Anda di halaman 1dari 9

PERKEMBANGAN LAPISAN MESODERM MANUSIA DAN DERIVATNYA

(SISTEM REPRODUKSI).

Disusun oleh:

Naila Fatimah A. B. : (2224220032)


Citra Maida : (2224220084)
Kelas : 3A

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2023
PEMBAHASAN

1. Turunan Lapisan Mesodern


Pada awalnya, sel-sel lapisan mesoderm membentuk suatu lapisan tipis
anyaman jaringan yang longgar di kedua sisi garis tengah. Namun, pada seki-
tar hari ke-17, sel-sel yang terletak dekat dengan garis tengah berproliferasi
dan membentuk suatu lempeng jaringan tebal yang disebut mesoderm parak-
sial. Ke arah lateral, mesoderm tetap tipis dan dikenal sebagai lempeng lat-
eral.
Dengan kemunculan dan penyatuan rongga-rongga antarsel dua lempeng lat-
eral maka jaringan ini terbagi menjadi dua lapisan:
1. Lapisan mesoderm parietal atau somatik
2. Lapisan mesoderm visceral atau splanknik. Bersama-sama lapisan ini
melapisi suatu rongga yang baru terbentuk yaitu rongga intraembrional

Gambar 1. Lapisan Mesoderm

Mesoderm paraksial akan tersusun membentuk segmen-segmen, somito-


mer pada awal minggu ketiga. Setiap somitomer terdiri dari sel-sel mesoderm
yang tersusun dalam gabungan konsentrik mengelilingi bagian tengah unit

1
tersebut. Di daerah kepala somitomer bersama dengan segmentasi lempeng
saraf membentuk neruomer dan ikut berperan dalam pembentukan mesenkim
kepala. Dari daerah oksipital ke kaudal, somitomer tersusun menjadi somit-
somit. Pasangan pertama somit timbul di bagian oksipital mudigah pada hari
ke-20. Dari sini somit-somit baru muncul berurutan dari kranial ke kaudal
dengan kecepatan sekitar tiga pasangan somit per hari sampai pada akhir
minggu kelima, terdapat 42 sampai 44 pasang somit. Terdapat 4 pasang somit
oksipital, 8 pasang servikal, 12 pasang torakal, 5 pasang lumbang, 5 pasang
sakral, dan 8 sampai 10 pasang koksigeal. Somit oksipital pertama dan lima
sampai tujuh somit koksigeal terakhir kemudian lenyap, sedangkan sisanya
membentuk kerangka sumbu badan. Karena somit muncul dengan periodisitas
yang spesifik, usia mudigah dapat ditentukan secara akurat selama periode
awal ini dengan menghitung jumlah somit. Somit lebih jauh dibedakan ke
dalam komponen-komponen berikut: a. Sklerotom membentuk komponen tu-
lang rawan dan tulang dari kolumna vertebral, b. Myotome membentuk otot
epimerik dan hipomer, c. Dermatome membentuk dermis dan area subkutan
kulit.
Ketika sklerotom berkembang, ia dapat dibagi lagi menjadi banyak kom-
partemen, yang masing-masing menimbulkan derivat spesifik. Sel-sel dari be-
berapa kompartemen somit ventral, sentral, dan dorsal akan bergabung
bersama untuk membentuk vertebra, sedangkan sel-sel dari kompartemen
sentral dan lateral membentuk tulang rusuk. Di akhir perkembangan sklero-
tom, sel-sel dari tepi medialnya (meningotom) mengelilingi sumsum tulang
belakang yang berkembang untuk membentuk meningen dan pembuluh
darahnya. Sel somitocoel (arthrotome) bergabung dengan beberapa sel ventral
untuk membentuk cakram intervertebralis dan permukaan sendi vertebral.
Sinyal dari miotom akan menginduksi lapisan sel sepanjang tepi lateral
sklerotom untuk menghasilkan skleraksis, faktor transkripsi yang ditemukan
pada tendon. Sel-sel ini membentuk lapisan diskrit yang disebut sindotom,
dan mereka mewakili prekursor tendon yang menghubungkan otot-otot epax-
ial dengan asal dan penyisipan kerangka mereka.

2
Gambar 2. Pembentukan Somit

Gambar 3. Tabel Hubungan jumlah somit dengan perkiraan usia dalam hari.

Lapisan Mesoderm Intermediet

Berguna untuk menghubungkan mesoderm paraksial dengan lempeng lateral


secara sementara, akan berdiferensiasi menjadi struktur urogenital. Di daerah
servikal dan torakal atas, bagian ini membentuk sekelompok sel-sel segmental
sebagai cikal bakal nefrotom, sedangkan di bagian yang lebih kaudal, mesoderm
ini membentuk massa jaringan yang tidak bersegmen, korda nefrogenik. Lokasi

3
mesoderm intermediet terdapat pada dorsolateral antara somit dan mesoderm
lateral. Mesoderm intermediet membentuk sistem urogenital seperti ginjal , ureter
dan uretra (pematang nefrogenik merupakan bagian pematang urogenital yang
membentuk sistem urinaria) serta gonad & saluran reproduksi.

Gambar 4. Lapisan Mesoderm Intermediet

Mesoderm lempeng lateral

Terpisah menjadi lapisan parietal dan visceral yang masing-masing melapisi


rongga intraembrional dan mengelilingi organorgan. Mesoderm dari lapisan
parietal, bersama dengan ektoderm diatasnya akan membentuk dinding tubuh
lateral dan ventral. Lapisan visceral dan endoderm embrional akan membentuk
dinding usus. Sel mesoderm lapisan parietal yang mengelilingi rongga
intraembrional akan membentuk membran tipis, membran mesotelial atau
membran serosa yang akan melapisi rongga peritoneum, pleura dan perikardium,
serta mensekresikan cairan serosa. Sel mesoderm lapisan visceral akan
membentuk membran serosa tipis yang membungkus semua organ.

4
Pronephros

Gambar 5. Pronephros

Berkembang di daerah bagian leher embrio hewan vertebrata. Pada manusia,


berkembang mulai awal minggu ke-4. Mesoderm intermediate diferensiasi jadi
duktus Pronefros (nefrotom) migrasi ke arah kaudal induksi mesenkim di
sekitarnya membentuk tubulus pronefros, lalu melakukan ultrafiltrasi darah yang
dimasukkan ke coelom :

a. Silia menggerakan cairan coelom ke dalam nefrostom


b. Melakukan reabsorpsi

Pada Amfibia dan mamalia dewasa pronefros rudimen (regresi sempurna) dan
tidak berfungsi. Duktus promesonefros digunakan pada stadium perkembangan
ginjal berikutnya.

5
Mesonephros

Gambar 6. Mesonephros

Terletak pada bagian kaudal pronefros. Mesonefros masih dipertahankan


sampai dewasa pada ikan modern dan amfibi. Pada manusia, Mesonefros mulai
berkembang pada akhir minggu ke empat. Mesonefros terdiri atas tubulus
glomerulus dan tubulus mesonefros yang terbuka ke duktus mesonefros, terusan
dari duktus pronefros. Mesonefros banyak memiiliki segmen-segmen, nefron.
Mesonefros akan bedegenerasi tetapi tubulus dan duktusnya merupakan derivat
yang masih dipertahankan pada organisma dewasa reptil, burung dan mamalia
(tubulus membentuk duktus eferentes dan duktus pembentuk struktur reproduksi).

6
DAFTAR PUSTAKA

Sirait, Batara I. (2022). Ginekologi Jilid II. UKI Press.

Anda mungkin juga menyukai