat potensial aksi
spontan baik secara visual pada monitor audio.

V. Kesimpulan
Disimpulkan bahwa dalam sistem syaraf terdapat neuron yang saling terhubung. Neuron
berkomunikasi dari sinyal listrik yang memiliki pergerakkan ion seperti natrium, dan
kalium. Sinyal elektrokimia terkhusus distribusi ion yang tidak merata menyebabkan ion-
ion tersebut bergerak. Gradien elektrokimia yang terukur disebut dengan potensial
membran. Semua sel dalam tubuh memiliki potensial membran istirahat dan dapat
bervariasi berdasarkan komposisi cairan ekstraseluler dan cairan intrseluler. Berapa
faktor yang membuat potensial bermuatan tidak merata, molekul yang bermuatan negatif,
dan membran memiliki saluran protein yang terbuka.

VI. Daftar Pustaka


https://youtu.be/Cq0pcdSPPFA?si=-fs3swgEqI5aCiDf
https://youtu.be/TaVtQ12p5Ho?si=3GrKPQDXkvq_7jtG
https://youtu.be/zVXsMepSvBE?si=mPVLVgZ4f0srJyd4
https://youtu.be/AuGwGhTlnK4?si=T3mM1rQWktolLOvQ

Anda mungkin juga menyukai