UNIVERSITAS TERBUKA
SEMESTER: 2022/20203 Genap
Fakultas : Ekonomi
Program Studi : Manajemen
Kode/Nama MK : EKMA4367/Hubungan Industrial
Tugas : 3
Penulis Soal/Institusi : Fahriansyah, SE, MM
Penelaah Soal//Institusi : Faridah Iriani, SE.,MM
No Soal Skor
1. Terdapat lima bentuk penyelesaian perselisihan yang dapat dilakukan diluar
pengadilan, tolong sebutkan dan jelaskan serta analisis hubungan ke lima bentuk
60
penyelesaian tersebut terhadap perusahaan.
Jawaban harus seuai teori dan diungkapkan dengan bahasa sendiri
2. Dalam persoalan hukum perburuhan terdapat beberapa pihak yang terkait dalam
pelaksanaan dan penerapan hukum perburuhan, sebutkan siapa saja pihak yang
terlibat dan jelaskan hukum perburuhan dan pihak yang terlibat tersebut serta 40
analisis hubungan pihak yang terlibat tersebut terhadap hukum perburuhan.
Jawaban harus sesuai teori dan diungkapkan dengan Bahasa sendiri
Skor Total 100
*) coret yang tidak perlu
Menyetujui, 01/03/2023
Ka. Prodi Penelaah Penulis,
1.) Bipartit: Bipartit merupakan proses dialog langsung antara serikat pekerja dan
majikan atau perwakilan mereka. Melalui pertemuan bipartit, perusahaan dapat
berkomunikasi secara langsung dengan serikat pekerja untuk membahas masalah-
masalah ketenagakerjaan dan mencari solusi bersama. Pendekatan bipartit dapat
membantu perusahaan membangun hubungan yang lebih baik dengan serikat
pekerja, meningkatkan komunikasi, dan mencapai kesepakatan yang
menguntungkan kedua belah pihak.
2.) Mediasi: Mediasi melibatkan kehadiran seorang mediator yang netral dan
independen untuk membantu serikat pekerja dan majikan mencapai kesepakatan
dalam perselisihan. Mediator membantu dalam proses negosiasi dengan
memberikan saran, memfasilitasi komunikasi, dan mendorong pihak-pihak yang
terlibat untuk mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan. Mediasi dapat
membantu perusahaan menghindari konflik yang lebih besar, menyelesaikan
perselisihan dengan lebih efisien, dan memperkuat hubungan dengan serikat
pekerja.
3.) Arbitrase: Arbitrase melibatkan penyelesaian perselisihan oleh pihak ketiga yang
netral, yaitu arbitrator, yang mengeluarkan keputusan yang mengikat kedua belah
pihak. Keputusan arbitrase bersifat final dan biasanya tidak dapat diajukan banding.
Dalam konteks pengendalian hubungan industrial, jika terdapat perselisihan yang
sulit diselesaikan melalui negosiasi bipartit atau mediasi, arbitrase dapat menjadi
alternatif untuk mencapai keputusan yang adil. Keputusan arbitrase dapat
memberikan kepastian hukum dan menyelesaikan perselisihan secara efektif.
1.) Pekerja/Buruh
Pekerja atau buruh adalah pihak yang bekerja untuk suatu perusahaan atau majikan.
Mereka memiliki hak dan kewajiban yang dilindungi oleh hukum perburuhan.
Hukum perburuhan bertujuan untuk melindungi hak-hak pekerja, seperti hak atas
upah yang layak, waktu kerja yang adil, keselamatan dan kesehatan kerja, serta hak
untuk bergabung dalam serikat pekerja.
2.) Majikan/Perusahaan
Majikan atau perusahaan adalah pihak yang menyediakan pekerjaan bagi para
pekerja atau buruh. Mereka memiliki tanggung jawab untuk mematuhi undang-
undang perburuhan, termasuk memberikan hak-hak yang dijamin oleh hukum
kepada pekerja, seperti memberikan upah yang sesuai, melindungi keselamatan
kerja, dan mematuhi ketentuan waktu kerja.
4.) Pemerintah
Pemerintah memiliki peran penting dalam penerapan dan pengawasan hukum
perburuhan. Pemerintah biasanya membuat undang-undang perburuhan,
mengeluarkan peraturan-peraturan terkait ketenagakerjaan, dan mengawasi
kepatuhan majikan terhadap hukum perburuhan. Pemerintah juga dapat menjadi
mediator dalam perselisihan buruh-majikan dan bertindak sebagai penengah dalam
mencapai kesepakatan.
5.) Pengadilan
Pengadilan memiliki peran sebagai lembaga yang memutuskan sengketa atau
perselisihan yang terkait dengan hukum perburuhan. Jika terjadi pelanggaran
hukum perburuhan atau perselisihan antara pekerja dan majikan yang tidak dapat
diselesaikan melalui negosiasi atau mediasi, pihak yang bersengketa dapat
membawa kasus mereka ke pengadilan untuk diperiksa dan diputuskan oleh hakim.
Sumber:
EKMA4367/Edisi 1