Anda di halaman 1dari 3

Menurut Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 hubungan industrial adalah suatu

sistem hubungan yang terbentuk antara pelaku dalam proses produksi barang dan/atau
jasa yang terdiri dari unsur pengusaha, pekerja/buruh, dan pemerintah yang didasarkan
pada nilai-nilai Pancasila dan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945. Sesungguhnya di antara tiga unsur tersebut, yaitu (1) pengusaha, (2)
pekerja/buruh, dan (3) pemerintah.

eksistensi serikat pekerja dalam melaksanakan fungsi hubungan industrial, selain


menjalankan segi pengawasan menjaga kelangsungan produksi, tertib, aspiratif,
memperjuangkan kesejahteraan anggota dan keluarga. Hal ini selaras dengan Undang-
Undang No. 21 Tahun 2000 tentang Serikat Pekerja/ Serikat Buruh, yang menyatakan
bahwa serikat pekerja merupakan alat untuk memperjuangkan, melindungi, membela
kepentingan 2 serta kesejahteraan pekerja serta keluarga. Selain mewujudkan
hubungan industrial yang harmonis, dinamis dan berkeadilan.

Serikat pekerja harus berpihak terhadap pekerja, bukan pengusaha, namun


keperpihakannya mempunyai sifat obyektif, terbuka, serta bertanggungjawab. Peran
serikat pekerja, selain membangun hubungan industrial, mempunyai fungsi sebagai
pihak dalam pembuatan perjanjian kerja bersama serta penyelesaian perselisihan
hubungan industrial ; Sebagai wakil pekerja dalam lembaga kerja sama bipartit ;
Sebagai perencana, pelaksana dan penanggungjawab pemogokan pekerja ; dan wakil
pekerja dalam memperjuangkan kepemilikan saham di perusahaan.(pasal 4 UU 21
Tahun 2000)

Peran serikat pekerja dalam menjalin hubungan kerja dengan pengusaha merupakan
kepentingan yang harus diperhatikan pengusaha karena serikat pekerja sebagai sarana
komunikasi yang efektif, dan aspiratif dapat memberikan kontribusi untuk kepentingan
pekerja dan perusahaan dalam proses produksi, sarana protektif bagi pekerja, selain
sarana penyampaian pesan mengenai kondisi perusahaan dan menjaga ketenangan
kerja, motivator etos kerja serta sarana perjuangan bagi nasib pekerja.

Serikat pekerja dalam rangka membangun hubungan (kerja) industrial yang kondusif,
serta proporsional dalam menjaga kepentingan pekerja sangat dibutuhkan karena
mempunyai nilai strategis, yakni : Pertama, serikat pekerja untuk melindungi pekerja
dari ketidakmampuan dalam memperjuangkan aspirasinya secara individu, mengingat
posisi pekerja sangat lemah. Kedua, serikat pekerja dibutuhkan sebagai motivator
dalam membangun demokrasi, negoisator perundingan dan pelaku dalam menjaga
kualitas kerja, seperti kondisi kerja serta syarat-syarat kerja (pengupahan,
kesejahteraan, jaminan sosial, keselamatan dan kecelakaan kerja). Ketiga, serikat
pekerja sebagai sarana komunikasi. Hal ini untuk mengoptimalkan peranan serikat
pekerja yang berbeda dengan ketika organisasi belum terbentuk, di mana aspirasi
individu kurang mendapat perhatian pengusaha. Keempat, peranan serikat pekerja
untuk menciptakan ketenangan kerja, serta menetralisir anasir dari luar lingkungan
perusahaan yang bisa mengganggu stabilitas produksi.

Pada dasarnya terbentuknya hubungan industrial tidak dapat terlepas dari keberadaan
pekerja, pengusaha, peran pemerintah sebagai regulator, serta pelaku dalam
menerbitkan pelbagai kebijakan untuk memberikan rasa nyaman, tata-tertib selain
sebagai institusi yang melakukan pengawasan maupun penegakan hukum.
Terbangunnya hubungan Industrial dalam ikatan perjanjian kerja antara pengusaha
dengan pekerja, merupakan syarat terwujudnya keberhasilan untuk menggerakkan.
pertumbuhan ekonomi serta meningkatkan kesejahteraan pekerja dan keluarganya, hal
ini sesuai dengan makna ketentuan Pasal 102 Undang-Undang No. 13 Tahun 2003
tentang Ketenagakerjaan, yakni pemerintah sebagai wasit serta pelaku dalam
melaksanakan pengawasan dan penindakan hukum, menetapkan kebijakan, serta
memberikan pelayanan kepada para pihak dalam proses produksi barang dan/ atau
jasa. Adapun peran pekerja/ serikat pekerja menjalankan kegiatan sesuai tanggung
jawabnya, dan pengusaha menciptakan mitra kerja, memberikan kesejahteraan dan
dilaksanakan secara proporsional, tanpa diskriminatif dan memenuhi rasa keadilan,
selain mengembangkan usaha serta memperluas lapangan kerja. Oleh sebab itulah
peran serikat pekerja tidak dapat dipandang sebelah mata, eksistensinya telah teruji
dipelbagai negara, seperti di Amerka pada tahun 1980-an bahwa peranannya dapat
mempengaruhi perekonomian negara yang berdampak terhadap menurunnya hasil
kompetisi dengan negara lain karena terlalu agresifnya serikat pekerja, dan bahkan
mengganggu produtivitas nasional.

Dalam pelatihan ini, anda akan memperoleh banyak insights dari negosiator sukses
yang bisa anda jadikan ‘senjata’ bagi anda ketika anda mengembangkan kemampuan
negosiasi anda.

Melalui latihan kelompok, anda akan bisa mengeksekusi taktik-taktik negosiasi yang
sudah teruji. Anda juga akan memperbaiki style anda dalam negosiasi.

Dan yang paling penting, anda bisa sukses meningkatkan kemampuan anda dalam
bargaining, dan penuh etika di dalam setiap situasi negosiasi.

Ketika anda hadir dalam pelatihan ini, anda akan memperoleh pemahaman baru
tentang bagaimana keahlian negosiasi ini akan bisa membantu anda menghadapi
berbagai tantangan, baik di tempat kerja maupun di luar kerja...

Dengan mempelajari keahlian negosiasi, karyawan akan berkembang dan


meningkatkan efektivitas mereka sebagai karyawan. Mereka akan menjadi problem
solver yang lebih baik, dan mereka bisa menavigasi konflik dengan efektif dan bisa
memperoleh hasil yang optimal bagi perusahaan.

Salah satu faktor penting negosiasi adalah kemampuan kita untuk menangani konflik.
Dengan ikut pelatihan ini anda akan berlatih untuk bisa berkomunikasi dan
mendengarkan dengan efektif.

Ketika kita mau mendengarkan, kita akan tahu alasan di balik konflik yang terjadi.
Ketika anda tahu alasan di balik konflik itu, anda akan bisa menawarkan solusi yang
menguntungkan kedua belah pihak.

Negosiasi, selalu terkait dengan kemampuan memecahkan masalah. Setiap hari kita
menghadapi masalah mulai dari ada ketidaksepakatan yang sederhana hingga masalah
pribadi yang berat atau professional disputes.

Setiap situasi adalah unik, namun dengan belajar dan mempraktekkan keahlian
negosiasi anda akan bisa dengan mudah beradaptasi dengan setiap tantangan yang
anda hadapi.

Sebuah negosiasi yang sukses, akan mudah terjadi ketika anda belajar berkomunikasi
dengan efektif. Negosiasi menuntut masing-masing pihak harus mempertukarkan
informasi.
Anda akan belajar melihat situasi tidak dari sudut pandang anda sendiri, namun anda
juga belajar melihat sudut pandang orang lain. Dengan melihat sudut pandang yang
lebih luas, anda akan bisa berinteraksi lebih efektif dengan rekan anda, dan klien anda.

Hasil positif dari keahlian negosiasi adalah pada kemampuan anda untuk
mempengaruhi pihak lain.

Kemampuan untuk bisa melakukan persuasi terhadap orang lain adalah kemampuan
unggulan yang amat bermanfaat bagi setiap orang karyawan.

Jika karyawan memiliki kemampuan persuasi yang baik, perusahaan anda cenderung
akan maju pesat.

Anda mungkin juga menyukai