Anda di halaman 1dari 14

HUBUNGAN INDUSTRIAL

Rahma Meiliza Putri 05121001008


Andreas T. 05121001034
Mora G. Tamba 05121001036
Reszki Oktavia
05121001048
Ferdiansyah
05121001072
Farid Hermanda 05121001085

Hubungan Industrial adalah hubungan


berkesinambungan
antara
sekelompok
karyawan yang diwakili serikat pekerja dengan
manajemen perusahaan.

Serikat pekerja adalah wadah organisasi


yang
mewakili
karyawan
sebagai
alat
perjuangan
kolektif
untuk
memelihara,
menstabilkan ataupun memantapkan kondisikondisi organisasi.

Perjuangan tersebut dapat ditempuh dalam


berbagai cara, yaitu :
Mengajukan pendapat dan saran.
Perundingan dengan pihak manajemen
Mengajukan protes atas peraturan yang
dianggap tidak adil.

Menurut drs. T. Hani handoko, terdapat dua


konsep

pergerakan

serikat

pekerja,

yaitu

sebagai berikut :
business unionism, yaitu misi pergerakan serikat
pekerja

yang

bertujuan

untuk

melindungi,

meningkatkan kesjahteraan, menuntut kenaikan


gaji,

memperbaiki

kondisi-kondisi

kerja,

dari

membantu karyawan pada umumnya.


Social unionism, yaitu misi serikat kerja yang
bertujuan

pada

kebijakan-kebijakan

ekonomi, dan politik yang lebih luas.

sscial,

Langkah yang perlu dilakukan oleh pihak manajemen dalam


menghadapi pergerakan serikat pekerja adalah sebagai
berikut :

Merancang pekerjaan yang secara pribadi memuaskan para


karyawan

Memaksimumkan kesempatan individu dan meminimumkan


kemungkina pemutusan kerja.

Memilih karyawan yang qualified.

Menetapkan standar prestasi yang adil.

Melatih para karyawan untuk mencapai tingkat prestasi


yang diharapkan.

Menilai dan menghargai perilaku atas dasar prestasi kerja


nyata.

MASALAH NORMATIF DAN NON NORMATIF

Masalah
normatif
yang
ditetapkan undang undang
sebagai standar upah minimum
dan libur tahunan dan standar
lain
yang
disepakati
yang
terutama dalam perjanjian kerja
bersama.
Masalah
non
normatif
menyangkut yang tidak memiliki
standar hukum secara langsung
atau berkaitan dengan upaya
memperbaiki ketentuan dalam
standar yang telah ditetapkan

Permasalahannya :
Upah Minimum
Pemutusan Hubungan
Kerja
Uang Pesangon
Kontrak Kerja
Jaminan Sosial Tenaga
Kerja
Isu isu Non Normatif

PERUNDINGAN KERJA BERSAMA (COLLECTIVE


BERGAINING)
Pihak
manajemen
seyogyanya
perlu
memberi kesempatan pada karyawan untuk
mengadakan perundingan dengan pihak
manajemen jika ada permasalahan serius.
Beberapa faktor yang berpengaruh dalam
perundingan kerja bersama adalah sebagai
berikut :

Kesediaan perusahaan untuk berunding


Strategi dan taktik karyawan
Sasaran hasil rundingan
Peranan pemerintah

NEGOSIASI DALAM PERUNDINGAN KERJA


BERSAMA
Negosiasi adalah suatu proses ketika dua pihak atau lebih yang
mempunyai kepentingan yang sama atau bertentangan bertemu
dan berbicara dengan maksud untuk mencapai suatu kesepakatan.
Hubungan industrial melibatkan negosiasi dalam bentuk :
- antara seorang pekerja dengan majikannya
- antara serikat pekerja atau sekelompok pekerja dengan seorang
pekerja
- antara satu kelompok serikat pekerja dengan satu kelompok
pengusaha

Gambaran Umum Proses Negosiasi :

Relatif tidak berstruktur

Tidak ada aturan prosedur yang baku

Tidak ada agenda yang baku

Melibatkan proses pembicaraan, mendengarkan,


dan mengamati

Tujuannya adalah untuk mencapai suatu


kesepakatan yang diterima oleh kedua belah pihak

Proses negosiasi adalah milik pihak-pihak yang


terkait

Negosiasi tidak selalu berakhir dengan kesepakatan

Hasil-hasil Negosiasi

Menang Kalah
Salah satu pihak mencapai seluruh kesepakatan atau
sebagian besar hasil dari rencana yang diharapkan,
sementara pihak lain tidak mendapatkan hasil apa-apa.

Kalah Menang
Salah satu pihak tidak mendapatkan hasil atau sangat
kecil dari rencana yang diharapkan, sementara pihak lain
mencapai seluruh atau sebagian besar.

Kalah Kalah
Pihak-pihak yang berunding gagal mencapai kesepakatan.

Menang - Menang
Kedua belah pihak mencapai hasil sebagian dari posisi
tuntutan dan penawaran pertama mereka.

TAHAPAN DALAM NEGOSIASI


a.

Persiapan

b.

Diskusi

c.

Perundingan (Tawar menawar)

d.

Kesepakatan dan hasil

GAYA-GAYA DALAM NEGOSIASI

Gaya Negosiasi Koorperatif


Suatu bentuk usaha dalam negosiasi dimana
dalam gaya negosiasi ini harus ada sikap
saling kerjasama antara kedua belah pihak

Gaya Negosiasi Kompetitif


Gaya negosiasi kompetitif digunakan apabila
salah satu pihak ingin saling mengalahkan
dan jelas-jelas tidak menginginkan negosiasi.

FAKTOR-FAKTOR YANG DAPAT MENURUNKAN


KESEMPATAN PENGORGANISASIAN SERIKAT PEKERJA

Menurut America Federation of Labor and Congress of


Industrial Organization, AFL-CIO (Nation Business No. 54,
1966)
Keyakinan karyawan bahwa atasannya tidak
memanfaatkannya.
Para karyawan bangga dengan pekerjaannya
Para karyawan merasa aman saat mengetahui bahwa upayaupaya mereka diakui dan dihargai
Tidak adanya tuntutan atas perlakuan yang sewenangwenang. Para karyawan menghargai disiplin yang tegas tetapi
adil
Tidak adanya favoritisme
Para supervisor mempunyai hubungan baik dengan para
bawahannya

FAKTOR-FAKTOR DALAM PERUSAHAAN YANG DAPAT MENAHAN


MUNCULNYA KEINGINAN MEMBENTUK SERIKAT PEKERJA

Supervisor lini pertama yang berfungsi efektif


Adanya kebijakan bebas serikat pekerja
Komunikasi yang efektif
1.
Manajemen partisipatif
2.
Manajemen kinerja
3.
Open door policy
Kepercayaan dan keterbukaan
Program-program kompensasi yang efektif
Lingkungan kerja yang sehat dan aman

THANKS

Anda mungkin juga menyukai