Anda di halaman 1dari 5

Nama : Rahma Hamida Prodi : Manajemen

Nim : 045134324 Semester :3


UPBJJ : Pontianak Fakultas : Ekonomi

TUGAS TUTORIAL KE-2


PROGRAM STUDI MANAJEMEN

Nama Mata Kuliah : Hubungan Industrial


Kode Mata Kuliah : EKMA 4367
Jumlah sks : 2 Sks
Nama Pengembang : Nining Suryani, S.Pd., M.M.
Nama Penelaah : Angga Sucitra Hendrayana, S.E., M.Si.
Status Pengembangan : Baru/Revisi* (coret yang tidak sesuai)
Tahun Pengembangan : 2023
Edisi Ke- : Tulis edisi tugas tutorial

Skor
No Tugas Tutorial
Maksimal
1 Deskripsikan dan terangkan jenis dan tipe negosiasi! 35
Jelaskan berdasarkan pemahaman anda tentang Keselamatan dan
2 30
Kesehatan Kerja (K3) dan uraikan pula fungsinya!
Apa yang dimaksud dengan upah minimum? Jelaskan pula
3
permasalahan utama penetapan upah minimum! 35
* coret yang tidak sesuai
Nama : Rahma Hamida Prodi : Manajemen
Nim : 045134324 Semester :3
UPBJJ : Pontianak Fakultas : Ekonomi

LEMBAR JAWABAN
HUBUNGAN INDUSTRIAL/ EKMA4367
1. Negosiasi merupakan proses interaksi antara dua pihak atau lebih untuk menyelesaikan
perbedaan, mendapatkan keuntungan bagi individu atau kolektif, atau menciptakan hasil
untuk memuaskan berbagai kepentingan. Negosiasi adalah bentuk interaksi sosial yang
bertujuan untuk mencapai kesepakatan bersama yang menguntungkan kedua belah pihak.
Dimana Proses negosiasi melibatkan dialog antar pihak untuk menemukan titik temu dan
mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan.
Jenis Negosiasi:
• Negosiasi Distributif, negosiasi ini melibatkan pembagian sumber daya yang terbatas
antara pihak-pihak yang terlibat. Dalam negosiasi jenis ini, keuntungan salah satu
pihak adalah kerugian bagi pihak lain. Jenis negosiasi ini melibatkan pembagian
sumber daya yang terbatas antara pihak-pihak yang terlibat. Masing-masing pihak
berusaha mendapatkan sebanyak mungkin keuntungan bagi dirinya sendiri, seringkali
menghasilkan hasil menang-kalah.
• Negosiasi Integratif, Jenis negosiasi ini melibatkan penciptaan nilai tambah bagi
semua pihak yang terlibat yangTujuan utama dari negosiasi integratif adalah untuk
mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan dan memaksimalkan nilai
bersama. Misalkan Contoh dari negosiasi jenis ini adalah negosiasi kerjasama bisnis
dimana kedua belah pihak berusaha untuk menciptakan kesepakatan yang saling
menguntungkan. Jenis negosiasi ini melibatkan penciptaan nilai tambah bagi semua
pihak yang terlibat. Tujuan utama negosiasi integratif adalah mencapai kesepakatan
yang saling menguntungkan dan memaksimalkan nilai bersama
Jenis-Jenis Negosiasi Berdasarkan Keuntungan dan Kerugian:
• Negosiasi Kompetitif, Jenis negosiasi ini melibatkan persaingan antara pihak-pihak
yang terlibat. Masing-masing pihak berusaha memenangkan negosiasi dengan
mengalahkan pihak lainnya.
• Negosiasi Kolaboratif, Jenis negosiasi ini melibatkan kerja sama dan komunikasi
terbuka antara pihak-pihak yang terlibat. Tujuan utama dari negosiasi kolaboratif
adalah untuk mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan dan membangun
hubungan jangka panjang.
Nama : Rahma Hamida Prodi : Manajemen
Nim : 045134324 Semester :3
UPBJJ : Pontianak Fakultas : Ekonomi

• Negosiasi Kompromi, Jenis negosiasi ini melibatkan memberi dan menerima antara
pihak-pihak yang terlibat. Pihak-pihak yang terlibat mencapai kesepakatan dengan
mengorbankan sebagian kepentingannya
Jadi singkaynya negosiasi merupakan suatu proses interaksi antara dua pihak atau lebih
yang awalnya mempunyai pemikiran berbeda, hingga akhirnya mencapai kesepakatan.
Ada beberapa jenis negosiasi, antara lain negosiasi distributif dan integratif, serta negosiasi
kompetitif, kolaboratif, dan kompromi berdasarkan pendekatan yang dilakukan oleh
pihak-pihak yang terlibat.

2. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah bidang yang terkait dengan kesehatan,
keselamatan, dan kesejahteraan manusia yang bekerja di sebuah institusi maupun lokasi
proyek. Keselamatan dan Kesehatan kerja di bentuk untuk memelihara kesehatan dan
keselamatan lingkungan kerja, melindungi rekan kerja, keluarga pekerja, konsumen, dan
orang lain yang juga mungkin mempengaruhi kondisi lingkungan kerja. Keselamatan dan
Kesehatan kerja berperan dalam pencegahan, pemberian sanksi, dan kompensasi, juga
penyembuhan luka dan perawatan untuk pekerja dan penyediaan perawatan kesehatan dan
cuti sakit. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) juga merupakan instrumen yang
melindungi pekerja, perusahaan, masyarakat, dan lingkungan dari hal-hal merugikan yang
dapat terjadi di lingkungan kerja. Fungsi keselamatan dan keehtan kerja:
• Menjamin keselamatan karyawan di tempat kerja
• Mencegah kecelakaan dan cedera kerja
• Menjaga kesehatan dan kesejahteraan karyawan
• Memperbaiki citra perusahaan di mata masyarakat dan karyawan
• Sebagai pedoman dalam mengidentifikasi serta menilai risiko dan bahaya terhadap
keselamatan dan kesehatan di lingkungan kerja
• Sebagai referensi dalam memberikan saran tentang perencanaan, proses
pengorganisasian, desain tempat kerja, dan implementasi pekerjaan
• Menurunkan biaya yang timbul akibat cedera atau kecelakaan kerja
• Melakukan pengendalian terhadap risiko-risiko yang ada di lingkungan kerja
• Meningkatkan produktivitas dan kinerja karyawan
• Memelihara kebersihan, kesehatan, dan ketertiban lingkungan kerja dan lingkungan
disekitarnya
Nama : Rahma Hamida Prodi : Manajemen
Nim : 045134324 Semester :3
UPBJJ : Pontianak Fakultas : Ekonomi

• Sebagai alat dalam mengelola pertolongan pertama pada kecelakaan dan tindakan
darurat lainnya
Dalam implementasinya, K3 dilaksanakan melalui prosedur tertentu yang harus
diikuti oleh perusahaan dan karyawan. Program Pelatihan Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3) memiliki peran penting dalam kemajuan sebuah perusahaan dan meningkatkan
keterampilan para pekerjanya untuk lebih professional.

3. Upah minimum merupakan standar upah minimum yang digunakan oleh pekerja atau pelaku
industri untuk memberikan upah kepada pekerjanya. Upah minimum juga merupakan upah
bulanan terendah yang ditetapkan setiap tahun sebagai jaring pengaman di suatu wilayah
Penetapan upah minimum didasarkan pada kondisi perekonomian dan ketenagakerjaan
dengan menggunakan data Badan Pusat Statistik (BPS). Dimana Penetapan upah minimum
didasarkan pada Kebutuhan Hidup Layak (KHL) dengan memperhatikan produktivitas dan
pertumbuhan ekonomi. Komponen Kebutuhan hidup layak digunakan sebagai dasar
penentuan Upah Minimum, dimana dihitung berdasarkan kebutuhan hidup pekerja dalam
memenuhi kebutuhan mendasar yang meliputi kebutuhan akan pangan, perumahan,
pakaian, pendidikan dan sebagainya.
Permasalahan utama penetapan upah minimum antara lain:
• Kebutuhan hidup layak, Penetapan upah minimum didasarkan pada kebutuhan hidup
layak (KHL) dengan memperhatikan produktivitas dan pertumbuhan ekonomi Namun,
penetapan upah minimum masih dibawah pemenuhan KHL karena penetapannya
dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti kondisi ekonomi, politik, dan sosial
• Peraturan yang tumpang tindih, Permasalahan lainnya adalah tumpang tindih peraturan
yang menyebabkan sulitnya menentukan upah minimum. Misalnya, sebelum
berlakunya PP Nomor 78 Tahun 2015, upah minimum ditentukan berdasarkan Biaya
Kebutuhan Hidup (KHL) yang ditetapkan setiap lima tahun sekali oleh Dewan
Pengupahan yang terdiri dari pemerintah, asosiasi pengusaha, dan serikat pekerja. .
Namun PP No 78 Tahun 2015 mengubah cara penetapan upah minimum menjadi
berdasarkan upah tahun berjalan dan pertumbuhan ekonomi nasional.
• Prosedur penetapan, Prosedur penetapan upah minimum harus dilakukan dengan tepat
dan sesuai dengan aturan yang berlaku Penetapan upah minimum dilakukan oleh
Nama : Rahma Hamida Prodi : Manajemen
Nim : 045134324 Semester :3
UPBJJ : Pontianak Fakultas : Ekonomi

pemerintah melalui Dewan Pengupahan dengan mempertimbangkan berbagai faktor


seperti KHL, produktivitas, dan pertumbuhan ekonomi
• Struktur dan skala upah, Belum adanya penetapan mengenai struktur dan skala upah
menjadi salah satu permasalahan dalam sistem pengupahac Hal ini dapat menyebabkan
ketidakadilan dalam pembayaran upah antara pekerja dengan kemampuan dan
kualifikasi yang berbeda.
• Kurangnya kejelasan peraturan, Ketidakjelasan peraturan mengenai penetapan upah
minimum juga menjadi masalah. Pendelegasian wewenang kepada kepala daerah
berdasarkan usulan Dewan Pengupahan dan pertimbangan kondisi daerah,
menimbulkan celah bagi para pihak untuk melobi dan memaksakan kepentingannya.
• Rendahnya tingkat kepercayaan, Rendahnya tingkat kepercayaan sebagian pekerja
terhadap Dewan Pengupahan juga merupakan masalah lain. Kurangnya kepercayaan
ini dapat menyebabkan protes dan demonstrasi, yang dapat menjadi kontraproduktif
terhadap tuntutan mereka
• Sanksi, Perusahaan dapat dikenakan sanksi apabila membayar upah lebih rendah dari
upah minimum Namun, masih banyak pekerja yang dibayar di bawah upah minimum
dan sulit melaporkannya
• Penetapan yang tidak sesuai, Penetapan upah minimum berdasarkan KHL mendapat
koreksi cukup besar dari pekerja yang beranggapan bahwa terjadi implikasi pada
rendahnya daya beli dan kesejahteraan masyarakat terutama pada pekerja tingkat level
bawah Oleh karena itu, penetapan upah minimum perlu disesuaikan dengan kebutuhan
hidup pekerja agar dapat memenuhi kebutuhan mendasar seperti pangan, perumahan,
pakaian, dan pendidika

Ref;
1. EKMA4367
2. https://www.rumah.com/panduan-properti/pengertian-negosiasi-75819
3. https://www.quora.com/What-are-the-different-types-of-negotiation-Explain-each
4. http://eltrajaya.com/berita/detail/seberapa-penting-kah-keselamatan-dan-kesehatan-
kerja-k3-bagi-karyawan
5. https://mutucertification.com/fungsi-dan-tujuan-k3/
6. https://indonesiabaik.id/infografis/mengenal-upah-minimum
7. http://repository.uin-suska.ac.id/7284/4/BAB%20III.pdf.

Anda mungkin juga menyukai