Anda di halaman 1dari 6

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2021/22.1 (2021.2)

Nama Mahasiswa : Dwi Anggraeni

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 042072155

Tanggal Lahir : 16 Oktober 1998

Kode/Nama Mata Kuliah : EKMA4367/Hubungan Industrial

Kode/Nama Program Studi : 54/Manajemen

Kode/Nama UPBJJ : 23/Bogor

Hari/Tanggal UAS THE : Jum’at/31 Desember 2021

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Surat Pernyataan
Mahasiswa Kejujuran
Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : Dwi Anggraeni


NIM : 042072155
Kode/Nama Mata Kuliah : EKMA4367/Hubungan Industrial
Fakultas : Ekonomi
Program Studi : Manajemen
UPBJJ-UT : Bogor

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh
dari aplikasi THE pada laman https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun
dalam pengerjaan soal ujian UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan
mengakuinya sebagai pekerjaan saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan
hukuman sesuai dengan aturan akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas
akademik dengan tidak melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal
dan jawaban UAS THE melalui media apapun, serta tindakan tidak terpuji
lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari
terdapat pelanggaran atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan
menanggung sanksi akademik yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka.
Cianjur, 31 Desember 2021

Yang Membuat Pernyataan

Dwi Anggraeni
Nomor 1

Peran pihak ketiga dalam melakukan negosiasi dalam penyelesaian konflik antara pekerja
dengan manajemen PT. Carrefour Indonesia.

Mediator merupakan pihak ketiga yang membantu memfasilitasi solusi atas negosiasi yang
dilakukan dengan menggunakan berbagai alasan dan persuasi, memberikan saran terhadap
berbagai alternatif. Mediator berusaha bertemu dengan pihak yang sedang berkonflik, baik
secara bersama-sama maupun terpisah untuk menemukan pemahaman mendasar yang
memuaskan semua pihak (Greenberg &Baton, 2008). Mediator tidak akan menentukan
siapa yang benar dan siapa yang salah,tetapi menemukan tahapan untuk mencari solusi.
Mediator tidak memiliki kekuasaan dan tidak menentukan kesepakatan. Keberhasilan
mediasi merupakan kunci keberhasilan negosiasi.

Menurut Zubek et al. (1992), ada tiga cara mediator dapat mengintervensi secara efektif
untuk memfasilitasi penyelesaian konflik, yaitu :

1. Menyusun laporan dengan pihak yang berselisih. Beberapa metode penyusunan


laporan, yaitu :
a. Memproyeksikan citra mengenai keahlian yang mendorong persepsi kredibilitas
dan legitimasi mediator.
b. Menyediakan jaminan mengenai bahaya suatu cara kerja.
c. Menunjukkan empati terhadap vpara pihak melalui ekspresi verbal dan nonverbal
mengenai perhatian pada kesejahteraan, pemahaman situasi, dan penentuan
reaksi emosional.
2. mengarahkan isu-isu dan mendorong para pihak yang sedang berselisih/berkonflik
untuk berpikir tentang isu tersebut. Mediator dapat membantu mengidentifikasi dan
membantu menentukan isu tersebut sebagai permasalahan yang dapat diselesaikan.
Mediator juga dapat mendorong pikiran dan menantang pihak yang berkonflik untuk
menyusun ide-ide baru atau meminta reaksi terhadap ide baru ynag dilontarkan dari
sumber lain.
3. Menekan pihak yang sedang berselisih/berkonflik untuk mencapai kesepakatan
khusus yang mengarah ke bentuk kesepakatan umum, pengalaman mediator
cenderung mempengaruhi persepsi para pihak sebagai kredibel dan dapat
dipercaya.
Nomor 2

Upaya yang dapat dilakukan oleh manajemen PT. Carrefour Indonesia dalam mencegah
atau menghindari aksi mogok yang dilakukan oleh anggota serikat pekerja Carrefour
Indonesia (SPCI) yaitu dengan cara :

1. mengusahakan adanya keterbukaan dan kesediaan menerima kehadiran serikat


pekerja,
2. sikap tanggap terhadap masalah pengupahan dan kesejahteraan dalam arti umum,
3. memperhatikan dan memperlakukan pekerja secara manusiawi,
4. mengembangkan forum komunikasi dan kebiasaan bermusyawarah.

Nomor 3

Sarana yang dapat digunakan untuk mengatasi perselisihan yang terjadi antara pekerja
yang tergabung dalam anggota Serikat Pekerja Carrefour Indonesia (SPCI) dengan
manajemen perusahaan PT. Carrefour Indonesia yaitu sebagai berikut :

1. Lembaga Kerja Sama Bipartit


Lembaga kerjasama bipartit merupakan firum komunikasi dan konsultasi di satu
perusahaan yang anggotanya terdiri atas pengusaha dan serikat kerja. Penyelesaian
secara bipartit adalah penyelesaian yang paling baik. Karena dapat diselesaikan di
tingkat perusahaan secara musyawarah untuk mencapai mufakat. Serikat pekerja
dan karyawan saling berkonsultasi dengan membentuk lembaga kerja sama bipartit
dan tripartit dengan peran sebagai pemberi nasihat, sebagai konsultan, atau
berfungsi menyusun standar (Make et al., 2006).
2. Perjanjian Kerja
Perjanjian kerja adalah perjanjian yang dibuat antara pengusaha dan pekerja yang
memuat hak dan kewajiban pengusaha dan pekerja, termasuk syarat-syarat kerja,
pengupahan, dan cara pembayarannya. Perjanjian kerja merupakan sarana yang
paling baik karena memuat kesepakatan para pihak pada saat memulai hubungan
kerja. Dengan adanya perjanjian kerja, timbul hak dan kewajiban dari masing-masing
pihak (pekerja dan pengusaha) yang harus dipatuhi dan dilaksanakan. Perjanjian
kerja waktu tertentu dapat diadakan untuk paling lama dua tahun dan hanya boleh
diperpanjang satu kali untuk jangka waktu paling lama satu tahun.
3. Perjanjian Kerja Bersama
Perjanjian kerja bersama adalah perjanjian ynag dibuat oleh serikat kerja atau
beberapa serikat kerja yang tercatat pada instansi yang bertanggung jawab dibidang
ketenagakerjaan dengan pengusaha atau beberapa pengusaha yang memuat
syarat-syarat kerja. Penyusunan perjanjian kerja bersama tersebut dilaksanakan
secara musyawarah dan memuat antara lain hak dan kewajiban pengusaha dan
pekerja karena perjanjian kerja maka isinya telah mendekati keinginan mereka. Masa
berlakunya perjanjian kerja bersama paling lama dua tahun dan dapat diperpanjang
paling lama satu tahun lagi, setey itu dibuat perjanjian kerja sama yang baru.
4. Peraturan Perusahaan
Peraturan perusahaan adalah peraturan yang dibuat secara tertulis oleh pengusaha
yang memuat syarat-syarat kerja dan tata tertib perusahaan. Untuk pengusaha yang
memperkerjakan pekerja sekurang-kurangnya 10 orang wajib membuat peraturan
perusahaan yang mukai berlaku setelah disahkan oleh menteri atau pejabat yang
ditunjuk. Peraturan perusahaan juga merupakan sarana yang sangat penting untuk
mencegah terjadinya perselisihan industrial karena memuat hak dan kewajiban oara
pihak serta syarat kerja yang ga dipenuhi dan dilaksanakan oleh kedua belah pihak.
5. Serikat Pekerja/Serikat Buruh
Serikat pekerja adalah organisasi yang dibentuk oleh pekerja di perusahaan yang
bersifat mandiri, demokrasi, dan bertanggung jawab guna
memperjuangkan,membela, melindungi hak dan kepentingan pekerja, serta
meningkatkan kesejahteraan pekerja dan keluarganya. Menurut undang-undang No.
21 Tahun 2000 tentang serikat pekerja, memberikan kebebasan kepada pekerja-
pekerja untuk membentuk serikat pekerja di perusahaan. Serikat kerja merupakan
penghubung antara pekerja dengan pengusaha yaitu dengan menampung semua
aspirasi pekerja pekerja untuk disampaikan kepada pengusaha, dan sebaliknya,
menyampaikan kebijakan pengusaha kepada pekerja. Dalam perselisihan hubungan
industrial serikat kerja buruh juga dapat membela dan mendampingi pekerja,
sekaligus diharapkan perselisihan dapat dikurangi.

Nomor 4

Manfaat kesepakatan kerja bersamaantara pekerja yang tergabung dalam anggota dalam
anggota Serikat Pekerja Carrefour Indonesia (SPCI) dengan manajemen perusahaan PT.
Carrefour Indonesia.

Kesepakatan kerja bersama diatur dalam UU No. 13 Tahun 2003 pasal 116 sampai dengan
pasal 135. Kesepakatan kerja bersama merupakan perjanjian yang diselenggarakan oleh
serikat pekerja yang telah didaftarkan pada Kementerian Tenaga Kerja dan pengusaha,
yang oada umumnya atau semata-mata memuat syarat-syarat kerja yang harus diperhatikan
di dalam perjanjian kerja. Kesepakatan Kerja Bersama hanya dapat dirundingkan dan
sebagian besar pekerja di perusahaan didukung yang bersangkutan. Manfaat dari
kesepakatan kerja bersama yaitu sebagai berikut :

1. Terciptanya ketenangan dan ketentraman kerja dan meningkatkan kesejahteraan


pekerja.
2. Adanya kepastian kerja, upah, dan promosi di tahun-tahun berikutnya dan terdapat
keselamatan kerja dan jaminan sosial.
3. Adanya kepastian usaha karena ada kepastian ongkos sehingga pengusaha dapat
merencanakan suatu perluasan produksi.

Sumber Referensi :

Ariani, D. Wahyu. 2020. Hubungan Industrial. Tangerang Selatan : Universitas


Terbuka.

Anda mungkin juga menyukai