Anda di halaman 1dari 3

NAMA : ARIEF RIZKI PILLI

NIM : 045323766

Tugas Tutorial 2

Soal.

1. Deskripsikan dan terangkan jenis dan tipe negosiasi!

2. Jelaskan berdasarkan pemahaman anda tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan
uraikan pula fungsinya!

3. Apa yang dimaksud dengan upah minimum? Jelaskan pula permasalahan utama
penetapan upah minimum!

Jawab:

1. a. Jenis Negosiasi.

• Negosiasi Distributif.

Jenis negosiasi ini melibatkan pembagian sumber daya yang terbatas antara pihak-pihak yang
terlibat. Tujuan utama dari negosiasi distributif adalah untuk memaksimalkan keuntungan satu pihak
dengan mengorbankan keuntungan pihak lain. Contohnya adalah negosiasi harga di mana penjual
ingin mendapatkan harga yang tinggi sedangkan pembeli ingin mendapatkan harga yang rendah.

• Negosiasi Integratif.

Jenis negosiasi ini melibatkan penciptaan nilai tambahan bagi semua pihak yang terlibat. Tujuan
utama dari negosiasi integratif adalah untuk mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan dan
memaksimalkan nilai bersama. Contohnya adalah negosiasi kerjasama bisnis di mana kedua belah
pihak berusaha menciptakan kesepakatan yang menguntungkan bagi keduanya.

b. Tipe Negosiasi.

• Negosiasi Kompetitif.

Tipe negosiasi ini melibatkan persaingan antara pihak-pihak yang terlibat. Setiap pihak berusaha
untuk memenangkan negosiasi dengan mengalahkan pihak lain. Taktik yang umum digunakan dalam
negosiasi kompetitif adalah menekan pihak lain, menipu, atau menggunakan kekuatan untuk
mendapatkan keuntungan

• Negosiasi Kolaboratif.

Tipe negosiasi ini melibatkan kerjasama dan komunikasi yang terbuka antara pihak-pihak yang
terlibat. Tujuan utama dari negosiasi kolaboratif adalah mencapai kesepakatan yang saling
menguntungkan dan membangun hubungan jangka panjang. Pihak-pihak yang terlibat berusaha
untuk mencapai win-win solution dengan mempertimbangkan kepentingan semua pihak.

• Negosiasi Kompromi.
Tipe negosiasi ini melibatkan pemberian dan pengambilan di antara pihak-pihak yang terlibat. Pihak-
pihak tersebut mencapai kesepakatan dengan saling mengorbankan beberapa kepentingan mereka.
Tipe negosiasi ini sering digunakan ketika tidak ada solusi yang memuaskan bagi semua pihak atau
ketika waktu dan sumber daya terbatas.

• Negosiasi Menghindar.

Tipe negosiasi ini melibatkan menghindari atau menunda negosiasi. Pihak-pihak yang terlibat tidak
mencoba untuk mencapai kesepakatan dan lebih memilih untuk menghindari konflik atau
mengabaikan masalah yang ada. Tipe negosiasi ini sering digunakan ketika pihak-pihak tidak memiliki
kepentingan yang kuat atau ketika konflik terlalu kompleks untuk diselesaikan.

2. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah upaya yang dilakukan untuk melindungi pekerja dari
risiko cedera dan penyakit yang mungkin terjadi selama bekerja. K3 bertujuan untuk menciptakan
lingkungan kerja yang aman dan sehat bagi semua pekerja.

(a) Fungsi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

• Mencegah Cedera dan Penyakit Kerja.

K3 bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengurangi risiko cedera dan penyakit yang mungkin
terjadi di tempat kerja. Ini dilakukan melalui identifikasi bahaya, evaluasi risiko, dan penerapan
langkah-langkah pengendalian yang tepat.

• Melindungi Kesehatan Pekerja K3.

Juga berfungsi untuk melindungi kesehatan pekerja dari efek negatif yang dapat timbul akibat
paparan bahan kimia berbahaya, radiasi, kebisingan, dan faktor-faktor lain yang dapat
membahayakan kesehatan mereka.

• Meningkatkan Produktivitas.

Dengan menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat, K3 dapat membantu meningkatkan
produktivitas pekerja. Pekerja yang merasa aman dan sehat cenderung lebih fokus dan efisien dalam
melakukan tugas mereka.

• Mengurangi Biaya.

Implementasi K3 yang baik dapat membantu mengurangi biaya yang terkait dengan cedera dan
penyakit kerja. Biaya perawatan medis, absensi pekerja, dan kompensasi cedera dapat dikurangi
dengan mencegah terjadinya kecelakaan dan penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan.

• Meningkatkan Reputasi Perusahaan.

Perusahaan yang memiliki program K3 yang baik cenderung memiliki reputasi yang baik di mata
pekerja dan masyarakat. Ini dapat membantu perusahaan dalam menarik dan mempertahankan
tenaga kerja yang berkualitas serta meningkatkan citra perusahaan di pasar.

Dengan demikian, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) memiliki peran penting dalam melindungi
pekerja, meningkatkan produktivitas, mengurangi biaya, dan meningkatkan reputasi perusahaan.

3.Upah Minimum
Upah minimum adalah jumlah terendah yang harus dibayarkan kepada pekerja oleh pemberi kerja
sesuai dengan peraturan perundang-undangan atau kebijakan yang berlaku disuatu negara atau
wilayah. Tujuan dari upah minimum adalah untuk melindungi pekerja dengan memastikan bahwa
mereka menerima bayaran yang layak untuk pekerjaan yang mereka lakukan.

• Permasalahan Penetapan Upah Minimum.

Penetapan upah minimum dapat menghadapi beberapa permasalahan utama, antara lain:

• Ketidakseimbangan antara kebutuhan pekerja dan kemampuan pemberi kerja.

Pemberi kerja mungkin menghadapi kesulitan dalam membayar upah minimum yang ditetapkan
karena keterbatasan sumber daya atau kondisi ekonomi yang sulit. Di sisi lain, pekerja mungkin
merasa bahwa upah minimum yang ditetapkan tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan hidup
mereka.

• Dampak terhadap lapangan kerja

Penetapan upah minimum yang terlalu tinggi dapat menyebabkan pemberi kerja enggan merekrut
lebih banyak pekerja atau bahkan melakukan pemutusan hubungan kerja untuk mengurangi biaya.
Hal ini dapat mengakibatkan penurunan lapangan kerja atau pengangguran.

• Inflasi.

Jika upah minimum dinaikkan secara terus-menerus tanpa pertumbuhan ekonomi yang seimbang,
hal ini dapat menyebabkan inflasi. Inflasi dapat mengurangi daya beli masyarakat secara keseluruhan
dan berdampak negatif pada perekonomian.

• Ketidakadilan antara sektor dan wilayah.

Penetapan upah minimum yang sama untuk semua sektor atau wilayah dapat mengabaikan
perbedaan biaya hidup dan produktivitas antara sektor atau wilayah tersebut. Hal ini dapat
menyebabkan ketidakadilan dalam pembayaran upah.

• Penyalahgunaan dan pelanggaran.

Meskipun upah minimum ditetapkan untuk melindungi pekerja, masih ada kemungkinan terjadinya
penyalahgunaan dan pelanggaran terkait pembayaran upah minimum. Pemberi kerja dapat mencoba
menghindari kewajiban membayar upah minimum atau melakukan praktik yang merugikan pekerja.

Pemerintah dan pihak terkait harus mempertimbangkan dengan cermat permasalahan-


permasalahan ini dalam proses penetapan upah minimum untuk mencapai keseimbangan antara
perlindungan pekerja dan keberlanjutan ekonomi.

Anda mungkin juga menyukai