Anda di halaman 1dari 4

Nama : Edoard Nadapdap

Nim : 1801012
Kelas : BDP IIIA

Leardning Point Manajemen SDM

Learning Point “Employee Productivity & Dicipline”

Produktivitas adalah perbandingan antara luaran (output) dengan masukan (input).


Beberapa permasalahan yang menyebabkan penurunan produktivitas perusahaan adalah:

1. Tidak ada evaluasi produktivitas


2. Keterlambatan pengambilan keputusan oleh manajemen
3. Motivasi rendah dalam pekerjaan.
4. Perusahaan tidak mampu berkompetisi dan beradaptasi pada kemajuan teknologi dan
informasi.

Upaya peningkatan produktivitas membutuhkan beberapa indikator sebagai evaluasi. Salah


satu diantaranya adalah metode Overall Equipment Effectiveness. Sementara identifikasi
permasalahan dapat dilakukan dengan pendekatan lean production.
Berikut adalah upaya meningkatkan produktivitas :
1. Melakukan perencanaan kerja
2. Fokus pada prioritas
3. Menghindari potensi gangguan
4. Memulai dengan hal kecil
5. Melakukan evaluasi

Disiplin adalah perasaan taat dan patuh terhadap nilai-nilai yang dipercaya merupakan
tanggung jawabnya.
terdapat empat bentuk disiplin kerja, yaitu:

1. Disiplin Preventif. Disiplin preventif adalah kegiatan yang dilaksanakan untuk


mendorong para karyawan agar mengikuti berbagai standar dan aturan, sehingga
penyelewengan-penyelewengan dapat dicegah.
2. Disiplin Korektif. Disiplin korektif adalah kegiatan yang diambil untuk menangani
pelanggaran terhadap aturan-aturan dan mencoba untuk menghindari pelanggaran-
pelanggaran lebih lanjut.
3. Aturan Kompor Panas. Aturan ini pada hakekatnya menyatakan bahwa tindakan
pendisiplinan hendaknya mempunyai ciri-ciri yang sama dengan hukuman yang
diterima seseorang karena menyentuh sebuah kompor panas.
4. Disiplin Progresif. Disiplin progresif adalah memberikan hukuman-hukuman yag
lebih berat terhadap pelanggaran-pelanggaran yang berulang. Tujuannya adalah
memberikan kesempatan kepada karyawan untuk mengambil tindakan korektif
sebelum hukuman-hukuman yang lebih serius dilaksanakan.

Aspek dan Indikator Disiplin Kerja

a. Disiplin waktu
Disiplin waktu di sini diartikan sebagai sikap atau tingkah laku yang menunjukkan
ketaatan terhadap jam kerja yang meliputi: kehadiran dan kepatuhan karyawan pada
jam kerja, karyawan melaksanakan tugas dengan tepat waktu dan benar.

b. Disiplin peraturan
Peraturan maupun tata tertib yang tertulis dan tidak tertulis dibuat agar tujuan suatu
organisasi dapat dicapai dengan baik. Untuk itu dibutuhkan sikap setia dari karyawan
terhadap komitmen yang telah ditetapkan tersebut. Kesetiaan di sini berarti taat dan
patuh dalam melaksanakan perintah dari atasan dan peraturan, tata tertib yang telah
ditetapkan. Serta ketaatan karyawan dalam menggunakan kelengkapan pakaian
seragam yang telah ditentukan organisasi atau perusahaan.

c. Disiplin tanggung jawab


Salah satu wujud tanggung jawab karyawan adalah penggunaan dan pemeliharaan
peralatan yang sebaik-baiknya sehingga dapat menunjang kegiatan kantor berjalan
dengan lancar. Serta adanya kesanggupan dalam menghadapi pekerjaan yang menjadi
tanggung jawabnya sebagai seorang karyawan.
Learning Point “Conflict Management”

konflik adalah sebuah proses yang dimulai ketika suatu pihak memiliki persepsi bahwa pihak
lain telah mempengaruhi secara negatif, sesuatu yang menjadi kepedulian atau kepentingan
pihak pertama.
konflik kerja adalah ketidak sesuaian antara dua orang atau lebih di dalam perusahaan karena
adanya perbedaan pendapat, nilai-nilai, tujuan, serta kompetisi untuk memperbutkan posisi dan
kekuasaan menurut sudut pandang masing-masing untuk mencapai tujuan .

Konflik fungsional adalah sebuah konfrontasi di antara kelompok yang menambah


keuntungan kinerja organisasi.
Konflik disfungsional adalah setiap konfrontasi atau interaksi di antara kelompok yang
merugikan organisasi atau menghalangi pencapaian tujuan organisasi.

Strategi Management Konflik


1. Pengenalan
Sebelum masuk lebih dalam ke konflik yang sedang terjadi, terlebih dahulu Anda harus tahu
akar atau awal mula konflik terjadi dan juga harus tahu keadaan sekitar ketika konflik belum
dan sedang terjadi.

2. Diagnosa
Jika sudah mendapat informasi yang ingin diperoleh seperti siapa saja yang bekonflik, apa
konflik yang dipermasalahkan, awal mula terjadi konflik.

3. Menyepakati Solusi
Jika sudah memikirkan solusi yang tepat, langkah berikutnya adalah menyepakati solusi yang
dirasa paling tepat untuk mengakhiri konflik. Sebaiknya, solusi yang digunakan tidak berat
sebelah dan juga harus ada pihak penengah.

4. Pelaksanaan
Setelah solusi disepakati bersama, maka langkah selanjutnya adalah semua pihak harus
melaksanakan serta menerima solusi yang telah disepakati. Kesepakatan yang diambil
sebaiknya tidak merugikan salah satu pihak dan diharapkan tidak menimbulkan konflik lagi
kedepannya.

5. Evaluasi
Setelah konflik selesai, lakukanlah evaluasi bersama-sama. Musyawarah kan hal-hal yang bisa
menghindari konflik lagi ke depannya. Evaluasi dilakukan bertujuan untuk untuk tidak
mengulangi kesalahan atau konflik yang pernah terjadi.
Acomodating
Acomodating merupakan usaha yang dilakukan dengan cara mengumpulkan berbagai pendapat
pihak yang terlibat konflik. Nantinya, akan digunakan untuk musyawarah atau menyelesaikan
konflik tersebut. Namun, tetap mementingkan kepentingan dari salah satu pihak. Hal ini dapat
merugikan salah satu pihak yang berkonflik.

Avoiding
Avoiding adalah sebuah upaya untuk menghindari sebuah konflik agar tidak terlibat di
dalamnya. Hal ini menjadi cara yang efektif agar lingkungan terhindar dari konflik.

Compromising
Berbeda dari acomodating, cara ini lebih memerhatikan kepentingan bersama. Dengan
mendengarkan pendapat dari semua pihak dan memutuskan jalan keluar dengan tetap
mementingkan kepentingan bersama menjadi cara yang adil bagi semua pihak.

Colaborating
Colaborating merupakan cara menyelesaikan konflik dengan bekerja sama yang hasilnya
memuaskan semua pihak. Semua pihak akan bekerja sama untuk menyelesaikan masalah
dengan tetap memerhatikan kepentingan bersama.

Competing
Competing adalah cara yang digunakan dengan mengarahkan pihak yang terlibat konflik
bersaing dan memenangkan kepentingan masing-masing pihak. Cara ini pastinya tidak akan
memberikan solusi bagi kedua belah pihak dan yang pasti ada kalah ada yang menang.

Conglomeration
Conglomeration merupakan kombinasi atau campuran menyelesaikan konflik dengan cara
menggabungkan lima tipe di atas. Tentunya cara ini akan lebih memakan banyak waktu dan
tenaga.

Anda mungkin juga menyukai