Anda di halaman 1dari 27

PEMERINTAH KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TIMUR

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS MODAYAG BARAT
Alamat : Jln.lrg Lapangan Desa Moyongkota Kec Modayag barat Kode Pos 95781
Email: puskesmobar01@gmail.com

KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN


KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TIMUR
NOMOR : 440/ /16.2

TENTANG
INDIKATOR MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN
UPTD PUSKESMAS KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TIMUR
TAHUN 2023

KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TIMUR

Menimbang : a. bahwa arah Kebijakan Strategi Pembangunan Kesehatan


tahun 2020-2024 adalah meningkatkan akses dan kualitas
pelayanan menuju cakupan kesehatan semesta/Universal
Health Coverage (UHC) dengan mendorong peningkatan
upaya promotif dan preventif didukung oleh inovasi
dan pemanfaatan teknologi;
b. bahwa untuk menuju cakupan kesehatan semesta/Universal
Health Coverage (UHC) diperlukan dimensi mutu pelayan di
Puskesmas;
c. bahwa untuk mewujudkan pelayan yang bermutu dan aman
(safety) diperlukan indikator mutu dan keselamatan pasien di
Puskesmas;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a, b dan c perlu menetapkan indikator mutu dan
keselamatan pasien di Puskesmas;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 tahun 1950 tentang Pembentukan


daerah-daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Provinsi Jawa
Tengah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 1950
Nomor 42);
2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2014
Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5494);
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014
3. tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah
diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan
Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah(Lembaran Negara Republik Indonesia
tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5679);
4. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor
144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5063);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang
Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5887);
6. Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem
Kesehatan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2012 Nomor 193);
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44 Tahun 2016 tentang
Pedoman Manajemen Puskesmas;
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 31 Tahun 2019 tentang
Sistem Informasi Puskesmas;
9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 tahun 2019 tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat;
10. Peraturan menteri Kesehatan RI Nomor 30 tahun 2022
tentang Indikator Nasional Mutu Pelayanan Kesehatan
Praktek Mandiri Dokter dan Dokter Gigi, Klinik, Pusat
Kesehatan Masyarakat, Rumah Sakit, Laboraorium kesehatan
11. dan Unit Tranfusi Darah;
Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 34 Tahun 2022
tentang Akreditasi Pusat Kesehatan Masyarakat, Klinik,
Laboratorium Kesehatan. Unit Tranfusi Darah, Tempat
12. Praktek Mandiri Dokter dan Tempat mandiri Dokter Gigi;
Peraturan Daerah Kabupaten Bolaang Mongondow Timur
Nomor 9 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan
Perangkat Daerah Kabupaten Bolaang Mongondow Timur
(Lembaran Daerah Kabupaten Bolaang Mongondow Timur
13. Tahun 2016 Nomor 9, Tambahan Lembaran Daerah
Kabupaten Bolaang Mongondow Timur Nomor 134);
Peraturan Bupati Bolaang Mongondow Timur Nomor 88
Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas
dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten
Bolaang Mongondow Timur.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN


BOLAANG MONGONDOW TIMUR TENTANG INDIKATOR MUTU
DAN KESELAMATAN PASIEN DI UPTD PUSKESMAS
KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TIMUR

KESATU Indikator mutu dan keselamtan pasien di UPTD Puskesmas terdiri


dari :
1. Indikator Mutu Nasional (INM)
2. Indikator Mutu Prioritas Puskesmas
3. Indikator Unit Pelayanan Puskesmas
4. Indikator Keselamatan Pasien.

KEDUA : Indikator Mutu Nasional sebagaimana dimaksud pada diktum


KESATU, Meliputi :
1. Kepatuhan identifikasi pasien
2. Kepatuhan kebersihan tangan
3. Kepatuhan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)
4. Keberhasilan pengobatan Pasien Tuberkolosis semua kasus
Sensitive Obat (SO)
5. Ibu hamil memperoleh pelayanan ANC sesuai standar
6. Kepuasan Pengguna Layanan

KETIGA : Indikator dan Target Capaian Mutu Puskesmas sebagaimana


tercantum pada lampiran 1 yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari keputusan ini.
KEEMPAT : Profil Indikator Mutu Nasional Puskesmas sebagaimana tercantum
pada lampiran 2 yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
keputusan ini.
KETIGA : Indikator Mutu Prioritas Puskesmas sebagaimana dimaksud pada
diktum KESATU disusun berdasarkan :
1. Capaian yang tidak tercapai terhadap standar
2. Capaian yang lebih rendah dari mitra kaji banding
3. Capain yang tidak sesuai harapan pengguna
4. Capaian yang lebih berpeluang untuk ditingkatkan

KEEMPAT : Indikator unit pelayanan Puskesmas sebagaimana dimaksud pada


diktum KESATU sebagaimana tercantum pada lampiran 3 yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari keputusan ini.

KELIMA : Indikator Keselamatan Pasien UPTD Puskesmas Kabupaten


BOLAANG MONGONDOW TIMUR sebagaimana tercantum dalam
lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari keputusan
ini

KEENAM : Setiap UPTD Puskesmas wajib melaksanakan kegiatan monitoring


dan evaluasi terhadap capaian indikator mutu dan keselamatan
pasien di Puskesmas

KETUJUH : Kepala UPTD Puskesmas melaporkan hasil evalusi/penilaian mutu


dan keselamatan pasien di Puskesmas minimal 1 (satu) tahun
sekali

KEDELAPAN Keputusan ini berlaku semenjak ditetapkan.

Ditetapkan di :Bo
Pada : Januari 2023
tanggal

KEPALA DINAS KESEHATAN


KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW
TIMUR

...............................
Lampiran 1 : Keputusan Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten
BOLAANG MONGONDOW TIMUR
Nomor : 440/ /16.2
Tanggal : Januari 2023
Tentang : Indikator Mutu dan Keselamatan
Pasien UPTD Puskesmas
Kabupaten BOLAANG
MONGONDOW TIMUR Tahun 2023

INDIKATOR MUTU NASIONAL UPTD PUSKESMAS


KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TIMUR TAHUN 2023

NO INDIKATOR TARGET
1. Kepatuhan Kebersihan Tangan 85 %
2. Kepatuhan Alat Pelindung Diri (APD) 100 %
3. Kepatuhan Identifikasi Pengguna Layanan 100 %
Angka Keberhasilan Pengobatan Pasien TB
4. 90 %
Semua Kasus Sensitif Obat (SO)
Ibu Hamil Yang Mendapatkan Pelayanan ANC
5. 100 %
sesuai Standar
6. Kepuasan Pengguna Layanan 76,6 %

KEPALA DINAS KESEHATAN


KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW
TIMUR

…………………………….
Lampiran 2 : Keputusan Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten
BOLAANG MONGONDOW TIMUR
Nomor : 440/ /16.2
Tanggal : Januari 2023
Tentang : Indikator Mutu dan Keselamatan
Pasien UPTD Puskesmas
Kabupaten BOLAANG
MONGONDOW TIMUR Tahun 2023

PROFIL INDIKATOR MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN


UPTD PUSKESMAS KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TIMUR
TAHUN 2023

1. Profil Indikator Nasional Mutu Pelayanan Kesehatan di Puskesmas


a. Kepatuhan Kebersihan Tangan
Judul Kepatuhan kebersihan tangan
Indikator

Dasar 1. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 11


Pemikiran Tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien;
2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 27
Tahun 2017 tentang Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi;
3. Keputusan Menteri Kesehatan No. HK.01.07-
MENKES-4641-2021 Tentang Panduan
Pelaksanaan Pemeriksaan, Pelacakan, Karantina,
Isolasi Dalam Pencegahan COVID-19;
4. Puskesmas harus memperhatikan kepatuhan
seluruh pemberi pelayanan dalam melakukan cuci
tangan sesuai dengan ketentuan WHO.

Dimensi Mutu Keselamatan (safety)


Tujuan Mengukur kepatuhan pemberi layanan kesehatan sebagai
dasar untuk memperbaiki dan meningkatkan kepatuhan
agar dapat menjamin keselamatan pasien dengan cara
mengurangi risiko infeksi yang terkait pelayanan
kesehatan.
Definisi 1. Kebersihan tangan dilakukan dengan mencuci
Operasional tangan menggunakan sabun dan air mengalir bila
tangan jelas kotor atau terkena cairan tubuh, atau
menggunakan alkohol (alcohol-based handrubs) bila
tangan tidak tampak kotor;
2. Kebersihan tangan dilakukan dengan 5
indikasi (Five moments) menurut WHO dan 5
indikasi sesuai dengan Keputusan Menteri
Kesehatan Nomor 27 Tahun 2017 tentang Pedoman
Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus
Disease 2019 (Covid-19);
3. Kebersihan tangan dilakukan dengan cara 6 langkah
menurut WHO;
4. Penilaian kepatuhan kebersihan tangan adalah
penilaian kepatuhan terhadap petugas yang
melakukan kebersihan tangan sesuai dengan
indikasi yang terdiri dari :
a. Sebelum kontak dengan pasien, yaitu
sebelum menyentuh pasien (permukaan
tubuh atau pakaian pasien);
b. Sesudah kontak dengan pasien yaitu setelah
menyentuh pasien (permukaan tubuh atau
pakaian pasien);
c. Sebelum melakukan prosedur aseptik contoh:
Pemasangan intra vena kateter (infus),
perawatan luka, pemasangan kateter urin,
suctioning, pemberian suntikan dan lain lain;
d. Setelah bersentuhan dengan cairan tubuh
pasien seperti muntah, darah, nanah, urin,
feces, produksi drain, dan setelah melepas
sarung tangan;
e. Setelah bersentuhan dengan lingkungan
pasien meliputi: menyentuh tempat tidur
pasien, linen yang terpasang di tempat tidur,
alat-alat di sekitar pasien atau peralatan lain
yang digunakan pasien, kertas/lembar untuk
menulis yang ada di sekitar pasien;
f. Melepas sarung tangan steril;
g. Melepas APD;
h. Setelah kontak dengan permukaan benda
mati dan objek termasuk peralatan medis;
i. Setelah melepaskan sarung tangan steril;
j. Sebelum menangani obat-obatan atau
menyiapkan makanan.
5. Pemberi pelayanan kesehatan yang dinilai adalah
semua tenaga medis dan tenaga kesehatan yang
bertugas di ruang pelayanan/perawatan pasien serta
tenaga penunjang yang bekerja sebagai cleaning
service, pemulasaran jenazah, sopir ambulan, dan
tenaga penunjang yang kontak erat dengan pasien /
spesimen;
6. Observer adalah orang yang paham dan memiliki
kompetensi untuk melakukan penilaian kepatuhan
kebersihan tangan dengan metode dan tool yang
telah ditentukan;
7. Pengamatan dilakukan selama maksimal 15 menit
dalam satu periode pengamatan;
8. Peluang adalah indikasi kebersihan tangan dalam
15 menit periode pengamatan.

Jenis Indikator Proses


Satuan Persentase
Pengukuran

Numerator Jumlah peluang kebersihan tangan yang


(pembilang) dilakukan sesuai indikasi
Denominator Jumlah peluang kebersihan tangan yang
(penyebut) seharusnya dilakukan dalam satu periode
pengamatan/observasi.
Target ≥ 85%
Pencapaian

Kriteria : Kriteria Inklusi :


Seluruh tenaga medis dan tenaga kesehatan yang
bertugas di ruang pelayanan/ perawatan pasien serta
tenaga penunjang yang bekerja sebagai cleaning service,
pemulasaran jenazah, sopir ambulan, dan tenaga
penunjang yang kontak erat dengan pasien/spesimen
yang akan di observasi

Kriteria Ekslusi :
Tidak ada

Formula Jumlah peluang kebersihan tangan


yang dilakukan sesuai indikasi
X 100%
Jumlah peluang kebersihan tangan yang
seharusnya dilakukan dalam satu periode
pengamatan/observasi
Desain Concurrent (Survei harian)
Pengumpulan
Data

Sumber Data Hasil observasi

Instrumen Formulir Kepatuhan Kebersihan Tangan


Pengambilan
Data

Besar Sampel dihitung sesuai dengan kaidah statistik


Sampel
Frekuensi Harian
Pengumpulan
Data

Periode Bulanan, Triwulanan, Tahunan


Pelaporan
Data
Periode Bulanan, Triwulanan, Tahunan
Analisis Data

Penyajian  Tabel
Data  Control chart
 Run chart
Penanggung Penanggung jawab mutu
Jawab

fefw
b. Kepatuhan Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)
Judul Indikator Kepatuhan Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)

Dasar 1. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 11 Tahun


Pemikiran 2017 tentang Keselamatan Pasien;
2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 27 Tahun 2017
tentang Pencegahan dan Pengendalian Infeksi;
3. Keputusan Menteri Kesehatan No. HK.01.07-
MENKES-4641-2021 Tentang Panduan
Pelaksanaan Pemeriksaan, Pelacakan, Karantina,
Isolasi Dalam Pencegahan COVID-19;
4. Pedoman Kementerian Kesehatan tentang Petunjuk
Teknis Alat Pelindung Diri (APD) Tahun 2020;
5. Puskesmas harus memperhatikan kepatuhan
pemberi pelayanan dalam menggunakan APD
sesuai dengan prosedur.
Dimensi Mutu Keselamatan, Efektif

Tujuan 1. Mengukur kepatuhan petugas Puskesmas


dalam menggunakan APD
2. Menjamin keselamatan petugas dan pengguna
layanan dengan cara mengurangi risiko infeksi.
Definisi 1. Alat pelindung diri (APD) adalah perangkat a lat yang
Operasional dirancang sebagai penghalang terha dap penetrasi
zat, partikel padat, cair, atau udara untuk melindungi
pemakainya dari ce dera atau penyebaran infeksi
atau penyakit.
2. APD digunakan sesuai dengan standar dan indikasi
3. Indikasi penggunaan APD adalah jika melak ukan
tindakan yang memungkinkan tubuh atau membran
mukosa terkena atau terperc ik darah atau cairan
tubuh atau kemungkin an pasien terkontaminasi dari
petugas.
4. Kepatuhan penggunaan APD adalah kepatu han
petugas dalam menggunakan APD sesu ai standar
dan indikasi.
5. Penilaian kepatuhan penggunaan APD adalah
penilaian yang dilakukan terhadap petugas dalam
menggunakan APD saat melakukan prosedur
pelayanan kesehatan
6. Observer adalah orang yang melakukan
pengamatan terhadap kepatuhan
kepada petugas.
Jenis Indikator Proses

Satuan Persentase
Pengukuran
Numerator Jumlah petugas yang menggunakan APD sesuai
(pembilang) indikasi dan standar dalam periode pengamatan
Denominator Jumlah petugas yang diamati
(penyebut)
Target 100%
Pencapaian
Kriteria: Kriteria Inklusi:
Semua petugas yang terindikasi harus
menggunakan APD

Kriteria Eksklusi: Tidak ada


Formula
Jumlah petugas yang menggunakan APD sesuai
indikasi dan standar dalam periode pengamatan
X 100 %
Jumlah petugas yang diamati
Desain
Pengumpulan Concurrent (Survei harian)
Data
Sumber Data Sumber data primer yaitu melalui observasi

Instrumen Formulir observasi


Pengambilan
Data
Besar Sampel Sampel dihitung sesuai dengan kaidah statistik

Frekuensi Harian
Pengumpulan
Data
Periode Bulanan, Triwulanan, Tahunan
Pelaporan
Data
Periode Bulanan, Triwulanan, Tahunan
Analisis Data
Penyajian  Tabel
Data  Control chart
 Run chart
Penanggung Penanggung jawab mutu
Jawab

c. Kepatuhan Identifikasi Pengguna Layanan


Judul Kepatuhan Identifikasi Pengguna Layanan
Indikator

Dasar 1. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 11 Tahun


Pemikiran 2017 tentang Keselamatan Pasien;
2. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 43 Tahun
2019 tentang Puskesmas;
3. Ketepatan identifikasi pengguna layanan merupakan
sasaran keselamatan pasien yang pertama. Yang
dimaksud dengan keselamatan pasien adalah
keselamatan pengguna layanan. Ketepatan
identifikasi menjadi sangat penting untuk menjamin
keselamatan Pengguna Layanan selama proses
pelayanan dan mencegah insiden keselamatan
pengguna layanan;
4. Untuk menjamin ketepatan identifikasi pengguna
layanan maka diperlukan indikator yang
mengukur dan memonitor tingkat kepatuhan pemberi
pelayanan dalam melakukan proses identifikasi.
Sehingga pemberi pelayanan akan menjadikan
identifikasi sebagai proses rutin dalam proses
pelayanan.

Dimensi Mutu Keselamatan

Tujuan Meningkatkan kepatuhan pemberi layanan


dalam melaksanakan identifikasi pengguna layanan
pada proses pelayanan.
Definisi 1. Pengguna layanan adalah pasien, keluarga, sasaran,
Operasional kelompok masyarakat dan lintas sektor
2. Identifikasi pengguna layanan secara benar adalah
proses mencocokkan identitas pengguna layanan
dengan menggunakan minimal dua dari tiga identitas
yang tidak pernah berubah. Misalnya nama, tanggal
lahir, nomor rekam medik, NIK sesuai dengan yang
ditetapkan di Puskesmas
3. Proses identifikasi pengguna layanan oleh petugas
dilakukan dengan mencocokkan antara identitas
yang tertera di dokumen dengan hasil klarifikasi pada
pengguna layanan secara visual dan atau verbal.
4. Peluang adalah indikasi dilakukan identifikasi
pengguna layanan secara benar pada saat :
a. Pendaftaran
b. Sebelum tindakan
c. Penyerahan hasil laboratorium
d. Penyerahan obat
e. Pemeberian imunisasi
f. Pemberiaan asupan gizi pasien
Jenis Indikator Proses

Satuan Persentase
Pengukuran
Numerator Jumlah proses identifikasi yang dilakukan
(pembilang) secara benar
Denominator Jumlah pengguna layanan yang mendapatkan pelayanan
(penyebut) di puskesmas
Target 100%
Pencapaian
Kriteria: Kriteria Inklusi:
Semua pengguna layanan yang mendapatkan pelayanan
di Puskesmas

Kriteria Eksklusi: Tidak ada eksklusi


Formula

Desain Concurrent (Survei harian)


Pengumpulan
Data
Sumber Data Data Primer

Instrumen Formulir observasi


Pengambilan
Data
Besar Sampel Sampel dihitung sesuai dengan kaidah statistik

Frekuensi Harian
Pengumpulan
Data
Periode Bulanan, Triwulanan, Tahunan
Pelaporan
Data
Periode Bulanan, Triwulanan, Tahunan
Analisis Data
Penyajian  Tabel
Data  Control chart
 Run chart
Penanggung Penanggung Jawab Mutu
Jawab

d. Angka keberhasilan pengobatan pasien TB semua kasus Sensitif Obat (SO)


Judul Indikator Angka keberhasilan pengobatan pasien TB semua kasus
Sensitif Obat (SO)

Dasar 1. Peraturan Presiden RI Nomor 18 Tahun 2020


Pemikiran tentang RPJMN;
2. Peraturan Presiden RI Nomor 67 Tahun 2021
Tentang penanggulangan TBC;
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 67 Tahun
2016 tentang Penanggulangan Tuberkulosis;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019
tentang Puskesmas;
5. Angka keberhasilan pengobatan pasien TB semua
kasus minimal 90% dengan memperhatikan upaya
penurunan angka putus berobat, gagal, meninggal
dan pasien tidak dilakukan evaluasi.

Dimensi Mutu Efisien, Efektif, Tepat Waktu


Tujuan Untuk mengetahui jumlah keberhasilan
pengobatan pasien TB semua kasus sensitif obat
dan mengurangi angka penularan penyakit TB

Definisi 1. Tuberculosis yang selanjutnya disingkat TB adalah


Operasional penyakit menular yang disebabkan oleh
Mycobacterium tuberculosis, yang dapat menyerang
paru dan organ lainnya;
2. TB Sensitif Obat (SO) adalah penderita TB yang
berdasarkan hasil pemeriksaan uji kepekaan atau
Tes Cepat Mikroskopis (TCM) menunjukan hasil
masih sensitif terhadap obat anti tuberculosis (OAT)
lini 1 (pertama);
3. Obat anti tuberculosis (OAT) lini 1 adalah obat anti
tuberculosis yang terdiri dari Isoniazid (H), Rifampisin
(R), Pirazinamid (Z), Etambutol (E) dan Streptomisin
(S);
4. Angka keberhasilan pengobatan pasien TB adalah
angka yang menunjukkan persentase semua pasien
TB yang sembuh dan pengobatan lengkap diantara
semua pasien TB yang diobati dan dilaporkan sesuai
dengan periodisasi waktu pengobatan TB. Angka ini
merupakan penjumlahan dari angka kesembuhan
semua kasus dan angka pengobatan lengkap semua
kasus yang menggambarkan kualitas pengobatan
TB;
5. Sembuh adalah pasien TB paru dengan hasil
pemeriksaan bakteriologis positif pada awal
pengobatan yang hasil pemeriksaan bakteriologis
pada akhir pengobatan menjadi negatif dan pada
salah satu pemeriksaan sebelumnya;
6. Upaya peningkatan mutu keberhasilan pengobatan
pasien TB dilihat menurut alur pengobatan mulai dari
pasien dinyatakan positif sebagai pasien TB
berdasarkan hasil pemeriksaan bakteriologis lainnya
sampai dengan pasien dinyatakan sembuh dan
pengobatan lengkap;
7. Upaya peningkatan mutu tersebut meliputi:
a. Pemeriksaan dahak yang tepat dan benar
dengan hasil terdokumentasi;
b. Pelaksanaan Komunikasi Informasi Edukasi
(KIE) TB kepada pasien TB dan keluarga,
pembuatan kesepakatan pasien dalam
menjalankan pengobatan TB termasuk
penunjukan Pengawas Minum Obat (PMO);
c. Pemberian regimen dan dosis obat yang tepat.
d. Pemantauan kemajuan pengobatan termasuk
penanganan efek samping obat;
e. Pencatatan rekam medis (medical record) secara
lengkap dan benar di setiap tahapan
pengobatan.
8. Sembuh adalah pasien TB paru dengan hasil
pemeriksaan bakteriologis positif pada awal
pengobatan yang hasil pemeriksaan bakteriologis
pada akhir pengobatan dalam periodisasi
pengobatan TB menjadi negatif dan pada salah satu
pemeriksaan sebelumnya;
9. Pengobatan lengkap adalah pasien TB yang telah
menyelesaikan pengobatan secara lengkap dimana
pada salah satu pemeriksaan sebelum akhir
pengobatan hasilnya negatif dan diakhir pengobatan
tidak ada bukti hasil pemeriksaan bakteriologis (tidak
dilakukan pemeriksaan bakteriologis di akhir
pengobatan).

Jenis Indikator Hasil


Satuan Persentase
Pengukuran
Numerator Jumlah semua pasien TB SO yang sembuh dan
(pembilang) pengobatan lengkap pada tahun berjalan di wilayah kerja
Puskesmas
Denominator Jumlah semua kasus TB SO yang diobati pada tahun
(penyebut) berjalan di wilayah kerja Puskesmas
Target 90%.
Pencapaian
Kriteria: Kriteria Inklusi:
Semua pasien TB SO yang dinyatakan sembuh dan
menjalani pengobatan secara lengkap di wilayah kerja
Puskesmas pada tahun berjalan.

Kriteria Eksklusi:
1. Pasien TB RO;
2. Pasien TB pindahan yang tidak dilengkapi dengan
TBC.09 dan hasil pengobatan pasien TB pindahan
dengan TB.10
Pasien TB dengan hasil positif pada bulan ke 5 atau
bulan ke 6

Formula

Desain Retrospektif
Pengumpulan
Data
Sumber Data Formulir :
TB.01, TB.03, TB.04, TB.05, TB.06, TB.09 dan TB.10
Instrumen Data sekunder
Pengambilan
Data
Besar Sampel Populasi
Frekuensi Harian
Pengumpulan
Data
Periode Bulanan, Triwulanan, Tahunan
Pelaporan Data
Periode Analisis Bulanan, Triwulanan, Tahunan
Data
Penyajian Data  Tabel
 Control chart
 Run chart
Penanggung Penanggung jawab Program TB
Jawab
e. Ibu Hamil yang mendapatkan pelayanan ANC sesuai standar
Judul Indikator Ibu Hamil yang mendapatkan pelayanan ANC sesuai
standar

Dasar 1. Peraturan Presiden RI tentang RPJMN;


Pemikiran 2. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 21 Tahun
2021 tentang Pelayanan Kesehatan Kehamilan,
Melahirkan, kontrasepsi dan seksual;
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 4 Tahun
2019 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun
2019 tentang Puskesmas;
5. Hasil SUPAS 2015 menyebutkan Angka Kematian
Ibu (AKI) 305/100.000 kelahiran hidup (KH)
sedangkan target pada RPJMN 2020-2024 adalah
183/100.000 KH dan pada akhir SDGs 2030 adalah
131/100.000 KH;
6. Jika ibu hamil mendapatkan pelayanan ANC sesuai
standar, maka risiko pada kehamilan dapat sejak
awal diketahui dan dilakukan tata laksana, sehingga
faktor risiko dapat dikurangi agar tidak terjadi
komplikasi;
7. ANC sangat penting dilakukan untuk kelangsungan
hidup baik bagi ibu maupun bayi serta bayi dapat
lahir sehat, berkualitas;
8. dan tercegah dari risiko stunting.
Dimensi Mutu Efektif, Keselamatan, Berorientasi pada
pasien/pengguna layanan
Tujuan Penurunan angka kematian ibu di Indonesia

Definisi 1. Ibu hamil yang mendapatkan pelayanan ANC sesuai


Operasional standar adalah ibu hamil yang telah mendapatkan
pelayanan ANC lengkap sesuai dengan standar
kuantitas dan standar kualitas selama periode
kehamilan di wilayah kerja Puskesmas pada tahun
berjalan;
2. Standar kuantitas adalah kunjungan 4 kali selama
periode kehamilan (K4) terdiri dari :
a. 1 (satu) kali kunjungan sedini mungkin pada
trimester ke-1 (satu)/ 0-12 minggu;
b. 1 (satu) kali kunjungan pada trimester ke-2 (dua)/
> 12-24 minggu, dan
c. 2 (dua) kali kunjungan pada trimester ke-3 (tiga)/
24 minggu-sampai dengan kelahiran.
3. Standar kualitas yaitu pelayanan antenatal yang
memenuhi 10T meliputi :
a. Timbang Berat badan dan tinggi badan b Ukur
tekanan darah;
b. Nilai status gizi (ukur LILA);
c. Ukur tinggi fundus uteri (setelah kehamilan 24
minggu);
d. Tentukan presentasi janin dan denyut jantung
janin;
e. Skrining status imunisasi dan berikan suntikan
tetanus toksoid (TT) bila diperlukan;
f. Beri tablet tambah darah;
g. Pemeriksaan laboratorium meliputi:
1) Golongan darah;
2) Kadar Hemoglobin;
3) Gluko-Protein urin;
4) Termasuk pemeriksaan HIV (Indikator SPM).
h. Tata laksana;
i. Temu wicara/ konseling.
4. Waktu pemeriksaan 10T mengikuti daftar
pemeriksaan ANC sesuai ketentuan yang berlaku;
5. Sasaran Indikator adalah semua ibu bersalin yang
telah mendapatkan pelayanan ANC sesuai standar
pada masa kehamilan pada tahun bejalan.
Jenis Indikator Hasil

Satuan Persentase
Pengukuran
Numerator Jumlah ibu hamil bersalin yang telah mendapa
(pembilang) tkan pelayanan ANC lengkap sesuai standar pa da tahun
berjalan
Denominator Jumlah ibu hamil bersalin di wilayah kerja puskesmas
(penyebut) pada tahun berjalan
Target 100%
Pencapaian
Kriteria: Kriteria Inklusi:
Seluruh ibu hamil bersalin di wilayah kerja pus kesmas
pada tahun berjalan

Kriteria Eksklusi:
1. Ibu hamil dengan K1 bukan di trimester 1;
2. Ibu hamil yang pindah domisili (drop out);
3. Ibu hamil yang tidak menyelesaikan masa
kehamilan (Abortus);
4. Ibu hamil pindahan yang tidak memiliki catatan
riwayat kehamilan lengkap;
5. Ibu hamil meninggal sebelum bersalin.
Formula

Desain Retrospektif
Pengumpulan
Data
Sumber Data Kohort Ibu, Kartu Ibu, PWS KIA, Buku Register Ibu

Instrumen Data Sekunder


Pengambilan
Data
Besar Sampel Jumlah ibu hamil bersalin yang berada di wilayah kerja
puskesmas
Frekuensi Bulanan
Pengumpulan
Data
Periode Bulanan, Triwulanan, Tahunan
Pelaporan Data
Periode Analisis Bulanan, Triwulanan, Tahunan
Data
Penyajian Data  Tabel
 Control
 Chart
Penanggung Penanggung Jawab Program KIA
Jawab

f. Kepuasan Pengguna Layanan


Judul Indikator Kepuasan Pengguna Layanan

Dasar 1. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara


Pemikiran dan Reformasi Birokrasi Nomor 14 Tahun 2017
tentang Pedoman Penyusunan Survei Kepuasan
Masyarakat Unit Penyelenggara Pelayanan Publik
2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019
tentang Puskesmas

Dimensi Mutu Berorientasi kepada pasien/ pengguna layanan


Tujuan Mengukur tingkat kepuasan masyarakat sebagai
pengguna layanan dan meningkatkan kualitas
penyelenggaraan pelayanan publik.

Definisi 1. Kepuasan masyarakat/pengguna layanan adalah


Operasional hasil pendapat dan penilaian masyarakat terhadap
kinerja pelayanan yang diberikan aparatur
penyelenggara pelayanan publik;
2. Pengguna layanan puskesmas adalah pasien,
keluarga, masyarakat, kelompok masyarakat, lintas
sektor, yang menerima pelayanan dari Puskesmas;
3. Pelayanan publik adalah segala kegiatan pelayanan
yang dilaksanakan oleh penyelenggara pelayanan
publik sebagai upaya pemenuhan kebutuhan
penerima pelayanan, maupun dalam rangka
pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-
undangan;
4. Penerima pelayanan publik adalah orang,
masyarakat, lembaga instansi pemerintah dan dunia
usaha, yang menerima pelayanan dari aparatur
penyelenggara pelayanan publik;
5. Responden adalah penerima pelayanan publik yang
pada saat pencacahan sedang berada di lokasi unit
pelayanan, atau yang pernah menerima pelayanan
dari aparatur penyelenggara pelayanan, baik Upaya
Kesehatan Masyarakat (UKM) maupun Upaya
Kesehatan Perseorangan (UKP);
6. Besaran sampel ditentukan dengan menggunakan
tabel sampel dari Krejcie and Morgan;
7. Unsur pelayanan adalah faktor atau aspek yang
terdapat dalam penyelenggaraan pelayanan kepada
masyarakat sebagai variabel penyusunan survei
kepuasan masyarakat untuk mengetahui kinerja unit
pelayanan;
8. Survei Kepuasan Masyarakat adalah kegiatan
pengukuran secara komprehensif tentang tingkat
kepuasan masyarakat terhadap kualitas layanan
yang diberikan oleh penyelenggara pelayanan publik;
9. Indeks Kepuasan Masyarakat adalah hasil
pengukuran dari kegiatan Survei Kepuasan
Masyarakat berupa angka. Angka ditetapkan dengan
skala 1 (satu) sampai dengan 4 (empat);
10. Unsur Survei Kepuasaan Masyarakat adalah unsur-
unsur yang menjadi indikator pengukuran kepuasan
masyarakat terhadap penyelenggaraan pelayanan
publik;
11. Survei periodik adalah survei yang dilakukan oleh
pemberi layanan secara berkala setiap 3 (tiga)
bulanan (triwulan), atau 6 (enam) bulan (semester)
atau minimal 1 (tahun) sekali;
12. Unsur SKM dalam peraturan ini meliputi:
a. Persyaratan
Persyaratan adalah syarat yang harus dipenuhi
dalam pengurusan suatu jenis pelayanan, baik
persyaratan teknis maupun administratif.
b. Sistem, Mekanisme, dan Prosedur.
Prosedur adalah tata cara pelayanan
yang dibakukan bagi pemberi dan penerima
pelayanan termasuk pengaduan.
c. Waktu Penyelesaian.
Waktu Penyelesaian adalah jangka waktu yang
diperlukan untuk menyelesaikan seluruh proses
pelayanan dari setiap jenis pelayanan.
d. Biaya/Tarif.
Biaya/Tarif adalah ongkos yang dikenakan
kepada penerima layanan dalam mengurus
dan/atau memperoleh pelayanan dari
penyelenggara yang besarnya ditetapkan
berdasarkan kesepakatan antara
penyelenggara dan masyarakat.
e. Produk Spesifikasi Jenis Pelayanan.
Produk spesifikasi jenis pelayanan adalah
hasil pelayanan yang diberikan dan diterima
sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
Produk pelayanan ini merupakan hasil dari
setiap spesifikasi jenis pelayanan.
f. Kompetensi Pelaksana.
Kompetensi Pelaksana adalah kemampuan
yang harus dimiliki oleh pelaksana meliputi
pengetahuan, keahlian, keterampilan, dan
pengalaman.
g. Perilaku Pelaksana.
Perilaku Pelaksana adalah sikap petugas dalam
memberikan pelayanan.
h. Penanganan Pengaduan, Saran dan Masukan
Penanganan pengaduan, saran dan masukan,
adalah tata cara pelaksanaan penanganan
pengaduan dan tindak lanjut.
i. Sarana dan prasarana.
Sarana adalah segala sesuatu yang dapat
dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud
dan tujuan. Prasarana adalah segala sesuatu
yang merupakan penunjang utama
terselenggaranya suatu proses (usaha,
pembangunan, proyek). Sarana digunakan
untuk benda yang bergerak (komputer, mesin)
dan prasarana untuk benda yang tidak bergerak
(gedung).
13. Survei Kepuasan Masyarakat dilakukan dengan
menggunakan indikator dan metodologi survei yang
sudah ditentukan.
Jenis Indikator Output

Satuan Indeks
Pengukuran
Numerator Sesuai dengan PERMEN PAN & RB
(pembilang)
Denominator Sesuai dengan PERMEN PAN & RB
(penyebut)
Target >76.60
Pencapaian
Kriteria: Kriteria Inklusi:
Semua pengguna layanan Puskesmas baik UKM maupun
UKP
Kriteria Eksklusi: Tidak ada

Formula Sesuai dengan metodologi survei kepuasan


masyarakat berdasarkan PERMEN PAN & RB
Desain Survei
Pengumpulan
Data
Sumber Data Hasil survei

Instrumen Sesuai dengan kuisioner survei kepuasan


Pengambilan masyarakat berdasarkan PERMEN PAN & RB
Data
Besar Sampel Penentuan sampel dihitung dengan
menggunakan tabel sampel dari Krejcie and
Morgan.
Frekuensi Triwulanan, semesteran, Tahunan
Pengumpulan
Data
Periode Triwulanan, semesteran, Tahunan
Pelaporan Data
Periode Triwulanan, semesteran, Tahunan
Analisis Data
Penyajian Data  Tabel
 Control chart
 Run chart
Penanggung Penanggung Jawab Mutu
Jawab

KEPALA DINAS KESEHATAN


KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW
TIMUR

………………………..

Lampiran 3 : Keputusan Kepala Dinas


Kesehatan Kabupaten
BOLAANG MONGONDOW TIMUR
Nomor : 440/ /16.2
Tanggal : Januari 2023
Tentang : Indikator Mutu dan Keselamatan
Pasien UPTD Puskesmas
Kabupaten BOLAANG
MONGONDOW TIMUR Tahun 2023
INDIKATOR PRIORITAS UNIT
UPTD PUSKESMAS KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TIMUR

Jenis Indikator
No Nilai
Pelayanan Kriteria Indikator
1. Pelayanan Input 1. Pemberi pelayanan 100 %
gawat darurat kegawatdaruatan yang bersertifikat
(ATLS/BTLS/ACLS/PPGD/GELS)
yang masih berlaku
2. Ketersediaan tim Penanggulangan 1 Tim
bencana
Proses 1. Jam buka pelayanan gawat darurat 24 Jam

2. Waktu tanggap pelayanan oleh ≤ 5 menit


Nakes di Gawat Darurat terlayani
setelah
pasien
datang

Output 1. Ketepatan pelaksanaan triase ≥ 90 %

Outcome 1. Kepuasan pasien ≥ 70 %

2. Pelayanan Input 1. Ketersediaan dokter sesuai standa 100 %


Rawat Jalan Permenkes 43 Tahun 2019
Proses 1. Jam buka pelayanan dengan 07.30 s/d
ketentuan 13.00 Setiap
hari kerja
kecuali
Jum’at :
07.30 –
11.00

2. Waktu tunggu rawat jalan ≤ 60 menit

3. Ketersediaan Pelayanan VCT (HIV) Tersedia


dengan
tenaga
terlatih

Output 1. Peresepan obat sesuai formularium 100 %

2. Pencatatan dan Pelaporan TB di ≥ 60%


Puskesmas
Outcome 1. Kepuasan pasien ≥ 80 %

Playanan Input 1. Pemberi pelayanan di Rawat Inap Sesuai


Rawat Inap perhitungan
pola
ketenagaan

2. Tempat tidur dengan pengaman 100 %

3. Kamar mandi dengan pengaman 100 %


pegangan tangan
Proses 1. Dokter penanggung jawab pasien 100 %
rawat inap
2. Ketepatan waktu jam visite dokter ≥ 90 %

3. Kejadian infeksi nosokomial ≤9%

4. Tidak adanya kejadian pasien jatuh 100 %


yang berakibat cacat atau kematian

Output 1. Kejadian pulang atas permintaan ≤ 5%


sendiri
2. Pasien dirawat lebih dari 3 hari ≤5%

Outcome 1. Kepuasan pasien ≥ 90 %

4. Pelayanan Input 1. Ketersediaan peralatan bedah 100 %


tindakan minor
bedah minor 2. Ketersediaan ruang tindakan Sesuai
bedah minor dengan
permenkes
43 Tahun
2019

3. Ketersediaan dokter/dokter gigi Sesuai


untuk melakukan bedah minor dengan
permenkes
43 Tahun
2019

Proses 4. Tidak adanya kejadian operasi 100 %


salah sisi
5. Tidak adanya kejadian operasi 100 %
salah orang
6. Tidak adanya kejadian salah 100 %
tindakan pada operasi
7. Tidak adanya kejadian 100 %
tertinggalnya benda asing/lain
pada tubuh pasien setelah operasi
8. Pemantauan kondisi pasien 100 %
selama dan sesudah
operasi/anestesi
9. Komplikasi anestesi ≤6%

Output 10. Kejadian infeksi luka operasi ≤1%

Outcome 11. Kepuasan pelanggan ≥ 80 %

5 Persalinan Input 1. Ketersediaan tenaga dokter dan 100 %


bidan untuk pertolongan persalinan
normal

2. Ketersediaan tim PONED 100 %

Proses 1. Pertolongan persalinan normal Sesuai


dengan APN

2. Pertolongan persalinan dengan 100 %


penyulit oleh dokter terlatih
3. Konseling peserta KB mantap oleh 100 %
bidan terlatih
Output 1. Tidak terjadinya kematian ibu 100 %
karena persalinan
Outcome 2. Kepuasan pasien ≥ 80 %

6 Pelayanan Input 1. Penanggung jawab laboratorium 190 %


laboratorium sesuai dengan permenkes No
43/2019
2. Fasilitas dan peralatan 100 %
laboratorium sesuai permenkes
43/2019
Proses 1. Waktu tunggu hasil pelayanan ≤ 60 menit
laboratorium
2. Tidak adanya kejadian tertukar 100 %
specimen pemeriksaan

3. Kemampuan melakukan Sesuai


pentapisan (screening) HIV – AIDS standar klinik
VCT

4. Kemampuan Mikroskopis TB Paru Tersedia


tenaga,
peralatan,
dan reagen
untuk
pemeriksaan
mikroskopis
tuberculosis

Output 1. Tidak adanya kesalahan 100 %


pemberian hasil pemeriksaan
laboratorium
2. Kesesuaian hasil pemeriksaan 100 %
baku mutu eksternal
Outcome 1. Kepuasan pelanggan ≥ 80 %

7 Pelayanan Input 1. Pemberi pelayanan farmasi Sesuai


Farmasi persyaratan
permenkes
No 43/2019

2. Fasilitas dan peralatan pelayanan Sesuai


farmasi persyaratan
permenkes
No 43/2019

3. Ketersediaan formularium Tersedia dan


update paling
lama 3 thn

Proses 4. Waktu tunggu pelayanan obat jadi ≤ 30 menit

5. Waktu tunggu pelayanan obat ≤ 60 menit


racikan
Output 6. Tidak adanya kejadian kesalahan 100 %
pemberian obat
Outcome 7. Kepuasan pelanggan ≥ 80 %
8 Pelayanan gizi Input 1. Pemberi pelayanan gizi Sesuai
dengan
penghitungan
pola
ketenagaan

2. Ketersediaan pelayanan konsultasi Tersedia


gizi
3. Ketepatan waktu pemberian ≥ 90 %
makanan pada pasien
4. Tidak adanya kejadian kesalahan 100 %
pemberian diit
Output 5. Sisa makanan yang tidak dimakan ≤ 20 %
oleh pasien
Outcome 6. Kepuasan pelanggan ≥ 80 %

9 Pelayanan Input 1. Pemberi pelayanan rekam medis Sesuai


rekam medik dengan
persyaratan
permenkes
No 269/2008

Proses 2. Waktu penyediaan dokumen rekam ≤ 10 menit


medis rawat jalan
3. Waktu penyediaan dokumen rekam ≤ 15 menit
medik pelayanan rawat inap
Output 1. Kelengkapan pengisian rekam 100 %
medik 24 jam setelah selesai
pelayanan
2. Kelengkapan Informed Concent 100 %
setelah mendapatkan informasi
yang jelas
Outcome 3. Kepuasan pelanggan ≥ 80 %

10 Pengelolaan Input 1. Adanya penanggung jawab 100 %


limbah pengelola limbah puskesmas
2. Ketersediaan fasilitas dan Sesuai
peralatan pengelolaan peraturan
limbah :padat, cair perundangan

Proses 3. Pengelolaan limbah cair Sesuai


peraturan
perundangan

4. Pengelolaan limbah padat Sesuai


peraturan
perundangan

Output 5. Baku mutu limbah cair a. BOD < 30


mg/l
b. COD <
80 mg/l
c. TSS < 30
mg/l
d. PH 6-9
11 Administrasi Input 1. Kelengkapan pengisian jabatan ≥ 90 %
sesuai persyaratan kompetensi
dan dalam struktur organisasi
manajemen Puskesmas
2. Adanya peraturan internal Ada
Puskesmas
3. Adanya peraturan karyawan Ada
Puskesmas
4. Adanya daftar urutan kepangkatan Ada
karyawan
5. Adanya perencanaan strategi Ada
bisnis Puskesmas
6. Adanya perencanaan Ada
pengembangan SDM
Proses 1. Tindak lanjut penyelesaian hasil 100 %
lokakarya mini
2. Ketepatan waktu pengusulan 100 %
kenaikan pangkat
3. Ketepatan waktu pengurusan gaji 100 %
berkala
4. Pelaksanaan rencana ≥ 90 %
pengembangan SDM
5. Ketepatan waktu penyusunan 100 %
laporan keuangan
6. Kecepatan waktu pemberian ≤ 2 jam
informasi tagihan pasien rawat inap
Output 1. Cost recovery ≥ 60 %

2. Kelengkapan pelaporan 100 %


akuntabilitas kinerja
3. Karyawan mendapat pelatihan ≥ 60 %
minimal 20 jam pertahun
4. Ketepatan waktu pemberian jasa 100 %
medis
16 Pemeliharaan Input 1. Adanya Penanggung Jawab 100 %
fasilitas dan fasilitas dan utilitas puskesmas
utilitas 2. Ketersediaan bengkel kerja Tersedia
Puskesmas
Proses 1. Waktu tanggap kerusakan alat ≤ 15 ≥ 80 %
menit
2. Ketepatan waktu pemeliharaan alat 100 %
sesuai jadwal pemeliharaan
3. Ketepatan waktu kalibrasi alat 100 %

Output 1. Alat pemeriksaan medis dan 100 %


laboratorium yang digunakan
mempunyai bukti kalibrasi yang
masih berlaku
17 Pencegahan Input 1. Adanya anggota tim pencegahan ≥ 75%
dan dan pengendalian infeksi yang
pengendalian terlatih
infeksi 2. Ketersediaan APD di setiap unit ≥60 %
pelayanan klinis
3. Rencana program pencegahan dan Ada
pengendalian infeksi di Puskesmas
Proses 1. Pelaksanaan program sesuai 100 %
rencana
2. Penggunaan APD saat 100%
melaksanakan tugas
Output 1. Kegiatan pencatatan dan ≥ 75%
pelaporan infeksi
nosokomial/health care associated
infection (HAI) di Puskesmas.

KEPALA DINAS KESEHATAN


KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW
TIMUR

...............................

Lampiran 4 : Keputusan Kepala Dinas


Kesehatan Kabupaten
BOLAANG MONGONDOW TIMUR
Nomor : 440/ /16.2
Tanggal : Januari 2023
Tentang : Indikator Mutu dan Keselamatan
Pasien UPTD Puskesmas
Kabupaten BOLAANG
MONGONDOW TIMUR Tahun 2023

INDIKATOR KESELAMATAN PASIEN


UPTD PUSKESMAS KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TIMUR
TAHUN 2023

SASARAN
UPAYA UNTUK
NO KESELAMAT INDIKATOR TARGET
MENCAPAI SASARAN
PASIEN
1 Kepatuhan Kepatuhan melakukan 100 % 1. Menyusun kebijakan
Identifikasi Pasien identifikasi pasien pada identifikasi pasien
saat pendaftaran dan minimal dengan dua
akan melaksanakan cara yang relatif
tindakan maupun tidak berubah;
pemberian obat 2. Menyusun prosedur
identifikasi pasien
Sosialisasi
pelaksanaan
identifikasi pasien
Kepatuhan
melaksanakan
identifikasi pasien;
3. Monitoring dan
tindak lanjut
terhadap kepatuhan
identifikasi pasien.

2 Peningkatan 1. Kepatuhan 100 % 1. Menyusun


Komunikasi Yang melaksanakan kebijakan
Efektif prosedur transfer komunikasi efektif
2. Kepatuhan dalam pelayanan;
melaksanakan 2. Menyusun prosedur
prosedur operan komunikasi efektif
3. Kepatuhan dalam pelayanan;
melaksanakan 3. Melaksanakan
SBAR pada komunikasi efektif
pelaporan kasus dalam pelayanan
4. Kepatuhan sesuai prosedur;
melaksanakan TBK 4. Memonitor dan
pada saat menerima menindaklanjuti
intruksi dokter pelaksanaan
komunikasi efektif
dalam pelayanan
dengan
menggunakan
indikator yang telah
ditentukan.
3 Kewaspadaan 1. Kepatuhan 100% 1. Menyusun kebijakan
Terhadap Obat pelabelan obat dan prosedur
High-Alert LASA pelabelan obat High
2. Kepatuhan Alert dan obat LASA;
pelabelan obat High 2. Melaksanakan
Alert prosedur pelabelan
3. Kepatuhan dengan benar;
pelaksanaan 5 3. Melaksanakan 5
benar dalam benar dalam
pemberian obat pemberian obat;
4. Melakukan
monitoring dan tindak
lanjut upaya
penyediaan obat
yang aman dengan
menggunakan
indikator yang sudah
ditetapkan.

4 Kepastian Tepat 1. Kepatuhan terhadap 100 % 1. Menyusun kebijakan


Lokasi, Tepat pelaksanaan dan prosedur untuk
Prosedur Dan prosedur tindakan mencegah kesalahan
Tepat Pasien yang kritis prosedur tindakan
Operasi 2. Kepatuhan klinis;
melakukan double 2. Melaksanakan
check pada tindakan tindakan klinis
agar tidak terjadi sesuai prosedur dan
salah sisi melakukan double
3. Kepatuhan check agar tidak
melakukan double terjadi salah sisi
check pada tindakan ataus alah orang;
agar tidak salah 3. Melakukan
orang. monitoring dan
tindak lanjut dengan
menggunakan
indikator yang sudah
ditetapkan.

5 Pengurangan 1. Kepatuhan 100 % 1. Menyusun


Resiko Infeksi melakukan hand kebijakan dan
Terkait Pelayanan hygiene dengan prosedur
Kesehatan benar pengendalian
2. Kepatuhan infeksi dalam
penggunaan APD pelayanan;
sesuai dengan 2. Melaksanakan
ketentuan pengendalian
infeksi dalam
pelayanan sesuai
kebijakan dan
prosedur;
3. Melakukan
monitoring dan
tindak lanjut
dengan
menggunakan
indikator yang
sudah ditetapkan.

6 Pengurangan Kepatuhan melakukan 100 % 1. Menyusun kebijakan


Resiko Pasien kajian jatuh pada pasien dan prosedur kajian
Jatuh pasien jatuh
2. Melaksanakan upaya
pencegahan pasien
jatuh sesuai dengan
kebijakan dan
prosedur
3. Melakukan
monitoring dan tindak
lanjut sesuai dengan
indikator yang
ditetapkan.

KEPALA DINAS KESEHATAN


KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW
TIMUR

...............................

Anda mungkin juga menyukai