Rendra sebagai
Representasi Masalah Sosial dan Ekonomi Masyarakat: Analisis Struktur Pola dan
Tinjauan Sosiologis
Ahmad Ikhsanul Arif
Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia
ahmad.ikhsanul@ui.ac.id
1. Pendahuluan
Karya sastra merupakan ungkapan pribadi manusia yang berupa pengalaman,
pemikiran, perasaan, ide, semangat, keyakinan dalam suatu bentuk gambaran kehidupan,
yang dapat membangkitkan rasa dengan alat bahasa dan dilukiskan dalam bentuk tulisan.
Lingkungan dan budaya memberikan pengaruh bagi penulis mengenai gagasan apa yang
hendak disampaikan melalui karya sastra. Melaluikaryasastrayangberedardimasyarakat,
cerminan atas permasalahan yang terjadi di masyarakat dapat ditinjau dari berbagai aspek
seperti sosial dan ekonomi. Kesusastraan Indonesia menjadi alat yang merekam berbagai
peristiwa yang terjadi dalam aspek tersebut sehingga dapat menjadi bahan renungan dari
masa lalu untuk kehidupan di masa sekarang dan yang akan datang.
Puisimerupakansalahsatukaryasastrayangterdiridaririma,irama,danbahasayang
indah. Isi puisi dapat berupa ekspresi, imajinasi, atau pikiran penyair. Puisi dapat
merepresentasikan keadaan sosial,budaya,danpolitiksuatumasyarakat.Puisiadabeberapa
bentuk, salah satunya adalah sajak. Sajak adalah puisi yang terikat oleh struktur tertentu,
seperti jumlah baris, jumlah suku kata, dan pola rima. Puisi “Pesan Pencopet kepada
Pacarnya” karya W.S.Rendraadalahsalahsatucontohpuisiyangberbentuksajak.Puisiini
memiliki prosa seperti sebuah pesan yang disampaikan seorang pencopet kepadapacarnya.
Akan tetapi lebih dalam lagi puisi ini menyampaikan sebuah permasalahan yang lebih
kompleks dalam kondisi yang relevan saat itu hingga saat ini.
Karya sastra dapat digunakan untuk merefleksikan realitas sosial yang terjadi di
masyarakat. Dalam konteks ini, puisi “Pesan Pencopet kepada Pacarnya” dapat dilihat
sebagai refleksi dari kondisi sosial dan ekonomi Indonesia pada saat puisi tersebut ditulis.
Puisi ini menggambarkan kehidupan seorang copet dan pacarnya yang hidup dalam
kemiskinan. Hal ini menunjukkan bahwa kemiskinan merupakan permasalahan sosial yang
serius di Indonesia pada masa itu. Selain itu, puisi ini juga menggambarkan adanya
kesenjangan sosial yang terjadi di masyarakat. Hal ini terlihat dari kehidupan copet yang
miskin dan kehidupan orang kaya yang hidup dalam kemewahan. Kesenjangan sosial ini
disebabkan oleh adanya perbedaan akses terhadap sumber daya dan kesempatan.
Manusia sebagai makhluk sosial akan terus berinteraksi dengan manusia lainnya,
yang dengan kata lain, akan terjadi hubungan harmonis dan ketidakharmonisan secara
terus-menerus.Halinidapatmenimbulkanpermasalahansosial,sepertikonflik,diskriminasi,
dan ketidakadilan. Konflik, diskriminasi, dan ketidakadilan dapat terjadi karena adanya
perbedaan kepentingan, nilai, dan norma dalam masyarakat. Teori konflik sosial yang
dikemukakan oleh Karl Marx menyatakan bahwa konflik sosial terjadi karena adanya
perbedaankelassosial.Kelassosialyanglebihtinggiakanmengeksploitasikelassosialyang
lebih rendah.
Manusia sebagai makhluk ekonomi akan mencari cara untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya dengan sumber daya dan kemampuan yang dimiliki. Keberlangsungan hidup
manusia juga akan terus diuji dengan tolak ukur kecukupan hidupnya seperti, pangan,
sandang, dan papan. Akan tetapi, kemampuan setiap individu untuk dapat memenuhi
kebutuhan hidunya berbeda-beda sesuai dengan kondisi dan lingkungan merekadilahirkan.
Hal inilah yang menimbulkan perbedaan dan bahkan kesenjangan antar manusia.
Kesenjangan sosial dapat terjadi karena adanya ketimpangan dalam akses terhadap
sumberdayadankesempatan.TeorifungsionalismestrukturalyangdikemukakanolehTalcott
Parsons menyatakan bahwa kesenjangan sosial terjadi karena adanya diferensiasi sosial.
Diferensiasi sosial adalah perbedaan yang terjadi dalam masyarakat berdasarkan status,
peran, dan fungsinya.
Ditambah lagi dengan adanya pengaruh eksternal seperti budaya masyarakat yang
menjaditolakukurtercukupinyakehidupanseseorangatautidak.Teorisosiologibudayayang
dikemukakan oleh Max Weber menyatakan bahwa budaya memiliki peran penting dalam
membentukperilakumanusia.Budayadapatmempengaruhicarapandangseseorangterhadap
suatu hal, termasuk terhadap kesejahteraan.
Kesenjangan sosial terjadi secara merata di setiap zaman di Indonesia dan menjadi
salahsatupersoalanyangmasihrelevandaridiciptakannyapuisitersebuthinggasaatini.Era
di mana kemudahan hidup bagi yang mempunyai kekuasaan dan kesulitan hidup bagi
masyarakat biasa yang tidak memilikinya. Seperti halnya di era modern seperti ini, masih
banyak persoalan sosial ekonomi yang masih ramai diperbincangkan oleh setiap orang.
Media sosial sebagai salah satu hasil dari lahirnya kebebasan berbicara ddan berpendapat.
Masihbanyakorangyangmembincangkanperihalkeadaansosialdanekonomidisekitarnya
membuatpenulisteringatdengankaryasastrapuisiRendradanberpendapatbahwapuisiitu
masih relevan dengan ungkapan bahwa karya sastra menjadi alat perekam peristiwa atau
kondisi yang terjadi di suatu masa.
Pesan dari seorang pencopet yang pada dasarnya adalah pekerjaan yang dilakukan
oleh kalangan masyarakat dengan kondisi ekonomi yang tidakmudah,disampaikankepada
pacarnyayangtujuannyaadalahkelangsunganhidupbersama.Akantetapi,pencopettersebut
menjelaskan bahwa kelangsungan hidup tidak akan berlangsung lama dan mudah apabila
dilakukanbersamanya.Sehinggapencopetmemberikanpesankepadapacarnyauntukmenata
kehidupannya sendiri dengan menjalani hidup dengan berhubungan dengan kalangan
masyarakat yang berada di atas mereka berdua. Penuturan pencopet kepada pacarnya juga
disampaikan bahwa keberlangsungan hidup ini bukan hanya tentang mereka berdua, akan
tetapi juga tentang keberlangsungan keturunan mereka yang sedang dikandung.
Puisi “Pesan Pencopet kepada Pacarnya” ditulis pada tahun 1960-an,saatIndonesia
sedang mengalami masa-masa sulit. Pada masa itu, kemiskinan dan pengangguran adalah
masalahyangsangatserius.Puisiinimenggambarkankehidupanseorangcopetdanpacarnya
yang hidup dalam kemiskinan. Puisi ini juga mengangkat isu-isu sosial dan ekonomi yang
terjadi di masyarakat, seperti kemiskinan, kesenjangan sosial, dan ketidakadilan. Puisi ini
dapat menjadi sarana untuk merefleksikan dan mengkritik realitas sosial yang terjadi di
masyarakat.
Puisi “Pesan Pencopet kepada Pacarnya” jugadapatdigunakansebagaikritiksosial.
Puisi ini mengkritik sistem sosial yang tidak adil dan tidak memberikan kesempatan yang
sama kepada semua orang. Haliniterlihatdaripesancopetkepadapacarnyauntukmenjadi
copet jugaagardapathiduplayak.Pesaninimenunjukkanbahwacopetterpaksamelakukan
kejahatan karena tidak memiliki pilihan lain untuk bertahan hidup. Puisi ini masih relevan
dengan kondisi sosial dan ekonomi Indonesia saat ini. Kemiskinan dan kesenjangan sosial
masih menjadi permasalahan serius yang dihadapi oleh Indonesia. Hal ini terlihat dari
banyaknya orang yang hidup di bawah garis kemiskinan dan banyaknyakasuskriminalitas
yangterjadi.Olehkarenaitu,puisiinidapatmenjadisaranauntukmengingatkanmasyarakat
akan pentingnya untuk mengupayakan keadilan sosial dan kesetaraan.
Metode-metode dalam mempertahankan hidup pun beragam, salah satunya dengan
menjalin hubungan dengan manusia lainnya sehingga menimbulkan relasi kuasa di
masyarakat. Hubungan inilah yang salah satunya termaktub dalam puisi Rendra yang akan
dibahas lebih lanjut nantinya. Akan tetapi, cara bertahan hidup yang disampaikan secara
tersurat dalam puisi ini menjadi sebuah fenomena yang mementingkan keselamatan diri
dengan cara apapun. Termasuk merampas keuntungan dari orang-orang yang memiliki
kekuasaan untuk merampas kekuasaan kalangan masyarakat yang berada di bawahnya.
Kajian ini akan membahas lebih mendalam terkait pemahaman sosiologis yang
terkandung dalam puisi ini. Sebelumnya, pada penelitian Arnoldus AlexanderSirSehatang
(2023) Konsep Manusia Sebagai Subjek Moral dalam Puisi Pesan Pencopet kepada
Pacarnya Karya W. S. Rendra, telahdikajidalambidangfilsafatmengenaikonsepmanusia
yang dijadikan subjek moral dalampuisitersebut.Penelitiantersebutberfokuspadahakikat
konsep manusia, sedangkan dalam penelitian kali ini akan lebih berfokus kepadacerminan
yang terdapat pada kehidupan di masyarakat yang direpresentasikan dalam puisi ini.
Tujuanmengkajipuisiinidimaksudkanuntukmengujirelevansikaryasastrasebagai
perekam nilai-nilai dalam konstruksi sosial yang terjadi melalui rentang perbedaan zaman.
PenggunaanmetaforayangterkandungdalampuisiPesanPencopetkepadaPacarnyaKarya
W. S. Rendraakan dikaji dalam uraian yang menjelaskanmaksud dan pesannya.
Dalam analisis ini, teori-teori sosiologi digunakan untuk mendukung argumen yang
disampaikan. Teori konflik sosial digunakan untuk menjelaskan bahwa kemiskinan dan
kesenjangan sosial dapat terjadi karena adanya perbedaan kepentingan, nilai, dan norma
dalam masyarakat. Teori fungsionalisme struktural digunakan untuk menjelaskan bahwa
kesenjangan sosial dapat terjadi karena adanya diferensiasi sosial. Teori sosiologi budaya
digunakan untuk menjelaskan bahwa budaya dapat mempengaruhi cara pandang seseorang
terhadap suatu hal, termasuk terhadap kesejahteraan.
Dengan menggunakanteori-teorisosiologi,analisisinidapatmemberikanpenjelasan
yang lebih komprehensif tentang karya puisi ini. Analisis ini menunjukkan bahwa karya
sastra tidak hanya sekadarkaryaseni,tetapijugadapatmenjadisaranauntukmerefleksikan
dan mengkritik realitas sosial yang terjadi di masyarakat.