DALAM PELAYANAN
SOSIAL
Dra. Siti Aliptinah, M.Si
INTEGRITAS
Integritas adalah suatu konsep
yang berkaitan dengan konsitsensi
dalam tindakan, nilai, metode, dan
prinsip.
Di dalam dunia kerja, integritas
merupakan suatu nilai penting yang
dicari rekruter. Pasalnya, orang
yang berintegritas umumnya
memiliki pribadi yang jujur, dan
memiliki karakter yang kuat.
PENTINGNYA INTEGRITAS BAGI PSM
1. Ramah
Seseorang yang berintegritas pasti bisa
bersikap ramah kepada orang lain.
Bersikap ramah di sini mulai dari cara
bicara dan bersikap yang selalu terpuji
saat menghadapi orang lain.
Selain itu, saat diberikan suatu bantuan
oleh orang lain, mereka tidak akan lupa
untuk mengungkapkan rasa terima
kasihnya.
2. Hormat
Seperti yang dijelaskan di atas, integritas dalam
bekerja digambarkan dengan sikap tidak ragu
menunjukkan rasa hormat kepada siapapun.
Selalu menghormati orang lain merupakan
salah satu ciri dari seseorang yang memiliki
integritas tinggi.
Misalnya, saat ada yang memberikan masukan
atau sanggahan terhadap pendapatnya, mereka
pasti tetap akan menghormatinya.
3. Jujur
Integritas sangat membutuhkan
kejujuran. Pasalnya, orang yang memiliki
integritas pasti akan berusaha untuk
selalu jujur dalam setiap tindakannya.
Bahkan, saat memiliki kesalahan, mereka
tidak akan malu untuk mengakuinya di
hadapan orang lain. Itulah mengapa orang
yang berintegritas selalu dapat dipercaya.
4. Bekerja keras
Di atas sempat disebutkan bahwa orang yang
berintegritas lebih cenderung sukses di pekerjaannya.
Hal itu karena mereka selalu bekerja keras.
Saat sudah bekerja, mereka tidak akan ragu untuk
melakukannya dengan totalitas agar bisa mendapatkan
hasil yang memuaskan.
Mereka yang berintegritas sudah paham bahwa dengan
bekerja keras tidak hanya dapat meningkatkan
kariernya saja, namun juga berpengaruh pada kemajuan
organisasinya.
5,Bertanggung jawab
Seseorang yang bertanggung jawab pasti
selalu bisa diandalkan. Pasalnya, mereka
berani menanggung segala akibat dari hal
yang dilakukannya.
Mereka yang memiliki integritas pasti
akan selalu bertanggung atas segala
tindakannya. Meskipun melakukan
kesalahan, mereka tentu tidak akan lepas
tangan dan akan memenuhi tanggung
jawab.
TAHAPAN DALAM
PROSES DASAR PELAYANAN SOSIAL
PROSES DASAR PELAYANAN
SOSIAL
Pelayanan sosial adalah kegiatan untuk
memberikan pemenuhan kebutuhan dan
pemecahan masalah yg dialami oleh
individu, keluarga dan masyarakat yg
dilakukan oleh pemerintah, LKS, lembaga
swadaya masyarakat dan pilar2 sosial
(PSM), agar mereka memiliki harga diri
dan kepercayaan diri shg mampu
menjalankan fungsi sosial dg baik dalam
kehidupan masyarakat.
TAHAPAN PELAYANAN SOSIAL
1. Kontak awal
2. Terciptanya relasi pertolongan
3. Kesepakatan/kontrak klien dengan PSM
Kontak adalah keterlibatan pertama
antara PSM dengan klien. Pertemuan
pendahuluan ini terjadi karena :
• Klien mencari PSM
• Melalui pihak ketiga
• PSM yang berusaha mengadakan
kontak
TAHAP II : ASSESMEN
Assesmen adalah suatu proses pemahaman tentang masalah
sebagai dasar untuk melakukan tindakan pertolongan (Max
Siporin (1975 : 218).
Assesmen merupakan langkah yang sangat penting dan
menentukan didalam proses pelayanan kepada klien, karena
melalui assesmen dapat ditentukan fokus dari :
1. permasalahan yang dialami klien,
2. kebutuhan-kebutuhan yang dirasakan klien,
3. potensi dan sumber,
4. kemauan/harapannya,
5. kekuatan dan kemampuannya,
Informasi-informasi mengenai masalah dan situasi klien
dikumpulkan, dianalisis sebagai dasar untuk diimplementasikan
agar dapat dibuat suatu keputusan pertolongan yang tepat.
TAHAP III : PERENCANAAN PEMECAHAN MASALAH
Ada beberapa kegiatan utama dalam perencanaan
pemecahan masalah yaitu:
1. Perumusan fokus masalah,
2. Perumusan tujuan pemecahan masalah,
3. Identifikasi berbagai alternatif / metode pemecahan
masalah,
4. Penyeleksian alternatif pemecahan terbaik,
5. Penetapan tenaga yang dilibatkan
6. Penetapan sarana-prasarana yang dibutuhkan,
7. Penetapan sumber biaya yang dibutuhkan,
8. Penetapan jadwal kegiatan,
9. Penetapan indikator keberhasilan.
TAHAP IV : PELAKSANAAN PEMECAHAN
MASALAH
1.Melaksanakan terapi sosial sesuai dengan
perencanaan
pemecahan masalah.
2.Bimbingan sosial
3.Bimbingan mental
4.Penyaluran
5.Bimbingan lanjut