Anda di halaman 1dari 4

Kode/Nama MK : EKMA4367/Hubungan Industrial

1. a. Tujuan didirikannya serikat pekeria adalah memberikan perlindungan, pembelaan hak dan
kepentingan, serta meningkatkan kesejahteraan pekerja dan keluarganya. Serikat pekerja
harus didirikan secara demokratis. Pemilihan pengurus, memperjuangkan dan
melaksanakan hak dan kewajiban organisasi dilakukan sesuai dengan prinsip demokrasi.
Dalam mencapai tujuan dan melaksanakan hak dan kewajibannya, serikat pekerja
bertanggung jawab kepada anggota, masyarakat, dan negara.
b. Peran dan fungsi serikat kerja :
1. Menampung aspirasi dan keluhan pekerja, baik anggota maupun bukan anggota serikat
pekerja yang bersangkutan;
2. Menyalurkan aspirasi dan keluhan tersebut kepada manajemen atau pengusaha baik
secara langsung tau melalui Lembaga Bipartit;
3. Mewakili pekerja di Lembaga Bipartit;
4. Mewakili pekerja di Tim Perunding untuk merumuskan Perjanjian Kerja Bersama;
5. Mewakili pekerja di lembaga-lembaga kerja sama ketenagakerjaan sesuai dengan
tingkatannya seperti Lembaga Tripartit, Dewan Keselamatan dan Kesehatan Kerja,
Dewan Pelatihan Kerja, dan lain-lain;
6. Memperjuangkan hak dan kepentingan anggota, baik secara langsung kepada pengusaha
maupun melalui lembaga-lembaga ketenagakerjaan;
7. Membantu menyelesaikan perselisihan industrial;
8. Meningkatkan disiplin dan semangat kerja anggota;
9. Aktif mengupayakan menciptakan tau mewujudkan hubungan industrial yang aman,
harmonis, dinamis dan berkeadilan; dan
10. Menyampaikan saran kepada manajemen baik untuk penyelesaian keluh kesah pekerja
maupun untuk penyempurnaan sistem kerja dan peningkatan produktivitas perusahaan.
2. a. Syarat negosiasi
Ketika melaksanakan tawar menawar, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi.
Syarat ini yang akan menentukan apakah kegiatan yang dilakukan seseorang bisa disebut
negosiasi atau tidak. Syarat pertama adalah proses negosiasi harus dilakukan oleh dua
orang atau lebih. Jika hanya dilakukan oleh satu orang atau satu pihak, maka negosiasi
tidak dapat terjadi. Jadi, negosiasi harus dilakukan oleh dua pihak dengan minimal dua
orang. Seperti yang dilaksanakan oleh dua pihak pebisnis, negosiasi antara pedagang, antar
penjual, atau negosiasi antar lembaga. Yang pasti, tawar menawar tersebut harus dilakukan
oleh minimal dua pihak.
Lalu syarat negosiasi yang kedua yaitu dilakukan apabila kedua pihak terkait tidak
menemukan kecocokan terhadap sesuatu yang harus disepakati. Maka dari itu, tawar
menawar ini dilakukan guna mencari kesepakatan atas masalah yang ada. Hasil yang ingin
dicapai yaitu sebuah kesepakatan yang sama-sama menguntungkan dan dapat diterima oleh
keduanya.
Tujuan Negosiasi
Negosiasi tentu dilakukan dengan tujuan tertentu. Tanpa tujuan yang jelas, maka
pembicaraan yang dilakukan tidak akan ada ujungnya. Jadi, kedua pihak harus memiliki
tujuan yang sama sebelum negosiasi dimulai. Dengan begitu, akan ada kejelasan ke mana
arah pembicaraan dilangsungkan. Adapun tujuan dari negosiasi secara umum yaitu:
1) Untuk memperoleh kesepakatan yang telah disetujui bersama
2) Mengurangi dan menguraikan perbedaan porsi dan juga konflik yang terjadi antara dua
pihak atau lebih
3) Menyatukan pendapat semua pihak yang terlibat sehingga keputusan akhir dapat sama-
sama menguntungkan (dikenal dengan istilah win-win solution).
4) Menyelesaikan masalah dan menemukan solusi atas permasalahan yang dialami oleh
kedua atau lebih pihak negosiasi
5) Mengatasi dan menyesuaikan perbedaan kedua pihak negosiasi sehingga memperoleh
sesuatu dari pihak lain tanpa adanya paksaan.
Manfaat Negosiasi
 Menciptakan kerja sama antar pihak dan mencapai tujuan masing-masing.
 Memberikan kesempatan bagi kedua pihak untuk saling memahami kebutuhan dan
keinginan masing-masing, sehingga tidak terjadi kesalahpahaman ataupun kecurigaan
atas tujuan yang dimiliki pihak lain
 Menciptakan kesepakatan yang akan saling menguntungkan dan telah disetujui oleh
kedua belah pihak tanpa adanya paksaan dari arah manapun
 Menimbulkan interaksi yang positif antar kedua pihak yang melakukan negosiasi,
sehingga jaringan kerja sama yang dilakukan dapat terus berjalan bahkan bisa
menjangkau jaringan yang lebih luas.
Ciri-Ciri Negosiasi
1) Melibatkan dua belah pihak, misal pihak penjual dan pembeli.
2) Masalah yang hendak dinegosiasikan memiliki tema yang sama.
3) Adanya kerja sama antar kedua belah pihak yang hendak bernegosiasi.
4) Kedua belah pihak mempunyai kesamaan tujuan, yakni mengkonkritkan masalah yang
masih abstrak.
b. Menurut saya jenis negosiasi yang dilakukan antara serikat pekerja dengan manajemen PT
Freeport adalah negosiasi jenis distributif, karena masing-masing pihak mencoba
memaksimumkan hasil dengan mengalahkan apa yang dimenangkan bagian lain. Seperti
yang terlihat bahwasanya konflik ini terus berlanjut, dimana ketika usaha -usaha yang
dilakukan serikat pekerja itu menemui jalan buntu maka segenap anggota dan pengurus di
dalam serikat secara eklusif akan melakukan mogok kerja sebagai jalan terakhir dalam
upaya memperjuangkan kepentingan mereka namun ketika hal tersebut mendapat
tanggapan negatif seperti pemutusan hubungan kerja secara sepihak oleh managemen maka
disitulah pemantik peristiwa konflik berdampak jangka panjang dan bersifat radikal.

3. a. Dari kasus pada soal, menurut saya konflik antara buruh dan pohak manajemen di PT
Freeport berkembang dari adanya tuntutan sebelumnya oleh pekerja yang menuntut
kesesuaian upah dan keadilan yang berorientasi pada kesejahteraan pekerja, dan
keluarganya. Pekerja, selalu berusaha untuk mencukupi kebutuhan hidupnya, baik primer
maupun sekunder, selain itu pekerja selalu berusaha untuk memperjuangakan apa yang
mendasari kepentingan hidupya yakni pendidikan bagi anak-anaknya, kesehatan
keluarganya maupun pribadi pekerja itu sendiri, serta jaminan sosial yang benar- benar
menyentuh akar kehidupan sosial pekerja di mana pekerja itu dianggap sebagai manusia
bukan alat, bukan hewan atau binatang.
b. Bentuk penyelesaian perselisihan hubungan industrial ini menurut saya melakukan
perundingan bepartited.
c. Upaya-upaya yang dilakukan adalah seperti diadakan perundingan bepartited semacam
dialog antara manajemen guna membicarakan masalah-masalah yang terjadi diperusahaan,
dengan melalu pendekatan nomatif. Dengan tujuan memberi kesempatan bagi pekerja
untuk kembali bekerja dan mendapatkan kembali haknya sebagaimana mestinya dan
sebagai bagian dari mitra utama perusahaan Agar perselisihan tidak berlarut-larut serta
cepat terselesaikan.

Sumber :
BMP EKMA4367 Hubungan Industrial.
Rendy, & Lumintang, J. (2018). Konflik Antara Serikat Pekerja dan Manager di PT Freeport di
Kabupaten Mimika Provinsi Papua. Jurnal Online, 7(4), 1-15.

Anda mungkin juga menyukai